Anda di halaman 1dari 5

Nama : Klaudia Anastasia Deda Dikumpulkan Tgl : 15 Februari 2020

NPM : 1806150105 Paraf Dosen :


Kelas : Kultur Sel

I. OUTLINE
1. Sifat pluripotency, totipotency, dan plasticity

2. Sifat yang termasuk sifat tanaman dari ketiga sifat di nomor 1

II. PEMBAHASAN
1. Sifat pluripotency, totipotency, dan plasticity
a) Pluripotency

Pengertian Pluripotency
Pluripotency secara etimologis berasal dari kata latin “pluris”
berarti “lebih” atau “banyak”. Secara ilmiah pluripotency didefenisikan
sebagai sel yang mengalami kemampuan dan potensi untuk bervariasi
dan berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal. Lapisan – lapisan itu
adalah endoderm, eksoderm serta mesoderm. Masing-masing dari tiga
lapisan ini kemudian dibedakan menjadi organ dan jaringan yang
berbeda dengan menjadi multipotent tetapi tidak dapat membentuk
organisme baru. Sel multipoten mampu berdiferensiasi menjadi beberapa
jenis sel yang secara fungsional terkait satu sama lain. Endoderm
memunculkan lapisan perut bagian dalam, saluran pencernaan, dan paru-
paru. Eksoderm memunculkan jaringan epidermis dan sistem saraf.
Mesoderm memunculkan tulang, otot, dan darah.
Proses Pluripotency

Sel induk plurypotensi ditemukan pada tahap awal perkembangan


tubuh. Setelah pembuahan sel telur oleh sperma, zigot dibagi dengan
mitosis, menghasilkan massa sel, yang dikenal sebagai morula dengan
salinan sel yang identik. Morula bersifat totipotency, bukan pluritopency.
Sel-sel totipotensi dari morula dibedakan menjadi embrio, yang
mengandung blastomer. Sel induk embrionik inilah, yang memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal pada
manusia, atau pluripotency. Tiga lapisan germinal ini yaitu, endoderm,
ektoderm, dan meseoderm bertanggung jawab atas diferensiasi semua
organ dan jaringan dalam tubuh.

Gambar 1. Mekanisme Pluripotency


Sumber : http://nlm.nih.gov/medlineplus/stemcells.html
Diakses pada 14 Februari 2020

Aplikasi Pluripotency

Beberapa aplikasi sifat pluripotency dalam kehidupan sehari – hari


adalah :
1. Membantu regenerasi ginjal bagi penderita gagal ginjal melalui
terapi sel
2. Membantu regenerasi sel otot jantung
b.) Totipotency

Pengertian Totipotency

Totipotency adalah kemampuan setiap sel tumbuhan untuk dapat


memperbanyak diri menjadi individu yang sempurna bila diletakkan di
lingkungan yang sama. Teori totipotency dikemukakan oleh G.
Heberland pada tahun 1898, lalu dibuktikan pada tahun 1950, oleh F.C.
Steward dan mahasiswanya dari Cornell University. Pembuktian dilakukan
dengan memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar
wortel.
Proses Totipotency

Gambar 2. Contoh Mekanisme Totipotency pada wortel


Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id
Diakses pada 14 Februari 2020

Totipotent sel dibentuk selama fase seksual dan reproduksi


asexual termasuk spora dan zygot. Tahap-tahap perkembangan sel
somatik menjadi embrio memanfaatkan sifat totipotency. Pada tumbuhan
prosesnya sama dengan pertumbuhan zigot. Bedanya zigot (2n) dihasilkan
melalui perkawinan sperma dan ovum yang bersifat haploid (n).
Pertumbuhan embrio ini dimulai dari sel > globular > bentuk jantung >
bentuk torpedo > bentuk kotiledon > tumbuhan muda.
Aplikasi Totipotency
Aplikasi Totipotency dalam kehidupan adalah :
1. Pengadaan bibit tanaman yang tidak bergantung pada musim. Bibit
dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan seragam serta bebas
penyakit lewat Teknik Kultur Jaringan.

c.) Plasticity
Pengertian Plasticity
Plasticity adalah kemampuan organisme merubah fenotipnya dalam
merespon perubahan lingkungan. Reaksi tumbuhan terhadap perubahan
lingkungan sering disertai dengan modifikasi berbagai organnya.
Modifikasi inilah yang menunjukkan adanya sifat Plasticity. Apabila
kondisi keadaan kembali seperti semula, maka organ tersebut juga akan
terbentuk lagi ke posisi semula.

Contoh Plasticity Tumbuhan

Contoh sifat plasticity yang dapat ditemui adalah seperti pada kasus
heterophylly pada kapas, ketumbar, dan larkspur.

2. Sifat – sifat mana yang termasuk sifat tanaman ( pluripotency, totipotency,


atau plasticity)

Pluripotency, totipotency, dan plasticity semuanya adalah sifat


tanaman. Tumbuhan mempunyai jaringan meristem atau embrional yang
aktif membelah diri. Secara mitosis. Dengan sifat pluripotency, tumbuhan
berdiferensiasi menjadi lapisan endodermis, eksodermis, dan mesodermis.
Dengan sifat totipotency, tumbuhan dapat dibiakkan menggunakan teknik
kultur jaringan. Sedangkan sifat plasticity membantu tumbuhan untuk
merubah fenotipnya dalam dalam merespon perubahan lingkungan.
III. DAFTAR PUSTAKA

Giana,Rani.2014. Plastisitas Tumbuhan [Online] Tersedia di :


https://www.academia.edu/9548699/Plastisitas-Tumbuhan diaskes 14 Februari 2020

Hanna JH1, Saha K, Jaenisch R. 2010. Pluripotency and cellular reprogramming: facts,
hypotheses, unresolved issues [Online] Tersedia di :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Pluripotency and cellular reprogramming:
facts, hypotheses, unresolved issues diakses pada 14 Februari 2020

Lan ,Kang. 2017. Pluripotency of induced pluripotent stem cells [ Online] Tersedia di :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3415130/Pluripotency -of induced -
pluripotent -stem- cells diaskes pada 15 Februari 2020

Trixy,Rika.2016. Pluripotency,Totipotency, dikaitkan dengan peristiwa Kultur Jaringan.


[Online] Tersedia di : https://www.scribd.com/document/333601354/PLURIPOTENSI-
TOTIPOTENSI-POLIPOTENSI-DIKAITKAN-DENGAN-PERISTIWA-KULTUR-
JARINGAN diakses 14 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai