Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

PENCUCIAN DAN STERILISASI KARET BOTOL INFUS, VIAL DAN TUTUP

Dosen Pengampu:
Ismiyati, M.Sc., Apt

Disusun Oleh:
Reguler D3 Farmasi Pagi Kelas 1A Kelompok 2

Sevti Widari Ningsih 19484008


Ilham Darmawan 19484009
Agnes Stevana 19484010
Hilda Haryani 19484011
Trisna Sari Eka Setya Putri 19484012
Priza Nurmaya Putri 19484013
Arum Sri Wijayanti 19484014

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
A. Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan melakukan pencucian dan
sterilisasi botol infus, vial dan tutup karet.

B. Dasar Teori
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah dan atau tutup yang disterilisasi sebaiknya
disterilkan sampai benar-benar steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah dan atau tutup
tersebut tidak mencemari bahan obat yang akan dimasukkan ke dalamnya. Tujuan
pencucian dan sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor atau
penghilangan semua jenis organisme hidup, dan dalam hal ini adalah mikroorganisme
(fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) sehingga diperoleh pengemasan yang steril,
bebas pirogen dan bebas partikel sehingga tidak mempengaruhi produk dan isi.
Pada proses pencucian tutup karet, tutup karet direndam dengan HCl 2% selama 2
hari dan direndam pada larutan Teepol selama 1 hari dan terlihat larutan Teepol yang keruh
dan terdapat sedikit busa yang diprediksikan masih terdapat kontaminan atau belum steril,
sedangkan botol infus dan vial dicuci dengan HCl 2%. Fungsi HCl 2% adalah untuk
melarutkan asam dan mengurangi kebasaan dari pengemas agar kira-kira menjadi netral.
Natrium karbonat yang juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu yang memiliki
rumus kimia Na2CO3, ialah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut di dalam
air. Bentuk senyawa ini murni ialah berwarna putih, bubuk tanpa warna yang mampu
menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin atau pahit, dan membentuk larutan alkali
yang kuat. Penggunaan natrium karbonat bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa HCl
Aquades merupakan cairan jernih, tidak berasa dan tidak berbau ada proses
pencucian adalah untuk melarutkan/menghilangkan zat yang menempel ,aquades juga
berfungsi sebagai pembawa
Teepol 1% merupakan surfaktan yg mempunyai gugus lipofil dan hidrofil. Gugus
lipofil akan mengikat lemak dalam tutup karet, sedangkan gugus hidrofil akan tertarik oleh
aquadest pada pencucian yang terakhir sehingga tutup karet terbebas dari lemak yg
menempel. Teepol yang digunakan dalam sterilisasi kali ini berguna sebagai desinfektan
dan zat pembasah sehingga Teepol dapat berpenetrasi ke dalam pori-pori bahan yang akan
disterilkan.
Sterilisasi juga menggunakan metode perebusan terutama untuk bahan yang terbuat
dari karet. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuat spora jamur yang masih ada
menjadi bentuk aktif (vegetatif) sehingga bahan desinfektan dapat membunuh spora jamur
tersebut. Perebusan digunakan pada tutup karet karena karet tidak tahan terhadap panas
dari oven, sehingga cukup dipanaskan dengan cara direbus. Pada proses perebusan tutup
karet dengan larutan Teepol 1% dilakukan berulang-ulang sampai larutan bersih dan jernih
lalu dicuci dengan aquadest yang berfungsi untuk membilas karet. Kemudian tutup karet di
autoklav 1150C selama 20 menit, digunakan alat autoklav karena untuk sterilisasi tutup
karet dilakukan dengan metode sterilisasi panas basah. Selanjutnya karet ditaruh di kantong
plastik tanpa air dan di autoklaf dengan tujuan untuk mensterilkan.
Untuk mencuci dan mensterilkan botol infus, ampul, dan vial digunakan metode
sterilisasi panas kering. Mikroorganisme akan mengalami kekeringan jika dipaparkan pada
suhu tinggi dan akibatnya sel akan lisis dan mati. Kekurangan sterilisasi panas kering yaitu
masih bertahannya endospora bakteri. Setelah direndam dan dididihkan dengan Teepol 1%
lalu dicuci dengan aquadest dan di sterilkan pada temperatur 200 0C oven selama 1 jam.
Oven merupakan alat sterilisasi yang menggunakan udara panas kering, dimana fungsi
oven adalah mensterilkan alat-alat gelas yang tidak berskala. Prinsip oven yaitu
menghancurkan lisis mikroba menggunakan panas udara kering. Untuk sterilisasi panas
kering sangat diperhatikan penempatan bahan yang akan disterilisasi, yaitu sebisa mungkin
tidak renggang atau seminimal mungkin hindari adanya celah agar aliran udara tidak dapa
menembus dan terdistribusi, selain itu agar bahan tidak pecah atau retak karena bahan
tersebut akan memuai pada pemanasan.

C. Alat Dan
Bahan Alat:
• Autoclave
• Oven
• Tutup karet
• Vial
• Beker glass
• Pengaduk
• Alat penjepit
• Gelas ukur
Bahan:
• Natrium karbonat 0,5%
• Tepol 1%
• Alcohol 96 %
• Aqubidest
• Aquades
• HCL encer

D. Cara Kerja
1) Cara mencuci dan sterilisasi tutup karet

Tutup karet direndam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari

Rendam dalam larutan (tepol 1% dan Na Carbonat 0.5% samabanyak) selama


1 hari lalu di didihkan

Karet di didihkan lagi dengan larutan (tepol 1% dan Na Carbonat 0.5 % yang baru

Lakukan secara berulang-ulang sampai larutan jernih, bersih

Karet kemudian ditambah aquabidest lalu di autoclave 110° C 20 menit (1x


atau 2x melihat jernih tidaknya aquabidest rendaman setelah di autoclave 1x)

Karet kemudian ditambah spiritus dilitus/alkohol 96 % and aquabidest


sama banyak 1x atau 2x tergantung jernih tidaknya cairan rendaman
setelah di autoclave 1x (untuk membilas karet)

Di autoclave 1x lagi dalam kantong plastik tanpa air untuk mensterilkan


2) Cara mencuci dan sterilisasi ampul, vial, dan botol infus (glassware)

Cuci ampul, vial, botol infus dengan HCl encer

Didihkan ampul, vial, botol infus dengan campuran sama banyak tepol
1 % dan Na Carbonat 0.5 %

Ulangi berulang-ulang hingga larutan tetap jernih (maks 3x)

Cucilah ampul, vial, botol infus dengan aquadest

Atur container dengan teratur dan rapi dalam oven dan sterilkan pada
temperatur 200° C selama 1 jam

E. Hasil Pengamatan
Jumlah tutup karet :5
Jumlah botol infus :3
Jumlah vial :3

F. Hasil Pengamatan Pencucian Tutup Karet

Perlakuan Karet

pencucian tepol 1% dan Na


Cairan jernih dengan 2x pendidihan
Carbonat 0,5% (sama banyak)

Setelah di autoclave 110⁰C 20


Cairan jernih dengan 1x autoklave
menit dengan aquabidest

Pencucian dengan etanol 96%


Cairan jernih dengan 1x pencucian
dan aquabidest (sama banyak)
Setelah pencucian dan sterilisasi Tutup karet bersi
G. Hasil Pengamatan Pencucian Tutup Karet

Perlakuan Vial Botol Infus


Pencucian tepol 1% dan Na cairan jernih dengan 2x Cairan jernih dengan 2 kali
Carbonat 0,5% (sama banyak) pendidihan pendidihan
Vial dan ampul setelah di
sterilkan dengan oven 200⁰C Kering Kering
selama 1jam
Setelah pencucian dan
Vial bersih Botol bersih
Sterilisasi

H. Pembahasan
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah dan atau tutup yang disterilisasi sebaiknya
disterilkan sampai benar-benar steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah dan atau tutup
tersebut tidak mencemari bahan obat yang akan dimasukkan ke dalamnya. Tujuan
pencucian dan sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor atau
penghilangan semua jenis organisme hidup, dan dalam hal ini adalah mikroorganisme
(fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) sehingga diperoleh pengemasan yang steril,
bebas pirogen dan bebas partikel sehingga tidak mempengaruhi produk dan isi.
Adapun benda yang akan disterilisasikan antara lain adalah karet botol infus, vial
dan tutup karet. Ketiga bahan tersebut dapat terbuat dari 2 bahan yaitu:
1. Gelas
Merupakan wadah parenteral yang sudah lama dikenal penggunaannya,
dimana gelas masih dianggap sebagai pengemas yang paling baik dan ideal sampai
saat ini. Dimana wadah ini memberikan beberapa keuntungan antara lain :
a. Bersifat impermeable
b. Cukup keras dan mempunyai bentuk stabil
c. Transparan, mudah untuk melihat isi
d. Dapat disterilisasi panas kering (260 oC) atau uap bertekanan tanpa mengalami
perubahan
e. Mudah dipasang dengan alat pemakai sediaan parenteral
Tipe gelas ada 4 macam antara lain :
a. Tipe I (Borosilicate, mempunyai resistensi kimia)
b. tipe II (treated soda-limeglass)
c. tipe III (soda-limeglass)
d. NP-glass (soda-limeglass untuk penggunaan umum)
2. Karet
Penutup untuk wadah sediaan steril pada umumnya menggunakan karet.
Penutup karet akan memberikan kemudahan untuk pengambilan isinya serta tetap
dapat memberi perlindungan isinya dari pengaruh luar. Sifat karet antara lain :
1. Lentur
2. Kedap air
3. Elastis
4. Mudah terbakar
5. Kedap udara.

Ada beberapa persyaratan karet sebagai penutup antara lain :

a. Fisika ( elastis, tidak melepaskan partikel)


b. Kimia ( tidak melepaskan zat kimia ke dalam isi/larutan)
c. Selain itu karet juga tidak boleh melepaskan zat warna, tidak boleh bereaksi
dengan larutan, tahan terhadap sterilisasi, harus elastis dan cukup kenyal, karet
tidak boleh mengabsorbsi preservative sehingga karet tersebut harus dijenuhi
dulu dengan preservative.
Pada proses pencucian tutup karet, tutup karet direndam dengan HCl 2% selama 2
hari dan direndam pada larutan Teepol selama 1 hari dan terlihat larutan Teepol yang keruh
dan terdapat sedikit busa yang diprediksikan masih terdapat kontaminan atau belum steril,
sedangkan botol infus dan vial dicuci dengan HCl 2%. Fungsi HCl 2% adalah untuk
melarutkan asam dan mengurangi kebasaan dari pengemas agar kira-kira menjadi netral.
Teepol 1% merupakan surfaktan yg mempunyai gugus lipofil dan hidrofil. Gugus
lipofil akan mengikat lemak dalam tutup karet, sedangkan gugus hidrofil akan tertarik oleh
aquadest pada pencucian yang terakhir sehingga tutup karet terbebas dari lemak yg
menempel. Teepol yang digunakan dalam sterilisasi kali ini berguna sebagai desinfektan
dan zat pembasah sehingga Teepol dapat berpenetrasi ke dalam pori-pori bahan yang akan
disterilkan. Na2CO3 membersihkan kotoran lemak, berfungsi sebagai detergen dan buffer
pada pH diatas 8,4. Etanol 70% digunakan untuk membersihkan karet karena karet
mempunyai pori pori yang terdapat partikel asing. Campuran etanol:air (1:1) bersifat semi
polar sehingga bisa melarutkan kotoran-kotoran yang bersifat lipofil dan hidrofil sehingga
mudah terbawa ketika dibilas.
Sterilisasi juga menggunakan metode perebusan terutama untuk bahan yang terbuat
dari karet. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuat spora jamur yang masih ada
menjadi bentuk aktif (vegetatif) sehingga bahan desinfektan dapat membunuh spora jamur
tersebut. Perebusan digunakan pada tutup karet karena karet tidak tahan terhadap panas
dari oven, sehingga cukup dipanaskan dengan cara direbus. Pada proses perebusan tutup
karet dengan larutan Teepol 1% dilakukan berulang-ulang sampai larutan bersih dan jernih
lalu dicuci dengan aquadest yang berfungsi untuk membilas karet. Kemudian tutup karet di
autoklav 1150C selama 20 menit, digunakan alat autoklav karena untuk sterilisasi tutup
karet dilakukan dengan metode sterilisasi panas basah. Selanjutnya karet ditaruh di kantong
plastik tanpa air dan di autoklaf dengan tujuan untuk mensterilkan.
Untuk mencuci dan mensterilkan botol infus, ampul, dan vial digunakan metode
sterilisasi panas kering. Mikroorganisme akan mengalami kekeringan jika dipaparkan pada
suhu tinggi dan akibatnya sel akan lisis dan mati. Kekurangan sterilisasi panas kering yaitu
masih bertahannya endospora bakteri. Setelah direndam dan dididihkan dengan Teepol 1%
lalu dicuci dengan aquadest dan di sterilkan pada temperatur 200 0 C oven selama 1 jam.
Oven merupakan alat sterilisasi yang menggunakan udara panas kering, dimana fungsi
oven adalah mensterilkan alat-alat gelas yang tidak berskala. Prinsip oven yaitu
menghancurkan lisis mikroba menggunakan panas udara kering. Untuk sterilisasi panas
kering sangat diperhatikan penempatan bahan yang akan disterilisasi, yaitu sebisa mungkin
tidak renggang atau seminimal mungkin hindari adanya celah agar aliran udara tidak dapa
menembus dan terdistribusi, selain itu agar bahan tidak pecah atau retak karena bahan
tersebut akan memuai pada pemanasan.

I. Kesimpulan
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah yang disterilkan harus benar-benar bersih
agar bahan-bahan yang dimasukkan tidak terkontaminasi. Sterilisasi hendaknya
memperhatikan sifat dari bahan yang akan disterilkan sehingga didapat sterilisasi yang
maksimal.
Daftar Pustaka

Adelia Anastasya. 2018. “Praktikum Steril Steril Pencucian Dan Sterilisasi Alat”. Tersedia:
https://www.academia.edu/36692123/PRAKTIKUM_STERIL_PENCUCIAN_DAN_STERI
LISASI_ALAT_docx

Tim Dosen Teknologi Sediaan Steril. 2020. “Pencucian Dan Sterilisasi Botol Infus, Vial Dan
Tutup Karet (Powerpoint)”. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai