UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG
TUGAS TUTORIAL II
c. LKS berisi tentang cara kerja (langkah kerja) yang menuntun siswa untuk
melakukan eksperimen yang benar mengenai materi yang diajarkan. Selain
itu, juga memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan menuntun siswa kepada
kesimpulan yang tepat dari eksperimen tersebut. Sehingga LKS berisi langkah
kerja, jawaban pertanyaan, juga kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan.
Hal ini menuntut adanya psikomotorik siswa dalam melakukan langkah kerja,
adanya aspek kognitif dalam menjawab pertanyaan penuntut dan penarikan
kesimpulan, juga afektifnya dalam bekerja sama juga berdiskusi dengan
teman satu kelompok dalam rangka menyelesaikan LKS. Maka LKS yang akan
saya buat adalah seperti berikut :
Judul Praktikum : Membuat Magnet Sederhana
Tujuan Praktikum : Melalui percobaan (eksperimen), siswa dapat
membuat magnet melalui tiga cara (menggosok, elektromagnetik dan
induksi) dengan benar
Alat dan Bahan :
magnet batang
klip atau peniti
paku (ukuran kecil dan besar)
batang besi
kawat kumparan
baterai
Langkah Kerja
1. Membuat magnet dengan cara menggosok
Ikuti langkah kerja berikut.
a. Letakan batang besi yang akan dijadikan magnet;
b. Gosokkan salah satu ujung magnet pada besi dengan kuat dan
searah;
c. Lakukan gosokan berulang-ulang;
d. Dekatkan ujung besi yang telah digosokkan pada magnet pada
tumpukan paku kecil.
Sehingga tampak seperti gambar di bawah ini .
Pertanyaan : Amati apa yang terjadi pada ujung paku yang telah dililiti
d. Pembagian kelompok siswa yang dilakukan oleh pak Andre adalah kurang tepat
dengan membagi 41 siswanya ke dalam 4 kelompok artinya setiap kelompok
terdiri dari 10 orang siswa bahkan ada satu kelompok terdiri dari 11 orang siswa.
Jika melihat materi pelajaran yang menuntut adanya eksperimen hal ini dirasa
sangat kurang sesuai, akan lebih efektif apabila dibagi kedalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang siswa agar proses diskusi yang berlangsung menjadi
lebih hidup. Apabila terlalu banyak siswa dalam suatu kelompok, eksperimen
biasanya kurang berjalan dengan baik karena terlalu banyak siswa atau terjadi
sebaliknya hanya beberapa siswa yang aktif melakukan eksperimen dan yang
lain tidak melakukan apa-apa. Sehingga tidak terjadi pemerataan pengerjaan
eksperimen dalam diskusi yang nantinya akan menghambat pada pemahaman
siswa terhadap materi yang sedang didiskusikan dalam kegiatan berkelompok.