Anda di halaman 1dari 2

Utilitarianisme

Utilitarianisme berasal dari kata utility artinya bermanfaat/berguna. Maka istilah ini pun


kemudian ditemukan dalam tujuan hukum yakni “kemanfaatan”. Maka tujuan hukum disamping
keadilan dalam pencapaian tujuan filsufisnya, adalah juga harus bermanfaat, sebagaimana yang
diharapkan oleh Jeremey Bentham dalam bukunya “The Gretest Happiness of the Greates
Number.” Maksud dari Bentham mengemukakan ide tersebut tidak lain memandang bahwa
ukuran baik-buruk suatu perbuatan manusia tergantung kepada apakah perbuatan itu
mengandung kebahagiaan atau tidak. Sebagai salah ilustrasi yang ditawarkan Bentham suatu
pemidanaan harus bersifat spesifik untuk tiap kejahatan dan betapa kerasnya pidana itu tidak
boleh melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mencegah dilakukannya penyerangan tertentu.
Pemidanaan hanya dapat diterima apabila ia memberikan harapan bagi tercegahnya kejahatan
yang lebih besar

Pandangan tokoh tokoh dalam aliran Utilitarianisme yaitu:

1. Jeremy Bentham (1748-1832): ia berpendapat bahwa alam memberikan kebahagian dan


kesusahan. Manusia selalu berusaha memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi
kesusahan. Kabaikan adalah kebahagian, dan kejahatan adalah kesusahan.

2. Jhon Stuar Mill (1806-1873): ia menyatakan bahwa tujuan manusia adalah kebahagiaan.
Manusia berusaha memperoleh kebahagiaan itu melalui hal-hal yang membangkitkan
nafsunya. Jadi yang ingin dicapai oleh manusia bukan benda atau sesuatu hal tertentu,
melainkan kebahagiaan yang dapat ditimbulkannya.

3. Rudolf von Jhering (1818-1892): baginya tujuan hukum adalah untuk melindungi
kepentingan-kepentingan. Dalam mendefinisikan “kepentingan” ia mengikuti Bentham,
dengan melukiskannya sebagai pengejaran kesenagan dan menghindari penderitaan.

Inti ajaran utilitarianisme :

a. Tujuan hukum (utama ) adalah kemanfaatan

b. Kemanfaatan diartikan sebagai kebahagiaan (happiness)

c. Kebahagiaan harus dirasakan oleh individu


d. Kebahagiaan umum adalah kumpulan kebahagiaan individu

e. Jika kebahagiaan setiap individu tidak bisa tercapai maka yang menjadi ukuran adalah
kebahagiaan terbesar dari jumlah terbesar.

f. Basis dari aliran ini adalah aliran positivisme , dimana tetap memperhatikan esensi dari
keadilan yang terdapat dalam hukum agar kesejahteraan masyarakat tetap terjamin dan
masyarkat memperoleh kemanfaatannya.

Anda mungkin juga menyukai