Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN

KESEHATAN MANUSIA

DOSEN PEMBIMBING :

Almujadi, S.Pd., S.SiT., M.DSc

DISUSUN OLEH:

Cindy Nabila

P07125219006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI

2020
HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN KESEHATAN MANUSIA

Menurut Hendrik L.Blum factor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan


individu maupun kesehatan masyarakat ialah :

 Keturunan
 Lingkungan (fisik, sosial ekonomi, budaya)
 Perilaku
 Pelayanan kesehatan

Keempat factor tersebut saling terkait dengan beberapa factor lain yaitu : sumber
daya alam, keseimbangan ekologi, keseimbangan mental , system budaya dan populasi
sebagai satu kesatuan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang


optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula.

 Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain :


 Perumahan
 Pembuangan kotoran manusia (tinja)
 Penyediaan air bersih
 Pembuangan sampah
 Pembuangan air limbah
 Rumah hewan ternak, dll

 Sasaran kesehatan lingkungan yaitu


Menurut pasal 22 ayat 2 UU 23/1992, sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan ialah :
 Tempat umum : hotel , terminal , pasar , pertokoan , dan usaha-usaha yang
sejenis
 Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis
 Lingkungan kerja : perkantoran , kawasan atau yang sejenis
 Angkutan umum : kendaraan darat, laut, dan udara yang digunakan untuk
umum
 Faktor-faktor kesehatan lingkungan
 Faktor fisik

Faktor fisik berupa biotik dan abiotic, dimana factor tersebut berperan penting
bagi masyarakat dalam memperhatikan dimana tempat tinggal mereka akan dibangun.

Jika suatu rumah dibangun di pedesaan, sudah tentu disesuaikan dengan kondisi
di pedesaan itu . Misalnya : keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.

 Faktor sosial

Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat dimana factor
tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya : masyarakat
yang tinggal dikawasan rawan gempa, maka rumah yang mereka bangun dikawasan
tersebut harus dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh.

 Faktor ekonomi

Faktor ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan dimana pada


umumnya dilingkungan tersebut uduki sebagian besar orang yang tidak mampu, maka
secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya.

Misalnya : didaerah pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak


memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.
 Pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat
 Pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu

Apabila lingkungan bersih berpengaruh terhadap individu,khususnya pada


kualitas kerja (produktivitas) individu tersebut. Sedangkan individu yang berada pada
lingkungan yang tidak sehat akan berada pada produktivitas yang cenderung menurun.

 Pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap keluarga

Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan
bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup dapat menghindarkan keluarga dari
resiko terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.

Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang tidak sehat dapat menjadi tempat
saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi negative terhadap upaya meningkatkan
kesehatan lingkungan.

 Pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap masyarakat

Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit. Tindakan


masyarakat membuang limbah sembarangan akan berakibat terhadap kesehatan dan
kelangsungan hidup, timbulnya penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan
timbulnya bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.

 Penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat


 Kolera
Ialah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari.
 Tifus perut
Ialah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya
penderita penyakit perut menular.
 Diare
Ialah penyakit saluran cerna yang tandai berak-berak encer dengan atau
tanpa darah dan mutah-muntah. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
organic/fungsional saluran cerna
 Leptospitosis
Ialah penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah
tercemar kemih tikus.
 Malaria dan DBD
Ialah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang diwadah
penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan
nyamuk tersebut.
 TBC
Merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat
dengan pertukaran udara yang buruk.
 Cacar
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara.
Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan
penderita/pakaian penderita.
 Influenza
Merupakan penyakit yang sangat mudah menular, dimana penularannya
melalui udara.

 Upaya penanggulangan kesehatan lingkungan


a) Upaya pengelolaan lingkungan hidup
Meliputi : ekosistem daratan , kawasan pesisir dan ekosistem laut
b) Upaya pengelolaan lingkungan buatan
Meliputi : pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan
air , tanah, udara , dan pengelolaan limbah
c) Upaya pengelolaan lingkungan sosial
Meliputi : pembangunan kualitas hidup penduduk dan pembangunan kualitas
lingkungan.
d) Upaya pengelolaan lingkungan modal sosial
Meliputi : kearifan lingkunga, etika lingkungan , dan pembangunan jiwa
sosial yang tinggi.
 Masalah kesehatan lingkungan di negara-negara yang sedang berkembang adalah
berkisar pada :
 Sanitasi (jamban)
 Penyediaan air minum
 Perumahan
 Pembuangan sampah
 Pembuangan air limbah

A. Perumahan
 Faktor yang perlu di perhatikan dalam membuat rumah yaitu :
 Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis maupun
lingkungan sosial
 Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
 Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat
 Kebijaksanaan (peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna
tanah
 Syarat-syarat rumah sehat :
 Bahan bangunan :
a) Lantai : ubin atau semen
b) Dinding : tembok atau papan
c) Atap : genteng , atap seng atau abses membuat suasana rumah panas
 Ventilasi :
a) Ventilasi alamiah: melalui jendela, pintu, lubang angin, dsb.
b) Ventilasi buatan: dengan alat khusus untuk mengalirkan udara
tersebut, misal kipas angin, AC
 Cahaya

Rumah sehat perlu cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya matahari yang
masuk, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan
berkembang biaknya bibit-bibit penyakit. Cahaya ini ada 2 macam, yaitu:

a) Cahaya alamiah : matahari


b) Cahaya buatan : listrik, lampu minyak dsb.
 Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
sehingga harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan
yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang
(tiap anggota keluarga).

 Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat


a) Penyediaan air bersih yang cukup
b) Pembuangan tinja
c) Pembuangan air limbah
d) Pembuangan sampah
e) Fasilitas dapur
f) Ruang berkumpul keluarga

B. Penyediaan air bersih

Kegunaan air yang sangat penting adalah untuk kebutuhan minum, sehingga air
harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia.

 Syarat air minum yang sehat


 Syarat fisik
Bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara di luarnya.
 Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahuinya dengan memeriksa
sampel air tersebut apabila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4
bakteri E Coli, maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
 Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentudi dalam jumlah
yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di
dalamnya akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
 Sumber air minum
 Air hujan
 Air sungai dan danau
 Mata air
 Air sumur dangkal
 Air sumur dalam

C. Pembuangan Kotoran Manusia

Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air
seni (urine), dan CO2 sebagai hasil dari pernafasan. Dengan bertambahnya penduduk
yang tidak sebanding dengan area pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia
meningkat.

 Pengelolaan pembuangan kotoran manusia


Suatu jamban yang sehat apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
 Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut.
 Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya,
 Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.
 Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat, kecoa, dan binatang
lainnya.
 Tidak menimbulkan bau.
 Mudah digunakan dan dipelihara.
 Sederhana desainnya.
 Murah.
 Dapat diterima oleh penggunanya.

D. Sampah dan Pengelolaannya


 Sumber-sumber sampah
 Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)
Sampah ini terdiri dari bahan pada sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang
sudah dipakai dan dibuang, seperti: sisa makanan, bekas pembungkus,
pakaian bekas, bahan bacaan, perabot rumah tangga, dsb.
 Sampah yang berasal dari tempat umum :
Sampah ini berasal dari tempat umum, seperti pasar, tempat hiburan, terminal
bus, kereta api, dsb. Sampah ini berupa: plastik, kertas, botol, daun, dsb.
 Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini berasal dari perkantoran, baik pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan, dsb. Sampah berupa kertas, plastik, karbon, klip,
dsb. Umumnya sampah kering dan mudah terbakar.
 Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan alan raya, yang umumnya erdiri kertas,
kardus, debu, batu-batuan, pasir, daun-daunan, plastik, dsb.
 Sampah dari industri (industrial wastes)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, sampah yang berasal dari proses
industri, misalnya sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu,
potongan tekstil, kaleng, dsb.
 Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan
Sampah ini dari hasil pertanian/perkebunan, misal jerami, sisa-sisa
sayuran/buah-buahan, batang padi/jagung, ranting kayu, dsb.
 Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Berupa kotoran ternak, sisa makanan bangkai binatang, dsb
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/18407035/HUBUNGAN_KESEHATAN_LINGKUNGAN_D
AN_EKSPEKTASI_HIDUP_MANUSIA

http://dinadwinuryani.blogspot.com/2013/09/hubungan-lingkungan-dengan-
kesehatan.html

https://www.slideshare.net/murianda/hubungan-kesehatan-masyarakat

https://www.academia.edu/30705098/MAKALAH_KESEHATAN_LINGKUNGAN-ISI

Anda mungkin juga menyukai