KO - Makalah Aldehida Dan Keton, Asam Karboksilat, Dan Derivat Asam Karboksilat
KO - Makalah Aldehida Dan Keton, Asam Karboksilat, Dan Derivat Asam Karboksilat
OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Pamilia Coniwanti, M.T.
NIP. 195512151985032001
Etanal Asetaldehida
Propanal Propionaldehida
Tata nama IUPAC pada keton hanya mengganti akhiran -a pada alkana dengan
-on untuk keton dengan jumlah rantai karbon yang sama. Sebagai contoh, jika
dalam alkana ada propane, maka dalam keto nada propanon, yang masing-
masing mempunyai jumlah rantai karbon yang sama, yaitu tiga. Keton
merupakan salah satu senyawa karbonil, yang artinya mempunyai gugus
karbonil (C=O) pada strukturnya. Oleh karena rumus umum keton adalah
R(C=O)R’, maka keton yang paling pendek adalah propanon.
Nomor posisi gugus karbonil dalam rantai karbon ditulis di bagian depan. Jika
ada gugus fungsi lain, maka penomoran dimulai dari atom C ujung yang
berdekatan dengan gugus karbonil.
Contoh:
Nama trivial untuk keton juga dapat menggunakan sistem α, β, γ sesuai dengan
posisi substituent yang terikat dihitung dari posisi gugus karbonil. Contoh
C. Pembuatan Aldehida dan Keton
Aldehida dan keton merupakan senyawa organic yang bermanfaat dalam
kehidupan. Salah satu aldehida yang paling terkenal adalah formaldehida yang
digunakan untuk pengawetan di dunia media.
Inilah reaksi pembuatan aldehida dan keton:
1. Ozonolisi Alkena
Alkena bereaksi dengan ozon membentuk ozonida yang diikuti
pembelahan reduktif dengan serbuk zink dan air atau H2/Pd menghasilkan
aldehida, keton maupun campuran keduanya tergantung pola substitusi
alkena yang digunakan.
2. Hidrasi Alkuna
Etuna jika direaksikan dengan air dengan adanya H2SO4 dan HgSO4
membentuk asetaldehida. Hidrasi alkuna yang lain pada kondisi yang sama
akan juga dapat menghasilkan keton. Contoh :
3. Oksidasi Toluena
Oksidasi suatu senyawa aromatic yang mengikat gugus metil pada cincin
benzena dengan adanya krom trioksida (CrO3) dan anhidrida asetat diikuti
dengan hidrolisis menghasilkan benzaldehida.
Oksidasi lebih lanjut benzaldehida menghasilkan asam benzoate dapat
dicegah dengan anhidrida asetat sebagai turunan benziliden diasetat tak-
teroksidasi. Reaksi ini dinamakan reaksi Etard.
4. Reaksi Nitril
Reduksi parsial senyawa nitril dengan timah klorida terasamkan
(SnCl2/HCl) pada temperature kamar menghasilkan aldehida. Pada tahap
pertama imina hidroklorida terbentuk yang selanjutnya terhidrolisis
dengan air mendidih menghasilkan aldehida. Jenis spesifik reduksi nitril
disebut reaksi reduksi Stephen.
5. Oksidasi Alkohol
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana untuk mensistensis
aldehida dan keton. Reaksi oksidasi alcohol primer akan membentuk
aldehida, sedangkan alcohol sekunder mengasilkan keton.
2. S
pekta Nmr
Electron dalam suatu gugus karbonil, seperti electron dalam ikatan
rangkap atau awan pi aromatic, akan digerakkan oleh suatu medan
magnet luar. Medan imbasan molecular yang dihasilkan mempunyai
efek yang dihasilkan mempunyai efek yang dalam pada absorpsi nmr
(dari) proton aldehida
Pada reaksi hidrasi diatas aldehida dan keton dihidrasi dengan katalis
asam. Selain itu reaksi hidrasi senyawa tersebut bisa menggunakan katalis
basa. Namun asam atau basa tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi
hanya mempengaruhi kecepatan reaksi.
2. Adisi Alkohol
Adisi alcohol pada aldehida dan keton juga menggunakan asam sebagai
katalis karena alcohol merupakan nukleofil yang lemah sehingga
reaktivitas gugus karbonil akan meningkat sehingga adisi alcohol dapat
terjadi dengan cepat. Hasil dari adisi 1 molekul alcohol kedalam 1 molekul
aldehida dan keton adalah hemiasetal, yaitu senyawa yang mempunyai
gugus -OH dan -OR dalam satu karbon. Hemiasetal dihasilkan dapat
bereaksi lagi dengan alcohol menghasilkan asetal, suatu senyawa dengan
dua gugus -OR terikat pada satu karbon.
Adisi dari mol pertama R’OH:
Reaksi umum pembuatan hemiasetal dan asetal:
Stabilitas-resonansi dari ion enolat, yakni anion yang terbentuk bila proton
terlepas. Dari struktur resonansi, tampak bahwa muatan negative diemban oleh
oksigen-oksigen karbonil maupun oleh karbon alfa. Delokalisasi muatan ini
menstabilkan ion enolat dan mendorong pembentukannya.
J. Tautomeri
Atom karbon yang letaknya berdekayan dengan gugus karbonil disebut
karbon-α, dan atom hidrogen yang terikat pada karbon-α disebut hidrogen-α.
Suatu senyawa karbonil yang setidaknya memiliki satu hidrogen-α akan
mengalami kesetimbangan dalam bentuk keto-enol.
Senyawa aldehyde dan keton yang memiliki paling sedikit satu atom
hidrogen-α dapat mengalami kesetimbangan dalam bentuk keto dan bentuk
enol. Perbedaan dari dua bentuk ini yaitu terletak pada letak hidrogen dan
ikatan rangkapnya.
Jenis isomer structural ini disebut tautomerisasi.
Pada senyawa keton, jika terdapat dua macam hidrogen-α, maka akan terdapat
dua macam bentuk enol.
K. Halogenasi Alfa
Keton mudah dihalogenasi pada karbon α. Reaksi ini menuntut suasa basa atau
suatu katalis asam.
Dalam suasana basa :
L. Contoh Soal
1. Soal senyawa dengan rumus molekul C7H6O mempunyai spektrum nmr seperti
terlihat dalam gambar dibawah ini. Bagaimana struktur senyawa ini?
Jawab : C6H5COH
2. Urutan aldehida berikut ini menurut naiknya kereaktivas CH3, CHO,
ClCH2CHO, Cl2CHCHO, Cl3CCHO
Jawab : Cl bersifat menarik electron. Karbo karbonil akan makin positif dan
makin reaktif bila makin banyak atom Cl ditambahkan pada atom α. Oleh
karena itu, urutan kereaktifan adalah seperti telah tercantum diatas, dengan
CH3CHO paling kurang reaktif dan Cl3CCHO paling reaktif.
3. Senyawa mana berikut ini yang membentuk hidrat yang stabil? jelaskan.
Jawab : a) karena Cl bersifat menarik electron.
4. Reagensia Grignard mana yang dapat digunakan untuk mempengaruhi
perubahan berikut ini?
a) Formadehida menjadi benzil alcohol ; b) sikloheksanon menjadi 1-
propilsikloheksanol
Jawab :
BAB 12
ASAM KARBOKSILAT
Daerah sidik jari dalam spectrum inframerah suatu asam karboksilat seringkali
menunjukkan uluran C-O dan tekukan OH. Getaran tekukan OH lainnya (dari)
dimer itu menimbulkan resapan lebar di dekat 925 cm-1 (10,8 μm).
Posisi Resapan
Tipe Getaran
cm-1 μm
Uluran O-H 2860-3300 3,0-3,5
Uluran C=O 1700-1725 5,8-5,88
Uluran C-O 1210-1330 7,5-8,26
Tekukan O-H 1300-1440 6,94-7,71
Tekukan O-H (dimer) ~925 ~10,8
c. Hidrolisis anhidrida
CH3COOCOCH3 + H2O = 2CH3COOH
d. Hidrolisis halida asam
CH3COCl + H2O = CH3COOH + HCl
e. Hidrolisis Nitril
CH3CH2CN + 2H2O = CH3CH2COOH + NH3
2. Oksidasi
a. Oksidasi alkohol primer
CH3CH2OH + Alkaline KMnO4 → CH3COOH
b. Oksidasi aldehid
c. Oksidasi alkena
CH3CHCH2 + [O] → CH3COOH
d. Oksidasi alkilarena
Ar-R + [O] → ArCOOH
e. Oksidasi metal keton
CH3COCH3 + 3/2Cl2 → CH3COOH + CHCl3
3. Reaksi Grignard
E. Reaksi Asam Karboksilat
1. Netralisasi (Pembentukan garam dari asam dan basa)
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
2. Esterifikasi
3. Reduksi
4. Pembentukan anhidrida
F. Contoh Soal
1. Tuliskan reaksi dan hasil reduksi asam asetat dengan LiAlH4!
Jawab:
3. Tuliskan reaksi dan hasil reduksi asam-p metal benzoate dengan LiAlH4!
Jawab:
4. Tuliskan secara lengkap reaksi dan hasil reaksi asam asetat dengan
natrium karbonat!
Jawab:
BAB 13
DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana
ditinjau dari strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH
dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Dalam
derivat asam karboksilat ini lebih spesifik membahas halida asam, anhidrida asam,
ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat mempunyai gugus fungsi
asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila dihidrolisis menghasilkan asam
karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonik menyebabkan turunan asam
karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat
yang ada pada turunan asam karboksilat.
Dan perlu diketahui bahwa semua derivat mengandung gugus asil, RCO-,
kecuali nitril. Dalam derivat asam karboksilat mengandung gugus pergi yang
terikat pada karbon asil, sedangkan aldehida dan keton tidak. Biasanya
reagensia mengadisi pada gugus karbonil dari keton atau aldehida, tetapi
mensubstitusi pergi tersebut dalam derivat asam.
2. Pembuatan Anhidrida
Salah satu pengeculian, anhidrida asam tidak dapat dibentuk langsung dari
asam karboksilat induknya, tapi harus dibuat dari derivat asam karboksilat
yang lebih reaktif. Ada dua cara pembuatan anhidrida, yang pertama
menggunakan klorida asam dan suatu karboksilat. Yang kedua dengan
mengolah asam karboksilat dan anhidrida asam asetat, reaksinya
reversibel. Letak kesetimbangan dapat di geser ke kanan dengan
menyuling asam asetat segera setelah asam ini terbentuk.
3. Reaksi Anhidrida
Asam anhidrida mengalami reaksi yang sama seperti pada asam halida,
tetapi reaksinya lebih lambat. Mekanisme untuk reaksi substitusi
nukleofilik dari anhidrida sama dengan reaksi untuk asam halida.
Reaksi dengan alkohol atau fenol
E. Ester Asam Karboksilat
Ester adalah salah satu senyawa organik yang sangat berguna, dapat diubah
menjadi anekaragam senyawa lain. Ester adalah suatu senyawa organik yang
terbentuk melalui penggantian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus
hidroksil dengan suatu gugus organik. Ester banyak dijumpai dalam alam
misalnya lemak dan lilin. Ester atsiri menyebabkan dalam banyak buah dan
parfum.
Nama T.d.˚
Struktur Bau
trivial C
metil CH3CO2CH3 enak 57,5
asetat
propil CH3CO2CH2CH2CH3 Seperti buah 102
asetat pear
isobutil CH3CH2CO2CH2CH(CH3)2 seperti rum 137
propiona
t
metil seperti 220
salisilat gandapura
(wintergreen
)
Citarasa sintetik jarang dapat menyamai citarasa alamiah yang sesungguhnya.
1. Tata Nama Ester
Nama suatu ester terdiri dari dua kata yang pertama nama gugus alkil yang
terikat pada oksigen ester, yang kedua berasal dari nama asam
karboksilatnya, dengan menghilangkan kata asam (inggris: -ic acid
menjadi –ate)
IUPAC: asam propanoat natrium propanoat metil propanoate
trivial: asam propionat natrium propionat metil propionate
2. Pembuatan Ester
Berbagai metode untuk mensintesis ester.
Dari asam karboksilat dan alkohol
3. Reaksi Ester
Dalam larutan asam, oksigen karbonil dari suatu ester dapat diprotonkan.
Kemudian karbon yang bermuatan positif parsial, dapat diserang oleh
nukleofil lemah seperti air.
Protonasi:
Bila larutan basa, karbon karbonil suatu ester apat diserang oleh suatu
nukleofil yang baik tanpa protonasi sebelumnya. Jalan adisi-eleminasi ini
sama dengan yang untuk klorida asam dan anhidrida.
F. Lakton
Asam hidroksi mengandung dua gugus fungsi yang diperlukan dalam
pembuatan ester. Jika kedua gugus tersebut dapat bersentuhan melalui
pembengkokan rantai keduanya dapat saling bereaksi satu sama lain
membentuk ester siklik disebut juga lakton.
Asam karboksilat yang gugus hidroksilnya dalam posisi α ataupun β tidak
mudah untuk membentuk lakton siklik yang biasa sebab akan dihasilkan
cincin tegang sedangkan dengan gugus hidroksil lebih jauh dari
posisi γ atau δ tidak hanya membentuk lakton tetapi lakton asam-asam
hidroksi ini dapat disintesis seperti yang digunakan untuk
esterifikasi. Esterifikasi dengan menggunakan larutan encer asam hidroksi
dalam suatu pelarut lamban (inert), jika yang digunakan larutan pekat maka
akan menghasilkan poliester.
G. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-
ulang) yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya,
meski banyak sekali terdapat poliester, istilah ”poliester” merupakan sebuah
bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada PET. Poliester termasuk zat
kimia yang alami dan zat kimia yang sintesis sehingga memiliki banyak
kegunaan.
Pembuatan poliester sebagai sebuah contoh polimerisasi kondensasi yaitu
dibuat dari sebuah reaksi yang melibatkan 2 gugus –COOH dan sebuah
alkohol dengan 2 gugus –OH kemudian kita bentuk senyawa-senyawa diatas
secara bergantian dan membuat ester. Dimana masing-masing dari ke-2 gugus
itu kehilangan satu molekul air setiap kali sebuah sambungan terbentuk.
H. Amida
Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif,
amida yang paling penting adalah protein. Suatu amida diberi nama dari asam
karboksilat dengan mengganti akhiran –oat atau -at dari nama asamnya
dengan akhiran amida.
IUPAC: metanamida etanamida
trivial: formamida asetamida
Amida bereaksi dengan mikrofili / dihidrolisis dengan air. Reaksi ini
berlangsung lambat, sehingga diperlukan pemanasan yang lama atau dengan
katalis asam atau basa. Amida dapat direduksi oleh litium aluminium hibrida
akan menghasilkan amina.
Senyawa yang berhubungan dengan amida:
1) Barbiturat
Biasa dipakai sebagai sedatif (pemenang), adalah amida siklik yang
mempunyai berbagai substituen pada satu karbon.
2) Urea
Digunakan pupuk dan bahan dasar untuk sintesis polimer dan obat-obatan,
termasuk barbiturat. Senyawa yang mendekati yaitu karbamat, senyawa
yang mengandung gugus amida-ester, didapat dalam obat-obatan dan
insektisida.
I. Poliamida
Contoh poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang
dibuat manusia ialah poliamida sintetik nilon6,6 yang dibuat dari asam adipat
(suatu dwi asam) dan heksametilenadiamina (suatu diamida) seperti rekasi
pada poliester.
J. Nitril
Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom
karbon dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano.
1. Tata nama nitril
Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk
alkananya, nama alkana itu diberi akhiran –nitril. Pemberian nama dengan
menggantikan imbuhan asam –at menjadi akhiran –nitril, atau –onitril.
IUPAC: etananitril benzenakarbonitril
trivial: asetonitril benzinitril
2. Reaksi Nitril
Nitril dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa
berair.
K. Penggunaan Derivat Asam Karboksilat dalam Sintesis
Derivat asam karboksilat bersifat dapat diubah satu menjadi yang lain secara
sintetik. Yang paling sempurna dari turunan asma karboksilat yakni halida
asam dan anhidrida, karena keduanya lebih reaktif daripada senyawa karbonil
lain.
1) Halida asam dan anhidrida dapat digunakan untuk mensintesis ester yang
terintangi
2) Ester berguna dalam sintesis alkohol dan bahan awal yang berharga dalam
mensintesis molekul rumit.
3) Sintesis nitril untuk memperpanjang rantai karbon alifatik dengan satu
rantai lagi, atau untuk menambahkan suatu gugus karboksil atau suatu
gugus NH2.
L. Contoh Soal
1. Tuliskan Reaksi Pembuatan aspirin!
Jawab: