Anda di halaman 1dari 1

DETERMINASI UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDEPAN FORAMINIFERA

DAERAH SIDOREJO, KEC.LENDAH, KAB.KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


KELOMPOK 6
Irinus Kum(4100210007),Gamara Anugrah A.S(4100210014),
Dwi Santi Manggo(4100210024),Ariyansyah(4100210026),
Ikhsan Pratama Putra(4100210034),Patrice Johannes S(4100210052)
LABORATORIUM PALEONTOLOGI DAN STRATIGRAFI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TOGYAKARTA
2022

1. PENDAHULUAN 3. GEOLOGI REGIONAL


A.LATAR BELAKANG
Mikropaleontologi cabang ilmu palenteologi yang khusus membahas semuasisa-sisa organisme A.FISIOGRAFI DAERAH
yang biasa disebut mikro fosil. mikropaleontologi sangat penting bagi geologist karena merupakan Secara fisiografis Pegunungan Kulon Progo
sarana penting untuk mengetahui umur batuan dan lingkungan pengendapan suatu daerah. Studi kasus termasuk ke dalam dome atau bagian tengah zona
kali ini berlokasi di daerah Sidorejo, Kecamatan Lendah,Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah depresi yang berada di bagian timur zona
istimewa yogyakarta. Lokasi ini termasuk pada Formasi Formasi Sentolo, Litologi penyusun Formasi Pegunungan Serayu Selatan dengan arah yang agak
Sentolo ini di bagian bawah, terdiri dari Aglomerat dan Napal, semakin ke atas berubah menjadi Batu berbeda mengarah Baratdaya-Timurlaut dari arah
gamping berlapis dengan fasies neritik. Oleh karna itu perlu adanya kajian berupa studi paleontologi umum Barat-Timur
hingga pengamatan lebih lanjut berupa studi analisis mikropaleontologi untuk mengetahui lingkungan
pengendapan dan umur dari mikrofosil didaerah tersebut. Peta Fisiografi (Van Bemmmelen, 1949)

B.LOKASI PENELITIAN C.RUMUSAN MASALAH B. GEOMORFOLOGI


Lokasi studi merupakan wilayah Rumusan masalah dalam studi kasus kali ini yaitu: Kulon Progo merupakan bagian dari zona
yang dekat dengan sawah yang berlokasi 1.Mengetahui Lingkungan pengendapan dan umur Jawa Tengah bagian selatan,yaitu zona plato. Bagian
di kec.Lendah, kab. KulonProgo, prov. DIY. batuan di suatu daerah. utara dan timur Kulon Progo ini dibatasi oleh
Jarak tempuh lokasi pengamatan dari 2.Memahami fisiografi daerah serta geologi regional dataranpantai Samudera Indonesia dan bagian barat
kampus ITNY berjarak 36,4Km dengan dari daerah penelitian. laut berhubungan dengan Pegunungan Serayu
waktu tempuh 1 jam 3 menit. Berdasarkan Selatan. Berdasarkan relief dan genesanya, wilayah
D.BATASAN MASALAH kabupaten Kulon Progo dibagi menjadi beberapa
koordinat UTM lokasi pengamatan Batasan masalah dalam studi kasus kali ini yaitu
terletak pada 7.92413888889,110.232111111. 1.Melakukan analisa dari Mikrofosil di daerah satuan morfologi, yaitu satuan pegunungan kulon
progo, satuan perbukitan sentolo, satuan teras progo,
penelitian. satuan dataran alluvial,dan satuan dataran pantai.
2.Mengetahui fisiografi dan geologi regional lokasi Untuk wilayah penelitian kali ini masuk kedalam
pengamatan berdasarkan interpretasi dilapangan. satuan perbukitan sentolo dan satuan dataran
alluvial.
2. METODE PENELITIAN
Studi Observasi dan C.STRATIGRAFI
literatur pengambilan sampel Secara stratigrafi, daerah kulon progo jika
Pengolahan diurutkan dari formasi yang paling tua ke muda
data terdiri dari Formasi nanggulan, kemudian
terendapkan secara tidak selaras litologi Formasi
Interpretasi Penyusunan laporan
data dan poster
Jonggaran dan Formasi Sentolo. Pada praktikum ini
Rute ke lokasi pengamatan
lokasi sampling terletak di formasi sentolo yang
tersusun oleh litologi Aglomerat dan Napal yang
berada di bagian paling bawah, semakin ke atas Peta Geologi Regional
4. HASIL DAN PEMBAHASAN berubah menjadi Batugamping berlapis dengan
fasies neritik.Berdasarkan pengamatan fosil
Pada praktikum kali ini dilakukan studi kasus yang ditujukan agar praktikan dapat Globigerina insueta yang dijumpai di bagian bawah
menentukan lingkungan pengendapan dan umur relatif dari batuan dengan cara menunjukkan umur yang mewakili zona N8 atau
mengamati fosil foraminifera kecil plagtonik dan foraminifera kecil bentik yang Miosen Bawah oleh Darwin Kadar (1975, vide
terdapat di wilayah penelitian. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu sampling Wartono Rahardjo,dkk, 1977)
kemudian dilakukan preparasi dengan merendam sampel yang telah dihaluskan
dengan cairan H2O2, kemudian sampel dicuci menggunakan deterjen dan D. STRUKTUR GEOLOGI
Pada praktikum kali ini struktur geologi yang
dikeringkan. Setelah itu, dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop untuk kami temukan di daerah pengamatan merupakan
mengetahui fosil apa yang terdapat pada sampel. kemudian dilakukan determinasi struktur perlapisan. Struktur perlapisan merupakan
umur dan lingkungan pengendapan menggunakan klasifikasi Tipsword,1966 struktur Primer batuan sedimen, yaitu struktur yang
(lingkungan pengendapan) dan klasifikasi Blow, 1969 (umur relatif) maka didapatkan terbentuk disaat pembentukan batuan. Struktur ini
umur relatif dari batuan menggunakan fosil foraminifera kecil plangtonik yaitu umum dijumpai pada batuan sedimen. Pada wilayah
berkisar di N9-N14 (Miosen tengah) dan lingkungan pengendapan menggunakan fosil pengamatan struktur perlapisan ini tersebar dari area
top hingga bottom. Gambar 4 Stratigrafi lokasi pengamatan
forminifera kecil bentik yaitu berkisar 31-100 M (Neritik tengah).

SAMPLEPLANKTONIK KESIMPULAN
FORAMINIFERA OLIGOCENE
MIOCENE
QUARTER
Lingkungan pengendapan dan umur relatif dari batuan yang
PLANKTONIK
Early Middle Late tersingkap pada wilayang penelitian yaitu berumur berkisar di N9-
N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20 N21 N22 N23 N14 (Miosen tengah) dan batuan terendapkan pada kedalaman
GlobigerinaBulloides berkisar 31-100 M (Neritik tengah). Secara fisiografis wilayah
Globigerinoides Primerdius penelitian masuk kedalam wilayah pegunungan Kulonprogo yang
Orbulinauniversa merupakan satuan perbukitan sentolo dan satuan daratan alluvial.
OrbulinaSuturalis Secara stratigrafi daerah ini masuk kedalam formasi sentolo yang
GlobigerinaYeguaensis tersusun oleh litologi aglomerat,napal,dan batugamping. Struktur
Globigerinoides Immaturus geologi yang terdapat didaerah penelitian yaitu struktur perlapisan.
GlobaquadrinaAltispira
GlobiserinaVenezulelana DAFTAR PUASTAKA
PulleniainaObliquiloculata Van Bemmelen, R.W..1970.The Geology of Indonesia,
Tabel klasifikasi umur Blow(1969) volume 1. A.Haque. Netherlands.
Maulana, Usaji. 2013. Peta Admisitrasi Kabupaten Kulon
SAMPEL BENTHONIK Progo. Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial.Universitas
Negri Yogyakarta.
FORAMINIFERA TRANSISI NERITIK (Shelf Zone) BATHYAL ZONE Pandita, H. and Pambudi, S., 2012. MODEL FASIES
ABYSSAL ZONE HADAL ZONE BAGIAN TENGAH-ATAS DARI FORMASI SENTOLO DI
BENTHONIK ZONE
LINTASAN GEJAWAN. Jurnal teknologi Nasional, 15(2), pp.21-
Inner Middle Outer Upper Middle Lower 35.
Cibicides sp. BAPEDDA DIY.2006.PETA GEOLOGI KABUPATEN
Recurvoies Onormis KULON PROGO.Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Silicabathysiphon Yogyakarta.
Sacammina Spherica
Amphihestigerina Sp. LAMPIRAN
Bentalina Sp.
Discorbis Subauracana
Bathysiphon Alexanderi
Sipenia hiettenis
depth in meter (m) 31 - 100 101 - 200 201 - 500 500 - 1000 501 - 1000 502 - 1000 503 - 1000
Tabel Zona batimetri Tipsword (1966)

Struktur Perlapisan Singkapan Singkapan


Orbulina. Discorbis Svenia laevigata Choffatella cruciensis Bathysiphon Globigerina

Anda mungkin juga menyukai