Laporan Praktikum Flowmeter PDF
Laporan Praktikum Flowmeter PDF
PERCOBAAN FLOWMETER
DISUSUN OLEH :
ASISTEN
i
DAFTAR PUSTAKA
Sobarna,Agus.2010.Instrumentasi-Sensor Aliran
Fluida.Bandung
32
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM SISTEM INSTRUMENTASI – P1
PERCOBAAN FLOWMETER
DISUSUN OLEH :
ASISTEN
ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan :
1. Semakin kecil ketinggian gelas ukur, maka semakin
kecil debit air yang dihasilkan.
2. Tekanan keluaran dari venturi meter lebih besar
dibanding tekanan input.
3. Tekanan keluaran dari Orifice plate lebih Kecil
dibanding tekanan input.
4. Semakin besar debit air (Q) maka semakin besar juga
volume airnya (V)
5.2 Saran
Pada praktikum berikutnya disarankan agar
sebaiknya petunjuk – petunjuk yang tertera pada modul
lebih jelas, sehingga dalam waktu pelaksanaan praktikum
tidak terjadi kebingungan.
31
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Sistem Instrumentasi
iii
30
Abstrak
Pada Dunia industri sensor-sensor aliran atau
flowmeter sangat berperan penting bagi kelancaran sebuah
plant, Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau
laju aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam sebuah pipa.
Jenis jenis dari sensor aliran atau flowmeter sendiri ada
beragam antara lain, pipa pitot, orifice plate, pipa venturi dan
flow Nozzle yang merupakan sensor aliran berdasarkan
tekanan. Pemilihan sensor aliran tersebut sangat bergantung
pada karakteristik dari fluida yang mengalir di dalam pipa,
karena setiap fluida memiliki karakteristik tersendiri untuk
sensor aliran yang berbeda. Dalam praktikum laporan
paktikum ini akan dibahas tentang perbandingan beberapa
flowmeter yang dirangkai Dalam Plant Hydrolic Bench,
hingga memperoleh kesimpulan bahwa beberapa jenis
flowmeter tersebut memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga perlu dilakukan pemilihan flowmeter untuk jenis
fluida yang berbeda.
iv
29
Abstract
In the industrialized world flow sensors or flowmeter
is an important role for the smooth running of a plant,
Flowmeter is an instrument for measuring the amount or flow
rate of a fluid flowing in a pipe. Type or types of flow sensors
flowmeter itself there are diverse among others, the pitot pipe,
orifice plate, venturi pipe and nozzle flow is a flow sensor
based on pressure. Selection of the flow sensor is highly
dependent on the characteristics of the fluid flowing in the
pipeline, because each fluid has its own characteristics for
different flow sensors. In this paktikum lab report will be
discussed on a comparison of some flowmeter is assembled in
Plant Hydrolic Bench, to the conclusion that some of these
flowmeter types have different characteristics that need to be
done flowmeter selection for different types of fluid.
v
28
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, praktikan mempelajari
bagaimana mengukur flow, debit air, menggunakan orifice,
venturimeter, dari hasil percobaan diketahui semakin tinggi
ketinggian air didalam gelas ukur, maka debit air semakin
mengecil, ini dapat dianalisis bahwa tekanan diluar lebih
besar dibanding tekanan input. Flow sendiri dapat berhasil
diukur dengan cara mendapatkan tinggi dari gelas ukur yang
terdapat pada flowmeter rig di hydraulic bench.
Pada venturi meter, tekanan inlet dan outlet
mengalami penurunan seperti yang terlihat pada Tabel 4.3.
Hal ini dikarenakan kecepatan fluida yang mengalir pada
venturi meter akan bertambah disepanjang bagian pertama
venture meter, sedangkan tekanannya semakin berkurang.
Selanjutnya kecepatan fluida akan berkurang juga ketika
fluida memasuki bagian ketiga venturi meter. Penurunan
tekanan aliran ini yang dimanfaatkan untuk mengukur debit
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
27
vii
26
viii
25
ix
24
C = Koefisien Pelepasan
Δp = Perbedaan tekanan inlet dan outlet (Pa)
Ρ = Massa Jenis Fluida (Kg/m2)
x
23
xi
22
dimana :
Q = Debit air (liter/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan (m/s)
Untuk luas penampang didapatkan dari nilai diameter inlet
baik venture meter maupun orifice. Seperti yang tertera pada
tabel berikut.
Tabel 4.4 Data Luas Penampang dan Diameter dari Venturi
meter dan Orifice Plate
Diameter Venturi (in) [mm] 41.4
Luas Penampang V (in) 0.001347
2
[m ]
Diameter Venturi (out) 15
[mm]
20
dimana :
= massa jenis air (Kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
h = tinggi, dapat dilihat dari manometer (m)
sehingga untuk hasil tekanan pada setiap debit seperti pada
table dibawah ini :
18
17
16
15
15
2.3.5 Rotameter
Rotameter terdiridari tabung vertikal dengan
lubang gerak di mana kedudukan pelampung
dianggap vertical sesuai dengan laju aliran melalui
tabung. Untuk laju aliran yang diketahui, pelampung
tetap stasioner karena gaya vertical dari tekanan
diferensial, gravitasi, kekentalan, dan gaya-apung
akan berimbang. Jadi kemampuan menyeimbangkan
diri dari pelampung yang digantung dengan kawat
dan tergantung pada luas dapat ditentukan. Gaya
kebawah (gravitasi dikurangi gaya apung) adalah
konstan dan demikian pula gaya keatas (penurunan
tekanan dikalikan luas pelampung) juga harus
konstan. Dengan mengasumsikan aliran non
kompresif, hasilnya adalah sebagai berikut:
di mana :
Q = laju aliran volume
C = koefisien pengosongan
At = luas tabung
Af = luas pelampung
Vf = volume pelampung
12
P1 > P 2
Aliran
fluida
P1 P2
P1 > P2
Aliran
fluida
dimana: A = Penampang
D = Debit Aliran
g = gravitasi bumi
h = tinggi fluida (elevasi)
Jika h1 dan h2 dibuat sama tingginya maka :
v2
P1 P2
v1
h2
h1
di mana :
D = dimensi penampang arus fluida, biasanya diameter
ρ = kerapatan fluida
V = kecepatan fluida
μ = kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan kritis untuk pipa biasanya
berada diantara 2000 dan 2300.
Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan
dengan banyak cara misalnya: menggunakan pipa
venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit), turbine
flow meter, rotameter, cara thermal, menggunakan
bahan radio aktif, elektromagnetik, ultar sonic dan
flowmeter gyro. Cara lain dapat dikembangkan sendiri
sesuai dengan kebutuhan proses. Yang dibahas dalam
buku ini adalah sensor laju aliran berdasarkan
perbedaan tekanan.
2.1 Flowmeter
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju
aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau
sambungan terbuka. alat ini terdiri dari primary device,
yang disebut sebagai alat utama dan secondary device
(alat bantu sekunder). Flowmeter umumnya terdiri dari dua
bagian, yaitu alat utama dan alat bantu sekunder. Alat utama
menghasilkan suatu signal yang merespons terhadap aliran
karena laju aliran tersebut telah terganggu. Alat utamanya
merupakan sebuah orifis yang mengganggu laju aliran, yaitu
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan. Alat bantu
sekunder menerima sinyal dari alat utama lalu
menampilkan, merekam, dan/atau mentrasmisikannya
sebagai hasil pengukuran dari laju aliran (koestoer, 2004).
2.2 Pengukuran Aliran Fluida
Pengukuran aliran mulai dikenal sejak tahun 1732 ketika
Henry Pitot mengatur jumlah fluida yang mengalir. Dalam
pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor
kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan
bagaimana fluida tersebut berubah dari titik ke titik.
2.2.1 Pengukuran Kuantitas
Pengukuran ini memberikan petunjuk yang
sebanding dengan kuantitas total yang telah mengalir
dalam waktu tertentu. Fluida mengalir melewati elemen
primer secara berturutan dalam kuantitas yang kurang
lebih terisolasi dengan secara bergantian mengisi dan
mengosongkan bejana pengukur yang diketahui
3
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum P1 Percobaan
Flowmeter ini adalah sebagai berikut :
a. mengenal flowmeter,
b. mengetahui pengukuran fluida yang masuk dan keluar
dalam suatu proses,
c. membedakan antara venturimeter dan orifice plate