Anda di halaman 1dari 11

Perubahan fisika dan perubahan kimia di bidang industry

Banyak sekali kita jumpai penggunaan perubahan fisika maupun perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari dan industri. Beberapa contoh penggunaan perubahan Fisika, antara
lain:
1. Industri es batu, yaitu air yang berwujud cair berubah menjadi es yang berwujud
padat.
2. Industri susu dalam kaleng, yaitu wujud susu yang cair diubah menjadi susu yang
berupa serbuk.
3. Industri gula pasir, yaitu gula yang berwujud cair (dalam batang tebu) diubah menjadi
gula yang berwujud padat. 
Sedangkan, beberapa contoh pemanfaatan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain:
1. Industri minyak bumi, yaitu pada penyulingan minyak bumi yang menghasilkan
minyak gas, bensin, solar, lilin, aspal dan sebagainya. Minyak gas dibakar dapat
digunakan untuk memasak.
2. Industri sabun, yaitu minyak kelapa ditambah dengan larutan soda api berubah
menjadi sabun yang sangat berguna.
3. Industri cat, yaitu hasil perubahan kimia suatu zat yang mempunyai warna tertentu. 
Perubahan fisika dan perubahan kimia seringkali diikuti oleh peristiwa lain, misalnya energi
dan reaksi kimia.

Perbedaan perubahan kimia dan fisika Ciri-ciri perubahan kimia dan fisika

Perubahan Kimia Perubahan Fisika Perubahan Kimia Perubahan Fisika


Munculnya gas Perubahan hanya pada
Menghasilkan Zat Tidak wujud, tidak pada
Baru Menghasilkan zat jenis/sifat
baru Terjadinya endapan Dapat kembali ke
Tidak dapat Dapat kembali ke bentuk semula
kembali ke bentuk bentuk semula Terjadi perubahan Sifat/jenis zatnya
semula warna masih sama
Sifat / jenis zatnya Sifat/jenis zatnya Terjadi perubahan Dapat kembali ke
sudah berubah masih sama suhu bentuk semula
Timbulnya cahaya Hanya perubahan sifat
fisika
Perubahan pH
Tidak dapat kembali
ke zat awal
Pengertian Industri Hulu

Industri hulu merupakan salah satu jenis industri yang digolongkan berdasarkan proses
produksinya. Industri hulu merupakan sebutan bagi industri yang hanya menyediakan bahan
baku untuk digunakan oleh industri lainnya. Adapun industri hulu ini berarti mengolah bahan
untuk menjadi bahan baku yang lain. Industri hulu memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai
berikut:
1 Sifatnya tidak padat karya
2 Industri ini kegiatan utamanya hanya menyediakan bahan baku industri lain
Itulah ciri- ciri mengapa industri ini disebut sebagai industri hulu. Hal ini karena industri ini
merupakan distributor bahan baku bagi industri yang lain.

Tujuan Industri Hulu


Keberadaan industri hulu tentunya memiliki berbagai tujuan. Tujuan utama industri hulu
adalah menyediakan bahan baku bagi industri- industri yang lain. Ada berbagai barang di
dunia ini yang pembuatannya memerlukan proses yang panjang. Sedangkan apabila dimulai
dari bahan mentahnya akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit pula.
Selain itu, dari suatu barang setengah jadi masih bisa diolah menjadi bermacam- macam
bahan jadi, maka sangatlah penting keberadaan industri hulu untuk dalam kaitannya
menyediakan bahan baku tersebut. Adapun tujuan dari industri hulu lebih rinci adalah sebagai
berikut:
• Mengolah kekayaan alam menjadi berbagai barang setengah jadi yang bermanfaat
sebagai bahan baku bagi industri lain
• Membuka lapangan pekerjaan
• Menambah keuntungan
Nah itulah beberapa tujuan didirikannya industri hulu di suatu negara. Bila dilihat secara
lebih khusus, maka yang sangat membutuhkan industri hulu ini adalah produsen industri
barang jadi.

Contoh Industri Hulu


Industri hulu merupakan industri yang menopang industri lain karena menyediakan bahan
baku untuk industri lain. Industri hulu ini keberadaannya sudah banyak ditemukan diberbagai
negara, termasuk di Indonesia. Adapun beberapa contoh industri hulu antara lain sebagai
berikut:
1 Industri kayu lapis
Salah satu contoh industri industri hulu yang keberadaannya cukup banyak  adalah industri
kayu lapis. Industri kayu lapis merupakan industri pengolahan dari kayu pohon  yang didapat
dari jenis-jenis hutan kemudian dipotong- potong menjadi kayu. Hasil dari industri ini bisa
digunakan oleh industri lain, seperti pembuatan mebel, alat- alat rumah tangga dan bahan-
bahan lain dari kayu yang nantinya siap dipakai.
2 Industri pemintalan kapas
Industri pemintalan kapas merupakan industri yang mengolah kapas menjadi benang, hasil
industri ini kemudian menjadi bahan baku untuk membuat kain. Industr pemintalan kapas
juga jumlahnya banyak mengingat kebutuhan akan kain juga banyak.
3 Industri pengolahan logam
Industri pengolahan logam ini merupakan salah satu jenis industri hulu juga. Industri
pengolahan logam akan mengolah dari bahan mentah yang berupa logam yang ada di dalam
bumi, menjadi lembaran- lembaran logam sebelum nantinya akan dibuat barang- barang lain
yang siap pakai.
Nah itulah beberapa contoh dari industri hulu yang umum terdapat di sekitar kita. Sebenarnya
masih banyak lagi contoh industri hulu yang ada di sekitar kita, karena industri hulu ini
sifatnya penting.
Manfaat Industri Hulu bagi Negara
Industri memiliki banyak manfaat bagi negara, termasuk juga industri hulu ini. Industri hului
memiliki banyak manfaat bagi negara antara lain sebagai berikut:
1 Menambah devisa negara
2 Memajukan potensi pengusaha dalam negeri
3 Menambah keuntungan negara
4 Membuka lapangan pekerjaan
5 Mengurangi jumlah pengangguran
6 Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi
Nah itulah beberapa manfaat industri hulu bagi negara. Selain manfaat yang telah disebutkan
diatas, masih ada banyak manfaat yang bisa dihasilkan industri hulu untuk perekonomian
negara ini. Demikianlah informasi mengenai industri hulu, semoga bermanfaat.
4. Industri mesin/alat pertanian (traktor tangan, traktor mini, mesin perontok padi); 
5. industri listrik (motor listrik, panel listrik tegangan tinggi dan rendah); 
6. industri pesawat terbang (PT Dirgantara Indonesia di Bandung); 
7. industri Perkapalan (PT PAL di Surabaya dengan produk I yaitu Palindo Jaya); 
8. industri besi dan baja (PT Krakatau Steel Cilegon Banten). 
9. industri mesin dan peralatan pabrik (pabrik tekstil, pabrik almunium, pabrik farmasi,
pabrik kertas)

Pengertian Industri Hilir


Industri hilir merupakan salah satu jenis  golongan industri berdasarkan proses produksinya.
Industri hilir merupakan sebutan bagi industri yang hanya mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang siap dipakai. Jadi industri hilir mendapatkan bahan baku dari
industri lain, yakni industri hulu yang menyediakan barang setengah jadi. Industri ini sama
halnya dengan industri non ekstraktif yang mendapatkan bahan baku dari tempat lain.
Industri hilir menyediakan barang- barang yang siap dipakai oleh konsumen secara langsung.

Tujuan Industri Hilir


Keberadaan industri hilir tentunya memiliki berbagai tujuan. Tujuan utama industri hulu
adalah menyediakan barang- barang yang siap dikonsumsi oleh konsumen. Ada berbagai
barang di dunia ini yang pembuatannya memerlukan proses yang  terbilang panjang. Apabila
dimulai dari bahan mentahnya akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak
sedikit pula. Selain itu, dari suatu barang setengah jadi masih bisa diolah menjadi bermacam-
macam bahan jadi. Salah satu solusi untuk menangani hal ini adalah memisahkan industri
dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi, dan dari barang setengah jadi menjadi
barang jadi. Adapun tujuan dari industri hilir lebih rinci adalah sebagai berikut:
 Menyediakan barang- barang jadi yang siap dikonsumsi masyarakat
 Mengolah dari barang setengah jadi maupun dari barang mentah
 Membuka lapangan pekerjaan
 Mencari laba untuk menggerakkan roda perekonomian

Contoh Industri Hilir


Industri hilir merupakan industri yang menyediakan barang- barang yang siap dipakai oleh
masyakat atau konsumen. Industri hilir ini keberadaannya sudah banyak ditemukan
diberbagai daerah, termasuk di Indonesia. Adapun beberapa contoh industri hilir antara lain
sebagai berikut:
1. Industri pangan (susu, minyak goreng, margarin, terigu, dan lain-lain
2. Industri tekstil (benang, tenun, zat pewarna)
3. Industri kimia (cat, sabun, dempul, sepatu karet)
4. Industri listrik dan logam (mesin jahit, lemari es, lampu, telepon, hand phone, mesin
obras, mesin bordir, kamera)
5. Industri alat tulis (pensil, pen, bollpoint, penghapus)
6. Industri alat music (gitar, piano, biola, organ, dan lain-lain)
7. Industri bahan bangunan (kayu lapis, asbes, keramik, marmer, konstruksi bangunan,
dan lain-lain)

Manfaat Industri Hilir bagi Negara


Industri memiliki banyak manfaat bagi negara, termasuk juga industri hilir ini. Industri hilir
memiliki banyak manfaat bagi perekonomian negara antara lain sebagai berikut:
1. Menambah devisa negara
2. Memajukan potensi pengusaha dalam negeri
3. Menambah keuntungan negara
4. Membuka lapangan pekerjaan
5. Mengurangi jumlah pengangguran
6. Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi

Kendati terbilang klasik, pertumbuhan industri hilir minyak sawit mentah (CPO) masih
terbilang sangat lamban. Pasalnya, keberadaan industri hilir tidak memiliki kemampuan besar
untuk mengikuti pertumbuhan industri hulunya. Hampir satu dekade, pertumbuhan industri
CPO, masih terbatas pada pengembangan industri menengah atau pabrik minyak goreng.
Sejatinya, pengembangan industri hilir CPO sangat bergantung kepada tersedianya bahan
baku dari pabrik minyak goreng. Dengan berkembang pesatnya industri minyak goreng,
seharusnya mampu mendorong terbangunnya industri hilir CPO seperti industri oleokimia
hingga produk konsumen, seperti cocoa butter subtitute (CBS), surfaktan, hingga deterjen,
kosmetik dan sabun.
Namun, kenyataan yang dialami Indonesia, memang jauh panggang dari api. Pertumbuhan
pesat yang dialami industri minyak goreng, tidak serta merta, mampu mendorong
Ilmu Kimia
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti
fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi
[1]
. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari
berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip
fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi
dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia
tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu
atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh
pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen
elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat
difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam
media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi
elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi
fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di
luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk
atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk
materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani
sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia
dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam
struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat
bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu
tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi
dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah
padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di
luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat
memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain
yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan
mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas.
Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang
berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan
ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki
volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,
sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.

Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.


Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya
antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas
pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi
dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk
mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir,
yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan
laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih
erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan
mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air
pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat
cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan
molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan
melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah
menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak
konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek
lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak
lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang
luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan
elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model
reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia
yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
SEJARAH

Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai
kontras dari metode alkimia terdahulu.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah kimia


Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan
mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama
umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah
emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan
metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains
yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan
sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa
Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan
mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan
pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia
dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita
ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada
tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya
dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran
bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20,
sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik
ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami
dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen
bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan
margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan
[2]
.
CABANG ILMU KIMIA

Pipet laboratorium

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Cabang ilmu kimia


Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang
antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
3 Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang
susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar
dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari
kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
4 Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi
dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
5 Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara
bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih,
khususnya dalam bidang kimia organologam.
6 Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.
7 Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan
dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di
antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika,
dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika
molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan
persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Cabang - cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang
utama:
• Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan
memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
• Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia
disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah
memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni
pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan
kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen)
dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
• Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
• Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara
alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi,
fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer,
kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia
lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular,
nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.

Tatanama

Logo IUPAC.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tatanama IUPAC


Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem
penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut
sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
Atom

Model atom Rutherford

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Atom


Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang
biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang
mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan
dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan
bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur

Bijih uranium

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Unsur kimia


Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6
proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92
proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Ion

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ion


Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan
satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion
bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium
klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah
hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).
Senyawa

Karbon dioksida (CO2), contoh senyawa kimia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Senyawa kimia


Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan
tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang
mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa
dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Molekul


Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang
masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau
lebih atom yang terikat satu sama lain.
Zat kimia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Zat kimia


Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa,
unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia
Orbital atom dan orbital molekul elektron

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ikatan kimia


Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau
kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi
dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini,
teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada
senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat
digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika
kuantum.
Wujud zat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Fase zat


Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik
itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal,
indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan,
cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan
kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik,
feromagnetik dan diamagnetik.
Reaksi kimia

Reaksi kimia antara hidrogen klorida dan amonia membentuk senyawa baru amonium klorida

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Reaksi kimia


Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan
molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kimia kuantum


Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul.
Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan
teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis
diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian
besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi
kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam
mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi
penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih
sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum),
Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua
operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial.
Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum
tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan
gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran
orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum kimia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hukum kimia


Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem
kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa.
Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan
massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep
kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
INDUSTRI KIMIA
Industri kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 produser kimia dunia
pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 miliar dengan profit margin
sebesar 8.1% dan penegluaran rekayasa (research and development) sebesar 2.1% dari total
penjualan kimia. [3]

Anda mungkin juga menyukai