Anda di halaman 1dari 26

MENCIPTAKAN

EKUITAS MEREK

CHAPTER #8
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Produk

•  Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang


dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi,
penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan

•  Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga


jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau
campuran entitas-entitas ini

2
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Produk
Jasa
Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud,
seperti:

–  Perbankan
–  Rumah sakit
–  Hotel
–  Perencanaan pajak
–  Perbaikan rumah

3
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Keputusan Produk
Atribut, Merek, dan Kemasan
•  Keputusan atribut produk melibatkan kualitas produk,
fitur, serta gaya dan desain

•  Keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama


merek dan mengembangkan strategi merek

•  Kemasan memberikan banyak manfaat kunci, seperti


perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi

4
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Keputusan Produk
Label dan Jasa Pendukung Produk
•  Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang
menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin
mempromosikan produk

•  Perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung


produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan
pelanggan serta perlindungan terhadap pesaing

5
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Merek

•  Beberapa analis memandang merek sebagai aset


permanen perusahaan yang utama

•  Merek lebih dari sekadar nama dan lambang—merek


membentuk segala arti produk atau jasa bagi konsumen

6
MEREK

Suatu nama, istilah, tanda, simbol atau


disain, maupun suatu kombinasi dari
semua hal tersebut yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa
dari seorang penjual atau sekelompok
penjual, dan untuk membedakannya dari
barang dan jasa pesaing

7
PENGERTIAN MEREK...

Kotler : merek merupakan nama, istilah, simbol, disain atau kombinasi dari
seluruhnya, yang memberi identitas pada produk/jasa dari penjual dan untuk
membedakan produk/jasa dari pesaing.

Alycia Perry : merek merupakan janji atas sebuah kualitas yang membentuk
hubungan antara perusahaan dan konsumen.

Hermawan Kartajaya : setiap produk harus memiliki merek, sehingga konsumen


tidak mengalami kesulitan dalam mencari kembali produk tersebut. Selain itu,
juga berfungsi untuk membedakan kualitas produk yang satu dengan lainnya, dan
merupakan jaminan dari produsen atas kualitas dari produk yang dihasilkan.

8
CAKUPAN MEREK

BRANDING adalah kumpulan kegiatan


komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan
dalam rangka proses membangun
membesarkan brand.
Branding, berkaitan dengan penciptaan
perbedaan-perbedaan. Agar strategi
berhasil, dan tercipta nilai bagi merek,
konsumen harus diyakinkan bahwa ada
perbedaan-perbedaan yang berarti di antara
merek-merek
Perbedaan merek seringkali terkait dengan
atribut atau benefit dari barang itu sendiri
PERAN MEREK

Mengidentifikasi pembuat
Menyederhanakan
penanganan produk
Organize accounting
Menawarkan perlindungan
hukum

  Menunjukkan kualitas
  Menciptakan barriers to entry
  Berfungsi sebagai keunggulan
kompetitif
  Secure price premium

10
CONTOH LAIN...

11
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Merek
Membangun Ekuitas Merek
Ekuitas merek (Brand Equity) adalah aset intangible yang
dimiliki sebuah merek karena value yang diberikannya baik
ke pelanggan maupun ke produsen. Dan semakin tinggi
ekuitas merek anda maka semakin tinggi value yang
diberikan kepada pelanggan maupun produsen.

12
13
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Membangun Merek

•  Positioning merek yang paling kuat membentuk


kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat

•  Merek yang kuat akan memudahkan produsen untuk


mengembangkan perluasan merek untuk eksploitasi
pasar lebih mendalam.

•  Misalkan Honda, perluasan merek tersebut bisa dilihat


dari adanya produk Honda lain seperti: city, civic, stream,
CRV, accord, dan jazz.

14
EKUITAS MEREK SEBAGAI JEMBATAN

PESAN MEREK,
merupakan visi pemasar
tentang bagaimana dan
apa yang harus dilakukan
merek bagi konsumen
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Membangun Merek

•  Merek bisa menjadi basis terbentuknya loyalitas dan


bahkan fanatisme pelanggan.

•  Coba saja lihat fanatisme pelanggan pada artis tertentu,


sebut saja F4 yang menggemparkan beberapa waktu
yang lalu. Saking loyalnya pada artis-artis tersebut, si
pelanggan mau-maunya berdandan rambut dan pakaian
seperti F4
16
MEMBANGUN EKUITAS MEREK

Elemen Merek
  Nama Merek   URLs
  Slogan   Logo
  Karakter   Simbol

Kegiatan Pemasaran
Pemindahan Makna (Meaning transference)
secara tidak langsung dengan mengkaitkannya
dengan entitas lain (tempat, orang, atau benda)

14
17
18
KRITERIA PEMILIHAN ELEMEN MEREK
Mudah diingat   Bisa Dialihkan
Memiliki Arti (Transferable)
Likeability   Mencapai kecocokan
dengan citra merek
yang diinginkan,
serta dengan desain
produk dan
kemasannya.
  Bisa Dilindungi

19
IMAGE

Sebuah keyakinan, gagasan, dan kesan


seseorang terhadap suatu obyek
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan


apabila merek telah menjadi kuat:

•  Merek harus dijaga agar tidak menjadi generik,


dan hal ini terjadi apabila pemasar lupa
memberikan asosiasi non kategori sebagai
elemen kuat citra merek. Karena itu muncul
Kodak merek Canon, Sanyo merek Toshiba dan
sebagainya.

•  Merek diserang oleh nama-nama non merek


yang nimbrung, dengan menambahkan asosiasi
baru yaitu murah. Ada yang mengkomunikasi
barang dengan kualitas sama tapi murah.
21
FORMULA EKUITAS MEREK

Kekuatan Merek :
Kepemimpinan (25%)
Stabilitas (15%)
Pasar (10%)
Penyebaran Geographik (25%)
Tren (10%)
Dukungan (10%)
Proteksi (5%)

22
MENGELOLA
EKUITAS MEREK

Penguatan
(reinforcement) Merek
Revitalisasi Merek
Krisis Merek

23
Keputusan Branding: memberikan
merek atau tidak memberi Merek

  Nama Individual

  Blanket Family Names

  Nama Keluarga Secara Terpisah


untuk semua produk

  Kombinasi Nama Korporasi/Nama


Individual
24
PERMENKES NO 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN
PERIJINAN RUMAH SAKIT

BAB VI PENAMAAN RUMAH SAKIT


Pasal 77
(1) Penamaan Rumah Sakit tidak boleh menggunakan kata internasional,
international, kelas dunia, world class, global dan/atau yang disebut nama lainnya
yang bermakna sama.
(2) Penamaan Rumah Sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah dilarang
menggunakan nama orang yang masih hidup.
(3) Penamaan Rumah Sakit harus memperhatikan nilai dan norma agama, sosial
budaya, dan etika.

25
26

Anda mungkin juga menyukai