Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Steril Kls 1A Kelompok 2 PDF
Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Steril Kls 1A Kelompok 2 PDF
Dosen Pengampu:
Ismiyati, M.Sc., Apt
Disusun Oleh:
Reguler D3 Farmasi Pagi Kelas 1A Kelompok 2
B. Dasar Teori
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah dan atau tutup yang disterilisasi sebaiknya
disterilkan sampai benar-benar steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah dan atau tutup
tersebut tidak mencemari bahan obat yang akan dimasukkan ke dalamnya. Tujuan
pencucian dan sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor atau
penghilangan semua jenis organisme hidup, dan dalam hal ini adalah mikroorganisme
(fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) sehingga diperoleh pengemasan yang steril,
bebas pirogen dan bebas partikel sehingga tidak mempengaruhi produk dan isi.
Pada proses pencucian tutup karet, tutup karet direndam dengan HCl 2% selama 2
hari dan direndam pada larutan Teepol selama 1 hari dan terlihat larutan Teepol yang keruh
dan terdapat sedikit busa yang diprediksikan masih terdapat kontaminan atau belum steril,
sedangkan botol infus dan vial dicuci dengan HCl 2%. Fungsi HCl 2% adalah untuk
melarutkan asam dan mengurangi kebasaan dari pengemas agar kira-kira menjadi netral.
Natrium karbonat yang juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu yang memiliki
rumus kimia Na2CO3, ialah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut di dalam
air. Bentuk senyawa ini murni ialah berwarna putih, bubuk tanpa warna yang mampu
menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin atau pahit, dan membentuk larutan alkali
yang kuat. Penggunaan natrium karbonat bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa HCl
Aquades merupakan cairan jernih, tidak berasa dan tidak berbau ada proses
pencucian adalah untuk melarutkan/menghilangkan zat yang menempel ,aquades juga
berfungsi sebagai pembawa
Teepol 1% merupakan surfaktan yg mempunyai gugus lipofil dan hidrofil. Gugus
lipofil akan mengikat lemak dalam tutup karet, sedangkan gugus hidrofil akan tertarik oleh
aquadest pada pencucian yang terakhir sehingga tutup karet terbebas dari lemak yg
menempel. Teepol yang digunakan dalam sterilisasi kali ini berguna sebagai desinfektan
dan zat pembasah sehingga Teepol dapat berpenetrasi ke dalam pori-pori bahan yang akan
disterilkan.
Sterilisasi juga menggunakan metode perebusan terutama untuk bahan yang terbuat
dari karet. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuat spora jamur yang masih ada
menjadi bentuk aktif (vegetatif) sehingga bahan desinfektan dapat membunuh spora jamur
tersebut. Perebusan digunakan pada tutup karet karena karet tidak tahan terhadap panas
dari oven, sehingga cukup dipanaskan dengan cara direbus. Pada proses perebusan tutup
karet dengan larutan Teepol 1% dilakukan berulang-ulang sampai larutan bersih dan jernih
lalu dicuci dengan aquadest yang berfungsi untuk membilas karet. Kemudian tutup karet di
autoklav 1150C selama 20 menit, digunakan alat autoklav karena untuk sterilisasi tutup
karet dilakukan dengan metode sterilisasi panas basah. Selanjutnya karet ditaruh di kantong
plastik tanpa air dan di autoklaf dengan tujuan untuk mensterilkan.
Untuk mencuci dan mensterilkan botol infus, ampul, dan vial digunakan metode
sterilisasi panas kering. Mikroorganisme akan mengalami kekeringan jika dipaparkan pada
suhu tinggi dan akibatnya sel akan lisis dan mati. Kekurangan sterilisasi panas kering yaitu
masih bertahannya endospora bakteri. Setelah direndam dan dididihkan dengan Teepol 1%
lalu dicuci dengan aquadest dan di sterilkan pada temperatur 200 0C oven selama 1 jam.
Oven merupakan alat sterilisasi yang menggunakan udara panas kering, dimana fungsi
oven adalah mensterilkan alat-alat gelas yang tidak berskala. Prinsip oven yaitu
menghancurkan lisis mikroba menggunakan panas udara kering. Untuk sterilisasi panas
kering sangat diperhatikan penempatan bahan yang akan disterilisasi, yaitu sebisa mungkin
tidak renggang atau seminimal mungkin hindari adanya celah agar aliran udara tidak dapa
menembus dan terdistribusi, selain itu agar bahan tidak pecah atau retak karena bahan
tersebut akan memuai pada pemanasan.
C. Alat Dan
Bahan Alat:
• Autoclave
• Oven
• Tutup karet
• Vial
• Beker glass
• Pengaduk
• Alat penjepit
• Gelas ukur
Bahan:
• Natrium karbonat 0,5%
• Tepol 1%
• Alcohol 96 %
• Aqubidest
• Aquades
• HCL encer
D. Cara Kerja
1) Cara mencuci dan sterilisasi tutup karet
Karet di didihkan lagi dengan larutan (tepol 1% dan Na Carbonat 0.5 % yang baru
Didihkan ampul, vial, botol infus dengan campuran sama banyak tepol
1 % dan Na Carbonat 0.5 %
Atur container dengan teratur dan rapi dalam oven dan sterilkan pada
temperatur 200° C selama 1 jam
E. Hasil Pengamatan
Jumlah tutup karet :5
Jumlah botol infus :3
Jumlah vial :3
Perlakuan Karet
H. Pembahasan
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah dan atau tutup yang disterilisasi sebaiknya
disterilkan sampai benar-benar steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah dan atau tutup
tersebut tidak mencemari bahan obat yang akan dimasukkan ke dalamnya. Tujuan
pencucian dan sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor atau
penghilangan semua jenis organisme hidup, dan dalam hal ini adalah mikroorganisme
(fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) sehingga diperoleh pengemasan yang steril,
bebas pirogen dan bebas partikel sehingga tidak mempengaruhi produk dan isi.
Adapun benda yang akan disterilisasikan antara lain adalah karet botol infus, vial
dan tutup karet. Ketiga bahan tersebut dapat terbuat dari 2 bahan yaitu:
1. Gelas
Merupakan wadah parenteral yang sudah lama dikenal penggunaannya,
dimana gelas masih dianggap sebagai pengemas yang paling baik dan ideal sampai
saat ini. Dimana wadah ini memberikan beberapa keuntungan antara lain :
a. Bersifat impermeable
b. Cukup keras dan mempunyai bentuk stabil
c. Transparan, mudah untuk melihat isi
d. Dapat disterilisasi panas kering (260 oC) atau uap bertekanan tanpa mengalami
perubahan
e. Mudah dipasang dengan alat pemakai sediaan parenteral
Tipe gelas ada 4 macam antara lain :
a. Tipe I (Borosilicate, mempunyai resistensi kimia)
b. tipe II (treated soda-limeglass)
c. tipe III (soda-limeglass)
d. NP-glass (soda-limeglass untuk penggunaan umum)
2. Karet
Penutup untuk wadah sediaan steril pada umumnya menggunakan karet.
Penutup karet akan memberikan kemudahan untuk pengambilan isinya serta tetap
dapat memberi perlindungan isinya dari pengaruh luar. Sifat karet antara lain :
1. Lentur
2. Kedap air
3. Elastis
4. Mudah terbakar
5. Kedap udara.
I. Kesimpulan
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah yang disterilkan harus benar-benar bersih
agar bahan-bahan yang dimasukkan tidak terkontaminasi. Sterilisasi hendaknya
memperhatikan sifat dari bahan yang akan disterilkan sehingga didapat sterilisasi yang
maksimal.
Daftar Pustaka
Adelia Anastasya. 2018. “Praktikum Steril Steril Pencucian Dan Sterilisasi Alat”. Tersedia:
https://www.academia.edu/36692123/PRAKTIKUM_STERIL_PENCUCIAN_DAN_STERI
LISASI_ALAT_docx
Tim Dosen Teknologi Sediaan Steril. 2020. “Pencucian Dan Sterilisasi Botol Infus, Vial Dan
Tutup Karet (Powerpoint)”. Yogyakarta