Peter Agung Dan Westernisasi Rusia
Peter Agung Dan Westernisasi Rusia
A. PENDAHULUAN
Reformasi Peter tidak hanya sampai itu saja, bidang arsitektur mengalami
kemajuan juga sampai membuat sebuah kota yang menjadi gambaran di Eropa
pada kala itu, St. Petersburg. Mulai dibangun pada tahun 1703, kota ini didirikan
di wilayah hasil perebutan Rusia dan Swedia sebelumnya.
Tujuan Penulisan
Rumusan Masalah
B. PEMBAHASAN
1. Peter Agung
Peter Agung menjadi sebuah nama yang membekas dalam ingatan masyarakat
Rusia dan tidak dapat dihilangkan. Seorang pemimpin yang terbilang sangat
ambisius yang berhasil membawa kemajuan pada Rusia pada masanya. Selama
kurang lebih tiga ratus tahun setelah kepemimpinan ia, tidak ada pemimpin lain
yang mampu melakukan kemajuan pada Rusia yang lebih besar dari ia.
Peter Agung lahir pada 30 Mei 1672 dari pasangan Tsar Aleksey
Mikhailovich dengan istri keduanya, Natlya Kirilovna Naryshkina. Saat naik ke
tahta, Peter barulah berusia sepuluh tahun. Saat berumur enam tahun ayahnya
meninggal dunia dan membuat perebutan tahta antara istri pertama dan istri
kedua, dari pengalaman inilah yang mebuat Peter menjadi seorang yang keras
terhadap musuh-musuhnya dan akan mempegaruhi kebijakan yang ia buat
kedepannya. Tidak seperti pemimpin-pemimpin sebelumnya yang dibekali dengan
ilmu humaniora seperti filsafat, Peter lebih menyukai hal yang bersifat teknik
seperti pertukangan, perkapalan, perang, dan sebagainya.1
Pembaruan yang dilakukan Peter lebih berfokus pada bidang militer. Dia
mendirikan sekolah teknis untuk menghasilkan spesialis yang dibutuhkan Rusia
1
Ahmad Fahrurodji, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005, h. 68.
untuk pasukan modern, serta Akademi Ilmu Pengetahuan nasional untuk
mempromosikan pembelajaran yang lebih tinggi. Dia juga mendorong pendirian
industri modern , termasuk tambang dan pabrik metalurgi yang diperlukan untuk
membangun senjata modern. Hasilnya Peter menuangkan sumber daya yang
sangat besar ke dalam militer Rusia, modernisasi tentara dan menciptakan
angkatan laut dari awal.2 Kemauan Peter untuk melakukan pembaruan di bidang
militer ialah akibat kekalahan perangnya melawan Swedia pada tahun 1700 dalam
memperebutkan daerah pantai Baltik. Padahal saat perang tersebut Rusia
berperang bersama Aliansinya, tetapi masih belum cukup untuk menumbangkan
Swedia.
2
Mikhael Kort, Nation In Trasnsition, Russia Third Edition, Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, New York, 2004, h. 16-17.
3
Ibid h. 17.
Kekejamannya tidak hanya itu saja, dalam pendirian kota St. Petersburg yang
dianggap sebagai “eden” tetapi tidak bagi masyarakatnya, bagi mereka itu adalah
neraka. Ia mempekerjakan secara keras puluhan ribu pekerja dan sekitar 30.000
pekerja tewas, orang mebutnya sebagai “kota yang didirikan di atas tulang”. Saat
kotanya terkena banjir, Peter malah menulis surat dengan riang kepada salah satu
penasihatnya yang berisi kegembiraanya melihat rakyatnya naik ke atas pohon
untuk menghindari banjir.
Pengertian Westernisasi
Tsar Peter the Great naik tahta pada tahun 1682 ketika umurnya baru
sepuluh tahun, sehingga ia harus berbagi kekuasaan dengan saudara-saudara
tirinya. Ia baru memerintah Rusia secara mutlak sejak tahun 1689-1725. Sebelum
Tsar Peter the Great berkuasa, pengaruh Barat sebenarnya sudah masuk ke Rusia,
yaitu sekitar abad ketujuh belas. Namun pengaruh yang masuk hanya dalam
bidang kesenian dan kebudayaannya saja tidak diikuti oleh masuknya teknologi
barat yang justru penting sekali. Hal itu sangat disayangkan, karena tidak merubah
4
Mikhael Kort, Nation In Transition, Russia Third Edition, Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, New York, 2004, h. 15.
keadaan Rusia yang tertinggal dari negara-negara Eropa lainnya terutama dalam
bidang teknologi dan ilmu pengetahuannya sehingga kehidupan masyarakat Rusia
sangat menyedihkan. Modernisasi Tsar Peter the Great bisa dibilang sangat
penting bagi perjalanan sejarah Rusia, karena telah berhasil mengubah kondisi
Rusia dan mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat Rusia, baik
itu perubahan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun agama. Misi keliling
Eropa yang dilakukannya pada tahun 1697 merupakan faktor pendorong yang
menyebabkan Tsar Peter the Geat memodenisasi Rusia.
Melihat dari segi budaya Rusia memiliki warisan budaya yang telah
berusia lebih dari 1.000 tahun, dalam perjalanan sejarah mereka yang bergejolak.
Orang-orang Rusia telah menunjukkan kreativitas dalam bidang sastra, musik,
tari, seni, teater, dan film. Disini pengaruh barat sudah masuk ke rusia sekitar abad
ke-17, namun pengaruh yang masuk hanya bidang kesenian dan kebudayaan saja
tidak dengan bidang teknologi dan hal itu membuat kehidupan rusia tertinggal
dengan bangsa barat. Dalam hal ini literatur akar sastra Rusia kembali ke tradisi
cerita rakyat lisan lagu, puisi, dan kisah yang berasal dari sebelum era Kievian,
Mereka umumnya bercerita tentang para pahlawan melawan musuh-musuh Rusia
dan lain sebagainya. Karya-karya pertama dari tradisi tradisi sastra tertulis Rusia
berasal dari Kiev Karya paling dramatis dan paling indah dari era Kievian adalah
The Tale of the Host of Igor, ditulis pada akhir abad ke-12. Selama awal abad ke-
20, Rusia menghasilkan penulis yang luar biasa seperti Andrei Bely (1880–1934),
Aleksandr Blok (1880–1921), dan Maxim Gorky (1868–1936). Dua penyair yang
luar biasa yang jiwanya membentang di kedua tsar dan era Soviet adalah Osip
Mandelstam (1891–1938) dan Anna Akhmatova (1889–1966). Masyarakat rusia
pada saat itu memiliki kecintaan pada musik, musik Rusia awal adalah musik
rakyat atau musik gereja. Rusia terus menghasilkan musisi klasik yang luar biasa,
terutama sekarang akademi musik negara bebas dari Kontrol komunis. Di bidang
lukisan, Pelukis Rusia yang paling awal membuat lukisan dinding dan mosaik
untuk menghias gereja-gereja Ortodoks negara, menggunakan teknik yang mereka
pelajari dari Kekaisaran Bizantium. Pelukis Rusia mulai beralih ke lukisan sekuler
dan tidak melukis ikon, Ikon adalah gambar dengan tema religius apa adanya
dilukis di atas kayu. Namun pada abad ke-17 seiring berjalannya waktu, terutama
setelah masa pemerintahan Peter Agung mereka dipengaruhi oleh gaya Barat.
Selama paruh kedua Abad ke-19, sekolah seni lukis realis mendominasi oleh seni
Rusia. Arsitektur telah menjadi sarana mengekspresikan warisan budaya Rusia
sejak zaman Kievian dengan ciri khas memiliki bentuk kubah berbentuk khas
Gereja-gereja Rusia. Namun seiring waktu, arsitek selama era Kievian desain
Bizantium disesuaikan dengan kondisi Rusia. Gereja-gereja Rusia dan bangunan
umum lainnya semakin mencerminkan pengaruh Italia dan Prancis. Ini khususnya
setelah Peter Agung menjadi tsar. Dua dari Rusia yang paling penting harta
arsitektur adalah Istana Musim Dingin dan Biara Smolny, keduanya dirancang
oleh arsitek Italia Bartolomeo Rastrelli. 5
5
Mikhael Kort, Nation In Transition, Russia Third Edition, Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, New York, 2004, h. 59
pada 1930-an. Fitur utama kebijakan itu adalah penghapusan properti pribadi dan
pasar bebas, penekanan pada pengembangan industri berat yang mampu
membangun mesin militer modern, kolektivisasi pertanian, dan sistem
perencanaan terpusat yang dikendalikan oleh pemerintah di Moskow. Ketika Uni
Soviet runtuh berakhirnya reformasi ekonomi yaitu Sosialisme Soviet, sistem
yang coba direformasi oleh Gorbachev, sudah mati. Lalu digantikan oleh
Kebijakan Yeltsin yaitu transformasi ekonomi menjadi sistem yang sepenuhnya
baru yang menitikberatkan sebuah ekonomi pasar kapitalis. Mulai pertengahan
1994, pemerintah Yeltsin memulai fase kedua privatisasi dikenal sebagai
privatisasi uang. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan uang untuk pemerintah
dengan menjual perusahaan negara besar di lelang ke penawar tertinggi.
Kemudian datanglah kehancuran ekonomi tahun 1998. Selama tahun 1990-an,
pemerintah Rusia telah menutupi defisit pendapatan-pengeluaran. Namun
perlahan mulai pulih. Sementara itu, harga minyak internasional mulai naik.
Investor asing, ingin masuk ke lantai dasar, berinvestasi di industri minyak Rusia.
Ini membantu perusahaan minyak Rusia memodernisasi peralatan mereka dan
meningkatkan produksi dan ekspor mereka. Pada tahun 1999 ekonomi Rusia
tumbuh sebesar 3,2 persen. Ini tumbuh sebesar 9 persen pada tahun 2000, sekitar
5 persen pada tahun 2001. 6
C. KESIMPULAN
6
Mikhael Kort, Nation In Transition, Russia Third Edition, Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, New York, 2004, h. 89-136
Westernisasi yang dilakukan Peter Agung berhasil membawa Rusia menjadi
negara yang kuat akan kemiliteran dan persenjataan mereka sehingga dapat
memenangkan perang dan merebuat banyak daerah, akan tetapi menjadi sebuah
mimpi buruk bagi rakyatnya. Perbudakan, pemaksaan kerja, pajak yang tinggi,
serta pemaksaan adaptasi budaya Eropa telah membuat rakyatnya sangat
menderita. Peter Agung menjadi seorang yang dicintai, sekaligus dibenci oleh
rakyatnya sendiri. Tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa westernsisasi
yang dilakukan oleh Peter menjadi sebuah perubahan dan kemajuan besar bagi
Rusia kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-nostalgia/peter-
agung-dan-kebangkitan-rusia-27431110790543920 (diakses pada 2 April 2020)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://a-
research.upi.edu/operator/upload/s_sej_060364_chapter1.pdf&ved=2ahUKEwiTz
bKi9MjoAhVTAXIKHZcwBFwQFjADegQIAxAB&usg=AOvVaw2KxYakpcK4
oz0RMxVnvRZ3 (diakses pada 2 April 2020)
Fahrurodji, Ahmad. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Kort, Mikhael. 2004. Nation In Transition, Russia Third Edition. New York:
Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.