Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PCD

“ KIE”
KASUS 18

Dosen pengampu:

Apt. Sri Rejeki Handayani, M.Farm

Apoteker 39B

Disusun Oleh :

Rina Safitri 2020394405

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
KIE
A. Definisi
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui
saluran komunikasi kpd penerima pesan u/ mendapatkan efek.
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif
dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan
komunikasi pribadi maupun komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masy
(pesan yang disampaikan).
Edukasi adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif. Pendidikan kesehatan
merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah satu
peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan.
B. TUJUAN KIE
 Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.
 Membina kelestarian peserta KB
 Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan
 Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat
melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab
C. JENIS-JENIS KEGIATAN DALAM KIE
 KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
individu sasaran program KB.
 KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan kelompok (2-15 orang)
 KIE Massa : Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
ASMA
A. Definisi
Asma adalah gangguan peradangan kronis pada saluran udara yang menyebabkan
sumbatan aliran udara dan episode berulang berupa mengi, sesak napas, sesak dada, dan
batuk.

B. Faktor Resiko Asma

Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri
tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar
tidur yang dapat menimbulkan gejala asma. 

C. Penyebab Asma

Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, 
infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari asma belum
diketahui secara pasti.

Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Karenanya, saat paru-paru
terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit.
Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-paru yang terkena
iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan. Produksi dahak
meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.

Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat masuk usia
remaja. Gejala asma yang tergolong menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat
muncul kembali di masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul di
usia berapa pun, dan tidak selalu bermula pada waktu kanak-kanak.

D. Gejala Asma

Beberapa gejala asma yang biasa terjadi adalah nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Ini juga
salah satu jenis penyakit yang dapat dialami oleh semua golongan usia, dari anak-anak hingga
orang tua.
E. Terapi Farmakologi asma

Golongan
berdasarkan Golongan Kelas Contoh
Mekanisme Kerja
Antikolinergik (Inhaler) Long- Acting Tiotropium Bromida
Short Acting Ipratropium Bromida
Beta2 – Agonist
Inhaler Short Acting Fenoterol, Orciprenaline
(Metaproterenol), Procaterol,
Salbutamol (albuterol),
Terbutalin
Long Acting Formoterol, Salmeterol
Oral Short Acting Clenbuterol, Fenoterol,
Procaterol,
Salbutamol (Albuterol),
Terbutalin
Long-Acting Bambuterol, Formoterol
Bronkodilator Parenteral Beta2 - Agonists Hexoprenaline, Salbutamol,
Terbutalin
Nonspecific Epinefrine (Adrenalin)
Sympathomimetics
Kortikosteroid Inhaler Beklometason, Budesonid,
Fluticasone,
Mometason
Sistemik Deksametason,
Hidrokortison,
Metilprednisolon, Prednison,
Prednisolon
Cromone (Inhaler) Asam Kromoglikat, Na
Kromoglikat, Na
Kromolin
Leukotriene Modifier (Oral) 5-Lipoxygenase Zileuton
Leukotriene Montelukast, Zafirlukast
Receptor
Antagonist
Mast Cell Stabilizer I ketotifen
Antihistamine (Oral)
Metixanthines
Oral Teofilin, Heptaminol
acefyllinate
Parenteral Aminophylline,
Proxyphylline
Antibodi Monoklonal Anti-lgE Antibody Omalixumab
Interleukin Inhibitor Mepolizumab

F. Terapi Non farmakologi


Edukasi pasien dan keluarga dalam penatalaksanaan asma bertujuan untuk :
 meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit
asma sendiri)
 meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan asma sendiri/asma
mandiri)
 meningkatkan kepuasan
 meningkatkan rasa percaya diri
 meningkatkan kepatuhan (compliance) dan penanganan mandiri
 membantu pasien agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol asma 
KASUS
KASUS 18
Pasien laki-laki bapak Junadi datang ke apotek membawa resep dari dr, Larasati,
Sp.P. Pasien merupakan penderita asma kambuhan yang sudah lama dideritanya. Kali ini
kambuh agak parah karena kecapekan, sehingga dokter mengganti obat yang biasa
diresepkan. Setelah menyiapkan obatnya, apoteker menyerahkan obat kepada pasien, dan
menjelaskan kepada pasien tentang aturan pakai dan cara penggunaan obat tersebut.

Dialog Konseling:
Apoteker : Pasien Bapak Junaidi (Memanggil Pasien)
Pasien : Ya saya sendiri
Apoteker : Selamat malam pak, Apa Bapak benar atas nama bapak Junaidi dari dr.
Larasati ?
Pasien : Selamat malam, Benar mba,
Apoteker : Kalau boleh saya tahu bapak alamatnya dimana?
Pasien : Saya dari Prambanan mba,
Apoteker : (Melihat resep), baik benar sekali bapak. Perkenalkan saya Rina Safitri
Apoteker penanggungjawab di Apotek ini, boleh saya minta waktunya
sebentar Pak? Saya akan menjelaskan informasi mengenai obat yang akan
bapak terima,?
Pasien : Oh ya bisa mba,
Apoteker : Baik bapak, apa yang telah dokter jelaskan tentang kegunaan obat bapak?
Pasien : Dokter menjelaskan kalau saya menerima obat untuk asma dan multivitamin
mba.
Apoteker : Baik pak, apa yang telah dokter jelaskan tentang cara pakai untuk obat
bapak?
Pasien : Tadi dokter sudah menjelaskan, tapi saya lupa,
Apoteker : Baik pak, apa yang telah dokter jelaskan tentang harapan minum obat bapak?
Pasien : dokter menjelaskan setelah minum obat, asma saya bisa sembuh
Apoteker : Baik pak, jadi benar sekali bapak menerima 2 jenis obat,
Obat pertama bapak yaitu Pulmicort Turbuhaler sebanyak 1 fls, merupakan
obat asma dihisap setiap 24 jam sekali 1 isap. Cara pemakaian obat ini Letakkan
moncong inhaler di dalam mulut. Tutup bibir rapat-rapat, lalu tarik napas dalam-dalam. Jangan
menggigit moncong inhaler. Setelah menghirup udara dari inhaler, tahan napas selama sepuluh

detik. Efek sampingnya perubahan suara, pilek, dan suara serak, tapi jarang
terjadi tergantung individu masing-masing,
Obat kedua bapak yaitu Nevramin sebanyak 15 tablet, yaitu multivitamin
digunakan untuk meningkatkan asupan vitamin dan mineral diminum 2x sehari
1 tablet,
Semua obat diharapkan bapak minum rutin dan disimpan pada tempat yang
kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung, sebaiknya pada kotak obat.
Pasien : Baik mba, nanti saya minum rutin dan simpan di kotak obat,
Apoteker : Mohon maaf sebelumnya, apa bapak merokok?
Pasien : Ya saya merokok mba.
Apoteker : Baik bapak harus mengurangi dan menghilangkan kebiasaan merokok karena
merokok merupakan kebiasaan tidak sehat yang dapat menyebabkan asma dan
menurunkan kondisi bapak,
Pasien : Baik mba, saya memang sedang program berhenti merokok, karena akhir-
akhir ini saya sering sakit, selain itu Mba, apa pantangan yang lain untuk saya?
Apoteker : Selain bapak harus berhenti merokok, bapak juga harus beristirahat dengan
cukup dan sesekali diimbangi dengan olahraga dan makan makanan sehat
dengan rutin.
Pasien : Baik mba, akan saya lakukan,
Apoteker : Baik bapak, apa ada pertanyaan lagi?
Pasien : tidak mba, sudah cukup jelas,
Apoteker : Baik pak, apa bapak bisa mengulangi penjelasan saya sebelumnya tadi?
Pasien : Saya akan menerima 2jenis obat,
Obat pertama bapak yaitu Pulmicort Turbuhaler sebanyak 1 fls, merupakan
obat asma dihisap setiap 24 jam sekali 1 isap. Cara pemakaian obat ini
Letakkan moncong inhaler di dalam mulut. Tutup bibir rapat-rapat, lalu tarik
napas dalam-dalam. Jangan menggigit moncong inhaler. Setelah menghirup
udara dari inhaler, tahan napas selama sepuluh detik. Efek sampingnya
perubahan suara, pilek, dan suara serak, tapi jarang terjadi tergantung individu
masing-masing,
Obat kedua bapak yaitu Nevramin sebanyak 15 tablet, yaitu multivitamin
digunakan untuk meningkatkan asupan vitamin dan mineral diminum 2x sehari
1 tablet,
Semua obat diharapkan bapak minum rutin dan disimpan pada tempat yang
kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung, sebaiknya pada kotak obat.
Semua obat nanti saya minum rutin dan disimpan pada tempat yang kering,
dan tidak terkena sinar matahari langsung, sebaiknya pada kotak obat.
Selain itu saya harus mengurangi dan menghilangkan kebiasaan merokok
karena merokok merupakan kebiasaan tidak sehat yang dapat menyebabkan
asma dan menurunkan kondisi saya, selain itu saya harus beristirahat dengan
cukup dan sesekali diimbangi dengan olahraga dan makan makanan sehat
dengan rutin.
Apoteker : Baik sudah cukup jelas bapak, ini ada kartu nama saya, jika bapak mau
bertanya bisa menghubungi kontak yang tertera,
Ini obatnya bisa bapak terima, dan semoga bapak lekas sembuh, selamat
malam
Pasien : Baik mba erimakasih banyak, selamat malam
Apoteker : Sama-sama bapak.

Anda mungkin juga menyukai