Anda di halaman 1dari 24

1. ANALISIS STRATEGI PT.

PERTAMINA (PERSERO)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Take home Ujian Tengah Semester Corporate and

Business Unit Strategy

Disusun Oleh:

Fadli Fadlillah Sulaiman 1414102028

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2015
A. ANALISIS LINGKUNGAN

A.1           Sejarah Perusahaan

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk ”kemakmuran rakyat"
maka hak untuk mengelola industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.
Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan yang menyatakan
bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh dilaksanakan oleh negara melalui
perusahaan negara. Semenjak itu, pihak asing yang terlibat di dalamnya berdasarkan kepada
kontrak saja. Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga sepakat untuk secara bertahap
menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya di bidang pemasaran dan distribusi
kepada pihak Indonesia dalam jangka waktu lima sampai lima belas tahun.
Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut. PERMINA yang diberikan
wewenang dan tanggung jawab untuk administrasi, manajemen dan pengawasan terhadap kerja
sama dibidang eksplorasi dan produksi. Sementara itu PERTAMIN mendapat tanggung jawab
untuk mengatur proses distribusi minyak bagi kepulauan Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan, PERMINA
mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA kemudian juga mendirikan Akademi
Perminyakan di Bandung pada tahun 1962. Kurikulum dari Akademi Perminyakan meliputi
berbagai aspek dalam industri perminyakan, dan para lulusannya kemudian menjadi tenaga inti
di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA). Tahun 1968, untuk mengkonsolidasi
industri perminyakan dan gas, manajemen, eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA
dan PERTAMIN merger menjadi PN. PERTAMINA (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Nasional).
Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi perseroan sejak 17
September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah” merupakan komitmen yang diikrarkan oleh
Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) untuk membawa perusahaan, meraih harapan baru dalam
wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan dihadapan publik pada saat launching PT
PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus menjadi simbol dari janji seluruh jajaran perusahaan
kepada stakeholders.
Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati para pendengar.
Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata dengan melakukan berbagai pembenahan
di dalam tubuh perusahaan. Sejumlah perubahan internal perusahaan dilakukan meliputi
penerapan nilai-nilai good corporate governance disetiap aspek operasi perusahaan, pembenahan
rencana kerja, sistem dan prosedur serta kebijakan paradigma pengelolaan perusahaan menjadi
suatu entitas bisnis murni.
Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat PERTAMINA, para pimpinan
PERTAMINA duduk bersama dalam suatu forum Rapat Pimpinan (Rapim). Rapim ini
mengambil tema ”Akselerasi Transformasi Dalam Rangka Menghadapi Kompetisi”. Sejumlah
butir perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan komitmen perubahan itu sendiri
ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud keseriusan dalam mengakselerasi jalannya
agenda perubahan.

B.            Visi, Misi dan Strategi Perusahaan


1.    Visi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia serta perusahaan yang unggul, maju dan
terpandang (To be a respected leading company).

2.    Misi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :


a.    Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
b.    Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.
c.    Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan berdasarkan tata nilai
unggulan.
d.    Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3.    Strategi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :


a.    Fokus
Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan nilai
tambah perusahaan.
b.    Integritas
Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.

c.    Visionary (Berwawasan Jauh Kedepa)


Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk
dapat tumbuh dan berkembang.
d.   Excellence (Unggul)
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.
e.    Mutual Respect (Keselarasan dan Kesetaraan)
Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan usaha.
ANALISIS SWOT TERHADAP PT. PERTAMINA (PERSERO)

A.           Strength (Kekuatan)


Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional. Diantaranya
produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2.    Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Indonesia bahkan
sampai ke daerah-daerah terpencil.
3.    Sumber daya manusia yang handal
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di
bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji. Selain itu pelatihan dan
seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya.
4.    Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968. Dengan
pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu nilai tambah.
Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional berhubungan dengan dunia migas
menjadikan PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.
5.    Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses bisnis
perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian yang cukup tinggi
dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.
B.            Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama dengan pihak
asing untuk melakukan tersebut.
2.    Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena terlalu banyak
waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
3.    Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan penggunaannya tidak
maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
4.    Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi dapat
terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang ini.
5.    Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan
produk akan mengganggu operasional perusahaan.

C.           Opportunities (Peluang)


Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini membuat
permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2.    Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari subsidi
pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk
menguasai pasar migas di Indonesia.
3.    Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum
tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan
penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
4.    Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, non
subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.
5.    Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang kurang baik
dan mengubah Image yang tertancap dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya menjadi
konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT. PERTAMINA (Persero).
D.           Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1.    Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar
PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini menjadikan
pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.
2.    Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai dana dan
peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah
yang kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.
3.    Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka adanya pengaruh-
pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis
seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya ruang gerak manajemen untuk
menentukan kebijakan yang akan diambil.
4.    Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas diperbolehkan
untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini akan meningkatkan
persaingan bisnis yang ketat.
5.    Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki tingkat kualitas
yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.
MATRIKS IFAS, EFAS, SFAS dan SWOT

A.           Matriks IFAS (Internal Factors Analysist Summary)


No. Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Terbobot
Strength (Kekuatan)
1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi 0,20 4 0,80
2. Memiliki pelayanan yang baik 0,07 2 0,14
3. Sumber daya manusia yang handal 0,06 3 0,18
4. Pengalaman di bidang migas 0,14 4 0,56
5. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi 0,05 2 0,10
0,52 1,78
Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya modal 0,15 3 0,45
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja 0,05 2 0,10
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan 0,09 3 0,27
kemampuan
4. Jumlah armada yang kurang 0,11 2 0,22
5. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok 0,08 1 0,08
0,48 1,12
Total 1,00 2,90

B.            Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysist Summary)


No. Faktor Strategis Eksternal Bobot Peringkat Terbobot
Opprtunities (Peluang)
1. Pasar bisnis yang masih tinggi 0,10 3 0,30
2. Harga jual yang murah 0,11 4 0,44
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi 0,08 2 0,16
4. Produk, yang bisa jadi menggantikan dominasi 0,12 2 0,24
penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak 0,15 4 0,60
(BBM)
0,56 1,74
Threats (Ancaman)
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi dibidang Non- 0,09 2 0,18
BBM
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan 0,10 3 0,30
eksplorasi migas di wilayah Indonesia.
3. Pengaruh Intervensi 0,08 2 0,16
4. Pasar bebas 0,11 2 0,22
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior 0,06 3 0,18
memiliki tingkat kualitas yang lebih baik
0,44 1,04
Total 1,00 2,78

C.           Matriks SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)


Durasi

Panjang
Pendek
Menengah
Bobo
No. Faktor Stategis Kunci Peringkat Terbobot
t

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi 0,20 4 0,80 X

2. Pengalaman dibidang migas 0,14 4 0,56 X

3. Kurangnya modal 0,15 3 0,45 X

4. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan 0,09 3 0,27 X


kemampuan

5. Harga jual yang murah 0,11 4 0,44 X


6. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar 0,15 4 0,60 X
Minyak (BBM)
7. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan 0,10 3 0,30 X
eksplorasi migas di wilayah Indonesia.

8. Image bahwa produk yang ditawarkan 0,06 3 0,18 X


kompetior memiliki tingkat kualitas yang lebih
baik
Total 1,00 3,60

D.           Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opprtunities dan Threats)


Strength (S) Weakness (W)
o  Menyediakan produk yang o Kurangnya modal
berkualitas tinggi o Masalah birokrasi yang
o  Memiliki pelayanan yang baik menghambat kinerja
o  Sumber daya manusia yang handal o Penempatan karyawan yang tidak
o  Pengalaman di bidang migas sesuai dengan kemampuan
o  Penggunaan teknologi informasi o Jumlah armada yang kurang
yang terintegrasi o Ketergantungan pasokan pada
satu pemasok

IFAS

EFAS
Opprtunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
o  Pasar bisnis yang masih tinggi o  Melakukan strategi pemasaran o   Penempatan karyawan yang sesuai
o  Harga jual yang murah yang agresif. dengan kemampuannya.
o  Sumber daya migas yang masih o  Meningkatkan sistem teknologi o   Mengoptimalkan kegiatan armada
cukup tinggi dan informasi untuk dalam kegiatan distribusi.
o  Produk, yang bisa jadi memenangkan kompetisi o   Mengoptimalkan kegiatan
menggantikan dominasi penjualan bersaing. eksplorasi.
premium. o  Memaksimalkan pelayanan kepadao   Melakukan strategi konservatif.
o  Sebagai pemimpin dalam pasar konsumen o   Memperbaiki manajemen sumber
Bahan Bakar Minyak (BBM) o   Menjaga kualitas dan harga tetap daya perusahaan.
seimbang agar tetep menjadi
pemimpin pasar.
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
o  Masuknya pihak swasta untuk o  Melakukan strategi kompetitif. o   Melakukan strategi defensif
beroperasi dibidang Non-BBM o  Melakukan kegiatan yang mandiri o   Mengikuti perkembangan jaman
o  Makin banyaknya pihak swasta o  Memaksimalkan sumber daya dengan cara mengadaptasikan
yang melakukan eksplorasi migas yang ada untuk menghadapi era teknologi terbaru.
di wilayah Indonesia. pasar bebas dan pesaing lain o   Mengubah image dari para
o  Pengaruh Intervensi o  Meningkatkan daya saing melalui konsumen bahwa produk pesaing
o  Pasar bebas peningkatan kualitas armada, memiliki kualitas yang lebih baik.
o  Image bahwa produk yang fasilitas, dan pelayanan yang o   Meminimalisasi birokrasi yang
ditawarkan kompetior memiliki efisien. kompleks.
tingkat kualitas yang lebih baik o  Menjaga & meningkatkan reputasio   Melakukan diklat terhadap SDM
perusahaan guna memperkuat untuk menghadapi pasar bebas
brand image di masyarakat. dan para pesaing.

ANALISIS KUADRAN

Dari analisis SFAS diatas diperoleh skor yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,60, dari hasil
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. PERTAMINA (Persero) telah merumuskan
strategi yang tepat selama perusahaan berdiri karena masih mampu menjadi pemimpin pasar.
Dari skor yang cukup tinggi tersebut maka PT. PERTAMINA (Persero) saat ini memiliki
kesempatan yang cukup baik untuk dapat mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dalam
memanfaatkan peluang yang ada, mengatasi apa yang menjadi kelemahan internal, serta dapat
mengantisipasi ancaman-ancaman yang sedang atau yang akan dihadapinya untuk dapat lebih
kuat ditengah persaingan yang semakin ketat.
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kondisi internal perusahaan (IFAS) dan eksternal
perusahaan (EFAS) yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam merancang suatu strategi
perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang ada,menghadapi ancaman baik yang sedang
dihadapi maupun yang akan dihadapi, serta mempergunakan peluang yang ada dengan baik yang
dilakukan melalui pengoptimalan kekuatan yang telah dimiliki oleh PT. PERTAMINA (Persero)
dalam menghadapi persaingan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada matriks evaluasi internal dan matriks evaluasi
eksternal didapatkan besaran nilai dari masing-masing matriks tersebut, yang kemudian menjadi
masukan untuk analisa kuadran.
 Nilai Matriks Evaluasi Internal = Total Kekuatan – Total Kelemahan
= 1,78 – 1,12
= 0,66
 Nilai Matriks Evaluasi Eksternal = Total Peluang – Total Ancaman
= 1,74 – 1,04
= 0,70
Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan atau dikenal dengan analisis kuadran yaitu
kerangka empat kuadran yang menunjukan empat pilihan strategi, dan strategi manakah yang
paling sesuai untuk dipilih oleh suatu organisasi atau perusahaan tertentu, dan dibawah ini adalah
gambar yang menunjukkan posisi PT. PERTAMINA (Persero) yang digambarkan dalam analisis
kuadran.

HasilAnalisis Kuadran
 
Kuadran IV

Kuadran III
 
Kuadran II

Kuadran I
 

(0,66; 0,70)

 
0,70

 
0,66
 
T
 

S
 

O
 
Dari matriks di atas dapat disimpulkan bahwa posisi PT. PERTAMINA (Persero) berada
diantara kekuatan internal dan keuntungan ekstenal yang besar yaitu kuadaran I(satu).

REKOMENDASI STRATEGI

Pada hasil yang ditunjukkan pada matriks di atas menunjukkan bahwa PT. PERTAMINA
(Persero) berada dalam posisi yang kuat. Adapun rekomendasi yang saya anjurkan kepada PT.
PERTAMINA (Persero) adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal perusahaan berada
pada pilihan dilematis. Oleh karenanya PT. PERTAMINA (Persero) strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak tergeser oleh pesaing lain. Strategi ini dipertahankan
sambil terus berupaya membenahi diri. Selain itu juga ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan oleh PT. PERTAMINA (Persero) sebagai berikut:
1.        Kemampuan SDM yang handal sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di
bidangnya.. Pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh
para karyawan, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan.
2.        Produk yang dihasilkan berkualitas baik sesuai dengan standar internasional.
Produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA sudah melalui uji mutu yang sesuai dengan
standar internasional.
3.        Penerapan teknologi informasi yang optimal untuk mendukung proses bisnis perusahaan.
PERTAMINA telah menerapkan SAP pada proses bisnisnya, sehingga dapat terintegrasi pada
seluruh wilayah operasi yang juga didukung dengan jaringan yang ba

Anda mungkin juga menyukai