(IBD)
3
JENIS IBD
4
KOLITIS ULSERATIF
5
Definisi: penyakit peradangan usus &
rectum yg bersifat kronis idiopatik &
ditandai dgn remisi2 kekambuhan.
Etiologi:
• Factor genetic: berkisar 1-16% di antara
anggota keluarga, dgn kemungkinan
peningkatan 10 kali lipat bila org tuanya
mempunyai penyakit tersebut.
• Factor lingkungan: infective agent, diet,
stress psikososial
6
Patogenesis
proses radang dimulai di rectum, lalu dpt
meluas ke proksimal namun tdk penah melewati
kolon. Bila bag rectum saja yg terkena sampai ke
sigmoid disebut proctitis / proctosigmoid,
sedangkan bila seluruh kolon terkena mk disebut
pankolitis.
• Gjl & tanda: diare yg mengandung darah, bila
radang meluas maka diare a/ disertai lendir &
darah. Terdapat nyeri perut & gjl konstitusional
spt demam, penurunan BB. Salah satu resiko yg
berlangsung lm adl karsinoma kolon.
7
Berdasarkan luas area kolon yg terlibat serta derajat
penyakit, colitis ulseratif dibagi mjd 3:
Derajat Gerakan Perdarahan Gejala Lokasi
usus lain
/hari
Ringan <4 Minimal Tidak ada Rectum sampai
gejala sigmoid
toksik
Sedang 4–6 Sedang Subfebris, Tak ada
malaise keterangan
8
Sasaran & strategi terapi
Tujuan tx: mengendalikan proses radang &
menggantikan kehilangan nutrisi
Strategi tx:
menghentikan diare
menormalkan suhu tubuh (bila demam)
mengurangi nyeri
menekan/menghentikan infeksi
mengurangi/menghentikan factor lingkungan &
psikologi
suplai nutrisi yg cukup
9
Tatalaksana terapi
A. Terapi obat-obatan
1. Simptomatis
• Rehidrasi: oralit, cairan infuse (ringer
laktat, dekstrose 5%, dekstrose dlm
NaCl 0,09%)
• Antispasmodik, antikolinergik:
papaverin 3x/hari, hiosin n-butil romid
(buscopan) 3x1 tablet
• Anti diare: loperamid / difenoksilat. Dpt
mengurangi pengeluaran tinja
berlebihan
10
Lanjutan…
2. Obat-obat spesifik
a. sulfasalazin
• Senyawa gabungan sulfapiridin & mesalamin/
5-aminosalicylic acid (ASA) dlm satu molekul
• Diuraikan oleh bakteri dalam usus
• Mekanisme :
- Sulfapiridin antibiotika; direabsorpsi dan
diekskresi lewat urin
- Mesalamin menghambat produksi
makrofag, siklooksigenase, tromboksan
sintetase, PAF-sintetase, interleukin-A ;
diekskresi melalui feces
11
Lanjutan…
• bermanfaat u/ tx exarcebasi akut ringan & sbg
tx pemeliharaan u/ memperlm masa remisi.
Obat ini dlm btk utuh a/ mencapai kolon dimn
bakteri a/ memetabolisme mjd sulfapiridin & 5-
aminosalisilat.
• U/ px dgn penyakit yg aktif dosis yg dianjurkan
adl 0,5 g x 2, kmd dinaikkan perlahan sampai
0,5-1 g x 4. Dosis pemelihraan adl 1gx2.
b. 5 – aminosalisilat (5-ASA)
• Tersedia dlm btk oral (Olsalazin) di mana 2
molekul 5-ASA disatukan dgn ikatan diazo yg
memudahkan penyampaian obat ke usus. Obat ini
digunakan bila tdp rx hipersensitif thd sulfasalazin
12
Lanjutan….
c. Glukokortikoid
• Bermanfaat u/ menimbulkan remisi pd
para px dgn penyakit usus sedang -
berat & bisa diberikan bersama dgn
sulfasalazin. Obat yg biasa digunakan adl
metilpredinisolon & prednisone
d. Agensia immunosupresif
• Azatioprin dan 6-mercaptopurin
digunakan pd px yg tdk responsive thd
steroid & aminosalisilat. Dosis
pemeliharaan 2 - 1,5 mg / kg BB
13
B. Suportif
• diet/ nutrisi yg bergizi scr oral atau parenteral
• edukasi bagi pasien & keluarga mengenai
penyakit
• Operatif
keadaan yg membuat dilakukan pembedahan:
- kegagalan tx obat-obatan
- Perforasi
- Perdarahan
- Gejala kronik tdk teratasi
- karsinoma atau resiko terkena karsinoma
14
PENYAKIT CROHN
15
Definisi
Patogenesis
berupa obstruksi usus, pd yg lainnya bisa tdp
dgn pembentukan fisula dlm sepsis perianal
atau ISK yg disebabkan o/ s/ fisula enterovesikel
16
Etiologi
• Imunologi: respon imun humoral normal pd
px penderita penyakit crohn, walaupun
kerusakan pd fungsi sel media imun tjd bila
dlm keadaan malnutrisi
• Factor genetic: meningkatkan insiden
penyakit chorn pd kembar monozigot
• Resiko perkembangan penyakit meningkat pd
wanita yg menggunakan kontrasepsi oral
• Infective agent: terfokus pd Mycobacterium
sp. Penderita penyakit crohn pd fesesnya tdp
bakteri gram (-) anaereob yg tinggi & gram(+)
peptostreptococcus tapi tdk jelas implikasinya
17
Gejala
demam, nyeri abdomen, diare sering
tanpa darah, kelelahan umum,
penurunan berat badan. Berbeda dgn
colitis ulseratif, penyakit crohn
menyerang setiap bag dr sal pencernaan
tdk bs diobati dgn pembedahan.
Pd pemeriksaan darah & kultur feses
ditemukan anemia (defisiensi besi, asam
folat, vitamin B-12),peningkatan jml
leukosist, trombosit, & LED yg tinggi.
18
Sasaran dan strategi terapi
Tujuan tx adl u/ mengendalikan
proses radang & menggantikan
kehilangan nutrisi.
Strategi tx: menghentikan diare,
menormalkan suhu tubuh (bila
demam), mengurangi nyeri,
menekan/ menghentikan infeksi,
mengurangi/menghentikan factor
lingkungan & psikologi, suplai
nutrisi yg cukup
19
Tatalaksana terapi
A. Umum
• koreksi anemia, malnutrisi, dehidrasi
• diet rendah serat, suplementasi, vitamin, zat besi
B. Farmakologi
1. Tanpa komplikasi
a. Obat anti diare
dpt digunakan sbg tx utama pd px ttt dgn exacerbasi
ringan berupa symptom-simptom
b. Glukokkortikoid
prednisosn 20-40 mg p.o sekali sehari, bermanfaat pd
exacerbasi akut. Kortikosteroid tdk terbukti
mempertahankan remisi pd penyakit crohn
20
Lanjutan…
c. Obat immunosupresif
6-merkaptopurin & Azatioprin mpy peranan bila
kortikosteroid tdk berhasil/dlm usaha menurunkan
kebutuhan kortikosteroid pd px dgn ES yg serius akibat
penggunaan steroid
d. Sulfasalazin
sulfasalazin tdk efektif u/ mempertahankan remisi pd
penyakit crohn.
e. Metronidazol
3 X 250 mg / hari, efektifitas sm dgn sulfasalazin & bisa
bermanfaat pd px yg tdk responsive thd agensia yg lain
21
Lanjutan….
f. Menjaga agar status nutrisis ckp
memadai merupakan hal yg penting.
sering memerlukan tx vit B12
parenteral. Pemberian scr spesifik thd
kehilangan Ca, Mg, folat, zat besi, vit
D diperlukan. Pd px dgn crohn usus
halus yg luas, bisa tjd nephrolitiasis
dgn batu oksalat diberikan tx diet
rendah lemak, rendah oksalat, & kaya
Ca
22
Lanjutan…
2. Dengan komplikasi
• penyakit perianal: drainase bedah thd
kumpulan nanah, metronidazol 3 x
250mg po/iv
• Fistula (enterocutaneus,
enterovesicular): TPN &
mengistirahatkan usus.
• Obstruksi intestinal: dihindari mkn
makanan yg sulit dicerna & keras yg
bisa mencetuskan obstruksi
23