“ COFFEE MUKACHINA “
DISUSUN OLEH : MAULIDYA TUNGGA DEWI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
BUSINESS PLAN
Misi :
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA
4.1 Jenis Usaha
Menjual berbagai macam jenis kopi dengan kualitas tinggi dan tempat yang nyaman.
4.2 Prospek Usaha
Bisnis yang saya jalani ini sangat cocok untuk mahasiswa dan pekerja, untuk
mengerjakan tugas kuliah dan meeting.
BAB V
RENCANA PRODUKSI
No Keterangan Harga
1. INSTANT Coffe Vending Rp. 10.300.000,-
2. TV Rp. 2.300.000,-
3. Mesin kasir Rp. 2.000.000,-
4. Meja kasir dan kursi kasir Rp. 1.000.000,-
5. Meja tamu dan Kursi tamu Rp. 5.000.000,-
6. Gelas untuk Kopi Panas/Hangat 4 lusin (Rp 600.000,-)
No Keterangan Harga
.
1. Kopi super Rp. 1.500.000,-
2. Gula Rp. 600.000,-
3. Kue/cookies Rp. 55.000,-
4. Cokelat Rp. 400.000,-
5. Bahan lain – lain Rp. 500.000,-
TOTAL Rp. 3.055.000,-
2. Promotion
Media iklan yang dipilih :
Direct selling(mulut ke mulut)
Alasannya, karena bisnis ini baru berdiri hal ini wajar karena Coffee
Mukachina adalah perusahaan yang baru tumbuh. seiring berjalannya waktu Coffee
Mukachina akan mendapat pengakuan dari masyarakat, dan akan melakukan promosi
dengan media visual seperti,name bord,x-banner dan spanduk.
Membuat pamflet, banner dan brosur yang berisikan produk-produk yang akan
kami jual dan menyebarkannya di tempat-tempat yang banyak di jangkau oleh
masyarakat luas.
Memasang iklan di dunia internet khususnya social-media seperti facebook atau
twitter yang banyak di ketahui oleh para Kaula muda
Membuat catalog yang berisikan tentang keadaan Coffee Mukachina dan berbagai
macam produk yang ada, dari mulai menu utama sampai menu yang lainnya.
3. Place :
Lokasi yang strategis, terletak di jl. Jendral sudirman, Suasana Coffee Mukachina
yang didesain untuk menampilkan suasana santai tapi modern, mencerminkan kehangatan
dan keterbukaan.
BAB VI
RENCANA PERMODALAN
6.2 Modal
No Kebuthan Harga
1 Pembelian peralatan (investasi) Rp. 24.198.000,-
2 Pembelian bahan-bahan Rp. 3.050.000,-
3 Biaya operasional selama 1 bulan Rp. 4.290.000,-
TOTAL Rp. 31.638.000,-
Besar kecilnya modal yang perlu dikeluarkan:
Harga Pokok Produksi (HPP):
No Kebutuhan Harga
1 Biaya bahan baku Rp. 3.050.000,-
2 Biaya tenaga kerja Rp 3.200.000,-
3 BOP Rp 1.000.000,-
4 Biaya produksi Rp 5.000.000,-
6.2 Perhitungan Keuntungan
Asumsi pertama :
Jika diasumsikan dalam satu hari ada 50 pengunjung yang datang dan memesan
kopi Plus dan snack dengan harga Rp 20.000,- maka pada 1 hari Pendapatan sebanyak
Rp 20.000,- x 50 pengunjung = 1.000.000,-
Asumsi Kedua :
Jadi jika diasumsikan dalam satu bulan 50 pengunjung x 30 hari x Rp 20.000,- =
Rp 30.000.000,-
Keuntungan :
Keuntungan Kotor Rp 30.000.000,- Rp 5.000.000,- = Rp 25.000.000,
Keuntungan Bersih Rp 25.000.000,- Rp 1.000.000,- = Rp 24.000.000,-
Laba :
Pendapatan dan Penjualan
No Kebutuhan Harga
1 Penjualan Bersih Rp. 30.000.000,-
2 Pembelian Rp. 5.000.000,-
LABA KOTOR Rp. 25.000.000,-
Biaya Usaha
No Kebutuhan Harga
1 Biaya listrik Rp. 120.000,-
2 Biaya air Rp. 70.000,-
3 Biaya sewa Rp. 200.000,-
4 Biaya tenaga kerja Rp. 3.200.000,-
TOTAL BIAYA USAHA Rp. 3.590.000,-
LABA BERSIH Rp. 21.410.000,-
BAB VII
RENCANA ORGANISASI
OWNER
GENERAL
MANAGER
FINANCE SUPERVISOR
MANAGER
KASIR
BARISTA
WAITERS
BAB VIII
RESIKO
Hambatan yang dapat membuat coffee shop ini tidak berhasil seperti para pesaing.
Dimana akan ada banyak coffee shop yang akan didirikan dengan harga, menu makanan dan
minuman yang bersaing. Turunnya minat konsumen terhadap coffee shop juga merupakan
masalah yang cukup serius, di zaman sekarang ini telah muncul berbagai macam inovasi dalam
bidang makanan dan minuman, diantaranya munculnya makanan dan minuman cepat saji dan
makanan dan minuman dalam kemasan yang enak dengan harga yang terjangkau. Hal itu tentu
saja dapat mengancam keberadaan kedai kopi seperti milik kami ini. Dan masih banyak lagi
hambatan-hamabatan yang mungkin dapat menghambatan pertumbuhan dan keberhasilan cafe.
Selain faktor dari minuman itu sendiri, faktor cuaca dan musim juga menjadi problema
yang cukup sulit. Saat musim hujan, maka meminat kopi akan meningkat. Sedangkan saat musim
panas ataupun kemarau, tentunya jenis minuman kopi panas akan menurun meskipun minuman
kopi dan teh yang dingin tetap bertahan.
Produk competitor
Harga bahan pokok yang naik atau tidak stabil bisa membinggungkan pembisnis untuk
menentukan harga.
Munculnya pesaing-pesaing baru yang ingin ikut bersaing
Modal yang terbatas
SDM yang terbatas
Pemasaran (promosi) belum intensif.
Alat produksi pendukung terbatas.
Munculnya usaha yang sama pasca usaha ini.
Modal yang selalu berubah pada waktu-waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi
pemerintah, menyebabkan harga berubah.
Perubahan selera konsumen.
Pelanggan yang tidak tetap (khusus mahasiswa) yang setiap tahunnya selalu berganti.
Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan.
Harga bahan pokok sering berubah, sehingga laba atau keuntungan yang didapat
tidak tetap.
Muncul pruduk baru yang lebih unggul
Kenaikan harga bahan baku karena terbatas
Adanya kompetitor yang lebih di kenal masyarakat
BAB IX
KESIMPULAN
Dari Makalah ini saya mengambil kesimpulan yaitu bahwa memamg saat ini usaha
coffee shop sedang banyak digemari oleh para usahawan, dan ada juga dari sekedar hobi hingga
akhirnya bisa memutuskan untuk membuka usaha ini. Di Indonesia banyak sekali berbagai
macam minum kopi seperti minuman khas Medan, khas Yogyakarta, khas Padang, khas Jakarta
dan masih banayk lagi.coffee shop adalah bisnis yang sangat menjanjikan, karena itu dengan
kita dengan kita membuka usaha ini, kemungkinan dengan mendapat keuntungan banyak.