Anda di halaman 1dari 8

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG

TUGAS TUTORIAL II

Mata Kuliah : Tugas Akhir Program


Kode Mata Kuliah : PDGK 4500
Program/Semester : S -1/ 3( tiga)
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2020
Pertemuan Ke : Sesi 2
Waktu : 60 menit
Tutor : Drs. Undang Suheryawan Fahdita, MP.d,
PETUNJUK :
Baca dan cermati kasus pembelajaran di Bawah ini

Siswa kelas VI SD ADILUHUNG berjumlah 41 orang, 28 orang diantaranya


perempuan dengan guru kelasnya Pak Andre. Suatu hari setelah istirahat pertama Pak Andre
masuk kelas membawa sepuluh buah magnet dengan berbagai macam bentuk dan ukuran
dan tiga buah paku yang telah dililiti kawat. Setelah di dalam kelas Pak Andre melihat ke
papan tulis, dan meminta petugas piket menghapus papan tulis, sementara itu Pak Andre
memamerkan seluruh magnet di atas meja parasiswa terlihat tertarik dengan magnet-magnet
itu sehingga beberapa siswa yang duduk di belakang ada yang berdiri, berjalan satu dua meja
ke depan bahkan siswa yang sedang menghapuspun matanya terus mengawasi meja.
Pak Andre memulai dengan menjelaskan; ”Hari ini kita akan belajar magnet yaitu
benda yang dapat menarik benda-benda lain ”. Kemudian Pak Andre menjelaskan macam-
macam magnet sambil menunjukkan contohnya, bagian-bagian magnet, sifat-sifat magnet,
dan cara membuat magnet.
Pada saat menjelaskan bagian-bagian magnet Santi bertanya tentang kutub utara dan
kutub selatan magnet. Pak Andre menjawab kutub utara itu yang berwarna merah sedangkan
yang biru itu kutub selatan. Herman dan Agus yang duduk bersebelahan di belakang Santi
berbisik kalau itu kan yang panjang tidak ada warnanya dan yang melengkung merah juga
tidak ada warna. Rupanya bisikan kedua anak tersebut terdengar oleh Pak Andre kemudian
Pak Andre berusaha menjelaskan bahwa yang tidak ada warnanya itu karena catnya telah
luntur. Pada bagian menjelaskan elektromagnet Pak Andre menunjukkan paku yang dililiti
kawat sambil menjelaskan bagaimana membuatnya dan bagaimana agar paku ini bisa
menjadi magnet. Pak Andre asyik memberi penjelasan segala sesuatu yang terkait dengan
magnet hingga menit ke 50.
Pada awal-awal pembelajaran sampai menit ke 15 anak-anak nampak antusias tetapi
lama kelamaan mulai bosan dan pada menit ke 35 lebih dari setengahnya asik dengan
kegiatan masing-masing. Kemudian Pak Andre membagi anak-anak ke dalam 4 kelompok
dan membagikan LKS yang berisi soal-soal yang harus diselesaikan selama 15 menit..
Setelah 15 menit berlalu anak-anak diminta mengumpulkan pekerjaanya walaupun lebih dari
setengahnya belum selesai.
Kemudian Guru meminta siswa mengerjakan 10 soal di papan tulis yang ditulis ketika
anak-anak mengerjakan LKS. Anak-anak kelihatan bingung karena tidak mengerti bagaimana
harus menjawab soal sehingga ada beberapa anak yang membuka Buku IPA dan sebagian
besar menyontek dari teman di dekatnya. Setelah diperiksa ternyata hanya 7 orang yang dapat
mengerjakan lebih dari 5 soal, bahkan ada 3 orang yang tidak dapat mengerjakan 1 soalpun.
Pertanyaan :
1. Temukan 3 kelebihan dan 3 kelemahan pembelajaran Pak Andre serta berikan
alasannya!(Bobot:20)
2. Dari ketiga kelemahan tersebut jelaskan bagaimana seharusnya ? (Bobot:20)
3. Jika Anda jadi Pak Andre ,
a. bagaimana Anda menjawab pertanyaan Santi ? (Bobot:10)
b. alat tambahan apa yang diperlukan dan bagaimana menjelaskan
elektromagnet? (Bobot:10)
c. bagaimana isi LKS yang sebaiknya anda siapkan? (Bobot:30)
d. bagaimana pembagian kelompok siswa? (Bobot:10)

Nama : GUN GUN AHMAD GUNARI


NIM : 857415035
Kelas : B (masukan sarjana)
Semeste : 3
r
Pokjar : Pasundan Garut

1. 3 kelebihan pembelajaran Pak Andre diantaranya :


1) Pak Andre pada pembelajaran ini akan membawakan materi tentang Gaya
Magnet, pada pembelajarannya dia membawa alat bantu (alat peraga)
pembelajaran berupa alat – alat seperti sepuluh buah magnet dengan
berbagai macam bentuk dan ukuran dan tiga buah paku yang telah dililiti
kawat, maka hal ini dapat menarik perhatian siswa dan membangkitkan
rasa ingin tahunya.
2) Pak Andre menunjukan peragaan, dengan menampilkan berbagai macam
bentuk dan jenis magnet serta bagian-bagiannya. Hal ini juga terlihat pada
saat Pak Andre menjelaskan elektromagnetik, dia menunjukkan paku yang
dililiti kawat sambil menjelaskan bagaimana membuatnya dan bagaimana
agar paku ini bisa menjadi magnet.
3) Pak Andre memberikan tes formatif di akhir pembelajaran. Hal ini tampak
pada saat Pak Andre memberikan 10 soal latihan pada akhir pembelajaran
4) Pak Andre menjelaskan materi tentang magnet secara detail sambil
memeragakannya.
3 kelemahan pembelajaran Pak Andre diantaranya:
1) Pak Andre kurang memperhatikan tahapan – tahapan pembelajaran. Dia
memulai langsung pembelajaran ke tahapan inti tanpa adanya apersepsi di
awal pembelajaran.
2) Pak Andre kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
karena siswa tidak dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran.
3) Pak Andre menggunakan pendekatan teacher centered, asyik sendiri
sehingga pembelajaran kurang interaktif dan komunikatif karea siswa
tidak diberikan kesempatan bertanya atau mengemukakan pendapat.
4) Penggunaan bahan ajar LKS hanya berisi soal-soal saja bukan langkah-
langkah eksperimen mengenai kemagnetan.
5) Anak tidak dibimbing ketika berdiskusi dalam mengisi soal dalam LKS.
Karena Pak Andre hanya membiarkan anak mengerjakan soalnya sendiri,
setelah 15 menit meminta anak mengumpulkan LKS padahal masih banyak
kelompok yang belum menyelesaikannya.
6) Metode yang digunakan Pak Andre kurang tepat untuk menyampaikan
materi tersebut. Karena Pak Andre asyik menjelaskan sendiri sampai
menghabiskan 50 menit dari waktu pembelajaran yang tersedia.
2. Solusi bagaimana seharusnya yaitu :
1) Pak Andre seharusnya sebelum ke tahapan inti pembelajaran ia hendaknya
melakukan apersepsi, misalnya karena pada saat itu sedang berlangsung
pembelajaran IPA maka alangkah baiknya dia melakukan demonstrasi
kemudian eksperimen dengan menerapkan pendekatan sains (scientific
approach) diawal seperti untuk M yang pertama yaitu menanya, sebagai
contoh sambil menunjukan magnetnya dia bertanya “ Adakah yang sudah
melihat benda ini ?” , “ Untuk apa benda ini ?” atau “Digunakan dimana
benda seperti ini ?” Pertanyanyaan – pertanyaan seperti ini akan
membangkitkan prior knowledge siswa (pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa sebelumya).
2) Pak Andre Seharusnya memberi kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan/memanipulasi alat peraga. Agar dengan demikian
pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa karena memberi
pengalaman nyata dan bermakna.
3) Pak Andre seharusnya menggunakan pendekatan modern seperti student
centered atau PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan) sehingga pembelajaran akan lebih hidup karena siswa
memiliki kesempatan aktif, bertanya atau mengemukakan pendapat.
4) Bahan ajar atau LKS seharusnya tidak hanya berisi soal-soal saja melainkan
ditambah dengan langkah-langkah eksperimen mengenai kemagnetan.
5) Pak Andre seharusnya bisa berperan sebagai fasilitator selama kegiatan
diskusi dalam mengisi LKS berlangsung bukan hanya membiarkan siswa
begitu saja. Memberikan bimbingan dan arahan saat diskusi berlangsung
6) Dengan melakukan percobaan mealui metode praktikum atau eksperimen
akan lebih tepat dalam pembelajaran tentang kemagnetan.
3. Jika saya jadi Pak Andre maka :
a. Saya akan menjawab pertanyaan Santi dengan jawaban:
Magnet, bagaimanapun bentuknya, tetap akan mempunyai dua ujung dimana
pengaruh magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub
magnet. Salah satu kutub diberi nama kutub utara (U) dan kutub yang lain
diberi nama kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan
ukuran meliputi magnet batang, tapal kuda, dan cakram. Kutub utara dan
kutub selatan magnet dalam beberapa bentuk magnet bisa ditunjukan dalam
gambar dibawah ini.
Kutub utara dan kutub selatan pada magnet mewakili 2 kutub di bumi. Jadi
ujung magnet yang mengarah ke utara dinamakan kutub utara magnet dan
ujung magnet yang mengarah ke selatan dinamakan kutub selatan magnet.
Cara untuk menentukan kutub-kutub mangnet pun sangat mudah, caranya
adalah dengan cara menggantungkan megnet tersebut pada seutas tali lalu
lihat mana yang mengarah ke utara dan mana yang mengarah ke selatan.
b. Alat tambahan yang digunakan untuk materi pokok mengenai
elektromagnetik adalah batu baterai dan jarum kecil/benda2 yang dapat
ditarik oleh magnet. Pembuatan magnet dengan cara elektromagnetik pada
intinya adalah membuat magnet melalui sebuah aliran listrik, maka perlu ada
aliran listrik sebagai salah satu komponen pembuatan magnet dengan cara
elektromagnetik. Atau jika tidak ada batu baterai bisa membuat magnet
secara induksi atau menggosok, paku bisa digunakan sebagai pengganti
batang besi.

c. LKS berisi tentang cara kerja (langkah kerja) yang menuntun siswa untuk
melakukan eksperimen yang benar mengenai materi yang diajarkan. Selain
itu, juga memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan menuntun siswa kepada
kesimpulan yang tepat dari eksperimen tersebut. Sehingga LKS berisi langkah
kerja, jawaban pertanyaan, juga kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan.
Hal ini menuntut adanya psikomotorik siswa dalam melakukan langkah kerja,
adanya aspek kognitif dalam menjawab pertanyaan penuntut dan penarikan
kesimpulan, juga afektifnya dalam bekerja sama juga berdiskusi dengan
teman satu kelompok dalam rangka menyelesaikan LKS. Maka LKS yang akan
saya buat adalah seperti berikut :
 Judul Praktikum : Membuat Magnet Sederhana
 Tujuan Praktikum : Melalui percobaan (eksperimen), siswa dapat
membuat magnet melalui tiga cara (menggosok, elektromagnetik dan
induksi) dengan benar
 Alat dan Bahan :
 magnet batang
 klip atau peniti
 paku (ukuran kecil dan besar)
 batang besi
 kawat kumparan
 baterai
 Langkah Kerja
1. Membuat magnet dengan cara menggosok
Ikuti langkah kerja berikut.
a. Letakan batang besi yang akan dijadikan magnet;
b. Gosokkan salah satu ujung magnet pada besi dengan kuat dan
searah;
c. Lakukan gosokan berulang-ulang;
d. Dekatkan ujung besi yang telah digosokkan pada magnet pada
tumpukan paku kecil.
Sehingga tampak seperti gambar di bawah ini .

Pertanyaan : Amati apa yang terjadi? Buatlah kesimpulan !


2. Membuat magnet dengan cara induksi
Ikuti langkah berikut.
a. Siapkan magnet, besi dan klip di atas meja;
b. Dekatkan batang magnet dengan batang besi secara terarah;
c. Letakkan klip pada ujung besi. Sehingga tampak seperti gambar
berikut.

Pertanyaan : Amati apa yang terjadi? Buatlah kesimpulan !


3. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Ikuti langkah berikut
a. Sediakan paku ukuran besar, kawat kumparan, baterai dan paku
kecil;
b. Lilitkan paku dengan kawat kumparan, semakin banyak kawat
kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat;
c. Sambungkan kedua kawat kumparan pada ujung baterai;
d. Dekatkan ujung paku besar yang telah dililit dengan kawat
kepada paku-paku kecil;
Sehingga tampak pada gambar berikut.

Pertanyaan : Amati apa yang terjadi pada ujung paku yang telah dililiti
d. Pembagian kelompok siswa yang dilakukan oleh pak Andre adalah kurang tepat
dengan membagi 41 siswanya ke dalam 4 kelompok artinya setiap kelompok
terdiri dari 10 orang siswa bahkan ada satu kelompok terdiri dari 11 orang siswa.
Jika melihat materi pelajaran yang menuntut adanya eksperimen hal ini dirasa
sangat kurang sesuai, akan lebih efektif apabila dibagi kedalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang siswa agar proses diskusi yang berlangsung menjadi
lebih hidup. Apabila terlalu banyak siswa dalam suatu kelompok, eksperimen
biasanya kurang berjalan dengan baik karena terlalu banyak siswa atau terjadi
sebaliknya hanya beberapa siswa yang aktif melakukan eksperimen dan yang
lain tidak melakukan apa-apa. Sehingga tidak terjadi pemerataan pengerjaan
eksperimen dalam diskusi yang nantinya akan menghambat pada pemahaman
siswa terhadap materi yang sedang didiskusikan dalam kegiatan berkelompok.

Anda mungkin juga menyukai