Askep Gangguan Kognitif Demensia
Askep Gangguan Kognitif Demensia
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepereawatan
Gerontik
Disusun oleh:
Kelompok 3 /3B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
3. Ibu Rika Mayasari, S.Kep,Ns. M.Kes Selaku dosen pembimbing mata kuliah
5. Kedua Orang Tua kami yang senantiasa mendukung kami. Serta rekan-rekan
Oleh karena itu penulis mengharapkan banyak kritik maupun saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
atau progresif dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang lebih tinggi,
dalam kondisi lain terutama atau sekunder yang mempengaruhi otak (Durand
yang lebih sederhana, menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak
lanjut. Bahkan, penurunan fungsi kognitif ini bisa dialami pada usia
1
penyakit yang hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia
dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin
(Harvey, R. J. et al. 2003). Untuk mengurangi risiko, otak perlu dilatih sejak
&Rossor, M. N, 2003).
Kondisi ini tentu saja menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan
masalah demensia. Betapa besar beban yang harus ditanggung oleh negara
atau keluarga jika masalah demensia tidak disikapi secara tepat dan serius,
masalah demensia merupakan masalah masa depan yang mau tidak mau
Demensia?
2.3 Tujuan
2
2. Mengetahui bagaimana Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan
2.4 Manfaat
kognitif demensia.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
kronis atau progresif dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang
4
Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang
2. Etiologi
a. Penyakit alzheimer
b. Serangan Stroke
5
c. Serangan lainnya
3. Manifestasi klinis
n. Inkontinensia urine
4. Klasifikasi
6
alzheimer, biasanya diderita oleh pasien usia lanjut dan merupakan
kepribadian.
b. Demensia vaskuler
populasi usia <65 tahun sekitar 1,2-4,2%, dan pada kelompok usia
5. Tingkatan Demnsia
a. Stadium demensia:
7
spontan menurun. Fungsi memori yang terganggu bisa
3) Stadium III
akibat infeksi.
b. Tingkatan Demensia
1) Demensia Buruk
8
berat sehingga penderita pada kondisi ini tidak dapat melakukan
2) Demensia Sedang
(Gluhm et all,2013).
all,2013).
6. Patofisiologi
Demensia sering terjadi pada usia >65 tahun, gejala yang mucul
gejala yang menonjol pada tahap awal, mereka sebagaimana lansia pada
awal dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat dan
sering lupa jika meletakkan suatu barang. Mereka sering kali menutup-
nutupi hal tersebut dan meyakinkan bahwa itu adalah hal yang biasa pada
usia mereka.
9
Kejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat
penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga
penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka. Gejala
seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya
akan memperparah kondisi lansia. Pada saat ini mungkin saja lansia
demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan.
7. Tahapan Demensia
a. EarlyStage
10
sekitarnya, menunjukan kesulitan dalam berbahasa, kurangnya
b. Middle Stage
tidak ada, tidak bisa mengatur dirinya sendiri dan bergantung pada
orang lain.
c. Late Stage
Pada tahan ini tahap akhir, pasien akan kehilangan fungsi serta
mengiterpretasikan kejadian.
8. Pemeriksaan Penunjang
11
laboratorium normal, pemeriksaan laboratorium rutin sebaiknya
b. Imaging
periodic.
e. Pemeriksaan neuropsikologi
12
solving. Pemeriksaan neuropsikologi sangat berguna terutama pada
9. Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
Memantine.
Risperidone).
13
b. Dukungan atau Peran Keluarga
(Harrisons,2014).
c. Terapi Simtomatik
1) Diet
(Harrisons,2014) :
14
4) Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman
tetap sehat.
10. Pathway
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Identitas klien yang biasa dikaji pada klien dengan demensia adalah
usia (tempat/ tanggal lahir) karena banyak klien lansia yang mengalami
b. Keluhan utama
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai keadaan klien saat
pengkajian.
15
d. Riwayat kesehatan dahulu
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
Yang perlu dikaji adalah aktivtias apa saja yang biasa dilakukan
16
2) Pola nutrisi
lupa.
3) Pola eliminasi
17
10) Pola mekanisme/ penanggulangan stress dan koping
2. Diagnosa keperawatan
e. Risiko jatuh b.d usia ≥ 65 tahun pada dewasa dan ≤2 tahun pada anak,
18
3. Intervensi keperawatan
1) Stroke
2) Cedera kepala
3) Kejang
4) Penyakit Alzheimer
5) Depresi
6) Intoksikasi alcohol
7) Penyalahgunaan zat
NOC:
1) Memori
2) Orientasi kognitif
3) Status kognitif
NIC:
klien
19
3) Beri latihan orientasi misalnya klien berlatih mengenai informasi
20
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kronis atau progresif dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang
seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan, membaca buku yang
3.2 Saran
saran dari para pembaca. Semoga bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37372386/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PAS
IEN_DEMENSIA_DENGAN_GANGGUAN_POLA_TIDUR_DI_GRIYA
22