Kajian Resep Yulianti Fauziah 1
Kajian Resep Yulianti Fauziah 1
Penjelasan Resep :
R/ Levofloxacin No. V
S 2 dd tab 1 pc
R/ Ambroxol syr No. I
S 2 dd 1c
R/ Metil Prednisolon No. X
S 2 dd 1 pc
R/ Omeprazol No. X
S 2 dd 1
2. umur pasien √
3. berat badan -
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √
3. kompatibilitas −¿
Pertimbangan klinis 1. ketepatan indikasi dan dosis √
Indikasi resep
Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami infeksi saluran pernafasan
atas , berikan 4 macam obat. Levofloxacin untuk mengatasi infeksi saluran
pernafasan digunakan sesudah makan atau tanpa makanan, Ambroxol sebagai
pengencer dahak dan melegakan saluran pernapasan digunakan setelah makan,
Methyl Prednisolon untuk mengatasi inflamasi pada saluran pernapasan
digunakan sesudah makan, sedangkan Omeprazole digunakan untuk mengatasi
efek samping dari levofloxacin dan ambroxol yang dapat menyebabkan rasa mual
karena gangguan GI digunakan setelah makan.
Diberikan
tambahan
obat
Levofloxacin dan untuk
mengatasi
Reaksi obat yang Ambroxol effek
samping
7 Potensial
tidak dikehendaki menyebabkan dan
digunakan
gangguan GI bersama
atau
segera
setelah
makan
Terjadi interaksi
Diberikan
jeda
antara Levofloxacin
waktu antara
1-2
dan Metil
jam
antara
Prednisolon.
penggunaan
Menggunakan
Levofloxacin
levofloxacin
dan
Metil
8 Interaksi obat bersama-sama Potensial
Prednisolon
dan
dengan
diberikan
jadwal
metilprednisolon
minum
obat
dapat
untuk
meningkatkan
menghindari
risiko tendinitis dan
interaksi
obat
tendon pecah.
JADWAL MINUM OBAT
WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral/Sesudah
1. Levofloxacin √
√
makan
Oral/Sesudah
2. Ambroxol √
√
makan
Oral/Sesudah
3. Metilprednisolon √
√
makan
Oral/Sesudah
4. Omeprazol √
√
makan
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien −¿
3. berat badan −¿
4. nama dokter √
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi −¿
Uraian Resep
Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami Alergi pada kulit. Pasien
diberikan 2 macam obat. Celestamin untuk mengatasi Alergi, diberikan oral
bersama dengan makanan. Sedangkan salisil Talk digunakan untuk mengurangi
gatal yang disebabkan alergi di kulit, digunakan topical ditabur pada kulit yang
gatal setelah dibersihkan.
Tidak terdapat interaksi pada kedua obat tersebut. Dosis masih sesuai dengan
literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
Aktual/pote Solusi/penceg
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP
nsial ahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
memperoleh
2 - - -
obat tanpa
indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Reaksi obat
7 yang tidak - - -
dikehendaki
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
R/ Eperisone No. XV
S 2 dd 1
R/ Coditam No. X
S 0–0–1
R/ Methyl Prednisolon 8 mg No. X
S 2 dd 1
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP
Uraian Parameter Ya/tdk
1. nama pasien √
2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √
Uraian Resep
Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami nyeri otot. Pasien diberikan 3
macam obat. Eperisone untuk merelaksasi otot, diberikan bersama/sesudah
makan. Coditam (Codeine 30 mg, paracetamol 500 mg) untuk Meredakan nyeri
hebat diberikan sebelum tidur malam. sedangkan Methyl Prednisolon untuk
Mengurangi Inflamasi otot digunakan setelah makan.
Tidak terdapat interaksi obat antara ketiga obat diatas dan dosisnya masih sesuai
dengan literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
No. Uraian
Aktual/ Solusi/
Kelompok DRP penyebab
potensial pencegahan
DRP
1 Indikasi yang tidak
diberi terapi - - -
2 Pasien yang
memperoleh obat tanpa - - -
indikasi
3 Pemilihan obat yang
tidak tepat - - -
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
6 Pasien tidak
menggunakan obat - - -
sesuai jadwal
7 Reaksi obat yang tidak
dikehendaki - - -
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien −¿
3. berat badan −¿
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √
3. kompatibilitas −¿
Pertimbangan klinis 1. ketepatan indikasi dan √
dosis
2. aturan, cara dan lama √
penggunaan obat.
3. duplikasi /polifarmasi −¿
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi √
Uraian Resep :
Pada resep diatas, pasien telah menjalani pembedahan. Pasien diberikan 3 macam
obat. Kalium diclofenac digunakan untuk Nyeri inflamasi stlh trauma
pembedahan/pascaoperasi, diberikan oral bersama dengan makanan. Metil
Prednisolon digunakan untuk mengatasi radang setelah operasi digunakan setelah
makan. Coditam (Codeine 30 mg, paracetamol 500 mg) diberikan bersama atau
tanpa makan.
Tidak terdapat interaksi pada kedua obat tersebut. Dosis masih sesuai dengan
literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP Aktual/ Solusi/
potensial pencegahan
1 Indikasi yang
tidak diberi - - -
terapi
2 Pasien yang
memperoleh
- - -
obat tanpa
indikasi
3 Pemilihan obat
- - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
6 Pasien tidak
menggunakan
- - -
obat sesuai
jadwal
7 Reaksi obat
yang tidak - - -
dikehendaki
8 Interaksi obat Kalium Diclofenak dan Potensial Diberikan jeda
metilprednisolon jika waktu
diberikan bersamaan pemberian
akan memiliki efek
antara 1 – 2
samping seperti
pendarahan yang tidak jam.
biasa, sakit perut yang
parah , pusing, ringan.
Ini lebih mungkin
terjadi pada orang
dewasa yang lebih tua
atau orang-orang
dengan kondisi yang
lemah
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien −¿
3. berat badan −¿
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √
Uraian Resep
Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami Kenaikan asam lambung yang
disebabkan oleh penggunaan obat AINS. Pasien diberikan 1 macam obat. Cytotec
(Misoprostol 200 mcg) digunakan untuk mencegah tukak lambung yg disebabkan
oleh AINS pada pasien yang memiliki resiko tinggi terkena komplikasi tukak
lambung, Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Cytotec tidak dianjurkan penggunaannya bagi seorang ibu yang sedang hamil.
Pada penggunaan pada ibu hamil, akan menyebabkan efek samping keguguran
dan pendarahan.
ANALISIS TERAPI OBAT
Aktual/ Solusi/
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP
potensial pencegahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
memperoleh
2 - - -
obat tanpa
indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Diberikan
informasi dan
edukasi
Pada pasien wanita
mengenai
yang sedang hamil,
Reaksi obat penggunaan
Cytotec mempunyai
7 yang tidak Potensial dan efek
efek samping
dikehendaki samping obat
pendarahan dan
Cytotec,
keguguran
khususnya
pada wanita
hamil.
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √
5. kontra indikasi -
6. Interaksi -
Uraian Resep :
Tidak terdapat interaksi obat antara kedua obat di atas dan dosisnya masih sesuai
dengan literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
Uraian penyebab Aktual/ Solusi/
No. Kelompok DRP
DRP potensial pencegahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
2 memperoleh obat - - -
tanpa indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Omeprazole dalam
penggunaan jangka
panjang dapat
menstimulasi
Reaksi obat yang Pengobatan
pertumbuhan sel-sel
7 tidak Potensi dalam jangka
yg menyerupai
dikehendaki pendek
enterokromafin.
Pertumbuhan
berlebihan dr bakteri-
bakteri dlm sal cerna
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √
5. kontra indikasi -
6. Interaksi √
Uraian Resep
Dari resep di atas, pasien mengalami pen yakit Tuberculosis (TBC). Pasien
diberikan kombinasi 5 jenis obat yaitu Rifampicin, Pehadoksin (Isoniasid,B6),
Etambutol, Pyrazinamid dan CTM. Rifampicin, Isoniasid, Etambutol, dan
Pyrazinamid digunakan untuk mengatasi microbacterium Tuberculosis, sedangkan
B6 untuk mengatasi defisiensi B6 yaitu efek samping dari Isoniasid dan CTM
untuk mengatasi efek samping ruam kulit jika perlu.
Terdapat interaksi :
Rifampicin dengan INH :
Jika digunakan bersamaan akan menyebabkan kerusakan pada hati.
WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral-Sebelum
1. Rifampicin √
makan
Oral/Sesudah
2. Pehadoxin √
makan
Oral-Sesudah
3. Etambutol √√
makan
Oral-Sesudah
4. Pyrazinamid √√
makan
Oral-
5. CTM Sesudah/sebelum √
makan
KAJIAN RESEP
Penjelasan Resep :
2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √
5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √
Indikasi Resep
WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral-Sebelum
1. Piracetam √
√
makan
Oral-Sesudah
2. Thrombo Aspilet √
makan
Oral-
3. Clopidogrel Sesudah/sebelum √
makan
Oral-
4. Simvastatin Sesudah/sebelum
√
makan