OLEH :
Kelompok 9:
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karuniai-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah kewarganegaraan yang insya Allah
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A.Latar belakang................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. NKRI : HASIL DARI SEBUAH PERJALANAN PANJANG......................................................................4
B.ARGUMENTASI NKRI HARGA MATI................................................................................................6
C.NKRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM....................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
NKRI harga mati adalah sebuah slogan yang sering diagungkan untuk
menyatakan diri bahwa kita menyetujui dan mencintai Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan keempat pilarnya. Biasanya akan sering kita temukan istilah
tersebut terucapkan dengan lantang dalam setiap yel-yel kegiatan kepramukaan, paskibra,
atau kegiatan sebuahorganisasi, di mana asaspembentukannya adalah sebuah wadah
yangmemupuk kecintaan kader atau anggotanya kepada tanah air. Seperti Badan-badan
Otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan ormas-ormas moderat lainnya. Jika
ditinjau dari ilmu bahasa, NKRI Harga Mati adalah sebuah istilah, dalam KBBI istilah berarti
sebuah gabungan kata yangdengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
NKRI Harga Mati juga adalah sebuah gaya bahasa atau majas yang menyatakan sesuatu
secara berlebihan, atau yang biasa disebut majas hiperbola. Di mana sesuatu yang berlebihan
tersebut? Yaitu pada gabungan kata "Harga Mati". Arti dari Harga Mati sendiri adalah
sesuatu yang sudah final atau sudah tidak bisa diganggu-gugat, dengan kata lain sudah tetap.
Bukankah, Mati adalah sesuatu yang pasti dan tidak bisa diubah ketika sudah waktunya? Jadi,
simpulannya, NKRI Harga Mati adalah sebuah penegasan bahwa kita setuju Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah final dan harus kita jaga serta melindungi kemerdekaan dan
kedaulatannya.Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati tidak cukup
hanya sekadar diagungkan atau didengungkan terus menerus. Tetapi, dibutuhkan suatu
komitmen bersama seluruh lapisan masyarakat. Untuk mau menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, perlunya kesadaran masing-masing pribadi dimulai dari elemen yang paling
bawah yaitu keluarga. Keluarga menjadi hal yang paling berpengaruh dalam setiap perilaku
dan sikap seseorang.
Maka dari itu, perlu ditanam sikap nasionalisme yang kuat dalam pribadi
NKRI harga mati adalah wujud dari rasa nasionalisme yang harus dimiliki semua warga
bangsa, bersama-sama mewujudkan cita-cita bangsa kedapan yang lebih baik dan menjadi
negara yang berprestasi dalam segala hal. Kata nasionalisme sendiri bisa diartikan mencintai
tanah air, bisa juga diartikan sebagai mencintai dan mau membangun tanah air menjadi
lebih baik. Di era globalisasi sekarang ini bentuk nasionalisme bisa ditunjukkandengan
prestasi dan karya yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah
internasional. Sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat terus membangun bangsa
kedepannya. Menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing sejak dini sangat
penting bagi nasib bangsa Indonesiakedepannya. Masing-masing dimulai dari keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah NKRI dari sebuah perjalanan panjang ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah NKRI dalam perjalanan panjang
PEMBAHASAN
Menurut konstitusi RIS, negara federasi terdiri dari 16 daerah bagian, masing-masing
memiliki luas dan jumlah penduduk yang berbeda. Negara yang besar penduduk nya adalah
negara RI yaitu lebih dari 31 juta jiwa dan juga memiliki wilayah yang luas seperti yang
tercatatdi dalam perjanjian renville.Adapunbeberapanegara bagian tersebut
yangsesungguhnya merupakan negara bentukan Belanda adalah negara Sumatera Timur
( NST ), negara Pasundan, negara Jawa Timur, negara Madura, negara Sumatera Selatan,
negara Sulawesi Selatan, negara bagian Kalimantan Barat, dan negara Indonesia timur
( NIT.Diantara peristiwa penting pada era RIS ini terjadi pada tanggal 16 Desember 1949
ketika di selenggarakan nya pemilihan presiden RIS pertama oleh senat dengan calon tunggal
Ir. Soekarno. Dengan suara bulat, Soekarno terpilih sebagai presiden RIS pertama. Esok
harinya, presiden diambil sumpahnya dan pada tanggal 18 Desember 1949 presiden Soekarno
menunjuk empat orang formatur yang terdiri dari dua orang Repbluken , yaitu Moh. Hatta
dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta dua orang federalis, yaitu dari daerah negara
bagian, yaitu ide anak Agung Gede Agung dari negara Indonesia timur ( NIT ) dan sultan
hamid II dari Kalimantan Barat.
Pada saat bentuk negara Indonesia adalah federasi, tidak sedikit masalah yang
dihadapi bangsa ini. Pemberontakan di berbagai tempat dan juga termasuk masalah ekonomi
seperti hancurnya sarana dan prasarana yang menggerakkan Ekonomi diberbagai daerah-
daerah bagian. Tidak lama berselang, muncul kesadaran dikalangan rakyat RIS bahwa untuk
federalisme bukanlah untuk negara yang terbaik bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang
sangat luas. Ada kesan bahwa masyarakat sadar, bahwa negara federal merupakan bentukan
Belanda. Tujuannya tentu saja Belanda ingin tetap dapat mengontrol Indonesia yang baru saja
mereka. Masyarakat menginginkan kembali ke Negara kesatuan. Adalah negara Pasundan
yang mengajukan permohonannya dan ditanggapi positif oleh pimpinan negara bagian
tersebut.
Gerakan yang fenomenal muncul dari negara Sumatera Timur. Sama dengan daerah lainnya,
keinginan untuk bergabung dengan negara kesatuan Indonesia diwujudkan dengan cara
mengajukan mosi tidak percaya, demonstrasi, penyampaian resolusi. Disisi lain, didalam
NST sendiri terjadi dinamika politik yang cukup serius, sebagian masyarakat yang
menanamkan dirinya permusyawaratan Rakyat Sumatera Timur. Dibanding negara-negara
bagian lainnya yang telah bergabung ke dalam RIS, NST tampaknya memiliki dinamika nya
sendiri. Konflik dan pertarungan keras. Pergolakan- pergolakan yang terjadi didalam nya
sampai akhirnya bergabung ke pangkuan Republik Indonesia.Demikianlah pelajaran penting
dari kasus NST , negara bagian yang dinamika nya paling tinggi sebelum bergabung dengan
Republik menunjukkan pelajaran yang penting. Pada akhirnya kepentingan-kepentingan lokal
yang biasanya diusung oleh elite-elite masyarakat tenggelam dengan kesadaran terhadap
musuh bersama yaitu penjajahan Belanda.
Demikianlah, pada tanggal 15 Agustus 1950, dimuka sidang gabungan DPR-RIS dan senat,
Presiden RIS Soekarno mengumumkan " Piagam pernyataan terbentuknya Negara Kesatuan".
Pada hari itu juga presiden RIS Soekarno menandatangani RUUDS yang kemudian dikenal
sebagai UUD Sementara RI 1950. Presiden Soekarno dan wakil Presiden Moh. Hatta dilantik
sebagai kepala negara RI.
Nama negara yang baru terbentuk ini ialah , Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
menunjukkan kembali negara RI yang lama dan kemenangan nasionalisme. Perubahan dari
RIS ( federal ) ke RI ( kesatuan ) menunjukkan keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka
sepenuhnya dari Belanda. Model federalisme menjadi bentuk negara yang sesungguhnya
sangat rawan untuk terpecah-pecah , tidak tertutup kemungkinan , negara-negara bagian yang
jumlahnya 15 itu pada suatu saat ingin melepaskan diri dari RIS dan menjadi negara yang
merdeka.
Tiga Argumen pokok ini menjadikan satu hal bahwa NKRI Lahir bukan tanpaProses. Harus
diyakini seluruh anak bangsa ,NKRI adalah pilihan terbaik buat bangsa Indonesia yang
sangat beragam multikultural,multi agama, dengan seluasnya terbentang dari sabang sampai
Merauke.
Kelompok pertama, berpandangan bahwa agama dan negara sama sekali tidak memiliki
hubungan. Paradigma ini disebut paradigma sekuler.Agama tidak memuat aturan-aturan
tentang kenegaraan urusan negara menjadi urusan akal manusia.
Kelompok kedua ,mengatakan bahwa agama dan negara itu memiliki hubungan yang
integralistik. Al-din wa al-daulah wahid, agama dan negara satu. Paradigmanya disebut
integralistik yaitu Agama memuat aturan terikat kali.
1.Q.S.Al—Maa ’idah/5:48
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah:48)
2. Q.S.Al-Maa’idah /5:49
ُدN ا ي ُِريNNٱ ْعلَ ْم أَنَّ َمNNَإِن تَ َولَّوْ ۟ا فN َْض َمٓا أَنزَ َل ٱهَّلل ُ إِلَ ْيكَ ۖ ف
ِ ك ع َۢن بَع َ َوأَ ِن ٱحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َمٓا أَن َز َل ٱهَّلل ُ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوٓا َءهُ ْم َوٱحْ َذرْ هُ ْم أَن يَ ْفتِنُو
ٰ ِ ٱهَّلل ُ أَن ي
َاس لَفَ ِسقُونِ َّْض ُذنُوبِ ِه ْم ۗ َوإِ َّن َكثِيرًا ِّمنَ ٱلن ِ ُصيبَهُم بِبَع
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia
adalahorang-orangyangfasik.(QS.Al-Maidah:49).
Berdasarkan dua ayat diatas menurut HT bahwa seruan kepada Nabi untuk memutuskan
perkara(meregulasi) umat dengan apa yang diturunkan Allah mempunyai mafhum(aplikasi)
tentang keniscayaan eksistensi hakim(regulator) setelah Nabi yang akan meregulasi umat
Islam dengan apa yang diturunkan oleh Allah SWT.Ayat diatas juga menggandung perintah
yang sifatnya jazm(obligatory/mandatory) ,terlebih-lebih dalam pelaksanaan hudud dan
seluruh hukum itu wajib, yang semuanya tidak akan habis terealisasi kecuali dengan adanya
hakim. Jelasnyamenurut HT,Hakim yang dimaksud pada ayat diatas adalah Khalifah. Adapun
sistem hukum atau pemerintah yang digunakan adalah sistem khalifah. Di samping ayat-ayat
Al-Quran, mereka juga menjadikan Hadis sebagai landasan normatif.Bbeberapa Hadis yang
mereka rujuk adalah sebagai berikut:
“Barang siapa yang melepaskan tangan dan ketaatan, dia akan bertemu Allah Pada hari
kiamat dengan tanpa Hujjah, danbarang siapa yang mati dan tidak ada bai’at dipundaknya
maka apabila mati ,matinya seperti mati jahiliyah.”
PENUTUP
A.Kesimpulan
“NKRI harga mati” tidak bisa di pungkiri bahwa NKRI ini berdiri tidaklah mudah,
berapa juta jiwa yang di korbankan untuk NKRI, kita sebagai pemuda Indonesia di wajibkan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
merdeka namun satu hari setelahnya baru NKRI ini disahkan.
”NKRI harga mati” tercetus oleh Mbah liem, beliau bukanlah pahlawan Nasional, beliau
bukan lah pejabat negara tapi beliau adalah seorang Kyai yang mana mempunyai jiwa yang
teramat kuat untuk menjaga NKRI ini, beliau tidak pernah lupa untu mendoakan NKRI ini
setiap hari bersama para santrinya.
Banyak alasan untuk kita mengapa penting sekali NKRI ini kita jaga, karena berkatrahmat
Allah Indonesia bisa merdeka dan NKRI tetap ada dan tidak terpecah
belah. Untuk itu kita sebagai rakyat Indonesia terutama mahasiswa yang hanya tinggal
menikmati enaknya saja tanpa tau berjuang demi NKRI, alangkah baiknya kita perluas
wawasan nusantara kita agar kita tau betapa bangganya menjadi bangsa Indonesia, jika kita
sudah mengetahui tentang Indonesia ini maka rasa Nasionalisme untuk menjaga kesatuan
persatuan NKRI pun pasti akan terrealisasikan.Jadi, upaya untuk mempertahankan NKRI bisa
ditempuh dengan cara mengetahui kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan
budaya Indonesia, kita dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Negara
Indonesia, sehingga tidak timbul perpecahan antar daerah karena budaya yang ada.
Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang
mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami saja.
DAFTAR PUSTAKA