(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, hukum konservasi momentum, serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
4.10 Menyajikan hasil pengujia pernerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke
lantai dan roket sederhana
KD4:
4.10.1 Merangkai alat percobaan roket sederhana
4.10.2 Menganalisis hasil percobaan roket sederhana yang berkaitan dengan hukum konservasi
momentum
4.10.3 Menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil percobaan roket sederhana
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 x @45 menit):
1. Melalui animasi video tabrakan kereta api yang ditampilkan, Peserta didik akan bertambah rasa ingin
tahu mengenai konsep momentum sehingga bertambah keimanannya kepada Tuhan
2. Melalui demonstrasi menjatuhkan kelereng yang memiliki massa berbeda di atas plastisin, Peserta
didik akan bertambah ketelitian, keaktifan serta mengagumi kebesaran Tuhan untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi besar momentum.
3. Melalui diskusi kelompok dan tampilan beberapa permasalahan dalam video tabrakan kereta api
dengan mobil, Peserta didik akan bertambah kerjasama, tanggung jawab, kejujuran serta menghayati
kebesaran Tuhan untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan momentum.
4. Melalui analisis soal evaluasi tentang penerapan persamaan konsep momentum, Peserta didik akan
bertambah kedisiplinan, ketelitian, kecermatan serta mensyukuri akan kebesaran Tuhan
5. Melalui diskusi kelompok tentang fenomena dalam kehidupan sehari - hari yang berkaitan momentum
Peserta didik akan bertambah percaya diri, kesantunan serta mengagumi kebesaran Tuhan sang maha
pencipta.
E. Materi
1. Momentum
Momentum sebuah benda didefinisika sebagai hasil kali massa dengan kecepatannya. Berdasarkan
definisi tersebut, momentum termasuk besaran vektor. Hal ini berarti, momentum memiliki besar dan
arah. Benda- benda yang massanya besar dan bergerak, memiliki momentum yang besar. Sebagai
contoh,kapal laut berkecepatan rendah, tetapi karena memiliki massa yang sangat besar, kapal laut
memiliki momentum yang sangat besar, kapal laut memiliki momentum yang besar.
Secara matematis, persamaan momentum sebuah benda dapat dituliskan
p=mv
Dengan m = massa benda (kg)
v= Kecepatan benda (m/s)
p= Momentumbenda (kg m/s)
2. Impuls
Impuls benda didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya itu bekerja pada
benda. Impuls temasuk besaran vektor yang arahnya sama dengan arah gaya. Untuk menghitung besar
impuls dalam satu arah dapat Anda gunakan persamaan berikut:
I = F Δt
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
Persamaan tersebut dinamakan Hukum Konservasi Momentum yang menyatakan: "Jika tidak ada
gaya luar, maka momentum sistem sebelum dan sesudah tumbukan kekal".
4. Tumbukan
Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan konsep momentum dan
impuls. Di antaranya peristiwa tumbukan antara dua kendaraan. Salah satu penggunaan konsep
momentum yang penting adalah pada persoalan yang menyangkut tumbukan. Berdasarkan sifat
kelentingan atau elastisitas benda yang bertumbukan, tumbukan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
1) Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna (elastik) terjadi di antara atom-atom, inti atom, dan partikel-partikel
lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi. Dua buah benda dikatakan mengalami
tumbukan lenting sempurna jika pada tumbukan itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi,
energi kinetik total kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Oleh karena itu,
pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum konservasi momentum dan hukum konservasi
energi kinetik. Tumbukan lenting
sempurna hanya terjadi pada benda yang bergerak saja.
v1 v2 v1’ v2’
m1 m2 m1 m2
v1 v2 v’
m1 m2 m1 m2
3) Tumbukan Lenting Sebagian
Sebagian besar tumbukan yang terjadi antara dua benda adalah tumbukan lenting sebagian.
Misalnya, bola tenis yang bertumbukan dengan raket atau bola baseball yang dipukul. Analisis
tumbukan tidak lenting sebagian melibatkan koefisien restitusi (e). Pada tumbukan lenting
sebagian, kecepatan awal bola dengan kecepatan bola sesudah tumbukan berbeda. Pada tumbukan
lenting sebagian, harga koefisien restitusi
5. Koefisien Restitusi
Setelah pada diskusi sebelumnya Peserta didik berdiskusi tentang masalah tumbukan, apa itu
tumbukan lenting sempurna, lenting sebagian, tumbukan tak lenting, serta hubungan koefisien restitusi
benda terhadap masing-masing jenis tumbukan. Maka untuk pertemuan berikutnya Peserta didik
melakukan percobaan sederhana untuk menentukan nilai koefisien restitusi suatu benda. Telah
diketahui sebelumnya, bahwa: koefisien restitusi didefinisikan sebagai harga negatif dari perbandingan
antara besar kecepatan relatif kedua benda setelah tumbukan dan sebelum tumbukan.
e=1 untuk tumbukan elastis
0<e<1 untuk tumbukan tidak elastis
e=0 untuk tumbukan tidak elastis sempurna
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1: (2 x @45menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan 10 menit
menanyakan peserta didik yang tidak masuk, dan mengawali
kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai
kepercayaan masing-masing.
Fase 1 (Memberikan Orientasi tentang permasalahan
kepada Peserta didik)
1. Menanyakan kesiapan peserta didik untuk belajar dan
memotivasi peserta didik
2. Memberikan apersepsi kepada Peserta didik dengan
menanyakan “pernahkah kalian melihat tragedi kecelakaan
kereta api”Bagaimana kronologi kejadiannya?”
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Mengkondisikan dan mengelompokkan Peserta didik
Inti Fase 2 (mengorganisasikan Peserta didik untuk 70 menit
meneliti)
Guru membimbing Peserta didik untuk Mengamati
demonstrasi sederhana atau video yang berkaitan dengan
momentum
Peserta didik menuliskan permasalahan sebanyak-
banyaknya yang berkaitan dengan momentum setelah
melihat demonstrasi sederhana atau video (menanya)
Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang harus
dipecahkan
Peserta didik menyadari adanya masalah yang harus
dipecahkan (Menanya)
Peserta didik menentukan masalah apa yang akan dikaji
(Eksplorasi)
Peserta didik menyusun hipotesis terhadap permasalahan
(Menanya)
Penutup 1. Guru memberi motivasi kepada Peserta didik untuk belajar 10 menit
dirumah
2. Menutup pelajaran dengan berdoa bersama dan mengucapkan
salam
Jumlah 90 menit
Menanyakan
Peserta didik menanyakan tentang perubahan apa yang terjadi
pada bola yang ditendang/dipukul dan apa penyebab
perubahan tersebut
Peserta didik menanyakan tentang hubungan antara gaya yang
diberikan pada benda dengan waktu
Peserta didik menanyakan tentang hubungan gaya yang
diberikan pada benda dengan perubahan kecepatan
Peserta didik menanyakan cara menyelesaikan soal-soal
berkaitan dengan impuls dan hubungannya dengan momentum
Mengeksplorasi
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok yang lain
Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi (LKS)
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi serta
memberikan informasi/konsep yang sebenarnya
Jumlah 90 menit
Menanya
Guru memberikan kesempatan bertanya terkait materi yang
disampaikan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik dibimbing oleh guru membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang.
2. Peserta didik diberi lembar diskusi Peserta didik yang dikrjakan
secara berkelompok
Asosiasi
Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan soal-soal yang
ada di LDS dan menjawabnya.
Komunikasi
1. Guru meminta salah satu Peserta didik perwakilan kelompok
maju ke depan kelas untuk menjawab soal yang ada di LDS.
2. Guru menanggapi hasil diskusi Peserta didik dan memberi
jawaban atau informasi yang tepat.
3. Guru memberikan kesempatan Peserta didik untuk bertanya
materi yang belum dipahami.
Penutup 1. Guru memberi penghargaan pada individu yang berani, percaya 15 menit
diri serta trampil dalam mempertanggungjawabkan hasil
pekerjaannya.
2. Guru membimbing Peserta didik untuk dapat menyimpulkan
materi pelajaran hari ini yang telah dijelaskan agar Peserta didik
percaya diri dan trampil
3. Guru memberikan soal sebagai bentuk evaluasi untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Mengamati
Menanya
Mencoba /eksperimen/explore
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri
dari minimal 6 orang Peserta didik. Dari kelompok-kelompok
tersebut, anggotanya dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil yang
mempunyai tugas yang berbeda-beda.
2. 1 kelompok kecil bertugas untuk mencari informasi tentang
Kegiatan Inti 40 menit
tumbukan lenting sempurna dari buku sumber belajar yang
terkait, 1 kelompok kecil kecil bertugas untuk menganalisa
informasi tentang tumbukan lenting sebagian, dan kelompok
kecil lainnya bertugas untuk mencari informasi tentang
tumbukan tak lenting.
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
1. Kelompok kecil kembali dalam kelompoknya
mempresentasikan informasi yang didapatkannya.
2. Setiap Peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi, yang
berisikan kumpulan materi tentang tumbukan.
3. Salah satu perwakilan dari kelompok mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompok didepan kelas.
Jumlah 90 menit
Menanya
Mencoba /eksperimen/explore
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri
dari minimal 6 orang Peserta didik.
2. Peserta didik melakukan percobaan, dengan menjatuhkan bola
karet pada permukaan yang berbeda-beda. Ketinggian awal
jatuh bola karet sudah ditentukan sesuai dengan LKS
praktikum.
3. Peserta didik mencatat hasil ketinggian pantulan dari berbagai
permukaan yang berbeda kedalam tabel sesuai dengan LKS
praktikum.
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
1. Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja
praktikum kelompok.
2. Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi.
H. Media Pembelajaran
Media, Alat dan Bahan:
1. LCD, komputer, Lembar Diskusi Peserta didik, Lembar Kerja Peserta didik
2. Plastisin, kelereng besar dan kecil (pertemuan 1)
3. Balok kayu, paku, spons, palu (pertemuan 2)
4. Lintasan bidang miring, Kelereng besar, Kelereng kecil, Balok kayu (pertemuan
3)
5. Mistar/meteran, bola karet, papan triplek (pertemuan 6)
6. Peluncur Roket, pompa udara, Botol Air Minuman Soda1,5 liter, Plastisin,
Selotip Transparan Besar, doubletip, Kardus bekas, Kertas karton, Mistar, Spidol, Cutter dan Gunting
(pertemuan 7)
I. Sumber Pembelajaran
1. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika SMA untuk kelas XI semester II. Jakarta: Erlangga
2. Nurachmadani, Setya. 2009. Fisika 2 : untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
3. www.e-dukasi.net
4. www.physicsclassroom.com