KELOMPOK I
Materi: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Disusun oleh:
1. Nurul Hidayah
2. Asra’i Iqra Thaha
3. Risha Risna Dewi
4. Lailatul Udhiyah
5. Gusnadi
Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena
dengan pertolongan-Nya bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Hormat kami.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
TINJAUAN BAHAN AJAR 3
Tujuan penulisan bahan ajar 4
Tujuan instruksional khusus 4
Analisis Instruksional 5
Petunjuk awal penggunaan bahan ajar 6
Rencana kegiatan belajar mengajar7
C. Ketrampilan Keperawatan
1. Mencuci Tangan 14
2. Memasang dan Melepas Sarung Tangan 15
2
Tinjauan Bahan Ajar
Bahan ajar ini akan menguraikan tentang pencegahan dan pengendalian
infeksi. Fokus pembahasan mencakup beberapa konsep pencegahan dan
pengendalian infeksi baik yang belum atau telah muncul komplikasi akut
dan kronis mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi, selain itu fokus pembahasan meliputi keterampilan mencuci
tangan, memasang dan melepas sarung tangan.
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa/pembaca mampu:
4
ANALISIS INSTRUKSIONAL
5
PETUNJUK AWAL PENGGUNAAN BAHAN AJAR
1. Bahan ajar ini disusun secara bertahap dari yang umum sampai
khusus sehingga mahasiswa/pembaca mudah memahami secara
keseluruhan.
2. Bahan ajar ini disertai daftar istilah agar mahasiswa/ pembaca
lebih mengerti istilah-istilah yang digunakan dalam bahan ajar.
3. Setiap penyelesaian membaca satu bagian materi mahasiswa/
pembaca langsung melakukan latihan yang berkaitan dengan teori
yang dibaca.
4. Mahasiswa/ pembaca dapat mencocokkan jawaban dengan kunci
6
RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SESI/PERKULIAHAN KE III
TIK
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyusun asuhan keperawatan Infeksi.
2. Mendemonstrasikan ketrampilan:
a. Mencuci Tangan
b. Memasang dan Melepas Sarung Tangan
Deskripsi singkat: Perkuliahan pada sesi ini akan Saudara lalui dengan
memahami tentang Infeksi . Dan dilanjutkan dengan sesi praktikum dengan
mempraktekkan mencuci tangan serta memasang
7 dan melepas sarung tangan.
BAHAN BACAAN
PERTANYAAN KUNCI
Pertanyaan pemandu:
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN
8
INFEKSI
PENDAHULUAN
PENYAJIAN
9
1. Pengertian
Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman patogen atau mikroorganisme
lain kedalam tubuh atau ketubuh sehingga menimbulkan gejala tertentu.
2. Rantai Infeksi
Menurut Perry Potter 2005 proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar
berbagai faktor yang mempengaruhi , proses tersebut melibatkan beberapa unsur
diantaranya :
a. Agen infeksius (infection agent) adalah Mikroorgnisme yang dapat menyebabkan
infeksi berupa bakteri,virus,jamur,dan protozoa.
b. Reservoir adalah suatu tempat dimana potogen dapat bertahan hidup,tetapi
dapat atau tidak dapat berkembang biak. Contohnya virus hepatitis A bertahan
hidup dalam kerang laut,tetapi tidak dapat berkembang biak.
c. Jalur keluar adalah jalan dariman agen infeksi meninggalkan reservoir . Jalur keluar
dapat berupa darah, kulit, membran mukosa, traktus respiratorius, traktus
genitourinarius, traktus gastrointestinal, dan transplasenta (ibu ke janin).
d. Jalur penyebaran merupakan jalur yang dapat menyebar kan berbagai kuman
mikroorganisme ke berbagai tempat, seperti air, makanan, udara, dan lain-lain.
3. Cara Penularan Mikroorganisme
Proses penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh, baik pada manusia maupun hewan,
dapat melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Kontak tubuh. Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran secara
langsung maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan
dengan kulit, sedangkan secara tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi
kuman.
2. Makan dan Minuman. Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus abdominalis, penyakit infeksi
cacing dan lain-lain.
3. Serangga. Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran
penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes dan beberapa penyakit saluran
pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat.
4. Udara. Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran
penyakit sistem pernafasan (penyebaran kuman tuberkulosis) atau sejenisnya.
10
menyebabkan penyebaran kuman kedalam tubuh.
5. Cara Masuknya Kuman. Proses penyebaran kuman berbeda tergantung dari sifatnya.
Kuman dapat masuk melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit dan lain-lain.
6. Daya Tahan Tubuh. Daya tahan tubh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau
mempercepat proses penyembuhan. Demikian pula sebaliknya, daya tahan tubuh yang
buruk dapat memperburuk proses infeksi.
Selain faktor- faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi atau nutrisi, tingkat stress
pada tubuh, faktor usia, dan kebiasaan yang tidak sehat.
5. Infeksi Nosokomial
Kata nosokomial berasal dari kata dalam bahasa yunani Nosokomien yang artinya rumah sakit
atau tempat perawatan. Kata itu sendiri berasal dari Norus artinya penyakit, komeion berarti
merawat. Nosokomial diartikan segala sesuatu yang berasal atau berhubungan dengan rumah
sakit atau tempat perawatan.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi dirumah sakit atau dalam sistem pelayanan
kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui
pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lainnya. Infeksi yang terjadi dirumah
sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran disumber
pelayanan kesehatan, baik melalui :
1. Pasien
Pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebarkan infeksi kepada pasien lainnya,
petugas kesehatan, pengunjung, atau benda dan alat kesehatan yang lainnya.
2. Petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontak langsung yang dapat
menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
3. Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan
rumah sakit, atau sebaliknya yang dapat dari dalam rumah sakit keluar rumah sakit.
4. Sumber Lainnya
Yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan umum atau
kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada dirumah sakit yang dibawa oleh
pengunjung atau petugas kesehatan kepada pasien dan sebaliknya.
11
sterilisasi panas kering, steralisasi gas (Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan
menyebutkan jenis pera;latan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus
dilakukan steralisasi ulang.
Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu
tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan
membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran. Desinfeksi dilakukan
dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan
menjcmur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam keadaan
siap pakai.
12
4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit,
dan virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
6. Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus
atau menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospora.
1. Pengkajian Keperawatan
Merupakan tindakan mengkaji ada atau tidaknya faktor yang memengaruhi atau
menyebabkan infeksi, seperi penurunan daya tahan tubuh, status nutrisi, usia, stres, dan lain-
lain. Pengkajian selanjutnya adalah memeriksa ada atu tidaknya tanda klinik infeksi (seperti
pembengkakan, kemerahan, panas, nyeri pada daerah lokalisasi infeksi) dan tanda sistematik
(seperti demam, malaise, anoreksi, sakit kepala, muntah atau diare).
13
2.Diagnosa Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan adalah resiko terjadinya infeksi yang berhubungan dengan
proses penyebaran kuman.
3.Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Mencegah terjadinya infeksi atau penyebaran kuman.
Rencana tindakan :
Melakukan tindakan untuk menghambat penyebaran kuma, seperti mencuci tangan,
memakai masker, memakai sarung tangan, sterilisasi, dan desinfeksi.
KETRAMPILAN KEPERAWATAN
Mencuci tangan
A. Ketrampilan mencuci tangan
B. Tujuan
1. Mampu menyiapkan alat dan bahan untuk mencuci tangan
2. Melakukan praktik: mencuci tangan
C. Dasar Teori
1.Pengertian
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunkan sabun biasa dan air yang mengalir (Depkes RI,2007)
2.Tujuan
2. Handuk
3. Sabun
E. Petunjuk Umum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Baca dan pelajari dengan baik modul praktikum
3. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul praktikum
4. Tanyakan pada dosen/fasilitator/instruktur bila ada hal-hal yang kurang dipahami
F. Keselamatan Kerja
14
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Letakkan peralatan pada area yang mudah dijangkau
3. Pakailah bahan, peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya
4. Perhatikan setiap langkah keterampilan keperawatan
G. Langkah Kerja
NO Langkah Tindakan Ilustrasi Gambar
1 Lepaskan segala benda yang melekat pada daerah
tangan, seperti cincin atau jam tangan.
15
7 Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan
H. Sumber pustaka
1. http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-
mencuci-tangan-yang.html
KETRAMPILAN KEPERAWATAN
Memasang dan Melepas Sarung Tangan
A. Ketrampilan memasang dan melepas sarung tangan
B. Tujuan
1. Mampu menyiapkan alat dan bahan
16
2. Melakukan praktik: memasang dan melepas sarung tangan
C. Dasar Teori
Tujuan:
Mengurangi resiko petugas infeksi bacterial dari klien.
Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien.
Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah
dari klien satu ke klien yang lainnya.
Prinsip: Steril
D. Bahan dan Peralatan
Sarung tangan steril
Wastafel atau air mengalir untuk cuci tangan
Sabun
Bedak
Handuk bersih
E. Petunjuk Umum
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
Baca dan pelajari dengan baik modul praktikum
Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul praktikum
G. Langkah Kerja
1. Cara memasang sarung tangan
NO Langkah Tindakan Ilustrasi Gambar
17
1 Lepaskan segala benda yang melekat pada
daerah tangan, seperti cincin atau jam tangan.
18
7 Tarik sarung tangan pada tangan yang
dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa
manset tidak menggulung pada tangan,
pastikan juga ibu jari dan jari – jari pada posisi
yang tepat.
19
2. Cara melepas sarung tangan
N Langkah tindakan Ilustrasi gambar
o
1 Lepaslah sarung tangan pertama dengan
menggunakan tangan lainnya. Buka dengan cara
melipat bagian dalam ke luar sampai daerah
sendi jari kedua (jangan melepas seluruh sarung
tangan)
I. Sumber pustaka
20
1. http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2015/03/MANUAL-SANITASI-TANGAN.pdf
RANGKUMAN
Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman patogen atau
mikroorganisme lain kedalam tubuh atau ketubuh sehingga menimbulkan gejala
tertentu.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam
sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran disumber
pelayanankesehatan, baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung,
maupun sumber lainnya.
21
PENUTUP
LATIHAN BAB I
22
c. Jalan Keluar
d. Jalur Penyebaran
e. Semua benar
KUNCI JAWABAN
1. C
2. B
3. E
4. D
5. E
23