Anda di halaman 1dari 33

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kantor Akuntan Publik, yang biasa disingkat dengan KAP. Kantor

Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan

izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam

memberikan jasanya sedangkan Akuntan Publik adalah akuntan yang

memiliki izin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang berwenang

lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik.

Kantor Akuntan Publik dalam pekerjaannya memberikan beberapa

jasa yang disebut dengan jasa audit. Penjelasan dari jasa-jasa audit

tersebut yaitu:

a. Jasa Audit Laporan Keuangan

Dalam kapasitasnya sebagai auditor independen, Kantor Akuntan

Publik melakukan audit umum atas laporan keuangan untuk

memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan.

b. Jasa Audit Khusus

Audit khusus merupakan audit atas akun atau pos laporan

keuangan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan prosedur

yang disepakati bersama, audit atas laporan keuangan yang disusun

berdasarkan basis akuntansi yang komprehensif, dan audit atas

informasi keuangan yang tujuan tertentu.

40
41

c. Jasa Atestasi

Jasa yang berkaitan dengan penerbitan laporan keuangan yang

memuat suatu kesimpulan tentang keadaan asersi (pernyataan)

tertulis menjadi tanggung jawab pihak lain, dilaksanakan mulai

pemeriksaan, review dan prosedur yang disepakati bersama.

d. Jasa Review Laporan Keuangan

Jasa yang memberikan keyakinan bahwa tidak terdapat modifikasi

material yang harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis

akuntansi komprehensif lainnya.

e. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan

Jasa untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan catatan

data keuangan serta informasi lainnya yang diberikan manajemen

suatu entitas tertentu.

f. Jasa Konsultasi

Jasa ini meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan

kompetensi akuntan publik. Misalnya, jasa konsultasi umum kepada

pihak manajemen, perencanaan system dan implementasi system

akuntansi, penyelenggara pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan

seleksi dan rekruitmen pegawai sampai memberikan jasa konsultasi

lainnya.

g. Jasa Perpajakan

Jasa yang diberikan meliputi jasa konsultasi umum perpajakan,

perencanaan pajak, review jenis pajak, pengisian SPT dan

penyelesaian masalah perpajakan.

Struktur keorganisasian dalam Kantor Akuntan Publik sebagai

berikut:
42

a. Partner, yaitu rekan pimpinan dan rekan yang menduduki jabatan

tertinggi dalam KAP. Tugasnya bertanggung jawab secara

keseluruhan terhadap pekerjaan yang ditangani oleh KAP.

b. Manajer, yaitu pengawas pemeriksa, koordinator dari auditor

senior. Tugasnya mereview program audit, mereview kertas kerja,

laporan audit dan manajemen letter.

c. Auditor senior, yaitu akuntan perencana dan bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan pemeriksaan. Tugasnya mengarahkan dan

mereview pekerjaan akuntan junior.

d. Auditor junior, yaitu pelaksana prosedur pemeriksaan secara rinci

sesuai dengan pengarahan dari akuntan senior. Tugasnya adalah

membuat kertas kerja.

Menurut Mulyadi (2010:33), umumnya struktur akuntan publik

dalam penugasan audit di dalam Kantor Akuntan Publik dibagi

menjadi berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

Partner

Manajer

Auditor Senior

Auditor Junior
43

2. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Makassar. Terdapat 7 KAP yang

ada di Kota Makassar yang masih aktif, masing-masing KAP hanya

bersedia mengisi 4-7 kuesioner saja. Berikut adalah nama KAP dan

alamat yang bersedia dijadikan objek penelitian:

Tabel 4.2

Daftar Nama KAP di Kota Makassar

No Nama Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar

1 KAP Usman & Rekan (Cab) Bersedia


KAP masnawaty sangkala, S.E., M.Si., CA.,
2 bersedia
CPA
3 KAP Yakup Ratan, CPA Bersedia
4 KAP Harley Weku & Pricilia Bersedia
KAP Drs. Thomas Blasius, Widartoyo &
5 Bersedia
Rekan
6 KAP Yaniswar & Rekan Bersedia
7 KAP Ellya Noorlisyati * Rekan (Cab) Bersedia

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Rata-Rata Umur F %
20-30 22 58%
31-40 10 26%
41-50 6 16%
Jumlah 38 100%
Sumber : Data Primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang

berumur 20-30 tahun sebanyak 22 responden atau sebesar 58% dan

responden yang berumur 31-40 tahun sebanyak 10 responden atau

sebesar 26% serta responden yang berumur 41-50 tahun sebanyak 6


44

responden atau sebesar 16%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

auditor yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh

auditor yang berumur 20-30 tahun.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah
F %
Responden
W 15 39%
P 23 61%
Jumlah 38 100%
Sumber : Data Primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan

jenis kelamin wanita yaitu sebanyak 15 orang atau sebesar 39% dan

responden dengan jenis kelamin pria yaitu sebanyak 23 orang atau

sebesar 61%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa auditor yang

menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor

dengan jenis kelamin pria.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
F %
Terakhir
S1 25 66%
S2 7 18%
S3 6 16%
Jumlah 38 100%
Sumber : Data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan. responden dengan

pendidikan terakhir S1 sebanyak 25 responden atau sebesar 66%.

Responden dengan pendidikan terakhir S2 sebanyak 7 responden

atau sebesar 18%. Sedangkan responden dengan pendidikan terakhir


45

S3 sebanyak 6 responden atau sebesar 16%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa auditor yang menjadi responden dalam

penelitian ini didominasi oleh auditor dengan pendidikan terakhir S1.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.6
Karakteristik Reponden Berdasarkan Jabatan

Jabatan F %
Auditor Junior 25 66%
Auditor Senior 12 32%
Supervisor 1 2%
Partner 0 0%
Jumlah 38 100%

Sumber: Data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang

menjabat sebagai auditor junior sebanyak 25 responden atau sebesar

66%. Responden yang menjabat sebagai auditor senior sebanyak 12

responden atau sebesar 32%. Responden yang menjabat sebagai

supervisor sebanyak 1 responden atau sebesar 2%. Sedangkan tidak

ada responden partner. Hasil tersebut menunjukkan bahwa auditor

yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor

yang menjabat sebagai auditor junior.

e. Karakteristik Responden Lama Bekerja


46

Tabel 4.7
Karakteristik Responden Lama Bekerja

Lama Bekerja F %
< 1 Tahun 9 24%
1 Tahun 6 16%
2 Tahun 3 7%
> 2 Tahun 20 53%
Jumlah 38 100%
Sumber: Data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa 9 responden yang

bekerja selama < 1 tahun atau sebesar 24%. 6 responden yang

bekerja selama 1 tahun atau sebesar 16%. 3 responden yang bekerja

selama 2 tahun atau sebesar 7% sedangkan responden yang bekerja

selama >2 tahun sebanyak 20 responden atau sebesar 53%. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa auditor yang menjadi responden dalam

penelitian ini didominasi oleh auditor yang bekerja selama >2 tahun.

3. Deskripsi Data atas Variabel Penelitian

a. Rincian Penyebaran Kuesioner

Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner

kepada responden dengan mendatangi langsung lokasi pengambilan

sampel, yaitu di 7 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berlokasi di Kota

Makassar. Proses pendistribusian hingga pengumpulan data

dilakukan kurang lebih satu bulan. Adapun rincian pendistribusian

kuesioner dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8
Rincian Penyebaran Kuesioner
47

No. Keterangan Jumlah Kuesioner %


1 Distribusi Kuesioner 38 100%
2 Kuesioner Kembali 38 100%

Kuesioner yang cacat atau tidak


3 dapat diolah 0 0%
4 Kuesioner yang dapat diolah 38 100%
  N sampel Kembali 38
  Responden rate (38/38)x100%= 100%

Sumber: Data Primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dikatakan bahwa respon responden

terhadap kuesioner penelitian ini sangat baik, karena saat

pengembalian kuesioner, seluruhnya kembali dan tidak terdapat

kuesioner yang cacat ataupun hilang.

b. Deskripsi Tanggapan Responden atas Variabel

Deskripsi tanggapan responden atas variabel adalah penjelasan

berupa analisis tanggapan atau respon para auditor KAP sebagai

responden dalam penelitian ini terhadap penyebaran kuesioner.

Berikut adalah rincian tanggapan responden terhadap variabel-

variabel dalam penelitian ini yaitu Tekanan Ketaatan dan

Kompleksitas tugas terhadap Audit Judgment.

Tabel 4.9
Tanggapan Responden atas Variabel tekanan ketaatan
Tekanan Item Uraian Jawaban Total
48

Ketaatan SS S N TS STS
F 16 12 7 3 0 38
X1.1
Percent 42% 32% 18% 8% 0% 100%
F 18 8 12 0 0 38
X1.2
Tekanan dari Percent 47% 21% 32% 0% 0% 100%
atasan F 17 9 7 5 0 38
x1.3
Percent 45% 24% 18% 13% 0% 100%
F 16 6 16 0 0 38
x1.4
Percent 42% 16% 42% 0% 0% 100%
F 19 4 13 2 0 38
X1.5
Percent 50% 11% 34% 5% 0% 100%
F 15 9 14 0 0 38
X1.6
Percent 39% 24% 37% 0% 0% 100%
tekanan dari klien
F 15 13 8 2 0 38
x1.7
Percent 39% 34% 21% 5% 0% 100%
F 13 13 9 3 0 38
x1.8
Percent 34% 34% 24% 8% 0% 100%
129 74 86 15 0 304
jumlah
42% 24% 28% 5% 0% 100%

Sumber: data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

1) Tekanan dari atasan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator Tekanan dari

atasan dengan pernyataan pertama yaitu “Saya akan tetap

mengikuti perintah atasan walaupun memiliki beban secara

moral karena melanggar standar profesional auditor”, jawaban

tertinggi adalah Sangat setuju sebanyak 16 responden atau 42%,

sisanya 12 responden atau 32% menjawab setuju, 7 responden

atau 18% menjawab netral, dan 3 responden atau 8% menjawab

tidak setuju . artinya auditor akan tetap mengikuti perintah

atasan walaupun memiliki beban secara moral karena

melanggar standar profesional auditor. Pada pernyataan kedua

“Saya tidak mau mendapatkan masalah dengan atasan maka

saya harus menuruti keinginan atasan walaupun harus


49

bertentangan dengan standar profesional auditor”. jawaban

tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 18 responden atau

sebesar 47%, sisanya 8 responden atau 21% menjawab setuju,

dan 12 responden atau 32% menjawab netral. Artinya auditor

menuruti keinginan atasan karena tidak mau mendapatkan

masalah dengan atasan walaupun harus bertentangan dengan

standar professional auditor. Pada pernyataan ketiga “Saya akan

menaati perintah atasan karena saya ingin terus bekerja di kantor

tersebut walaupun harus bertentangan dengan standar

profesional “ jawaban tertinggi adalah 17 responden atau 45%

menjawab sangat setuju. dan sisanya 9 responden atau 24%

menjawab setuju, 7 responden atau 18% menjawab netral, dan 5

responden atau 13% menjawab tidak setuju. Artinya auditor akan

menaati perintah atasan walaupun bertentamgan dengan standar

professional karena ingin terus bekerja dikantor tersebut. Pada

Penyataan keempat “Saya akan menolak perintah atasan dan

memilih keluar dari pekerjaan tersebut jika terus dipaksa untuk

melanggar satndar professional auditor” jawaban tertinggi adalah

16 responden atau 42% menjawab sangat setuju dan netral. dan

sisanya 6 responden atau 16% menjawab setuju. Artinya, auditor

akan menolak perintah atasan dan memilih keluar dari pekerjaan

tersebut jika terus dipaksa untuk melanggar satndar professional

auditor

2) Tekanan ketaatan dari klien


50

Dari table diatas dapat diketahui bahwa indikator Tekanan

ketaatan dari klien pada pernyataan pertama yaitu “Apabila saya

tidak mengikuti keinginan klien untuk menyimpang dari standar

professional auditor maka berpotensi klien akan pindah ke KAP

lain”, jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 19

responden atau 50%, sisanya 4 responden atau 11% menjawab

setuju dan 13 reponden atau 34% menjawab netral dan 2

reponden atau 5% menjawab tidak setuju .artinya klien memilih ke

pindah ke KAP lain apabila auditor tidak mengikuti keinginan klien

juntuk menyimpang dari standar profesional auditor. Pada

pernyataan ke enam “Saya akan menentang keinginan klien

karena saya harus bekerja sesuai dengan standar profesioanal”

jawaban tertinggi adalah Sngat setuju sebanyak 15 responden

atau sebesar 39% dan sisanya 9 responden atau 24% menjawab

setuju dan 14 reponden atau 37% menjawab netral. Artinya

auditor menentang keinginan klien karena harus bekerja sesuai

dengan standar profesioanal. Pada pernyataan ke tujuh “Saya

akan menuruti keinginan klien untuk menyimpang dari standar

profesional auditor guna menjaga hubungan baik” jawab tertinggi

adala sangat setuju 15 responden atau 39% dan sisanya 13

responden atau 34% menjawab setuju, 8 responden atau 21%

menjawab netral dan 2 reponden atau 5% menjawab tidak setuju.

Artinya, auditor akan menuruti keinginan klien untuk menyimpang

dari standar profesional auditor guna menjaga hubungan baik.

Pada pernyataan ke delapan “Saya akan menuruti apa yang

menjadi keinginan klien walaupun dengan melanggar standar

profesional auditor” jawaban tertinggi adalah sangat setuju dan


51

setuju yaitu sebanyak 13 responden atau 34% dan sisanya 9

responden atau 24% menjawab netral dan 3 responden atau 8%

menjawab tidak setuju. Artinya, auditor akan menuruti apa yang

menjadi keinginan klien walaupun dengan melanggar standar

profesional auditor.

Dengan demikian data tanggapan responden menunjukkan

bahwa untuk variabel Tekanan ketaataan sebagian besar

mendapatkan skor 5 atau jawaban sangat setuju untuk pernyataan

negatif yaitu sebesar 129 atau 42% hal ini menunjukkan bahwa

secara umum responden memberikan tanggapan tinggi terhadap

Tekanan ketaatan. Artinya bahwa Tekanan ketaatan pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di Kota Makassar tidak baik.

Tabel 4.10
Tanggapan Responden atas Variabel Kompleksitas tugas

Jawaban
kompleksitas tugas Item Uraian Total
SS S N TS STS
F 17 9 11 1 0 38
X1.1 Percen
45% 24% 29% 3% 0% 100%
t
F 16 7 15 0 0 38
Tingkat sulitnya
X1.2 Percen
tugas 42% 18% 39% 0% 0% 100%
t
F 15 6 16 1 0 38
x1.3 Percen
39% 16% 42% 3% 0% 100%
t
F 13 9 15 1 0 38
X1.4 Percen
34% 24% 39% 3% 0% 100%
t
F 15 8 15 0 0 38
struktur tugas X1.5 Percen
39% 21% 39% 0% 0% 100%
t
F 14 9 11 4 0 38
x1.6 Percen
 37% 24%   29%  11% 0%  100% 
t
Jumlah 90 48 83 7 0 228
52

39% 21% 36% 3% 0% 100%


Sumber: Data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

1) Tingkat sulitnya tugas

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator Tingkat sulitnya

tugas dengan pernyataan yaitu “ Saya merasa mengerti

pekerjaan yang terdiri dari berbagai macam jenis tugas yang

saya kerjakan”, jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak

17 responden atau 45%, sisanya 9 responden atau 24%

menjawab setuju, 11 reponden atau 29% menjawab netral, dan 1

responden atau 3% menjawab tidak setuju. Artinya auditpr

mengerti dengan pekerjaan yang terdiri dari berbagai macam jenis

tugas yang dikerjakan. Pada pernyataan kedua yaitu “Sangatlah

tidak jelas alasan bagi saya mengapa saya harus mngerjakan

bermacam-macam tugas yang ada” jawaban tertinggi adalah

sangat setuju sebanyak 16 responden atau 42%, sisanya 7

responden atau 18% menjawab setuju, dan 15 responden atau

39% menjawab netral. Artinya,auditor merasa kurang jelas atas

berbagai macam tugas yang dikerjakan.. Pada pernyataan ketiga,

“Saya memahami dengan jelas bagaimana harus menyelesaikan

berbagai tugas” jawaban tertinggi adalah netral dengan 16

responden atau 42%, dan sisanya 15 responden atau 39%

menjawab sangat sejutu, 6 responden atau 16% menjawab setuju,

1 responden atau 3% menjawab tidak setuju. Artinya, auditor

memahami setiap tugas yang akan diselesaikan,.

2) Struktur Tugas
53

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator Struktur dengan

pernyataan yaitu“ Beberapa tugas yang berhubungan dengan

fungsi bisnis sangat tidak jelas dan begitu

membingungkan.”jawaban tertinggi adalah netral sebanyak 15

responden atau 39% dan sisanya sebanyak 13 responden atau

34% menjawab sangat setuju, 9 responden atau 24% menjawab

setuju, dan 1 reponden atau 3% menjawab tidak setuju. Artinya

auditor merasa kurang jelas dengan beberapa tugas yang

berhubungan dengan fungsi bisnis. Pada pernyataan ke lima

“Saya sangat mengerti bahwa saya harus menyelesaikan

setiap tugas yang ada dari berbagai macam tugas yang

menjadi tanggung jawab saya” jawaban tertinggi adalah Sangat

setuju dan netral dengan 15 responden atau 39%, sisanya 8

responden atau 21% menjawab setuju. Artinya, auditor mengerti

bahwa auditor harus menyelesaikan setiap tugas yang ada dari

berbagai macam tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pada

pernyataan ke enam “Saya merasa kurang jelas bagaimana cara

meyelesaikan berbagai macam tugas yang ada selama inI”

jawaban tertinggi adalah sangat setuju dengan 14 responden atau

37%, dan sisanya 9 responden atau 24% menjawab setuju, 11

responden atau 29% menjawab netral, 4 responden atau 11%

menjawab tidak setuju. Artinya, auditor merasa kurang jelas

bangaiamana menyelesaikan berbagai macam tugas yang ada

selama ini.

Dengan demikian data tanggapan responden menunjukkan

bahwa untuk variabel Kopleksitas tugas sebagian besar

mendapatkan skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 90


54

atau 39% hal ini menunjukkan bahwa secara umum responden

memberikan tanggapan tinggi terhadap Kompleksitas tugas.

Artinya bahwa Kompleksitas tugas pada Kantor Akuntan Publik

(KAP) di Kota Makassar sangat baik.

Tabel 4.11
Tanggapan Responden atas Variabel Audit Judgment

Jawaban Total
audit judgement Item Uraian
SS S N TS STS
F 24 14 0 0 0 38
y.1
penentuan tingkat Percent 63% 37% 0% 0% 0% 100%
materialitas F 19 19 0 0 0 38
y.2
Percent 50% 50% 0% 0% 0% 100%
F 18 20 0 0 0 38
y.3
Percent 47% 53% 0% 0% 0% 100%
tingkat resiko audit
F 20 13 5 0 0 38
y.4
Percent 53% 34% 13% 0% 0% 100%
F 27 10 1 0 0 38
y.5
audit mengenai going Percent 71% 26% 3% 3% 0% 100%
concern F 29 9 0 0 0 38
y.6
Percent 76% 24% 0% 0% 0% 100%
137 85 6 0 0 228
Jumlah
60% 37% 3% 0% 0% 100%
Sumber: data primer yang diolah dari hasil penelitian (2019)

1) Penentuan tingkat materialitas

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator penentuan

tingkat materialitas dengan pernyataan yaitu “Saya akan

mencegah akuntan klien untuk merubah catatan akuntansi

tertentu yang menjadi sampel pengujian yang saya pilih”, jawaban

tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 24 responden atau 63%,

sisanya 14 responden atau 37% menjawab setuju. Artinya auditor

akan mencegah akuntan klien untuk merubah catatan akuntansi

tertentu yang menjadi sampel pengujian yang dipilih. Pada


55

pernyataan kedua, “Saya tidak akan mencegah akuntan klien

untuk merubah catatan akuntansi tertentu yang menjadi sampel

pengujian yang saya pilih” jawaban tertinggi adalah sangat setuju

dan setuju dengan 19 responden atau 50%. Artinya auditor tidak

akan mencegah akuntan klien untuk merubah catatan akuntansi

tertentu yang menjadi sampel pengujian.

2) Tingkat Resiko Audit

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Tingkat resiko audit

dengan pernyataan yaitu “ Saya akan mengikuti instruksi atasan

saya dan mengeluarkan pelanggaran dari proses konfirmasi

seperti yang diminta oleh klien”, jawaban tertinggi adalah setuju

sebanyak 20 responden atau 53% dan jawaban Sangat setuju

sebanyak 18 responden atau 47%. Artinya auditor akan

mengikuti instruksi atasan dan mengeluarkan pelanggaran dari

proses konfirmasi seperti yang diminta oleh klien. Pada

pernyataan ke empat ” Saya tidak akan menyampaikan adanya

salah saji material dalam laporan keuangan audit yang diterbitkan

untuk melindungi reputasi perusahaan klien yang saat ini sedang

berkembang dan untuk menjaga hubungan baik yang selama ini

terjalin” jawaban tertinggi adalah sangat setuji dengan 20

responden atau 53%, dan sisanya 13 responden atau 34%

menjawab setuju, 5 responden atau 13% menjawab netral.

Artinya, auditor memilih untuk tidak menyampaikan adanya salah

saji material dalam laporan keuangan audit yang diterbitkan untuk

melindungi reputasi perusahaan klien yang saat ini sedang

berkembang dan untuk menjaga hubungan baik yang selama ini

terjalin.
56

3) Audit mengenai going concern

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator Audit mengenai

going concern dengan pernyataan ” Saya tidak akan mengikuti

instruksi atasan saya dan menolak untuk menghilangkan

pelanggaran dari proses konfirmasi seperti yang diminta oleh

klien.” jawaban tertinggi adalah sangat setuju dengan 27

responden atau 71%, dan sisanya 10 responden atau 26%

menjawab setuju, 1 responden atau 3% menjawab netral. Artinya,

auditor. tidak akan mengikuti instruksi atasan saya dan menolak

untuk menghilangkan pelanggaran dari proses konfirmasi seperti

yang diminta oleh klien. pada pernyataan ke enam “Saya tidak

akan menyampaikan adanya salah saji material dalam laporan

keuangan auditan yang diterbitkan” jawaban tertinggi adalah

sangat setuju dengan 29 responden atau 76%, dan sisanya 9

responden atau 24% menjawab setuju. Artinya,auditor tidak akan

menyampaikan adanya salah saji material dalam laporan

keuangan auditan yang diterbitkan.

. Dengan demikian data tanggapan responden menunjukkan

bahwa untuk variabel Audit Judgment sebagian besar

mendapatkan skor 5 atau jawaban setuju yaitu sebesar 137 atau

60% hal ini menunjukkan bahwa secara umum responden

memberikan tanggapan yang tinggi terhadap Audit Judgment.


57

Artinya bahwa audit judgment pada Kantor Akuntan Publik (KAP)

di Kota Makassar yang dihasilkan sangat baik.

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis

terlebih dahulu dilakukan pengujian atas validitas dan uji reliabilitas

untuk menjamin data yang diperoleh sudah dapat digunakan dalam

penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum diarahkan untuk

menguji alat ukur yang digunakan (kuesioner) serta data yang

diperoleh dari responden.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas setiap butir digunakan analisis item yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan

suatu instrumen dianggap valid atau layak digunakan dalam

pengujian hipotesis, yakni : Apabila koefisien kolerasi lebih besar atau

sama dengan 0,30, maka valid, demikian sebaliknya.

Tabel-tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu independensi

auditor, besaran fee audit, kualitas audit.

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Data Tekanan Ketaatan

nilai
Variabel item rhitung rtable keputusan
sign
TEKANAN x1.1 ,893** 0,30 .000 valid
KETAATAN (X1) x1.2 ,869** 0,30 .000 valid
58

x1.3 ,909** 0,30 .000 valid


x1.4 ,641**
0,30 .000 valid
x1.5 ,801**
0,30 .000 valid
x1.6 ,844**
0,30 .000 valid
x1.7 ,863**
0,30 .000 valid
x1.8 ,653**
0,30 .000 valid
Sumber: output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai indeks validitas

dari setiap butir pernyataan mengenai Tekanan ketaatan lebih besar

dari 0.30, hasil ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang

diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Data Kompleksitas tugas

nilai
Variabel item Rhitung Rtable keputusan
sign
**
x2.1 ,917 0,30 .000 Valid
**
x2.2 ,911 0,30 .000 Valid
**
KOMPLEKSITAS x2.3 ,883 0,30 .000 Valid
**
TUGAS (X2) x2.4 ,879 0,30 .000 Valid
**
x2.5 ,823 0,30 .000 Valid
**
x2.6 ,905 0,30 .000 Valid
Sumber: output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai indeks validitas

dari setiap butir pernyataan mengenai besaran fee Kompleksitas

tugas lebih besar dari 0.30, hasil ini menunjukkan bahwa semua butir

pernyataan yang diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur

penelitian.

Tabel 4.14

Hasil Uji Validitas Data Audit Judgment


nilai
Variabel item rhitung rtable keputusan
sign
Y.1 ,604** 0,30 .000 valid
Y.2 ,614* 0,30 .005 valid
AUDIT Y.3 ,444** 0,30 .000 valid
JUDGMENT (Y) Y.4 ,742** 0,30 .000 valid
**
Y.5 ,566 0,30 .000 valid
Y.6 ,584* 0,30 .002 valid
59

Sumber: output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai indeks validitas

dari setiap butir pernyataan mengenai Audit judgment lebih besar dari

0.30, hasil ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang

diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Suatu angket kuesioner dikatakan realibel atau andal apabila

jawaban apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu istrument

dikatakan realible jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) lebih

besar dari pada 0,60 dan begitu pula sebaliknya.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas dari 3 variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu independensi auditor, besaran fee

audit, kualitas audit.

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Nilai Batas


Variabel keputusan
Alpha Reliabilitas

Tekanan ketaatan .790 0,60 Reliabel

Kompleksitas .813
0,60 Reliabel
tugas
Audit judgment .730 0,60 Reliabel
Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas

variabel Tekanan ketaatan sebesar 0,790 , kemudian untuk variabel


60

Kompleksitas tugas sebesar 0,813 dan untuk Audit judgment sebesar

0,730. Berdasarkan pada hasil pengujian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa setiap item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini akan

mampu memperoleh data yang konsisten, sehingga dapat diproses lebih

lanjut.

5. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji asumsi yang digunakan untuk menguji

apakah variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut

telah berdistribusi normal, dapat diuji dengan menggunakan Kolmogrov-

Smirnov Test dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai

probabilitas atau (Asymp Sign) lebih besar dari tingkat kekeliruan 5%

(0,05) maka data tersebut berdistribusi normal dan apabila terjadi

sebaliknya maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Tabel berikut akan menunjukkan hasil dari uji normalitas dari 3

variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Independensi Auditor,

Besaran Fee Audit, Dan Kualitas Audit.

Tabel 4.16

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Kompleksita Audit


  Ketaatan s Tugas Judgmentd
N 38 38 38
Normal Mean 32.34 23.82 27.42
Parametersa,b
Std. 6.214 5.034 1.912
Deviation
Most Absolute .192 .158 .172
Extreme
Positive .109 .146 .113
Differences
Negative -.192 -.158 -.172
61

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 .971 1.058


Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .302 .213
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi variabel Tekanan Ketaatan sebesar 0.122>0,05, variabel

Kompleksitas tugas sebesar 0,302 >0,05,variabel Audit Judgment

sebesar 0.213>0,05. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah ada korelasi antara

variabel independen. Uji multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria dalam

pengujian ini adalah data dapat dikatakan bebas dari multikolonieritas

apabila memperoleh hasil nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Tabel berikut akan menunjukkan hasil dari pengujian

multikolonieritas dari variabel-variabel indenpenden dalam penelitian ini.

Tabel 4.17

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 35.608 .938   37.954 .000    

Tekanan -.123 .058 -.401 -2.108 .042 .236 4.230


Ketaatan
Kompleksita -.176 .072 -.464 -2.443 .020 .236 4.230
s Tugas
62

a. Dependent Variable: Audit Judgmentd


Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan pada tabel 4.16 diatas diperoleh hasil untuk semua

variabel independen yaitu Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas tugas

dalam penelitian ini masing-masing adalah tolerance 0,236 >0,10 dan

nilai VIF 4,230 <10,00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data

tersebut bebas dari multikolonieritas dan dapat digunakan dalam

pengujian selanjutnya.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Dasar pengambilan keputusan pada uji

heterokedastisitas ini adalah jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05

maka tidak terjadi heterokedastisitas dan begitupula jika terjadi

sebaliknya.

Tabel berikut akan menunjukkan hasil uji heterokedastisitas pada

variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4.18

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35.608 .938   37.954 .000
Tekanan_Ketaatan -.123 .058 -.401 -2.108 .042
Kompleksitas_Tugas
-.176 .072 -.464 -2.443 .020

Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)


63

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa untuk variabel-variabel

independent dalam penelitian ini yaitu Tekanan ketaatan dan

Kompleksitas tugas diperoleh nilai signfikansi > 0,05 untuk masing-

masing variabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada data tersebut dan data tersebut dapat

digunakan untuk pengujian selanjutnya.

B. Pembahasan

1. Analisis Data Penelitian

a. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai penyebaran data variabel-variabel penelitian yaitu Tekanan

Ketaatan(X1), Kompleksitas tugas (X2) dan Audit judgment (Y) telah

dilakukan dengan baik.

Tabel 4.19

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation
Std.
  Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic
TOTAL_X
38 20.00 20.00 40.00 32.3421 1.00799 6.21366
1
TOTAL_X
38 14.00 16.00 30.00 23.8158 .81666 5.03424
2
TOTAL_Y 38 6.00 24.00 30.00 27.4211 .31017 1.91200
Valid N
(listwise) 38            

Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

(mean) variabel-variabel dalam penelitian ini Tekanan ketaatan (x1)

sebesar 32.3421 lebih besar dari standar deviasi yaitu 6,21366,

Kompleksitas tugas f sebesar 23,8158 lebih besar dari standar deviasi


64

yaitu 5,03424 dan Audit judgment sebesar 27,4211 lebih besar dari pada

standar deviasi yaitu 1,91200. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa penyebaran data pada instrument variabel-variabel tersebut telah

disebar dengan baik karena nilai rata-rata dari setiap instrument lebih

besar dari standar deviasinya.

b. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk mendeskripsikan data sampel

dan hasilnya akan digenerelisasikan untuk populasi dimana sampel

diambil. Analisis inferensial dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linear berganda.

Tabel 4.20

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 35.608 .938   37.954 .000

Tekanan -.123 .058 -.401 -2.108 .042


Ketaatan
Kompleksitas -.176 .072 -.464 -2.443 .020
Tugas

Sumber: Output Data SPSS 23.0 for Windows (2019)

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.19 dapat dibuat persamaan

regresi linear berganda untuk penelitian ini sebagai berikut :

Y = 35.608 + -0,123x1 + -0,176x2

Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa terdapat nilai

konstanta sebesar 35,608 Hal ini berarti bahwa jika variabel dependen

konstan, maka Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas tugas berpengaruh


65

terhadap Audit judgment sebesar 35,608. Selain itu persamaan regresi

linear berganda di atas, terdapat nilai koefisien regresi variabel Tekanan

ketaatan dan Kompleksitas tugas yang positif artinya apabila terjadi

perubahan pada variabel Tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas,

maka akan menyebabkan perubahan secara searah dengan variabelAudit

judgment.

Koefisien regresi Tekanan ketaatan sebesar -0,123 yang berarti

bahwa jika tekanan waktu naik sebesar satu satuan, maka audit judgment

akan mengalami peningkatan sebesar -0,123 satuan atau sebesar 12,3%

dengan asumsi bahwa Tekanan ketaatan dianggap konstan.

Koefisien regresi Kompleksitas tugas sebesar -0,176, yang berarti

bahwa jika Kompleksitas tugas naik sebesar satu satuan, maka audit

judgment akan mengalami peningkatan sebesar -0,176 satuan atau

sebesar17,6% dengan asumsi bahwa variabel Kompleksitas tugas

dianggap konstan.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R Square mempunyai interval antara 0 sampai 1. Jika bernilai

besar atau mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.


66

Tabel 4.21

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Std. Error Change Statistics

Mode R Adjusted R of the R Square F Sig. F


l R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
a
1 .837 .701 .684 1.0745 .701 41.074 2 35 .000

a. Predictors: (Constant), X2, X1


Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan data pada tabel 4.20, diketahui koefisien determinasi

(R2) dalam penelitian ini sebesar 0,701 adalah pengkuadratan dari

koefisien korelasi atau R, yaitu 0,837 x 0,837 = 0,701 atau sebesar 70,1%

yang berarti bahwa sebesar 70,1% Tekanan ketaatan dan Kompleksitas

tugas dapat mempengaruhi Audit judgment pada Kantor Akuntan Publik

(KAP) di Kota Makassar. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 70,1% =

29,9%) dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti dapat dilihat

pada penelitian terdahulu yaitu yusriante (2012) bahwa variabel lain yang

dapat mempengaruhi audit judgment seperti gender, pengalaman dan

pemahaman kode etik.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui independensi auditor dan

besaran fee audit secara simultan atau secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap penghentian kualitas audit. Kriteria dalam pengujian

simultan (uji F) adalah apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha
67

ditolak, begitu pula sebaliknya. Hasil uji simultan (uji F) dapat dilihat pada

table berikut:

Tabel 4.22

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 94.851 2 547.426 41.074 ,000b

Residual 40.412 35 1.155    


Total 135.263 37      
a. Dependent Variable: Audit Judgmentd
b. Predictors: (Constant), Kompleksitas Tugas , Tekanan Ketaatan
Sumber: Output SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan tabel hasil uji simultan (uji F) di atas, menunjukkan

nilai Fhitung sebesar 41,074 pada tingkat signifikansi 0,000. Hasil yang

diperoleh pada Ftabel adalah sebesar 3,267. Ftabel diperoleh pada tingkat

signifikan dengan derajat kebebasan yaitu df1 = 2 dan df2 = 35. Karena

Fhitung > Ftabel (41,074 > 3,267) dan nilai tingkat probabilitas > tingkat

signifikansi (0,05 > 0,000), maka dapat disimpulkan H 0 ditolak dan Ha

diterima, yang berarti Tekanan ketaatan dan Kompleksitas tugas secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap audit judgment pada Kantor

Akuntan Publik Kota Makassar. Hal ini berarti semakin tinggi Tekanan

ketaatan dan kompleksitas tugas maka akan semakin tinggi pula Audit

judgment yang dihasilkan.

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variable independensi

auditor dan besaran fee audit secara individu berpengaruh terhadap

variabel kualitas audit. Kriteria pada pengujian parsial (Uji t) ini adalah jika
68

Thitung < Ttable maka dapat dinyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak,

begitupun sebaliknya. Hasil uji parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 35.608 .938   37.954 .000

Tekanan -.123 .058 -.401 -2.108 .042


Ketaatan
Kompleksitas -.176 .072 -.464 -2.443 .020
Tugas

Sumber: Output Data SPSS 23.0 for Windows (2019)

Berdasarkan hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa variabel

Tekanan ketaatan memiliki nilai thitung sebesar -2,108 dengan tingkat

signifikansi 0,042. Diperoleh nilai ttabel sebesar 2,028 dengan probabilitas

0,05 dan derajat kebebasan (df) = 36. Dari penjelasan tersebut diperoleh

bahwa thitung < ttabel (2,108 > 2,028) dan juga probabilitas > tingkat

signifikansi (0,05 < 0,42). Hal ini berarti H 0 ditolak dan Ha diterima yang

berarti Tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap audit judgment

pada Kantor Akuntan Publik Kota Makassar.

Selanjutnya, berdasarkan Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa

variabel Tekanan ketaatan memiliki nilai thitung sebesar -2,433 dengan

probabilitas 0,05 dan derajat kebebasan (df) = 36. Dari penjelasan

tersebut diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,443 > 2,028) dan nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 (0,020 > 0,05), maka dapat disimpulkan H 0 ditolak
69

dan Ha diterima, yang berarti Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan

terhadap Audit judgment pada Kantor Akuntan Publik Kota Makassar.

3. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Pengaruh Tekanan Ketaatan Dan Kompleksitas Tugas Audit

Judgment

Hasil penelitian menyatakan bahwa Tekanan ketaatan Dan

Kompleksitas tugas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

singnifikan negatif terhadap audit judgment dilihat berdasarkan

perbandingan antara Fhitung > Ftabel yaitu 41,074 > 3,267 dan dilihat pula

berdasarkan nilai tingkat profitabilitas > tingkat signifikansi yaitu 0,05 >

0,000. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima, ini terbukti dari

hipotesis yang dihasilkan menunjukkan Tekanan Ketaatan dan

Kompleksitas tugas secara bersama-sama berpengaruh signifikan negatif

terhadap audit Judgment. Hal ini berarti, semakin tinggi Tekanan ketaatan

dan semakin banyak Kompleksitas tugas yang diterima auditor maka

semakin kecil audit judgment yang dihasilkan.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Desy indah sari(2017), Kadek ayu sinta (2014) yang juga

memperoleh hasil signifikan negative antara Tekanan ketaatan dan

Kompleksitas tugas terhadap Audit judgment.

b. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan dari analisis data dan hasil pengujian hipotesis

diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,108 > 2,028 yang menunjukkan hipotesis

yang di ajukan diterima, yang berarti Tekanan ketaatan berpengaruh

signifikan terhadap Audit judgment pada Kantor Akuntan Publik Kota

Makassar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi


70

Tekanan ketaatan maka akan semakin rendah Audit judgment yang

dihasilkan.

Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Stacia(2015), yang memperoleh hasil Tekanan ketaataan

berpengaruh signifikan terhadap Audit judgment.

c. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan dari analisis data dan hasil pengujian hipotesis

diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu 2,433 > 2,028 dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti Kompleksitas tugas berpengaruh

signifikan terhadapAudit judgment . Dengan demikian, dapat dikatakan

Semakin banyak Kompleksitas tugas akan mempengaruhi auditor untuk

merusak judgment yang akan dihasilkannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Takiahi dan Zuraidah (2011) yang memperoleh hasil bahwa Kompleksitas

tugas berpengaruh signifikanAudit Judgment.

d. Keeratan Hubungan antar Variabel (R2)

Keeratan hubungan antar variabel dapat dilihat dari koefisien

determinasi (R2) dalam penelitian ini. Nilai koefisien determinasi antara

variabel Tekanan ketaatan dan Kompleksitas tugas terhadap Audit

judgment sebesar 0,701. Hal ini berarti sebesar 70,1% variasi dari

variabel Audit judgment dapat dijelaskan oleh variasi variabel Tekanan

ketaatan dan Kompleksitas tugas pada Kantor Akuntan Publik di Kota

Makassar.

Berdasarkan nilai R2 sebesar 70,1% dapat disimpulkan bahwa

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent tergolong

Tinggi yang disebabkan karena Sebagian responden yang menjawab

Sangat setuju terhadap variabel dependent dan independent. Pada


71

variable Tekanan ketaatan, dalam indikator Tekanan dari atasan

sebagian besar responden menjawab Sangat setuju pada pernyataan

pertama sampai dengan pernyataan ke empat. indikator Tekanan dari

klien pada pernyataan ke lima sampai dengan ke delapan sebagian besar

responden menjawab Sangat setuju, hanya beberapa responden yang

menjawab netral..

Pada variabel Kompleksitas tugas, dalam indikator Tingkat

sulitnya tugas sebagian besar responden menjawab sangat setuju hanya

sebagian responden yang menjawab setuju, netral, tidak setuju. Dalam

indikator Struktur tugas pada pernyataan Keempat sebagian besar

responden menjawab netral, hanya beberapa responden yang menjawab

sangat setuju, setuju, tidak setuju. Pada pernyataan kelima sebagian

besar responden menjawab sangat setuju dan netral hanya beberapa

responden yang menjwab setuju. Pada pernyataan ke enam sebagian

besar responden menjawab sangat setuju, hanya beberapa responden

yang menjwab setuju, netral, tidk setuju.

Pada variabel Audit Judgment dalam indikatorPenentuan tingkat

materialitas , sebagian besar responden menjawab sangat setuju, dan

selebihnya menjawab setuju.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin Tinggi Tekanan

ketaatan dan semakin banyak Kompleksitas tugas yang didapatkan

selama mengaudit maka Audit Judgment yang akan dihasilkan auditor.

Sisanya sebesar (100% - 70,1% = 29,9%) dipengaruhi faktor lain yang

tidak dibahas dalam penelitian ini. Faktor-faktor lain yang tidak diamati

oleh peneliti dapat dilihat pada penelitian terdahulu Yusriante(2012)

bahwa variabel lain yang dapat mempengaruhi Audit judgment seperti

Gender, Pengalaman, dan pemahaman kode etik.


72

Anda mungkin juga menyukai