Anda di halaman 1dari 1

EKSKURSI PETROLOGI KULON PROGO 2019 LABORATORIUM BAHAN GALIAN

SIE. PETROLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2019
Abstrak :
Stopsite 1 : Stopsite 2 :
Fathir, Dzikra, dkk, 2019, Lapora Presentasi Poster
Ekskursi Kulon Progo, Laporan Responsi Poster, Pembimbing
Rifky Gary Putra M. Kulon Pogo merupakan suatu dom atau
kubah yang di dalamnya terdiri dari batuan
vulkanik(gunungapi) dan sedimen. Kulon Progo merupakan
salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa
Pada Formasi Kaligesing singkapannya Yogyakarta. Secara geografis Kulon Progo dilingkup oleh
membentang dari arah utara ke selatan yang Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kota Purworejo, serta
disusun oleh material bekas letusan gunung api Kabupaten Magelang. Wilayah Kulon progo secara regional Pada Formasi Dukuh singkapannya
seperti lava andesit, sisipan batupasir dan sama seperti Formasi Kaligesing yaitu
batuan breksi yang memiliki berbagai macam memiliki pembagian stratigrafinya. Stratigrafi regional Kulon disusun oleh material bekas letusan
fragmen. Formasi ini kemudian diendapkan tidak gunung api namun bedanya formasi ini
jauh dari sumbernya, tepatnya di darat. Progo terdiri dari Formasi Nanggulan, Formasi Andesit Tua, kemudian diendapkan di laut, karena
Salahsatu daerah yang terdapat Formasi Formasi Jonggrangan, dan Formasi Sentolo. Formasi Dukuh ini terjadi ketika permukaan
Kaligesing yaitu daerah Kali Kretek. air laut mulai menaik.

Disusun Oleh:
Kelompok 22
Geologi Regional :
Menurut van Bemmelen pada tahun 1949 ini dimulai
dari Zaman Oligosen hingga Miosen terjadi peristiwa Dzikra Fathir 111.180.095
magma andesitik yang menghasilkan endapan lahar,
lava dan intrusi andesit pada lingkungan laut kemudian Fajar Iqbal Ramadhan 111.180103
terjadi akivitas tektonik sehingga menghasilkan struktur
sesar dan kekar pada lingkungan darat sekitar kala Idham Abdul Ghani 111.180110
Miosen.
Maura Anggit 111.180.009
Stopsite 3 :
Setelah itu pada kala Pliosen terjadi kenaikan Stopsite 4 : Nadia Komala Sari 111.180.019
permukaan air laut sehingga adanya genangan laut Nurwanti Ibtisamah Sagala 115.180.015
dangkal dan kondisi ini menyebabkan diendapkannya
batugamping berlapis. Kondisi ini berlanjut sehingga Rachel Nova Wibowo 115.180.010
pada kala Pleistosen terjadi perlipatan pada
batugamping tersebut hingga pada kala Holosen terjadi,
batuan-batuannya pun mengalami pelapukan, erosi,
transfortasi dan deposisi endapan aluvial didataran banjir
dan sepanjang arah sungai.
Formasi Nanggulan tersingkap
dibagian timur Tinggian Kulonprogo yang
diapit oleh Kalisonggo dan Kalipuru. Formasi Andesit Tua atau sering dikenal
Formasi ini berumur Eosen sampai OAF (Old Andesit Formation) tersingkap
dengan Oligosen dan memiliki ketebalan dibagian tengah, utara, barat serta baratdaya
300 meter menurut (Rahardjo, dkk:1977). dari Tinggian Kulon Progo. Formasi ini berumur
Formasi ini disusun oleh batupasir Oligosen sampai dengan Miosen. Kulon Progo
dengan sisipan lignit, napal pasiran, batu merupakan daerah pegunungan. Pegunungan
lempung, sisipan napal dan ini terdiri atas jajaran bangunan tubuh gunung
batugamping, batupasir dan tuff. api tua (van Bemmelen, 1949). Gunung api ini
yaitu Gunung Gadjah, Gunung Idjo dan
Peta Indeks : Gunung Menoreh.

Kesimpulan: Referensi :
Pada stopsite satu, singkapan ini mengandung batuan breksi polimik, yaitu breksi yang mempunyai
bermacam-macam fragmen. Fragmennya berupa batuan beku yang semennya berwarna hijau hasil dari Rahardjo, dkk:1977 KOLOM ACC 1 NILAI
altrasi. Pada stopsite dua, singkapan ini terdiri dari batuan sedimen yang berlapis. Dan dulunya daerah van Bemmelen, 1949
laut dangkal yang mengalami pengangkatan. Pada stopsite tiga, terdapat batubara muda. Dan dulu
merupakan lingkungan rawa yang ditandai pengendapan organisme dan tumbuhan yang sudah mati.Yang
terdiri dari batuan sedimen silisiklastik. Pada stopsite empat, terdapat batuan andesit yang berstruktur
columnar joint yang terbentuk pada lingkungan hipabisal

Anda mungkin juga menyukai