NIM : P07131217060
Batasan kualitas makanan bisa berbeda tergantung dari berbagai interpretasi, yaitu :
1. Interpretasi konsumen (suka – tidak suka; bagus –tidak bagus; sempurna; dll). Biasa nya
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti, kebiasaan makan, daerah tempat tinggal,
kepercayaan, dan sensori stimulasi.
2. Interpretasi Technician, lebih merujuk pada indeks atau pengukuran yang meliputi :
grading, klasifikasi, consumer panel, test Kimia, fisik, Flavor, tekstur, appearance,
consistency, storage stability, dan keamanan packaging.
3. Interpretasi Management : Unit cost bahan makanan rendah, adanya profit, daya terima
konsumen baik, banyaknya hidangan yang terjual, variasi menu yang banyak diminati
konsumen, dsb.
Quality Control adalah sebuah metode yang meyakinkan kesinambungan dan kelanjutan dari
spesifikasi dan standar produk yang dapat ditoleransi sepanjang proses produksi makanan mulai
dari pemilihan bahan makanan sampai makanan siap dikonsumsi.
Quality Control terkait dengan sanitasi, yang harus dilakukan diantaranya ialah,
melakukan pengawasan terkait pencucian alat, mulai dari identifikasi sabun dan sanitizer serta
proses pencuciannya. Selain itu juga melakukan pengawasan terhadap pembuangan sampah,
meliputi waktu dan tempat pembuangan sampah. Selanjutnya melakukan pengawasan terhadap
binatang serta melakukan pemantauan kualitas air bersih yang digunakan.
Pengukuran sensoty evaluation bias menggunakan beberapa alat bantu, seperti timbangan
untuk mengetahui standar porsi, berat/volume bahan makanan yang dipesan. Juga bias
menggunakan thermometer untuk mengukur suhu pemasakan, hydrometer untuk menetapkan
persentase gula dan stopwatch untuk menetapkan waktu perendaman, pemasakan, dll.