Anda di halaman 1dari 7

5/12/2016

OSTEOPOROSIS
(Penyakit Pengeroposan Tulang)
Tulang)

SMF INTERNA & INST.PKRS


( PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT)
RSUP H.ADAM MALIK

Apakah Osteoporosis itu ?


Osteoporosis adalah suatu
penyakit yang ditandai Osteoporosis :
dengan :
Proses pengeroposan berlebihan dan
Berkurangnya massa tulang
tidak diikuti proses pembentukan
Ada kelainan mikro
arsitektur yang cukup
jaringan tulang
Berakibat meningkatnya
kerapuhan tulang Tulang jadi tipis dan rapuh
Resiko terjadi patah tulang

Bagaimana mengetahui
Terjadinya Osteoporosis seseorang menderita
Osteoporosis?
• Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan antara
proses pengrusakan tulang dengan pembentukan
• Nyeri tulang belakang menahun,
tulang yang disebut dengan Remodeling Tulang.
hilang timbul
• sel pengrusak tulang disebut osteoklas dan
• Pembengkokan tulang belakang
sel pembentuk tulang disebut osteoblas.
• Tinggi badan berkurang
• pada osteoporosis, proses pengrusakan tulang
terjadi berlebihan dan tidak diikuti oleh proses • Kejang otot penopang punggung
pembentukan tulang yang cukup, sehingga tulang • Sering tidak bergejala kecuali
menjadi lebih tipis dan rapuh.
telah terjadi fraktur

1
5/12/2016

Tulang merupakan organ yang dinamis


selalu berobah dan mengalami perubahan
Siklus hidup tulang
Ada proses pengeroposan (-osteoklas) Antara massa tulang dan kekuatan tulang
berhubungan erat. Semakin tinggi massa tulang,
Diikuti proses pembentukan (=Osteoblas) semakin kecil terjadi resiko fraktur. Orang yang
Jadi tulang diganti dengan yang lebih baru
mempunyai puncak massa tulang yang lebih
Proses ini berpasangan dan seimbang tinggi butuh waktu lama untuk berkembang
PROSES REMODELING
menjadi osteoporosis dan risiko fraktur juga lebih
minim.
Proses Pembentukan dilanjutkan
dengan proses mineralisasi

Tulang jadi kuat dan sempurna

Hubungan antara Puncak massa tulang dengan usia


Massa tulang puncak
• Adalah keadaan dimana tercapainya kepadatan tulang
Puncak massa Penurunan massa
secara maksimal. tulang tulang

• Puncak massa tulang dicapai pada usia 30-an baik


pada wanita maupun pria dan sangat dipengaruhi oleh
Massa tulang

faktor keturunan dan faktor lingkungan seperti nutrisi


Laki-laki Menopause
yang baik dan pola hidup aktif dan latihan fisik.

• Sesudah usia 30-an, secara bertahap massa tulang


berkurang. Pada wanita menopause mengalami
Perempuan
penurunan massa tulang yang cepat pada 5 tahun
pertama dan kemudian berlangsung lambat sampai
sepanjang hidupnya. 20 40 60 80
Umur ( tahun )

Faktor-faktor yang menyebabkan


5. Obat-obatan, misalnya
timbulnya osteoporosis : penggunaan kortikosteroid
jangka panjang.

1. Umur, setiap peningkatan umur 10 thn, 6. Merokok dan alkohol,


meningkatkan osteoporosis.
resiko osteoporois 1,5 – 2 kali.
7. Kurang hormon seks, baik
2. Ras, kulit putih lebih banyak dibandingkan androgen maupun estrogen.
kulit berwarna. 8. Penyakit kronik seperti
3. Jenis kelamin, wanita lebih banyak penyakit hati, ginjal dan
saluran cerna.
dibandingkan pria.
4. Makanan, misalnya kekurangan kalsium
9. Aktivitas tubuh yang kurang.

2
5/12/2016

PEMBAGIAN OSTEOPOROSIS
Faktor risiko yang tidak dapat diubah :
1. Osteoporosis Primer
Type I
1. Jenis kelamin, umumnya wanita lebih ringan dan tulang Wanita
Post menopause
lebih kecil dibanding pria. defisiensi estrogen
2. Usia lanjut. timbul 10 tahun setelah menopause.
3. Ras, wanita Asia dan Caucasian lebih mudah terkena
osteoporosis dibandingkan wanita Afrika. Type II
4. Bentuk badan, semakin kecil dan kurus tubuh seseorang Senile/ Usia Lanjut
semakin berisiko mengalami osteoporosis. Pria dan wanita
5. Beberapa penyakit seperti : anoreksia, diabetes, diare Resorbsi>>Formasi
Resorbsi
kronis, penyakit ginjal atau hati. Timbul pada usia>65
usia>65 tahun

PEMBAGIAN OSTEOPOROSIS
2. Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis yang timbul karena
penyakit lain atau pemakaian obat-
obatan. Apa Konsekuensi
◦ Obat-
Obat-obatan
kortikosteroid Osteoporosis
alkohol
diuretik
heparin
◦ Immobilisasi
◦ Penyakit endokrin
hiperparathyroid,, DM
hiperparathyroid
◦ Penyakit lambung dan liver

Konsekuensinya :
Terjadinya fraktur akibat trauma ringan atau
bahkan tanpa trauma

Menyebabkan beberapa masalah seperti:


nyeri bagian belakang
• Perubahan bentuk tulang belakang
• Penurunan tinggi badan
• Penurunan mobilitas

Penurunan kualitas hidup penderitan

3
5/12/2016

PREVALENSI OSTEOPOROSIS
PADA WANITA Di INDONESIA

WANITA WANITA
50 - 59 TAHUN 60 - 70 TAHUN

24% 62%

Penyakit-penyakit yang memiliki


IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN resiko terjadinya Osteoporosis
RESIKO OSTEOPOROSIS Acromegaly
Acrenal atrophy and Addison’s Disease
Amyloidosis
A. Usia Lanjut
Ankylosing spondylitis
B. Usia 60 − 70 thn > 30% wanita menderita Chronic obstructive pulmonary disease
osteoporosis Congenital porphyria
Cushing’s syndrome
C. Usia > 80 thn 70%.
Endometriosis
Epidermolysis bullosa
Oleh karena. Gastrectomy
Gonadal insufficiency (primary and secundary)
berkurangnya estrogen (menopause) dan
Hemochromatosis
proses penuaan (massa tulang menurun) Idiopathic scoliosis

Penyakit-penyakit ….( Lanjutan 1)


Penyakit-penyakit ….( Lanjutan 2)
Hemophilia
Hyperparathyroidism
Pernicious Anemia
Hypophosphatasia
Insulin - Dependent Diabetes Mellitus Rheumatoid Arthritis
Lymphoma and Leukemia Sarcoidosis
Malabsorption symdromes Severe Liver Disease Especially Primary Biliary Cirrhosis
Mastocytosis
Thalassemia
Multiple sclerosis
Nutritional Disorders Thyrotoxicosis
Osteogenesis imperfecta Tumorsceretion of Parathyroid Hormone - Related Peptide
Parenteral Nutrition

4
5/12/2016

Obat /Zat yang memiliki resiko


timbulnya Osteoporosis Diagnosa Osteoporosis
•Aluminium
•Anticonvulsants
•Cigaretter Smoking Pemeriksaan Fisik
•Cytotoxic drugs Bone Densitometry
•Excessive Alcohol
•Excessive Thryroxine
Petanda Biokimia
•Glucocorticosteroids and Gambaran Radiografik
Adrenocorticotropin
•Gonadotropin - Releasing Hormone Agonists
•Heparin
•Lithium
•Tamoxifen (Premenopausal use)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab


1. Tulang Vertebra: - deformitas (kifosis) 1. Met. Kalsium : - kalsium total

- nyeri - kalsium ion

- tanda fraktur - fosfat

2. Tinggi badan: ada penurunan - albumin

3. Penyakit pada anamnese : buktikan pada pemeriksaan fisik - kalsium urine

4. Kelainan payudara dan kelainan vascular - fosfat urine


- PTH
- 25 (OH) D (atas indikasi)

2. Pertanda biokimia tulang (menilai derajat turnover bone /


keberhasilan pengobatan): Pemeriksaan Radiologik
* alkaline fosfatase 1. Vert. Lumbalis & Thorakalis AP dan Lateral
* osteokalsin - fractur
* deoksifirtidinolin urine - untuk deteksi dini osteoporosis kurang
memuaskan oleh karena baru dapat setelah
penurunan densitas massa tulang > 30 %
3. Tes fungsi hati dan ginjal (atas indikasi)

2. Mamografi
4. Kadar testosteron dan LH pada laki-laki
- Persiapan terapi pengganti hormonal

5
5/12/2016

Pemeriksaan Densitometri Tulang (Dexa)


1. Wanita dengan def estrogen
2. Abnormalitas tulang belakang atau rontgen foto
dijumpai osteopenia
3. Pemakaian glucocortiroid jangka panjang
4. Penderita hiperparatiroidsme primer
5. Evaluasi : - tidak responsif terhadap therapi
- penurunan densitas massa tulang cepat

6. Evaluasi penderita dengan resiko tinggi :


- amenore

- hiperparatiroid sekunder
- anoreksi nervosa
- alkoholism
- terapi anti konvulsan
- fraktur multiple atraumatik

6
5/12/2016

PENGOBATAN
PENANGANAN OSTEOPOROSIS 1. Analgesik
2. Kalsium : ♦ Dieet
♦ Kalsitonin
♦ Kalsitrial
TUJUAN 3. Terapi Pengganti Hormonal : ♦ Premarin
♦ Prorera
Cegah berlanjutnya kehilangan massa tulang. ♦ Testoteron
4. Bifosfonat : ♦ Alendronat
Stimuli pembentukan tulang
♦ Risedronat
Cegah terjadinya fraktur & mikrofraktur 5. Rehabilitasi Medik
6. Bedah
Mengatasi nyeri

Faktor resiko yg dapat diubah :

1. Merokok, dapat dihentikan


2. Peminum alkohol, kurangi konsumsi
alkohol
Bagaimana mencegahnya 3. Kekurangan asupan kalsium, dapat
diatasi
4. Kurang exercise, lakukan program
latihan
• Berat badan kurang, agar ditingkatkan
6. Penggunaan obat seperti steroid,
phenobarbital, phenytoin dikurangi atau
dihindari.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai