Anda di halaman 1dari 6

NAMA DAN FUNGSI BEBERAPA JENIS BAKTERI PROBIOTIK

Nama bakteri pH optimum Fungsi dan metabolisme


Bacillus subtilis 7,3-8,1 Menghasilkan enzim protease untuk menguraikan limbah protein sisa pakan dan kotoran.
Bacillus licheniformis 7,3-8,8 Menghasilkan senyawa yang menghambat perkembangan bakteri merugikan (Vibrio spp.)
Bacillus pumilus 8,3-9,8 Membantu proses nitrifikasi pada proses detoksifikasi ammonia
Bacillus polymixa 6,0-7,2 Menghasilkan senyawa polymixin yang berperan untuk keseimbangan populasi plankton
Bacillus coagulans 7,5-9,0 Membentuk bio koagulan dan menstabilkan system bioflok dalam perairan tambak
Menghasilkan metabolt sekunder cerein yang mampu mencegah blooming plankton Blue Green Algae (BGA) dan
Bacillus cereus 6,0-8,0
Dinoflagellate
Bacillus megaterium 7,0-7,5 Menghasilkan senyawa antibakteri megacin yang menghambat pertumbuhan mikroba pathogen
Bacillus alvei 6,5-7,5 Membentuk biofilm untuk menstabilkan system heterotrof pada kolam budidaya
Bacillus amyloliquefaciens 8,2-9,7 Menghasilkan enzim amylase dan lipase untuk menguraikan sisa karbohidrat dan lemak dari pakan
Bacillus brevis 6,5-7,5 Menghasilkan enzim hidrolitik untuk menghidrolisis neurotoxin Vibrio spp.
Bacillus circulans Menyerap ammonia dan memperlancar siklus penguraian limbah protein dasar lumpur
Bacillus firmus Menghasilkan enzim hidrolitik untuk menghidrolisis racun geosmin dari BGA
Menghasilkan enzim proteolityc peptidase yang memutuskan ikatan peptida selubung virus, sehingga menghambat
Bacillus pumilus
perkembangan virus
6,5-7,5 Memproduksi kristal protein dalam sel selama fase sporulasi. Kristal toksin memegang peranan penting karena
Bacillus thuringiensis
aktivitasnya sebagai insektisida
Thiobacillus denitrificans Menetralkan racun H2S dan nitrit melalui reaksi denitrifikasi
Thiobacillus ferrooxidans Mentetralkan racun H2S dan mengoksidasi ion besi yang menghambat respirasi dan pertumbuhan udang
Thiobacillus thiooxidans 2,0-4,0 Mengoksidasi senyawa sulfur menjadi senyawa yang tidak beracun dan menstabilkan air
Thiobacillus novellus Menetralkan racun H2S dalam lingkungan dasar tambak yang sangat asam pada lahan gambut dan pirit
Menghasilkan enzim ekstra seluler seperti,endo amilase, mananase, selulase dan α-glaktosidase yang dapat memperbaiki
Lactobacillus bulgaricus
proses pencernaan
Lactobacillus lactis Membantu proses pencernaan, membentuk biofilm PHA, sebagai bioremediasi dan biokontrol terhadap pathogen.
Menghasilkan asam laktat dan katalase untuk memperbaiki system pencernaan udang, memperbaiki dasar tambak secara
Lactobacillus plantarum
anaerob, mencegah konsumsi oksigen berlebihan didasar kolam
Membentuk koloni-koloni bakteri menguntungkan pada dinding saluran pencernaan sehingga menghalangi infeksi
Lactobacillus casei
penyakit
Lactobacillus acidophilus 4,6-6,8 Menghasilkan senyawa asam-asam organic yang mampu menghambat perkembangan bibit penyakit di saluran pencernaan
Menfermentasi bahan organik didasar tambak secara anaerob, sehingga mengurangi produksi gas-gas beracun dari dasar
Lactobacillus rhamnosus
tambak
Lactobacillus brevis Menghasilkan senyawa-senyawa adjuvant polisakarida yang mampu memicu system kekebalan tubuh udang.
BAKTERIOLOGI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME Syarat bakteri dapat digunakan sebagai probiotik tambak udang adalah sbb:
1. Stabil dalam penyimpanan dan distribusi, produk yang tidak stabil dapat
Bakteriologi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang khusus mengubah sifat dan fungsi bakteri.
mempelajari tentang bakteri, perkembangbiakan bakteri, pemurnian bakteri,
2. Tidak terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adanya kontaminasi
inovasi rekayasa metabolisme bakteri dan pemanfaatanya. Aplikasi
bakteriologi dalam budidaya udang diantaranya adalah untuk pengolahan air menunjukan tingkat hygienitas produk.
dan lumpur, menguraikan sisa pakan dan kotoran, menghambat pertumbuhan 3. Tahan asam, sehingga probiotik dapat hidup dan melindungi saluran
mikroba merugikan, meningkatkan imunitas dan membantu proses pencernaan pencernaan udang yang bersifat asam.
makanan. Secara alami bakteri dilingkungan tambak sudah ada, namun bakteri 4. Sumber bakteri harus jelas dan ada nomor serial varietas bakteri yang
yang ada dilingkungan sangat beragam dan pada kenyataanya tidak semua berlaku secara international. Pengambilan bakteri secara acak dari
bakteri dapat menguntungkan untuk budidaya udang.
lingkungan dapat mengakibatkan kontaminasi dan membawa bibit
Bakteri mempunyai karakter tertentu dan bekerja spesifik. Contohnya
bakteri nitrobacter yang bekerja untuk proses nitrifikasi (pengubahan nitrit penyakit.
menjadi nitrat), bakteri polyphosphate accumulating yang bekerja untuk
mengikat phosphate, bakteri sulfur yang berperan dalam siklus sulfur dan Aplikasi bakteri harus tepat sasaran, artinya penggunaan bakteri harus
menetralkan H2S, dan bakteri-bakteri lainnya yang mempunyai peran masing- sesuai fungsi dan cara kerja bakteri tersebut. Aplikasi bakteri dilakukan sesuai
masing dilingkungan. fase-fase dimana bakteri akan berfungsi optimal, misalnya bakteri denitrifikasi
Keberadaan bakteri-bakeri menguntungkan harus dijaga agar atau bakteri sulfur akan lebih tepat diaplikasikan pada saat fase budidaya
populasinya cukup banyak untuk mengimbangi beban kepadatan tebar pada menghasilkan nitrat dan H2S. Sehingga biaya dan tenaga kerja yang
budidaya dan pencemaran yang ditimbulkannya. Karena pada budidaya udang dikeluarkan untuk pembelian produk dan aplikasi bakteri dapat tepat sasaran.
modern pada dasarnya adalah memanipulasi cara hidup alami udang dengan
kepadatan dan beban pakan yang tinggi. Dalam hal kepadatan dan beban MEKANISME KERJA BAKTERI
pencemaran, hal ini merupakan suatu kondisi yang melebihi kondisi alaminya, 1.Bacillus
sehingga peran teknologi dan inovasi bakteriologi sangat berperan untuk Bacillus adalah golongan bakteri pengurai bahan organik (heterotrof)
mengimbangi kondisi tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan bakteri- dan penghasil senyawa antimikroba serta hasil metabolisme yang membantu
bakteri dengan varietas unggul yang diproduksi dengan teknologi tinggi proses penguraian limbah. Cara kerja bakteri bacillus dalam menguraikan
dengan proses G.I.S. (Genetic Improvement System). limbah organik adalah dengan cara memotong ikatan polisakarida maupun
Pada kondisi tertentu dimana bakteri biasa sudah tidak mampu lagi, maka ikatan peptida menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah
inovasi dalam bidang bakteriologi untuk menghasilkan bakteri-bakteri varietas diuraikan oleh golongan bakteri sejenis yang strain nya berdekatan. Setiap
unggul harus dilakukan. jenis bakteri bacillus bekerja dengan cara spesifik dalam memotong ikatan
Aplikasi bakteri harus logis dan tepat sasaran. Logis, artinya bakteri senyawa organik ini. Limbah pakan mengandung protein dengan kandungan
yang digunakan harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah bakteriologi. Dan tepat asam amino yang komplek, oleh karena itu diperlukan kompleksitas spesies
sasaran artinya, pemakaian bakteri harus sesuai kondisi lingkungan dan fungsi bakteri yang beragam. Semakin banyak macam/jenis spesies bakteri bacillus
dari bakteri tersebut. Penggunaan bakteri yang tidak sesuai kaidah-kaidah yang digunakan maka semakin efektif kerja bakteri tersebut dalam penguraian
bakteriologi dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang terjadi, maka limbah yang komplek
yang terjadi adalah fungsi bakteri tidak akan optimal. Protein tersebut mengandung 20 asam amino dengan berbagai macam
jenis ikatan kimia (peptide, beta, gamma, alfa, kovalen, primer, sekunder,
tertier, dll) yang harus dipecahkan oleh bakteri pengurai. Oleh karena itu
penambahan tiga jenis bakteri bacillus saja kadang tidak cukup memberikan
hasil yang diharapkan, karena untuk menguraikan ikatan kimia yang komplek senyawa sulfur menjadi senyawa yang tidak beracun dan menstabilkan air dan
itu diperlukan kerja sinergis beberapa jenis bakteri. Thiobacillus novellus dapat menetralkan racun H2S dalam lingkungan dasar
Bakteri bacillus banyak digunakan sebagai probiotik karena tambak yang sangat asam pada lahan gambut dan pirit. Bakteri thiobacillus
kemampuanya dalam menghasilkan senyawa antimikroba yang dapat bekerja dengan cara system reaksi oksidasi-reduksi pada senyawa-senyawa
menghambat perkembangan mikroorganisme lain yang merugikan. Semua sulfur (H2S).
jenis golongan bacillus akan menghasilkan senyawa antimikroba ini dalam Senyawa H2S terdapat di tambak sebagai hasil proses dekomposisi
kondisi tertentu apabila ada senyawa inducer yang mampu menginduksi bahan organik dan air laut yang banyak mengandung sulfat. Senyawa H2S ini
biosintesis senyawa antimikroba ini dalam sel nya. Seperti halnya tiram dalam dapat dideteksi dengan jelas pada saat melakukan pengeringan dasar tambak.
memproduksi mutiara harus diinduksi oleh benda asing yang masuk dalam Dasar tambak yang mengandung banyak sulfur (H2S) akan bewarna hitam dan
cangkangnya. Begitu juga dengan biosintesis antimikroba ini akan terjadi tercium bau belerang. Kadar senyawa H2S ditambak pembesaran sebaiknya di
apabila diinduksi oleh senyawa-senyawa tertentu. bawah 0,1 mg/l. Senyawa H2S dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat,
Kandungan senyawa inducer ini terdapat dalam PREBIOTIK yang penurunan daya tahan terhadap penyakit dan meningkatnya kematian udang
mengatur alur metabolisme bakteri melaui modifikasi nutrisi yang komplek. dan ikan. Disamping mengkonsumsi H2S, Tiobacillus denitrificans juga
Jadi agar probiotik berfungsi maksimal maka harus dilengkapi dengan menguraikan nitrat (NO3) menjadi nitrogen (N2) yang dilepas ke udara
PREBIOTIK yang mengandung senyawa-senyawa inducer yang menginduksi melalui proses denitrifikasi sesuai reaksi berikut: NO3 à NO2 à NO à
metabolisme bakteri supaya menghasilkan metabolit-metabolit yang N2 (N2 dilepaskan ke udara). Sehingga dalam kondisi tertentu bakteri ini
menguntungkan.Selain senyawa inducer, keberhasilan probiotik juga mampu berkompetisi dengan plankton dalam memperebutkan nitrat, yang
tergantung dari pH optimum spesies bakteri yang terkandung dalam probiotik berdampak pada reaksi kesetimbangan populasi plankton dan bakteri, sehingga
tersebut. Masing-masing spesies bakteri tersebut punya karakter spesifik dan performa air lebih stabil.
dan punya daya kerja pH optimum.
Beberapa produk sediaan bakteri mengandung lebih dari tiga macam 3. Actinobacteria
bakteri dengan maksud untuk mengantisipasi fluktuasi parameter kimia Actinobacteria adalah bakteri yang bekerja dengan cara memblokir ion
dilingkungan tersebut. Sehingga semakin beragam kandungan bakteri dalam phosphate, sehingga ion phosphate tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh
suatu produk maka semakin besar kemungkinan beberapa spesies dapat mikroorganisme lainnya, dalam hal ini plankton. Actinobacteria berfungsi
bekerja optimum. untuk memblokir ion phosphate dalam air budidaya aquaculture yang sering
bermasalah dengan blooming plankton dan serangan plankton merugikan,
2. Thiobacillus seperti BGA dan Dinoflagellate. Actinobacteria secara mikrobiologi
Thiobacillus adalah bakteri chemototroph yang mampu menguraikan digolongkan menjadi Polyphosphate-accumulating organisms (PAOs) yang
senyawa-senyawa kimia sederhana yang beracun menjadi senyawa-senyawa dalam kondisi tertentu mampu memblokir ion phosphate sehingga ion
kimia yang tidak beracun. Thiobacillus berperan penting dalam reaksi phosphate tidak dapat digunakan oleh plankton merugikan.
penguraian sulfur (H2S). Ada beberapa macam spesies bakteri thiobacillus, Bakteri Actinobacteria di perairan mampu berkompetisi dengan
diantaranya T. denitrificans, T. thiooxidans, T. novellus dan T. ferooxidans. plankton dalam penyerapan phosphate, sehingga akan menjaga keseimbangan
Masing-masing spesies bakteri punya kerja yang spesifik, beberapa spesies populasi bakteri dan plankton dalam perairan. Walaupun secara pengukuran
thiobacillus efektif pada pH rendah dan beberapa spesies efektif pada pH kadar phosphate dalam air tinggi karena pelarutan phosphate dari sumber air,
tinggi. Selain itu masing-masing spesies punya fungsi tambahan yang namun dengan introduksi bakteri Actinobacteria secara rutin dapat menjaga
spesifik sbb: Thiobacillus denitrificans berfungsi menetralkan racun H2S dan kestabilan mikroflora lingkungan tambak. Mekanisme kerja Actinobacteria
nitrit melalui reaksi denitrifikasi, Thiobacillus ferrooxidans dapat yaitu Ion phosphate dalam air diblokir oleh bacteri Actinobacteria menjadi
mentetralkan racun H2S dan mengoksidasi ion besi yang menghambat respirasi senyawa phosphate dalam bentuk polyphosphate yang stabil dan tidak dapat
dan pertumbuhan udang, Thiobacillus thiooxidans berfungsi mengoksidasi digunakan oleh alga merugikan.
Bacillus sp tirocidin yang efektif melawan bakteri Gram positif serta kolistin dan
Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat polimiksin bersifat efektif melawan bakteri Gram negatif. Sedangkan difficidin
tumbuh pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu memilikis pektrum lebar, mikobacilin dan zwittermicin bersifat antijamur
tinggi), mampu mendegradasi Xylandan karbohidrat (Cowandan Stell’s, (Todar, 2005).
1973). Bacillus spp mempunyai sifat: (1) mampu tumbuh pada suhu lebih dari
50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, (2) mampu bertahan terhadap pasteurisasi, Kelebihan dan Kekurangan Bakteri Bacillus sp
(3) mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), (4) mampu 1. Kelebihan
menghasilkan spora dan (5) mempunyai daya proteolitik yang tinggi  Bacillus sp memiliki kemampuan dalam menghasilkan antibiotik yang
dibandingkan mikroba lainnya. Bacillus adalah salah satu genus bakteri yang berperan dalam nitrifikasi dan denitrifikasi
berbentuk batang dan merupakan anggota dari divisi  Pengikat nitrogen, pengoksidasi selenium (Se), pengoksidasi dan
Firmicutes. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau pereduksi mangan (Mn)
fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.  Bersifat khemolitotrof, aerob dan fakultatif anaerob
Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang  Dapat melarutkan karbonat
hidup bebas atau bersifat patogen. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan  Dapat melarutkan posfat, dan menurunkan pH substrat akibat asam
enzim ekstraseluler seperti protease, lipase, amilase, dan selulase yang bisa organik yang dihasilkannya
membantu pencernaan dalam tubuh hewan (Wongsa dan Werukhamkul, 2007).  Dapat melakukan mineralisasi terhadap bahan organik kompleks baik
Jenis Bacillus (B. cereus, B. clausii dan B. pumilus) termasuk dalam lima berupa senyawa polisakarida, protein maupun selulosa
produk probiotik komersil terdiri dari spora bakteri yang telah dikarakterisasi 2. Kekurangan
dan berpotensi untuk kolonisasi, immunostimulasi, dan aktivitas Bacillus sp ini dapat dimanfaatkan pada tahap persiapan lahan tambak
antimikrobanya (Duc et al., 2004). dan pembentukan air pada masa awal budidaya ikan/ udang. Pembentukan
Beberapa penelitian telah berhasil mengisolasi dan memurnikan plankton, bakteri pembentuk flock, menurunkan pH dan stabilisasi alkalinitas
bakteriosin Bacillus sp. Gram positif diantaranya yaitu subtilin yang dihasilkan berupa pembentukan buffer (penyanggah) bikarbonat-asam karbonat dapat
oleh Bacillus subtilis (Kleinetal.1993), megacin yang dihasilkan oleh B. terlaksana. Namun jika dilanjutkan terus dari masa pertengahan budidaya
megaterium (Tagg et al., 1976), coagulin dihasilkan oleh B. hingga akhir (panen) maka eutrofikasi air dapat terjadi, konsentrasi posfat dan
coagulans (Hyronimus, 1998), cerein dihasilkan oleh B. cereus (Oscariz dan nitrit dapat meningkat sebagai akibat pelarutan posfat dan degradasi protein
Pisabarro, 2000), dan tochicin yang dihasilkan oleh B. thuringiensis (Paik et dari sisa pakan dan kotoran ikan/ udang serta produksi nitrit yang intens dari
al., 1997). hasil pernafasan denitrifikasi Bacillus sp. Rentang pH pagi – sore juga dapat
Bakteriosin merupakan zat antimikroba berupa polipeptida, protein, bergerak melebar, akibat daya larut terhadap karbonat yang bisa menyebabkan
atau senyawa yang mirip protein. Bakteriosin disintesis diri bosom oleh bakteri ketidakseimbangan buffer bikarbonat-asam karbonat dan radikal karbonat
selama masa pertumbuhannya dan umumnya hanya menghambat pertumbuhan terbentuk (kalsinasi). Disamping itu, enzim protease dan chitinase yang
galur-galur bakteri yang berkerabat dekat dengan bakteri penghasil bakteriosin dihasilkan selama fermentasi Bacillus sp dapat secara ekstrim mengganggu
(Kone & Fung, 1992). Menurut Tagg et al., (1976), kriteria yang merupakan siklus dan kesempurnaan moulting bagi udang.
ciri-ciri bakteriosin adalah sebagai berikut: (1) memiliki spektra aktivitas yang Secara individu, spesies-spesies Bacillus sp memiliki kemampuan khas
lebih sempit, (2) senyawa aktif merupakan polipeptida atau protein, (3) bersifat masing-masing sehingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan budidaya ikan/
bakterisida, (4) mempunyai reseptor spesifik pada sel sasaran, 5) gen udang, yaitu:
determinan terdapat pada plasmid. Senyawa antibiotik yang a) B. subtilis dan B. cereus memiliki kemampuan untuk melakukan lysis
dihasilkan Bacillus sp adalah basitrasin, pumulin, laterosporin, gramisidin, dan terhadap cyanobacteria (BGA) pada konsentrasi 103 sel/ml di air kolam.
Menghasilkan cyanobacteriocyde sehingga cocok untuk digunakan sebagai
kontrol biologi terhadap blooming blue green algae.
b) B. megaterium dan B. polymyxa mampu menghasilkan antibiotik berupa
megacin dan polymycin yang efektif untuk menekan pertumbuhbiakan
vibrio, Escherchia colli dan Aeromonas. B. Polymyxa memiliki berbagai
macam potensi termasuk antibiotik peptida, protease, dan berbagai macam
enzim carbohydrateutilizing, seperti P-amilase,,-D-xilanase, pullulanase,
glukosa isomerase, dan polygalacturonate liase.
c) B. coagulans dan B. lichenoformis mampu mensintesis secara cepat dan
massal lectin dan polyhydroxyalkanoat (PHA) untuk polimerisasi activated
sludge/bioflok, sehingga cocok untuk penebalan bioflok di air
kolam/tambak jika diperlukan.
d) B. subtilis dan B. coagulans mampu menghentikan diare/mencret pada
ikan/udang jika digunakan sebagai aditive pada pakan. B. subtilis memiliki
kemampuan memproduksi antibiotik dalam bentuk lipopeptida, salah
satunya adalah iturin. Iturin membantu B. subtilis berkompetisi dengan
mikroorganisme lain dengan cara membunuh mikroorganisme lain atau
menurunkan tingkat pertumbuhannya. Iturin juga memiliki aktivitas
fungisida terhadap pathogen. Serta menghasilkan subtilin sebagai antibiotik
yang digunakan untuk menekan populasi abkeri pathogen. B.
coagulans mampu menghasilkan enzim amilase dan lipase
e) B. lichenoformis mampu menghasilkan enzim protease yang dapat
meningkatkan daya cerna protein dari pakan sehingga mampu
meningkatkan protein efficiency ratio pakan (fermented feed). Bakteri ini
merupakan species bakteri yang mampu menghasilkan protease dalam
jumlah yang relatif tinggi. Jenis protease yang dihasilkan oleh bakteri ini
adalah enzim ekstraselular yang tergolong proteinase serin karena
mengandung serin pada sisi aktifnya.
f) B. subtilis dan B. lichenoformis dapat menghasilkan biosurfaktan yang
mampu memotong gugus peptida dari toksin blue green algae.
g) B. subtilis, B. cereus dan B. megaterium mampu mengoksidasi senyawa
hidrokarbon seperti minyak bumi dan fenol. B. megaterium merupakan
h) produser utama untuk vitamin B12 dan penicillin. Selain itu, juga dapat .
memproduksi enzim yang berfungsi untuk sintetik steroid dan stabilitas 5)
yang baik dari plasmid rekombinan (Vary, 2007).
i) B. subtilis dan B. lichenoformis penghasil biosurfactan dengan jenis
lipoprotein (biosurfactin).

Anda mungkin juga menyukai