Anda di halaman 1dari 3

SOAL PRETEST PRAKTIKUM ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2020

Petunjuk pengerjaan

 Pengerjaan pretest selama 30 menit dan digunakan sebagai presensi


kehadiran praktikum
 Cantumkan literatur di setiap nomer yang telah di jawab (jurnal atau buku
referensi).
 Dilarang mencontek, sama atau copy paste dari teman dan website. Tingkat
plagiarism tidak boleh lebih dari 40%.
 Jawaban di ketik di file ini di bagian page selanjutnya dan nama file diganti
(nomer absen praktikum_nama partikan)

1. Jelaskan pengertian dan tujuan uji patogenisitas !


Jawaban:
 Uji patogenisitas adalah proses pengujian atau percobaan untuk
mengetahui bagaimana suatu patogen dapat menginfeksi/
penetrasi kepada tanaman inang dengan cara diaplikasikan
kepada tanaman inang yang biasanya di lakukan pada keadaan
aseptik di laboratorium setelah proses isolasi dan identifikasi
dilakukan. Berdasarkan jurnal Hafsah dan Zuyasna (2013),
Sumber inokulum yang berhasil dikoleksi dari lapang ditularkan
ke buah yang sehat setelah menunjukkan gejala di gunakan
dalam uji patogenisitas menggunakan metode suntik (dilukai)
pada buah kakao lalu ditempel biakan dari kulit buah kakao yang
telah bergejala. adalah genotipe yang rentan untuk mengetahui
apakah inokulum tersebut menyerang tanaman kakao dan
menimbulkan suatu penyakit.
 Tujuan uji patogenisitas adalah untuk mengetahui bagaimana
suatu patogen menimbulkan gejala penyakit, membedakan jenis
patogen yang ada pada rhizosfer, mendapatkan metode
penapisan yang efisien untuk penentuan derajat ketahanan
terhadap penyakit, dan lain sebagainya.
2. Jelaskan teknik inokulasi untuk uji patogenisitas bakteri patogen
tumbuhan terhadap umbi-umbian !
Jawaban:
Dalam teknik inokulasi untuk uji patogenisitas dilakukan
dengan sebelumnya melakukan tahapan isolasi bakteri patogen dengan
cara Bakteri diisolasi dari sampel ubi kentang yang menunjukkan gejala
penyakit busuk cincin bakteri pada media NCP 88. Kemudian diisolasi
selama beberapa hari. Kemudian menyiapkan suspensi bakteri dengan
Biakan bakteri yang telah diperbanyak pada media NA, dipanen dengan
cara mengikis biakan tersebut menggunakan batang L dan dicampur
dengan 30 ml aquades steril. Setelah dihomogenkan, kemudian dihitung
kerapatannya dengan pengenceran berseri dan plating pada media NA.
tahapan selanjutnya adalah persiapan media tanam dengan Media
tanam ditambah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan
urea. Seluruh media kemudian disterilisasi dengan cara dikukus selama
3 jam pada suhu 100-120˚C dengan menggunakan mesin broiler.
Kemudian suspensi bakteri dimasukkan dan dicampurkan ke dalam
polybag pada perlakuan yang berbeda-beda.
Dalam jurnal Djaya et alI (2016), terdapat beberapa perlakuan
yaitu :
A. merendam ubi benih yang telah dilukai dalam suspensi bakteri
B. merendam ubi benih tanpa dilukai dalam suspensi bakteri
C. menusukkan suspensi bakteri pada ketiak daun tanaman
kentang
D. menusukkan suspensi bakteri pada ubi benih kentang
E. suspensi bakteri disiramkan pada lubang tanam.
DAFTAR PUSTAKA
Djaya, L., Ineu, S., dan Iin, R. 2016. Teknik Inokulasi Buatan Clavibacter michiganensis
subsp. sepedonicus, Penyebab Penyakit Busuk Cincin Bakteri, pada
Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Agrikultura 27(2): 66-71

Hafsah, Siti dan Zuyasna. 2013. Uji Patogenisitas Beberapa Isolat Penyakit Busuk
Buah Kakao Asal Aceh Dan Evaluasi Efektivitas Metode Inokulasi. Jurnal
Agrista 17 (1)

Anda mungkin juga menyukai