Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1 BLOK 20 ̶ MANAJEMEN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT

Dosen Pembimbing: drg. Nadie Fatimatuzzahro MD.Sc.

Ketua : Padelia 171610101098


Scriber : Nadira Safira 171610101087
Anggota : Hafizhun Dinmas F. 171610101088
Puspa Dwi Nugraheni 171610101089
Rido Tri Andika F. 171610101091
Fadhila Zidni I. 171610101093
Aisyah Izzatul Muna 171610101095
Ivanka Nawal D. 171610101096
Ananda Nabilla N.S.D 171610101097

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB I
SKENARIO 1 DAN KLARIFIKASI ISTILAH
SKENARIO 1
Manajemen Kesehatan
Drg Dara bekerja di Puskesmas Sumber Waras telah melakukan kegiatan UKGS
secara rutin. Hasil kegiatan UKGS didapatkan prevalensi karies sebesar 85%. drg
Dara sebagai penanggungjawab program kesehatan gigi dan mulut ingin membuat
program yang dapat menurunkan prevalensi karies tersebut. Apa saja yang
menjadi tugas drg Dara di Puskesmas? Langkah-langkah manajemen apa yang
dilakukan drg Dara?

STEP 1. Mengklarifikasi Istilah (Clarifying Unfamiliar Terms)

1. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan pertama untuk memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai pusat pembinaan
masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan puskesmas bersifat
preventif, promotif, dan rehabilitatif. Puskesmas merupakan pusat
kesehatan yang berada di kabupaten/kota dan merupakan ujung tombak
sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia.

2. Program kesehatan
Program kesehatan adalah kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan
yang direncanakan secara sistematis dengan tujuan meningkatkan dan
memelihara kesehatan di masyarakat.

3. Prevalensi karies
Prevalensi karies adalah proporsi orang yang mengalami karies dari suatu
populasi pada satu titik waktu/periode waktu.
4. UKGS
UKGS merupakan salah satu program dasar kesehatan puskesmas yang
sasarannya merupakan peserta didik/anak sekolah dengan melakukan
program preventif dan promotif pada siswa SD. Tujuan diadakannya
UKGS adalah meningkat pengetahuan dan sikap peserta didik terhadap
kesehatan gigi dan mulut.

5. Manajemen kesehatan
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur/mengolah.
Manajemen kesehatan merupakan implementasi/penerapan dari
manajemen secara umum dalam bidang kesehatan, baik formal maupun
non-formal. Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan untuk mengatur
para petugas kesehatan dan non-kesehatan guna meningkatkan kesehatan
masyarakat lewat program kesehatan.
Dalam manajemen kesehatan harus efektif, efesien, dan rasional.
- Efektif : memilih tipe kegiatan yang sesuai tujuan organisasi
- Efisien: efisien dalam pemanfaatan sumber daya
- Rasional: dalam pemilihan keputusan harus sesuai tujuan
organisasi
BAB II
RUMUSAN DAN ANALISIS PERMASALAHAN

STEP 2. Menetapkan Permasalahan (Problem Definition)

1. Apa saja program puskesmas?


2. Apa tugas drg Dara sebagai manajer kesehatan di puskesmas?
3. Apa tujuan dilakukannya manajemen kesehatan?
4. Apa saja fungsi manajemen kesehatan?
5. Apa saja langkah-langkah dalam manajemen kesehatan?
6. Apa saja hambatan dalam manajemen kesehatan?
7. Apa saja program kesehatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan
prevalensi karies pada skenario?

STEP 3. Menganalisis Masalah (Brainstorming)

1. Apa saja program puskesmas?


Program puskesmas ada 2, yaitu.
a. Program dasar
Program dasar atau yang wajib ini ada banyak, contohnya adalah program
kesejahteraan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, dll. Program promosi
kesehatan ini contohnya adalah UKGS.
b. Program pengembangan
Berhubungan dengan program kesehatan lasia, pelayanan keluarga miskin,
dan kesehatan jiwa.

Terdapat 6 upaya puskesmas:

a. Pelayanan promosi kesehatan.


b. Pelayanan kesehatan lingkungan.
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
d. Pelayanan gizi.
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
f. Surveilance dan sentinel.

2. Apa tugas drg Dara sebagai manajer kesehatan di puskesmas?


Tugas drg. Dara sebagai dokter gigi diantaranya adalah:
a. Tugas pokok dokter gigi
Melakukan upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif.
b. Tugas dokter gigi di puskesmas
Sebagai petugas puskesmas yang membantu meningkatkan kesehatan
amsyarakat dan menerapka ilmu dasar yang dimiliki.
c. Tugas dokter gigi dalam penyelenggaraan program
Memberikan pembinaan kepada masyarakat melalui UKGMD kepada
kelompok rawan, seperti siswa SD dengan program UKGS.

Tugas drg. Dara sebeagai manajer kesehatan diantaranya adalah:

a. Peran antar-pribadi
b. Peran informasional
c. Peran pengambil keputusan

3. Apa tujuan dilakukannya manajemen kesehatan?


Tujuan pelaksanaan manajemen kesehatan diantaranya adalah:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan melalui pelaksanaan
berbagai program kesehatan.
b. Menggerakan SDM dalam pengorganisasian, merencanakan, melaksankan,
dan mengawasi semua program pelayanan kesehatan.
c. Menentukan dan mencapai sasaran.
d. Mengatur segala elemen manajemen sehingga mencapai derjat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
4. Apa saja fungsi manajemen kesehatan?
a. Planning
Planning merupakan tahapan menentukan kegiatan, meliputi meramalkan,
menetapkan maksud dan tujuan, mengacarakan, mengatur waktu, menyusun
anggaran, mengembangkan prosedur, menetapkan, dan menafsirkan
kebijaksanaan.
b. Organizing
Membagi kegiatan pekerjaan pada anggota kelompok
c. Actuating
Menggerakan anggota untuk melaksanakan pekerjaannya.
d. Controlling/ pengawasan
Menyesuaikan antara pelaksanaan dan renca yang telah ditentukan
e. Budgeting
Menentukan alokasi dana yang dibutuhkan.
f. Directing
Pemberian perintah dan instruksi.
g. Coordinating
Proses mengkoordinasikan tugas dan merupakan bagian dari organizing.
h. Motivating
Pemberian motivasi dan semangat kepada pelaksana tugas
i. Reporting
Penyampaian perkembangan tugas-tugas
j. Evaluating
Mengukur kinerja dan pengambilan tindakan untuk memastikan hasil-hasil
terntu dapat tercapai.

5. Apa saja langkah-langkah dalam manajemen kesehatan?


Langkah-langkah pelaksanaan manajemen kesehatan dijelaskan sebagai POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling), yaitu:
a. Planning
Analisis situasi, identifikasi masalah, mengurutkan prioritas, menentukan
tujuan, menyusun solusi, dan menyusun rencana kerja.
b. Organizing
Pemberian tugas kepada staff.
c. Actuating
Membentuk tum monitoring dan evaluasi, memberikan motivasi pada
petugas, memperhatikan kemampuan individual, meningkatkan kerjasama,
dan menjamin tugas terlaksana dengan baik.
d. Controlling
Dalam tahap Controlling terdapat proses monitoring dan evaluating.
Monitoring adalah pengontrolan kegiatan agar sesuai dengan perencaanan.
Evaluating adalah mengevaluasi jika ada kesalahan dalam melaksanakan
tugas sehingga dapat menjadi acuan untuk kegiatan selanjutnya.

6. Apa saja hambatan dalam manajemen kesehatan?


a. Tujuan yang tidak tepat
b. Planning yang kurang tepat
c. Kurangnya pengkoordinasian tiap tugas
d. Tidak sistematis
e. Kurangnya kecakapan manajer dalam mengemban tugas
f. Kurang motivasi petugas
g. Alokasi dana yang tidak mencukupi

7. Apa saja program kesehatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan


prevalensi karies pada skenario?
Kegiatan dalam program UKGS Inovatif sebagai upaya menurunkan prevalensi
karies diantaranya sikat gigi bersama, pemberian DHE, pemberian TAF, CPP-
ACP dan fissure sealant, serta pengaplikasian Irene’s donut.
BAB III
MAPPING DAN LEARNING OBJECTIVE

STEP 4. Mapping

STEP 5. Menentukan Tujuan Belajar (Learning Objective)

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:

1. Definisi, pendekatan, dan tujuan manajemen kesehatan.


2. Tingkatan manajemen kesehatan.
3. Langkah-langkah manajemen kesehatan.
4. Hambatan dalam manajemen kesehatan.
5. Peran dokter gigi di puskesmas.

STEP 6. Belajar Mandiri


BAB IV
PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

STEP 7. Reporting/Generalisation
1. Definisi, tujuan, dan pendekatan manajemen kesehatan

Definisi dan Tujuan


Manajemen kesehatan merupakan penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga objek dan sasaran manajemen
kesehatan adalah sistem pelayanan kesehatan.
Manajemen kesehatan merupakan suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur petugas kesehatan dan non-kesehatan untuk memperoleh dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Suatu proses
menggerakan SDM dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
dan mengawasi semua pelayanan kesehatan dalam suatu organisasi (Arifin,
2016; Notoadmojo, 2007).

Pendekatan
Terdapat lima pendekatan yang dapat digunakan dalam mengkaji fungsi
dan unsur manajemen, antara lain:
a. Management by objective (manajemen dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi)
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan
dalam perencanaan yang efektif dengan menetapkan prosedur pencapaian baik
yang formal maupun informal.
Sasaran harusnya mempunyai persyaratan dengan menggambarkan 5
karakter yaitu dengan singkatan SMART yaitu:
1) Spesific, yaitu dimana sasaran harus jelas.
2) Measurable, yaitu sasaran itu harus biasa diukur.
3) Attainable, yaitu sasaran harus realistic dan bisa dijalankan oleh
organisasi.
4) Relevant, yaitu sarana harus menyambung dan mendukung visi dan misi
besar organisasi.
5) Time-Bound, yaitu sasaran harus punya batasan waktu.

Contohnya kepala puskesmas harus mengerti visi dan misi puskesmas


yang dipimpinnya, menerjemahkan visi dan misi, dan mampu mengajak
anggota dalam rencana strategis puskesmas dan recana operasional masing-
masing program.

b. Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama)
Pada pendekatan ini fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses
kerja sama yang berkembang antara pimpinan dengan staffnya dalam
mencapai tujuan organisasi. Contoh lain dari pendekatan manajemen sebagai
bentuk kerja sama adalah seorang bidan harus mampu membantu ibu hamil di
daerahnya.

c. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia


Manusia sebagai sumber daya utama manajemen selalu akan responsif
pada saat berinteraksi dengan orang lain. Manajemen dapat dipelajari melalui
perilaku organisasi tersebut. Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya
kepemimpinan yang mampu membangkitkan motivasi staf.
Perilaku organisasi kesehatan memiliki ciri khas sendiri yang berbeda
dengan organisasi lain. Contoh manajemen yang ditinjau dari perilaku
manusia adalah kepala puskesmas yang harus mampu memotivasi seluruh
staff yang bekerja di puskesmas tersebut untuk mencapai tujuan tertentu
puskesmas.

d. Manajemen sebagai proses


Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui fungsi-fungsi
manajemen. Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian. Dapat dicontohkan bahwa dalam
manajemen kesehatan, seorang kepala puskesmas harus mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan program-
program kesehatan masyarakat di puskesmas.

e. Manajemen sebagai ilmu terapan


Manajemen sebagai ilmu terapan artinya manajemen harus peduli dengan
fungsi sosialnya di masyarakat dan mempunyai kegunaan yang dapat dipakai
dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Contoh kepala puskesmas
harus memiliki wawasan yang cukup luas dan terus mengembangkan diri
dengan mempelajari berbagai ilmu yang terkait dengan tugas-tugasnya
(Maulana, 2004).

2. Tingkatan manajemen kesehatan

Tingkatan manajemen dibedakan oleh kemampuan administrasi dan


operasionalnya, semakin tinggi kemampuan administrasi (berskala besar/umum
dan membentuk kebijakan), maka semakin tinggi tingkatan manajemennya.

Gambar 1. Distribusi Kemampuan Tingkatan Manajemen (sumber : Arifin, 2016)


Tingkatan manajemen diantaranya adalah (Muizu, 2017; Arifin, 2016):

a. Top Management (Manajemen Puncak)


Tugasnya menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan
secara umum. Manajemen puncak adalah tingkatan orang-orang yang
mengkonsep sebagai otak dari organisasi, mampu memobilisasi sumber
daya yang dimiliki perusahaan dan bertanggung terjadap perusahaan
secara keseluruhan. Contohnya menteri, kepala balai besar, direktur
RSGM, kepala puskesmas.
b. Middle Management (Manajemen Menengah)
Tugasnya melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang
ditetapkan manajemen puncak, merencanakan rencana jangka menengah,
mengkoordinasikan aktivitas tingkat bawah, dan mengarahkan kegiatan
manajemen lain dengan kemampuan kemanusiaan. Manajemen menengah
bertanggung jawab secara langsung terhadap manajemen puncak dan dapat
memberikan rekomendasi kepada manajemen puncak terkait perencanaan
program. Contohnya direktur jenderal, kepala divisi, kepala bagian.

c. First line Management (Manajemen Lini Bawah)


Tugasnya mengawasi dan mengkoordinasi aktivitas operasional
yang dilakukan karyawan, mengarahkan karyawan agar sesuai tujuan yang
ingin dicapai, dan membuat rencana jangka pendek. Manajemen lini
bawah memiliki keahlian teknis khusus terhadap bidangnya.
Contoh: kepala sub-bagian/sub-bidang.
Pada tiap manajemen dituntut 3 keterampilan konseptual, humanis,
keterampilan dengan porsi berbeda-beda.

Gambar 2. Keterampilan Manajemen (sumber : Robert L. Katz, 1970)

3. Langkah-langkah manajemen kesehatan.


Langkah-langkah manajemen dikenal dengan singkatan POAC, yaitu:
a. Planning
Planning (perencanaan) merupakan proses pengambilan keputusan
atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang
dikehendaki (Usman, 2011).
Perencanaan dimulai dengan merumuskan tujuan suatu organisasi.
Ada 2 tujuan yang harus dicapai saat planning, yaitu forecasting dan
budgeting. Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan,
atau mengadakan taksiran terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
Budgeting adalah mentepakan besaran biaya yaitu pemasukan uang yang
diharapkan untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri (Terry, 2005).
Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when),
dimana (where), mengapa (why) dan bagaimana (how). Jadi, perencanaan
adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan, kebijaksanaan serta
program yang akan dilakukan (Arifin, 2016).

Langkah-langkah planning adalah:


1) Menetapkan sasaran, merinci, dan mengkalkulasikan sasaran secara jelas
2) Merumuskan posisi organisasi, seperti sumber daya yang dimiliki
3) Mengidentifikasi berbagai faktor (pendukung dan penghambat) yang
berasal dari dalam dan luar organisasi
4) Menyusun langkah untuk mencapai sasaran dan alternatif langkah jika
menemui hambatan (Arifin, 2016).

Macam-macam planning diantaranya:

1) Dilihat dari jangka waktu:


a) Jangka panjang: 10-25 tahun
b) Jangka menegah: 5-7 tahun
c) Jangka pendek: 1 tahun
2) Ditinjau dari tingkatannya:
a) Rencana induk: menitikberatkan uraian kebijakan organisasi
b) Rencana operasional: menitikberatkan pada pedoman dalam
melaksanakan program
c) Rencana harian: bersifat rutin
3) Dilihat dari ruang lingkup:
a) Rencana strategis: berisi uraian kebijakan jangka panjang dan waktu
pelaksanaan yang lama
b) Rencana taktis: berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah
menyesuaikan kegiatan,
c) Rencana menyeluruh: berisi uraian secara menyeluruh dan lengkap
d) Rencana terintegrasi: berisi uraian yang bersifat terpadu.

b. Organizing
Kegiatan manajemen untuk menghitung semua potensi sumber daya
yang dimiliki. Membagi sumber daya manusia dan medianya. Meliputi
staffing dan coordinating.Contoh saat penyuluhan: media apa yang
digunakan, jumlah sikat gigi yang akan diberikan, dll (Handoko, 2003).

c. Actuating
Actuating merupakan implementasi perencanaan dan
pengorganisasian meliputi directing, commanding, dan motivating.
Penggerakkan dapat dilakukan dengan cara persuasif atau bujukan dan
instruktif, tergantung bagaimana cara yang paling efektif. Kepemimpinan 
akan muncul apabila ada seseorang yang karena sifat-sifat dan perilakunya
mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain untuk berpikir,
bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkannya (Kuntoro, 2010). 

Macam-macam gaya kepemimpinan diantaranya adalah:

1) Gaya Kepemimpinan Diktator


Pada gaya kepemimpinan diktator  (dictatorial leadership style)
upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta
ancaman hukuman.
2) Gaya Kepemimpinan Autokratis
Pada gaya kepemimpinan ini (autocratic leadership style) segala
keputusan berada di tangan pemimpin. Pada dasarnya sifat yang
dimiliki sama dengan gaya kepemimpinan diktator tetapi dalam bobot
yang agak kurang.

3) Gaya Kepemimpinan Demokratis


Pada gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style)
ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun
dengan baik. Segi positif dari gaya kepemimpinan ini mendatangkan
keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan yang lebih obyektif,
tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi.
Sedangkan kelemahannya: keputusan serta tindakan kadang- kadang
lamban, rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat
terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik.
4) Gaya kepemimpinan Laissez-Faire
Pada gaya kepemimpinan santai (Laissez-Faire leadership style) ini
peranan pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan
diserahkan kepada bawahan, jadi setiap anggota organisasi dapat
melakukan kegiatan masingmasing sesuai dengan kehendak masing-
masing pula (Arifin, 2016).

d. Controlling/monitoring
Controlling/monitoring meliputi pengawasan dan pengendalian
(wasdal), serta evaluasi. Tahapan controlling/monitoring meliputi 4 hal:
1) Ketaatan
Manajer melakukan monitoring apakah tindakan staff sesuai dengan
standar dan prosedur yang ditentukan.
2) Pemeriksaan
Memonintoring apakah sumber dan layanan telah mencapai target
yang ditentukan.
3) Laporan
Menghitung hasil perubahan sosial dari masyarakat sebagai akibat
implementasi kegiatan yang telah dilakukan.
4) Penjelasan
Menjelaskan bagaiman antara perencanaan dan pelaksanaan yang
tidak sesuai (Dunn dalam Arifin, 2016).

Proses monitoring adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan: mengidentifikasi hal yang akan dimonitor.


2) Pelaksanaan: mengukur keterampilan seseorang saat melakukan tugas.
3) Laporan: untuk menentukan prestasi kerja jika sudah memenuhi standar
(Arifin, 2016).

4. Hambatan dalam manajemen kesehatan.


Hambatan yang dapat terjadi dalam manajemen kesehatan diantaranya adalah:
a. Tahap planning yang tidak tepat: tujuan tidak sesuai target, alokasi dana
tidak mendukung.
b. Tahap organizing: koordinasi antar anggota tidak tepat, serta pemberian
motivasi yang kurang sehingga tidak memicu potensi kerja staff
dibawahnya.
c. Penghambat dalam actuating: Salah satunya adalah kegagalan
menimbulkan motivasi. Hal ini sering terjadi karena kurang pahamnya
manajer tentang perilaku dalam hubungan antarmanusia (Arifin, 2016).
Terdapat tools manajemen, yaitu 7M +1 I (man, money, method, machine,
marketing, material, minute, information) yang jika pemenuhannya
terhambat, maka akan menjadi hambatan bagi proses berjalannya program
(Robbins, 2007).
5. Peran dokter gigi di puskesmas
Peran dokter gigi di puskesmas ada 3, yaitu:
a. Medikus practicus
Yaitu dokter gigi melakukan pemeriksaan fisik dan perawatan kepada
pasien.
b. Manajer/kepala puskesmas
Seorang dokter gigi merencanakan tugas staff yang dipimpinnya,
mengarahkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang,
memantau kembali sejauh mana tugas-tugas telah dilaksanakan,
mengintegrasikan kegiatan antara pelayanan kesehatan gigi masyarakat,
para medis, dan bertanggung jawab atas pelaporan kesehatan gigi
puskesmas, menjadi penggerak dan pembina keserasian dengan program
kesehatan lainnya.
c. Petugas kesehatan masyarakat
Dokter gigi melakukan kegiatan promosi dan preventif kesehatan di
lingkungan puskesmas, meliputi penyuluhan kesehatan gigi pada
masyarakat di wilayah puskesmas dan tenaga medis non-gigi (Muninjaya,
2004; Pintauli, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. F, Rahman, A. Wulandari, Anhar. 2016. Buku Ajar Dasar-


dasar Manajemen Kesehatan. Banjarmasin: Pustaka Banua

Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM

Katz, D. Robert, L. 1970. KHAN. Psicologia social das organizações. São Paulo:


Atlas.

Muninjaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal 44-49,


129-164

Maulana A. Sistem manajemen Jilid I Edisi 6. Jakarta: Bina Rupa Aksara. 1992.

Muizu, W, O. E, T, Sule. 2017. Manajer dan Perangkat Manajemen Baru.


Pekbis Jurnal. 9(2): 151-160.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni). Yang


Menerbitkan PT Rineka Cipta : Jakarta.

Pintauli, S. 2013. Dokter Gigi sebagai Menajer Kesehatan di Puskesmas.


Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Robbins, P. Stephen, Couter. 2007. Manajemen. Jakarta. PT Indeks.

Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara


Terry, G, R. Rue, Leslie. W.  2005. Dasar-dasar Manajemen. Penerjemah
Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara

Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai