Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

NKRI HARGA MATI : PERSPEKTIF ISLAM

OLEH :

Kelompok 9:

Ayu lestari (0505192035)

Sri putri Wahyundari (0505192020)

Fauzi Ahmad Ramadhan (0505191007)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN ASURANSI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karuniai-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah kewarganegaraan yang insya Allah
tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dosen .  Mata pelajaran kuliah


kewarganegaraan, yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan
dari beliau mungkin, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format
yang telah di tentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Medan, April 2020

                                                                                                     Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A.Latar belakang................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. NKRI : HASIL DARI SEBUAH PERJALANAN PANJANG......................................................................4
B.ARGUMENTASI NKRI HARGA MATI................................................................................................6
C.NKRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM....................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
NKRI harga mati adalah sebuah slogan yang sering diagungkan untuk
menyatakan diri bahwa kita menyetujui dan mencintai Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan keempat pilarnya. Biasanya akan sering kita temukan istilah
tersebut terucapkan dengan lantang dalam setiap yel-yel kegiatan kepramukaan, paskibra,
atau kegiatan sebuahorganisasi, di mana asaspembentukannya adalah sebuah wadah
yangmemupuk kecintaan kader atau anggotanya kepada tanah air. Seperti Badan-badan
Otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan ormas-ormas moderat lainnya. Jika
ditinjau dari ilmu bahasa, NKRI Harga Mati adalah sebuah istilah, dalam KBBI istilah berarti
sebuah gabungan kata yangdengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. 

NKRI Harga Mati juga adalah sebuah gaya bahasa atau majas yang menyatakan sesuatu
secara berlebihan, atau yang biasa disebut majas hiperbola. Di mana sesuatu yang berlebihan
tersebut? Yaitu pada gabungan kata "Harga Mati". Arti dari Harga Mati sendiri adalah
sesuatu yang sudah final atau sudah tidak bisa diganggu-gugat, dengan kata lain sudah tetap.
Bukankah, Mati adalah sesuatu yang pasti dan tidak bisa diubah ketika sudah waktunya? Jadi,
simpulannya, NKRI Harga Mati adalah sebuah penegasan bahwa kita setuju Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah final dan harus kita jaga serta melindungi kemerdekaan dan
kedaulatannya.Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati tidak cukup
hanya sekadar diagungkan atau didengungkan terus menerus. Tetapi, dibutuhkan suatu
komitmen bersama seluruh lapisan masyarakat. Untuk mau menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, perlunya kesadaran masing-masing pribadi dimulai dari elemen yang paling
bawah yaitu keluarga. Keluarga menjadi hal yang paling berpengaruh dalam setiap perilaku
dan sikap seseorang.
Maka dari itu, perlu ditanam sikap nasionalisme yang kuat dalam pribadi
NKRI harga mati adalah wujud dari rasa nasionalisme yang harus dimiliki semua warga
bangsa, bersama-sama mewujudkan cita-cita bangsa kedapan yang lebih baik dan menjadi
negara yang berprestasi dalam segala hal. Kata nasionalisme sendiri bisa diartikan mencintai
tanah air, bisa juga diartikan sebagai mencintai dan mau membangun tanah air menjadi
lebih baik. Di era globalisasi sekarang ini bentuk nasionalisme bisa ditunjukkandengan
prestasi dan karya yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah
internasional. Sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat terus membangun bangsa
kedepannya. Menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing sejak dini sangat
penting bagi nasib bangsa Indonesiakedepannya. Masing-masing dimulai dari keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah NKRI dari sebuah perjalanan panjang ?

2. Apa saja Argumentasi NKRI Harga Mati ?

3. Bagaimana NKRI Dalam perspektif Islam ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah NKRI dalam perjalanan panjang

2. Untuk mengetahui Argumentasi NKRI harga mati

3. Untuk mengetahui NKRI dalam Perspektif Islam


BAB II

PEMBAHASAN

A. NKRI : HASIL DARI SEBUAH PERJALANAN PANJANG


Istilah " NKRI harga mati " muncul kembali menjadi wacana karena ada kecenderungan
sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mencoba untuk melakukan gerakan-gerakan yang
sistematis untuk mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. gerakan-gerakan ini
tentu saja berbahaya karena mengancam keutuhan Negara NKRI sebagai sebuah Ijtihad
politik bapak pendiri kebangsaan ,bukan lahir tanpa proses dan perjuangan yang panjang dan
melelahkan.Karena NKRI hasil dari maksimal dari hasil sebuah kegigihan dan kesabaran
bapak pendiri bangsa untuk mendialokkan bentuk negara yang paling tepat untuk bayi yang
baru lahir ,bernamarepublik indonesia.Diantara perdebatan yang muncul adalah apakah
bentuk negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau,kecil dan besar itu,
unitaris(unitarisme)atau federal(federalisme).Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945 tidak serta merta penjajah Belanda meninggalkan tanah air danIndonesia
segera membentuk pemerintahan nya tersendiri, yang merdeka dan berdaulat. Indonesia yang
baru merdeka itu harus berhadapan dengan satupersoalan pentingbagaimana proses
penyerahan itu dilakukan dan bagaimana pula negara nya.Sejarah bangsa ini sebenarnya unik.
Kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah karena kita berhasil melepaskan diri dari
penjajahan Belanda.Dalam sejarah Indonesia dijelaskan bahwa perang dunia ke-II yang
dimulai di Eropa pada akhir 1930-an dan kemudian menjalar ke Asia setelah dipicu oleh
penyerbuan Jepang kepangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada 8
Desember 1941 dan 7 Desember 1941 di Hawaii,berdampak hebat terdapat wilayah jajahan
Eropa di Asia Tenggara.

Pada perkembangan berikutnya, serangan balasan Amerika terhadap Jepang.Telah


meluluhlantakkan Jepang, Bom atom Amerika yang dijatuhkan diatas Nagasaki
danHiroshima membuat kedua kota itu tiba-tiba lenyap jadi abu. Peristiwa yang terjadi pada
pertengahan Agustus 1945, akhirnya memaksa Jepang menyerah kepada sekutu. Tentu saja
hal ini akan berpengaruh ke penjajahan Jepang di Indonesia sekaligus menjadi kesempatan
emas bagi Indonesia yang sebelumnya antara Indonesia dan Jepang telah terjalin
komunikasi yang intensif dalam rangka persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Demikianlah, akhirnya Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, namun


kemerdekaan itu tidak menyelesaikan semua masalah bangsa, karena kaki tangan Belanda
masih kuat di Indonesia. Keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia kembali terlihat
dalam upaya-upaya yang mereka lakukan baik lewat perundingan bahkan melalui Agresi
militer.

Menurut konstitusi RIS, negara federasi terdiri dari 16 daerah bagian, masing-masing
memiliki luas dan jumlah penduduk yang berbeda. Negara yang besar penduduk nya adalah
negara RI yaitu lebih dari 31 juta jiwa dan juga memiliki wilayah yang luas seperti yang
tercatatdi dalam perjanjian renville.Adapunbeberapanegara bagian tersebut
yangsesungguhnya merupakan negara bentukan Belanda adalah negara Sumatera Timur
( NST ), negara Pasundan, negara Jawa Timur, negara Madura, negara Sumatera Selatan,
negara Sulawesi Selatan, negara bagian Kalimantan Barat, dan negara Indonesia timur
( NIT.Diantara peristiwa penting pada era RIS ini terjadi pada tanggal 16 Desember 1949
ketika di selenggarakan nya pemilihan presiden RIS pertama oleh senat dengan calon tunggal
Ir. Soekarno. Dengan suara bulat, Soekarno terpilih sebagai presiden RIS pertama. Esok
harinya, presiden diambil sumpahnya dan pada tanggal 18 Desember 1949 presiden Soekarno
menunjuk empat orang formatur yang terdiri dari dua orang Repbluken , yaitu Moh. Hatta
dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta dua orang federalis, yaitu dari daerah negara
bagian, yaitu ide anak Agung Gede Agung dari negara Indonesia timur ( NIT ) dan sultan
hamid II dari Kalimantan Barat.
Pada saat bentuk negara Indonesia adalah federasi, tidak sedikit masalah yang
dihadapi bangsa ini. Pemberontakan di berbagai tempat dan juga termasuk masalah ekonomi
seperti hancurnya sarana dan prasarana yang menggerakkan Ekonomi diberbagai daerah-
daerah bagian. Tidak lama berselang, muncul kesadaran dikalangan rakyat RIS bahwa untuk
federalisme bukanlah untuk negara yang terbaik bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang
sangat luas. Ada kesan bahwa masyarakat sadar, bahwa negara federal merupakan bentukan
Belanda. Tujuannya tentu saja Belanda ingin tetap dapat mengontrol Indonesia yang baru saja
mereka. Masyarakat menginginkan kembali ke Negara kesatuan. Adalah negara Pasundan
yang mengajukan permohonannya dan ditanggapi positif oleh pimpinan negara bagian
tersebut.

Gerakan yang fenomenal muncul dari negara Sumatera Timur. Sama dengan daerah lainnya,
keinginan untuk bergabung dengan negara kesatuan Indonesia diwujudkan dengan cara
mengajukan mosi tidak percaya, demonstrasi, penyampaian resolusi. Disisi lain, didalam
NST sendiri terjadi dinamika politik yang cukup serius, sebagian masyarakat yang
menanamkan dirinya permusyawaratan Rakyat Sumatera Timur. Dibanding negara-negara
bagian lainnya yang telah bergabung ke dalam RIS, NST tampaknya memiliki dinamika nya
sendiri. Konflik dan pertarungan keras. Pergolakan- pergolakan yang terjadi didalam nya
sampai akhirnya bergabung ke pangkuan Republik Indonesia.Demikianlah pelajaran penting
dari kasus NST , negara bagian yang dinamika nya paling tinggi sebelum bergabung dengan
Republik menunjukkan pelajaran yang penting. Pada akhirnya kepentingan-kepentingan lokal
yang biasanya diusung oleh elite-elite masyarakat tenggelam dengan kesadaran terhadap
musuh bersama yaitu penjajahan Belanda.

Demikianlah, pada tanggal 15 Agustus 1950, dimuka sidang gabungan DPR-RIS dan senat,
Presiden RIS Soekarno mengumumkan " Piagam pernyataan terbentuknya Negara Kesatuan".
Pada hari itu juga presiden RIS Soekarno menandatangani RUUDS yang kemudian dikenal
sebagai UUD Sementara RI 1950. Presiden Soekarno dan wakil Presiden Moh. Hatta dilantik
sebagai kepala negara RI.

Nama negara yang baru terbentuk ini ialah , Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
menunjukkan kembali negara RI yang lama dan kemenangan nasionalisme. Perubahan dari
RIS ( federal ) ke RI ( kesatuan ) menunjukkan keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka
sepenuhnya dari Belanda. Model federalisme menjadi bentuk negara yang sesungguhnya
sangat rawan untuk terpecah-pecah , tidak tertutup kemungkinan , negara-negara bagian yang
jumlahnya 15 itu pada suatu saat ingin melepaskan diri dari RIS dan menjadi negara yang
merdeka.

B.ARGUMENTASI NKRI HARGA MATI


Sejarah bangsa Indonesia ini menunjukkan bahwa Ijtihad politik pendiri bangsa untuk
memilih bentuk Negara Republik dengan menjadikan Pancasila sebagai dasarnegara,
Bukanlahperkara muda, Bahkan tidak berlebih jika dikatakan Pancasila sebagai kalimat sawa
yangmembuat bangsa ini tidak terpecah-pecah kedalam negara-negara Kecil. Namun sejarah
juga mencatat ,bahwa kita pernah berupaya keluar dari bentuk republik Indonesia
(unitarisme) menjadi negara federal yang dengan sengaja dibentuk atau dikondisikan
penjajahanBelanda. RIS (Republik Indonesia serikat ) pernah mewujudkan dalam catatan
perjalanan sejarah panjang Indonesia. Namun negara federal itu gagal akhirnya
rakyatyangselama ini terpilah-pilah kedalam negara-negara bagian membulatkan tekad
untuk kembali kenegaraan Republik Indonesia. Pertanyaannya adalah mengapa hal itu
bisaterjadi? Jawaban yang sederhana namunmemilikiperspektif yangcukup dalam adalah
bahwa merasa senasib.sepenanggung,karena parnah merasa sakit dan beratnya penderitaan
sebagai bangsa yang terjajah. Inilah yang menjadi unsur perekat antara berbagai anak bangsa.

Adapun federalisme akan membuat masyarakat terkotak-kotak kedalam kelompok-kelompok


tertentu. Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa kemerdekaan RI sebagaimana yang tertera
didalami pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan Rahmat Allah SWT dan
keinginan luhur rakyat. Untuk itu patut disyukuri,Namun harus dicatat, Qudrah dan Iradah
Allah bukanlah tanpa sebab.Kemerdekaaan Indonesia berwujud atau terwujud karena
pertarungan kekuatan besar di dunia :pertarungan Sekutu Amerika termasuk Belanda
didalam-Nya dan jepang sebagai raksasa Asia yang pada saat itu sangat digdaya. Jatuhnya
Hiroshima dan Nagasaki lewat bom sekutu, menjadi sebab kemerdekaan Indonesia dapat
segera di proklamirkan.Dalam hal ini tidak berlaku pribahasa ,ketika gajah bertemu maka
pelanduk mati di tengah.Argumen berikutnya adalah ,sebelum Indonesia eksis,dikepulauan
nusantaraterdapat banyak kerajaan-kerajaan yang berdaulat. Sejak zaman dahulu kala,
dimanakerajaan Hidhu,Budha berdiri, lalu diikuti lahirnya kerajaan-kerajaan Islam melalui
Aceh sampai pulau jawa,kalimantan,dan Sulawesi. Justru yang menarik adalah ,pada saat
Indonesia merdeka dan proses pembentukan-pembentukan negara kesatuan
republuk,indonesia,pada raja di berbagai kerajaan dengan sukarela meleburkan dirinya dan
bergabung kedalam negara kesatuan RI.
Argumen ketiga adalah, padasaat sistem demokrasi diterapkan pada negara-negara
Islam kerap menimbulkan masalah. Demokrasi kerap dianggap tidak cocok dengan nature
umat Islam .Namun di Negara mayoritas Muslim seperti Indonesia demokrasi diterima
dengan baik. Tidaklah mengherankan jika Indonesia negara yang mayoritas muslim menjadi
contoh bagaimana demokrasi sejatinya diterapkan.

Tiga Argumen pokok ini menjadikan satu hal bahwa NKRI Lahir bukan tanpaProses. Harus
diyakini seluruh anak bangsa ,NKRI adalah pilihan terbaik buat bangsa Indonesia yang
sangat beragam multikultural,multi agama, dengan seluasnya terbentang dari sabang sampai
Merauke.

C.NKRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Dalam dikursus politik Islam topik diskusi awal yang dimunculkan adalah,
apakahdidalamiIslam, dalam hal ini Al-Qur’an, ditemukan aturan-aturan yang berkenaan
dengan persoalan politik. Sebut saja bentuk negara, model pemilihan pemimpin dan hal-hal
lain berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Pertanyaan ini melahirkan 3 sudutpandang.

Kelompok pertama, berpandangan bahwa agama dan negara sama sekali tidak memiliki
hubungan. Paradigma ini disebut paradigma sekuler.Agama tidak memuat aturan-aturan
tentang kenegaraan urusan negara menjadi urusan akal manusia.

Kelompok kedua ,mengatakan bahwa agama dan negara itu memiliki hubungan yang
integralistik. Al-din wa al-daulah wahid, agama dan negara satu. Paradigmanya disebut
integralistik yaitu Agama memuat aturan terikat kali.

Kelompok ketiga, berpandangan bahwa hubungan agama dan negara


bersifatsimbiotik.Artinya,agama tidak berbicara tentang bentuk pemerintah karena itu
diserahkan kepada hasil ijtihad manusia. Agama hanya menyediakan nilai universal ,yang
selanjutnya dijadikan landasan dalam proses penyelenggaraan negara. Tugas Negara adalah
bagaimana nilai-nilai seperti al-adalahlah-maslahatlah-amanah bisa diwujudkan dalam proses
negara. Dalam argumentasi yang digunakan Al-Quran dan Hadis dapat juga langsung
merujuk kepada sejarah Nabi Muhammad SAW.
Pertama Al-Quran banyak sekali ayat-ayatberhubungan dengan masalah politik.
Ada juga berbicara tentang prinsip atau nilai-nilai yang harus diterapkan dalam proses
penyelenggaraan negara. Adapun nilai-nilai tersebut adalah Khalifah merupakan salah satu
argumen yang digunakan sebagian kelompok untuk menyatakan bahwa didalam Islam
terdapat aturan yang jelas, tegas dan terang tentang kenegaraan. Konsep ini tersimpul dalam
konsep kalifah.

Kedua ,berdasarkan hadis Nabi yang menyatakan,al-Kholafah a’la


minhajnubuwwah.Hadis ini tentu saja mempertegas landasan normatif terdapat dalam Al-
Quran.

Ketiga, dari sudut pandang sejarah. Bagi pengusung khalifah ,konsep


khalifahIslamiyah bukanlah utopia, sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan.Menurut mereka
sejak masa Rasulullah sampai era khulafaurrasyidin bahkan sampai pada era khalifah
Ustmaniyyah diTurki, menjadi bukti yang sangat kuat sekali bahwa khalifah pernah ada.
Ainur Rafiq di dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa argumentasi para pengusun
khalifah, seperti Hizbut Tahrir setidaknya ada tiga argumen atau dalam bahasa penulis buku
Membongkar proyek khilafah ada Hizbut Tahrir Indonesia, Ada tiga yaitu:

pertama, landasanfilosofis. Dalam membangun landasan filosofisnya HTI


menggunakan nalar atau dalam bahasa yang sederhana disebut dengan akal. Dengan konteks
inilah, kewajibansyaria’t hanya dapat dilakukan dengan sempurna dengan tegaknya khilafah.
Bagi HTI Khalifah adalah satu-satunya metode yang absah “al-thariqah al-Wahidah” untuk
menerapkan hukum Islam dalam kehidupan.

Kedua, landasannormatif. Kalau mengacu pada karyarujukan HT,Landasan normatif yang


mereka bangun berdasarkan Al-Quran ,Hadis, dan Ijma Sahabat. Landasan normatif disini
adalah dalil tentang seluk beluk Khilafah. Adapun Dalil-dalil Al-Quran yang mereka jadikan
landasan normatif adalah:

1.Q.S.Al—Maa ’idah/5:48

‫ َز َل‬N‫ا اَ ْن‬Nۤ N‫احْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َم‬NNَ‫ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه ف‬


ِ ‫ص ِّدقًا لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِك ٰت‬َ ‫ق ُم‬ ِّ ‫ب بِ ْال َحـ‬
َ ‫ك ْال ِك ٰت‬َ ‫َواَ ْن َز ْلن َۤا ِالَ ْي‬
‫هّٰللا‬ َ ‫هّٰللا ُ َواَل تَتَّبِ ْع اَ ْه َوٓا َءهُ ْم َع َّما َجٓا َء‬
َ Nُ‫ق ۗ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم ِشرْ َعةً َّو ِم ْنهَاجًا ۗ َولَوْ َشٓا َء ُ لَ َجـ َعلَـ ُك ْم اُ َّمةً وَّا ِح َدةً و َّٰلـ ِك ْن لِّيَ ْبل‬
‫و ُك ْم‬N ِّ ‫ك ِمنَ ْال َحـ‬
َ‫ت ۗ ِالَى هّٰللا ِ َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِم ْيعًا فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِ ْي ِه ت َْختَلِفُوْ ن‬ ِ ‫ْـر‬ ٰ ‫فِ ْي َم ۤا ٰا ٰتٮ ُك ْم فَا ْستَبِقُوا ْال َخـي‬

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah:48)

2. Q.S.Al-Maa’idah /5:49

‫ ُد‬N ‫ا ي ُِري‬NN‫ٱ ْعلَ ْم أَنَّ َم‬NNَ‫إِن تَ َولَّوْ ۟ا ف‬N َ‫ْض َمٓا أَنزَ َل ٱهَّلل ُ إِلَ ْيكَ ۖ ف‬
ِ ‫ك ع َۢن بَع‬ َ ‫َوأَ ِن ٱحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َمٓا أَن َز َل ٱهَّلل ُ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوٓا َءهُ ْم َوٱحْ َذرْ هُ ْم أَن يَ ْفتِنُو‬
ٰ ِ ‫ٱهَّلل ُ أَن ي‬
َ‫اس لَفَ ِسقُون‬ِ َّ‫ْض ُذنُوبِ ِه ْم ۗ َوإِ َّن َكثِيرًا ِّمنَ ٱلن‬ ِ ‫ُصيبَهُم بِبَع‬

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia
adalahorang-orangyangfasik.(QS.Al-Maidah:49).

Berdasarkan dua ayat diatas menurut HT bahwa seruan kepada Nabi untuk memutuskan
perkara(meregulasi) umat dengan apa yang diturunkan Allah mempunyai mafhum(aplikasi)
tentang keniscayaan eksistensi hakim(regulator) setelah Nabi yang akan meregulasi umat
Islam dengan apa yang diturunkan oleh Allah SWT.Ayat diatas juga menggandung perintah
yang sifatnya jazm(obligatory/mandatory) ,terlebih-lebih dalam pelaksanaan hudud dan
seluruh hukum itu wajib, yang semuanya tidak akan habis terealisasi kecuali dengan adanya
hakim. Jelasnyamenurut HT,Hakim yang dimaksud pada ayat diatas adalah Khalifah. Adapun
sistem hukum atau pemerintah yang digunakan adalah sistem khalifah. Di samping ayat-ayat
Al-Quran, mereka juga menjadikan Hadis sebagai landasan normatif.Bbeberapa Hadis yang
mereka rujuk adalah sebagai berikut:

“Barang siapa yang melepaskan tangan dan ketaatan, dia akan bertemu Allah Pada hari
kiamat dengan tanpa Hujjah, danbarang siapa yang mati dan tidak ada bai’at dipundaknya
maka apabila mati ,matinya seperti mati jahiliyah.”

Selanjutnya: Sesungguhnya iman itu adalah sepertiperisai, orang berpegangan dibelakang-


Nya dan berlindung kepadanya.

Ketiga ,Landasan Historis.HT menegaskan bahwa sejarah (tarikh)tidak dapat dijadikan


sebagai sumber peraturan dalam Islam baik dari segi pengetahuan tentang suatu peraturan
Islam maupun dari segi pengambilan dalil.Demikian juga ia tidak bisa digunakan sebagai
acuan dan asas kebangkitan umat Kendatidemikian, merek mengakui sejarah, dari sejarah
khilafah pernah ada dan eksisi dalam sejarah .Khilafah bukan sebatas angan-angan kosong
atau khayalan semata.
Argumentasi yang mereka kembangkan untuk meneguhkan pendapat Khalifah
sebenarnya bisa saja dibantah.Karena memang baik dari Al-Qur’an dan Hadis atau sejarah
tidak menunjukkan satu dalil yang nyakinkan bahwa Khalifah itu adalah ajaran yang
Qath’i,eksplisit dalam Al-Qur’an dan Hadis. Kita bisa bertemu pada pemikiran bahwa ayat-
ayat itu sesungguhnya menunjukkan urgensi pemerintah baik dalam memelihara agama
ataupun untuk menegakkan syariah. Namun bentuknya tunggal Tidak mesti
khalifah.Penjelasan diatas menegaskan bahwa NKRI Sebagai ijtihad politik bapakbangsa,
tidak saja tepat dan strategis tetapi juga benar dari sudut pandang syaria’t Islam. NKRI
adalah pertemuan pikiran yang memandang bahwa didalam Islam terdapat ajaran tentang
kenegaraan dan juga bagi yang berpendapat bahwa didalam Islam hanya ada nilai-nilai.
Menariknya didalam NKRI bukan saja nilai-nilai Islam itu yang diterapkan dan menafasi
perjalanan bangsa tetapi juga syaria’t Islam dapat tegak di negara ini lewat proses yang
konstitusional. Saat ini ada banyak undang-undang yang lahir dan bernuansa syar’iah seperti
UU perkawinan dan banyak lainnya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
“NKRI harga mati” tidak bisa di pungkiri bahwa NKRI ini berdiri tidaklah mudah,
berapa juta jiwa yang di korbankan untuk NKRI, kita sebagai pemuda Indonesia di wajibkan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
merdeka namun satu hari setelahnya baru NKRI ini disahkan.

”NKRI harga mati” tercetus oleh Mbah liem, beliau bukanlah pahlawan Nasional, beliau
bukan lah pejabat negara tapi beliau adalah seorang Kyai yang mana mempunyai jiwa yang
teramat kuat untuk menjaga NKRI ini, beliau tidak pernah lupa untu mendoakan NKRI ini
setiap hari bersama para santrinya.

Banyak alasan untuk kita mengapa penting sekali NKRI ini kita jaga, karena berkatrahmat
Allah Indonesia bisa merdeka dan NKRI tetap ada dan tidak terpecah

belah. Untuk itu kita sebagai rakyat Indonesia terutama mahasiswa yang hanya tinggal
menikmati enaknya saja tanpa tau berjuang demi NKRI, alangkah baiknya kita perluas
wawasan nusantara kita agar kita tau betapa bangganya menjadi bangsa Indonesia, jika kita
sudah mengetahui tentang Indonesia ini maka rasa Nasionalisme untuk menjaga kesatuan
persatuan NKRI pun pasti akan terrealisasikan.Jadi, upaya untuk mempertahankan NKRI bisa
ditempuh dengan cara mengetahui kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan
budaya Indonesia, kita dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Negara
Indonesia, sehingga tidak timbul perpecahan antar daerah karena budaya yang ada.

Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang
mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami saja.
DAFTAR PUSTAKA

Shaidurrahman.dkk.2018.pendidikan Kewarganegaraan NKRI Harga Mati.Jakarta:


Prenamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai