Anda di halaman 1dari 1

Nama : Gerrald Mutiha Binsar Michael

NIM : 01190204

Refleksi Film “Bury My Heart at Wounded Knee”

Bury My Heart at Wounded Knee merupakan sebuah film yang bercerita tentang penindasan
yang dilakukan oleh orang Amerika kulit putih terhadap Suku Indian Sioux. Film ini juga
bercerita bagaimana orang-orang Indian berjuang untuk mempertahankan hak-haknya. Film
ini menggambarkan dengan cukup tajam kekejian bahkan ketidakadilan yang diterima oleh
orang-orang Indian. Kegigihan orang Indian di dalam memperjuangkan hak-haknya harus
menemukan akhir yang sangat tidak diharapkan. Orang-orang Indian seakan luput dari muka
bumi, ketika salah seorang tokoh pejuangnya tewas. Film ini hendak menyampaikan pesan-
pesan kemanusiaan. Berikut adalah beberapa refleksi dari film Bury My Heart at Wounded
Knee.

Pokok refleksi yang akan lebih dahulu dibahas adalah mengenai politik. Politik yang
dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini mewakili orang-orang kulit putih
terhadap suku Indian Sioux. Pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah genosida atau
pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang Indian Sioux, hanya karena anggapan
perbedaan ras, keyakinan spiritual, dan lainnya serta keberadaan orang-orang Indian Sioux
dinilai sebagai sebuah ancaman bagi Amerika. Bagi saya, hal ini patut dipertanyakan, karena
sebagaimana yang diketahui bahwa kepentingan politik harus bersedia untuk mendengarkan
dan menampung semua suara kelompok supaya terwujudnya sebuah kepentingan dan
keputusan yang seimbang atau selaras. Tetapi, upaya ini tidak dilakukan. Hanya ada upaya
represif yang dilakukan oleh orang kulit putih dalam hal ini pemerintah Amerika. Kemudian
refleksi kedua adalah refleksi terhadap hak asasi manusia. Dalam film ini jelas sekali
digambarkan bahwa pemenuhan hak asasi manusia tidak dilaksanakan, bahkan hak dasar
manusia sekali pun dilanggar.

Film ini dengan sangat jelas menggambarkan pelanggaran HAM, terutama hak dasar manusia
yaitu hak untuk hidup. Pembantaian yang begitu keji merupakan sebuah tindak pelanggaran
HAM yang dapat digolongkan pada tindak pelanggaran HAM berat. Di dalam deklarasi
HAM universal juga telah dinyatakan bahwa semua manusia pada dasarnya dilahirkan secara
bebas dan sama dalm martabat dan hak. Oleh sebab itu, tidak seharusnya ada perlakuan yang
berbeda yang diberikan kepada manusia. Hak asasi negatif juga tidak dipenuhi di dalam film
ini dimana tidak adanya kebebasan individu, yang ada hanyalah tindak represif yang justru
menekan bahkan merengut kebebasan indibidu, kemudian hak asasi aktif atau hak asasi
demokratif juga tidak terpenuhi, hak asasi ini berbicara mengenai kebebasan setiap orang
untuk menyampaikan pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai