Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Fisiologi Hewan

UJI SENSORIK DAN MOTORIK


TERHADAP MENCIT (Mus musculus)

Petunjuk Keselamatan Kerja

 Gunakan sarung tangan karet pada saat memegang mencit untuk menghindari akibat
yang merugikan seperti cakaran dan gigitan mencit.
 Beberapa orang mungkinalergi terhadap mencit. Pada saat terjadi reaksi alergi, segera
cari bantuan medis.
 Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air hangat (jika perlu) setelah praktikum.

Petunjuk Teknis

 Berikan waktu yang cukup bagi mencit untuk beradaptasi pada lingkungan barunya
sebelum memulai praktikum.
 Berikan waktu beberapa saat bagi mencit untuk memulihkan diri setelah diberi
perlakuan.
 Pastikan mencit yang digunakan mendapat pakan yang cukup sebelum praktikum
dilaksanakan.

Etika Penggunaan Spesimen

 Usahakan mencit yang digunakan masih dalam keadaan hidup hingga akhir
praktikum.
 Mencit yang masih hidup sebaiknya dijadikan hewan peliharaan, diberikan pada
hewan peliharaan, atau dibunuh dengan cara sebaik mungkin.

Pendahuluan

Mencit (Mus musculus) salah satu spesies rodensia (pengerat) kecil. Masa hidup
mencit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik; termasuk pakan, jumlah hewan
perkandang, infeksi sub-klinis, prosedur pemeliharaan, strain, dan jenis kelamin. Secara
umum mencit betina memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan
mencit jantan. Pada awal usia pubertas, laju pertambahan bobot badan cukup cepat yaitu 1-2
gram per hari. Mencit dapat menjadi hama yang berbahaya, penyebab kerusakan serta
pemakan hasil pertanian sekaligus sebagai vektor penyakit yang berkembang di dalam tubuh
atau fesesnya.
Mencit memiliki penglihatan biokromatik dengan ketiadaan pigmen yang mendeteksi
cahaya berwarna merah. Sebagai hewan laboratorium, penggunaan mencit bersifat ekonomis
dan mudah ditangani. Masa hidup yang relatif pendek menjadikan mencit sangat berguna
bagi penelitian serum, vaksin, serta toksikologi kronis. Adanya beberapa homologi dari
genom mencit dan manusia menjadikan organisme ini banyak digunakan dalam berbagai
macam penelitian laboratorium.

Perilaku merupakan manifestasi fungsi berbagai system dalam tubuh, salah satunya
adalah system saraf, khususnya otak. Penyimpangan perilaku dapat dijadikan indikator
adanya kelainan fungsi otak. Pengujian sensorik biasanya dilakukan pada mencit pascalahir
untuk mengetahui adanya penyimpangan perilaku anak mencit pada masa pralahir.

Prosedur Kerja

Alat dan Bahan

1. Mencit (Mus musculus) 6. Air hangat


2. Akuarium bidang miring 7. Cotton bud
3. Stopwatch 8. Minyak kayu putih
4. Kandang mencit 9. Parfum
5. Pakann mencit 10. Amoniak pekat (NH3OH)

A. Uji sensorik; uji penciuman (olfactory avoidance test)


Pengujian sensorik biasanya dilakukan pada mencit pascalahir untuk mengetahui adanya
penyimpangan perilaku anak mencit pada masa pascalahir. Pengujian dilakukan masing-
masing satu kali dengan mendekatkan anak mencit pada jarak 5 cm dari cotton bud yang
telah diberikan perlakuan. Disiapkan emapt buah cotton bud dan masing-masing
diberikan pakan (yang telah dihaluskan), Amoniak pekat (NH3OH), minyak kayu putih,
dan parfum.

Diberikan penilaian uji sensorik pada mencit yang diperlakukan sebagai berikut:
Netral (0); Jika mencit tidak bereaksi pada bau dan dinyatakan berpenciuman netral
Positif (+); Jika mencit menghindar dari bau dan dinyatakan berpenciuman positif
Negatif (-); Jika mencit yang mendekat pada bau dinyatakan berpenciuman negatif

B. Uji motorik; gerak reflek


1. Uji kemampuan reflek motorik membalikkan badan (surface righting reflex)
Mencit diletakkan di tempat (meja) datar dengan posisi terlentang dan punggung rapat
pada permukaan meja (gambar 1), mencit ditahan sebentar kemudian dilepas. Dicatat
waktu yang diperlukan mencit untuk dapat membalikkan tubuh hingga keempat kakinya
di atas permukaan meja. Lakukan uji tersebut berturut-turut hingga tiga kali dan hitung
rata-rata waktunya.
Gambar 1. Surface Righting Reflex

2. Uji kemampuan reflek menghindari jurang (cliff avoidance reflex)


Mencit diletakkan dengan posisi ujung jari kaki dan mulut sejajar dengan tepi meja,
ditahan sebentar kemudian dilepas (gambar 2). Dicatat waktu yang diperlukan hingga
mencit mampu memutar badannya dan menjauhi tepi meja. Lakukan uji tersebut berturut-
turut hingga tiga kali dan hitung rata-rata waktunya.

Gambar 2. Cliff Avoidance Reflex

3. Uji kemampuan reflek geotaksis negatif (negative geotaxis reflex)


Pada bidang miring 25o, mencit diletakkan dengan kepala mengarah ke bawah dan
tubuh sejajar garis vertical, ditahan sebentar kemudian dilepas (gambar 3). Dicatat waktu
yang diperlukan mencit hingga mampu memutar tubuhnya 180o. Lakukan uji tersebut
berturut-turut hingga tiga kali dan hitung rata-rata waktunya.
Gambar 3. Negative Geotaxis Reflex

C. Uji motorik; lokomosi

1. Lokomosi berjalan
Pola perilaku lokomosi (berjalan) hewan mamalia berbeda dengan pola perilaku
berjalan insekta. Gerakkan sebuah kaki dari tanah hingga menyentuh tanah kembali
disebut pijakkan (step). Satu siklus langkah komplet dengan menggunakan keempat
kakinya disebut langkah lengkap (stride) (gambar 4). Pola lokomosi dapat digambarkan
di bawah ini:

Gambar 4. Pola berjalan lengkap mencit (Stride)

Buatlah jalur lurus berjarak 20 cm pada meja, amati serta cata:


1. Pola gerakan langkah mencit menuju ke depan pada kecepatan maksimum
2. Durasi gerakkan tersebut dari awal hingga mencapai ujung jalur yang telah ditentukan
(upayakan agar mencit berjalan lurus pada jalur tersebut). Lakukan pengamata
sebanyak tiga kali berturut-turut dan hitung kecepatan rata-rata berjalan mencit.

2. Lokomosi berenang
Isi akuarium dengan air hangat (27-30 0C) dengan tinggi air sekitar 6-7 cm. mencit
dijatuhkan di sisi ujung akuarium dan amati pergerakkan mencit di dalam akuarium
tersebut. Mencit dibiarkan berenang selama mungkin dan lakukan pencatatan nilai
gerakkan mencit (gambar 5), untuk:
1. Skor arah berenang
2. Skor sudut berenang
3. Skor penggunaan alat berenang

1. Arah berenang, penilaian:


Skor 0: Tenggelam
1: Terapung
2: Lurus
2. Sudut berenang, penilaian:
Skor 0: Kepala dan tubuh di bawah permukaan air
1: Permukaan kepala dan sebagian hidung berada di atas permukaan air
2: Bagian kepala sebatas mata di atas permukaan air
3: Bagian kepala, mata, dan setengah telinga berada di atas permukaan air
4: Kepala dan seluruh telinga ada di atas permukaan air.

3. Penggunaan anggota gerak, penilaian:


Skor 0: Tidak menggunakan anggota gerak
1: menggunakan keempat anggota gerak
2: Menggunakan kedua kaki depan saja

0 1 2 3 4

Gambar 5. Sudut atau posisi kepala mencit saat berenang terhadap permukaan
air

Anda mungkin juga menyukai