Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN RESEP

Tanggal : 03 Maret 2016


Hari : Kamis

Penjelasan Resep :

R/ Levofloxacin No. V
S 2 dd tab 1 pc
R/ Ambroxol syr No. I
S 2 dd 1c
R/ Metil Prednisolon No. X
S 2 dd 1 pc
R/ Omeprazol No. X
S 2 dd 1

ANALISIS PENGKAJIAN RESEP


Uraian Parameter Ya/tdk
Kajian administratif 1. nama pasien √

2. umur pasien √

3. berat badan -
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √

Kajian kesesuaian 1. bentuk dan kekuatan √


farmasetik sediaan
2. stabilitas √

3. kompatibilitas −¿
Pertimbangan klinis 1. ketepatan indikasi dan dosis √

2. aturan, cara dan lama √


penggunaan obat.
3. duplikasi /polifarmasi ¿
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi √

Indikasi resep
Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami infeksi saluran pernafasan
atas , berikan 4 macam obat. Levofloxacin untuk mengatasi infeksi saluran
pernafasan digunakan sesudah makan atau tanpa makanan, Ambroxol sebagai
pengencer dahak dan melegakan saluran pernapasan digunakan setelah makan,
Methyl Prednisolon untuk mengatasi inflamasi pada saluran pernapasan
digunakan sesudah makan, sedangkan Omeprazole digunakan untuk mengatasi
efek samping dari levofloxacin dan ambroxol yang dapat menyebabkan rasa mual
karena gangguan GI digunakan setelah makan.

Terdapat interaksi obat antara Levofloxacin dan Methyl Prednisolon


Menggunakan levofloxacin bersama-sama dengan metilprednisolon dapat
meningkatkan risiko tendinitis dan tendon pecah. Tendinitis adalah peradangan
yang terjadi pada tendon. Tendon merupakan struktur elastis yang
menghubungkan otot dengan tulang. Untuk meminimalisir interaksi obat maka
pada penggunaannya dapat diberikan jeda waktu antara 1 – 2 jam untuk
menghindari adanya interaksi obat. Dosis masih sesuai dengan literatur sehingga
resep tersebut rasional.

ANALISIS TERAPI OBAT

Uraian penyebab Solusi/


No. Kelompok DRP Aktual/potensial
DRP pencegahan
Indikasi yang
1
tidak diberi terapi
Pasien yang
2 memperoleh obat
tanpa indikasi
Pemilihan obat
3
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi
5 Dosis berlebih
Pasien tidak
6 menggunakan
obat sesuai jadwal

Diberikan
tambahan
obat
Levofloxacin dan untuk
mengatasi
Reaksi obat yang Ambroxol effek
samping
7 Potensial
tidak dikehendaki menyebabkan dan
digunakan
gangguan GI bersama
atau
segera
setelah
makan
Terjadi interaksi
Diberikan
jeda
antara Levofloxacin
waktu antara
1-2
dan Metil
jam
antara
Prednisolon.

penggunaan
Menggunakan

Levofloxacin
levofloxacin
dan
Metil
8 Interaksi obat bersama-sama Potensial
Prednisolon
dan
dengan
diberikan
jadwal
metilprednisolon
minum
obat
dapat
untuk
meningkatkan

menghindari
risiko tendinitis dan
interaksi
obat
tendon pecah.
JADWAL MINUM OBAT

Nama Pasien : Ny. O


Alamat :-
Umur :-

WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral/Sesudah
1. Levofloxacin √

makan
Oral/Sesudah
2. Ambroxol √

makan
Oral/Sesudah
3. Metilprednisolon √

makan
Oral/Sesudah
4. Omeprazol √

makan
KAJIAN RESEP

Hari/ Tanggal: 4 Maret 2016


Hari Ke - : Jumat

Penjelasan Resep :

R/ Celestamin syr No. I


S 2 dd cth 1

R/ Salisil Talk No. 1


ANALISIS PENGKAJIAN RESEP
Uraian Parameter Ya/tdk
1. nama pasien √

2. umur pasien −¿

3. berat badan −¿

4. nama dokter √

Kajian administratif 5. no SIP −¿

6. alamat −¿

7. no telp −¿

8. paraf dokter √

9. tgl penulisan resep √

1. bentuk dan kekuatan √


sediaan
Kajian kesesuaian
2. stabilitas √
farmasetik
3. kompatibilitas −¿
1. ketepatan indikasi dan √
dosis
2. aturan, cara dan lama −¿
penggunaan obat.
Pertimbangan klinis 3. duplikasi /polifarmasi −¿

4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi −¿

Uraian Resep

Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami Alergi pada kulit. Pasien
diberikan 2 macam obat. Celestamin untuk mengatasi Alergi, diberikan oral
bersama dengan makanan. Sedangkan salisil Talk digunakan untuk mengurangi
gatal yang disebabkan alergi di kulit, digunakan topical ditabur pada kulit yang
gatal setelah dibersihkan.

Tidak terdapat interaksi pada kedua obat tersebut. Dosis masih sesuai dengan
literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
Aktual/pote Solusi/penceg
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP
nsial ahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
memperoleh
2 - - -
obat tanpa
indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Reaksi obat
7 yang tidak - - -
dikehendaki
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP

Tanggal : 05 Maret 2016


Hari : Sabtu

Penjelasan Resep :

R/ Eperisone No. XV
S 2 dd 1
R/ Coditam No. X
S 0–0–1
R/ Methyl Prednisolon 8 mg No. X
S 2 dd 1
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP
Uraian Parameter Ya/tdk
1. nama pasien √

2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿

7. no telp −¿

8. paraf dokter √

9. tgl penulisan resep √

1. bentuk dan kekuatan √


sediaan
Kajian kesesuaian
2. stabilitas √
farmasetik
3. kompatibilitas −¿
1. ketepatan indikasi dan √ 
dosis 
2. aturan, cara dan lama √ 
penggunaan obat. 
Pertimbangan klinis 3. duplikasi /polifarmasi ¿ 
¿ 
4. ROTD
5. kontra indikasi -
6. Interaksi -

Uraian Resep

Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami nyeri otot. Pasien diberikan 3
macam obat. Eperisone untuk merelaksasi otot, diberikan bersama/sesudah
makan. Coditam (Codeine 30 mg, paracetamol 500 mg) untuk Meredakan nyeri
hebat diberikan sebelum tidur malam. sedangkan Methyl Prednisolon untuk
Mengurangi Inflamasi otot digunakan setelah makan.

Tidak terdapat interaksi obat antara ketiga obat diatas dan dosisnya masih sesuai
dengan literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
No. Uraian
Aktual/ Solusi/
Kelompok DRP penyebab
potensial pencegahan
DRP
1 Indikasi yang tidak
diberi terapi - - -

2 Pasien yang
memperoleh obat tanpa - - -
indikasi
3 Pemilihan obat yang
tidak tepat - - -

4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
6 Pasien tidak
menggunakan obat - - -
sesuai jadwal
7 Reaksi obat yang tidak
dikehendaki - - -

8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP

Tanggal : 07 Maret 2016


Hari : Senin

Penjelasan Resep :

R/ Kalium Diclofenac 50 mg No. XX


S 2 dd 1 pc
R/ Methyl Prednisolon 8 mg No. X
S 2 dd cth 1
R/ Coditam No. X
S0–0-1

ANALISIS PENGKAJIAN RESEP


Uraian Parameter Ya/tdk
Kajian administratif 1. nama pasien √

2. umur pasien −¿
3. berat badan −¿
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √

9. tgl penulisan resep −¿


Kajian kesesuaian 1. bentuk dan kekuatan √
Farmasetik sediaan
2. stabilitas √

3. kompatibilitas −¿
Pertimbangan klinis 1. ketepatan indikasi dan √
dosis
2. aturan, cara dan lama √
penggunaan obat.
3. duplikasi /polifarmasi −¿
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi √

Uraian Resep :

Pada resep diatas, pasien telah menjalani pembedahan. Pasien diberikan 3 macam
obat. Kalium diclofenac digunakan untuk Nyeri inflamasi stlh trauma
pembedahan/pascaoperasi, diberikan oral bersama dengan makanan. Metil
Prednisolon digunakan untuk mengatasi radang setelah operasi digunakan setelah
makan. Coditam (Codeine 30 mg, paracetamol 500 mg) diberikan bersama atau
tanpa makan.

Tidak terdapat interaksi pada kedua obat tersebut. Dosis masih sesuai dengan
literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP Aktual/ Solusi/
potensial pencegahan
1 Indikasi yang
tidak diberi - - -
terapi
2 Pasien yang
memperoleh
- - -
obat tanpa
indikasi
3 Pemilihan obat
- - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
6 Pasien tidak
menggunakan
- - -
obat sesuai
jadwal
7 Reaksi obat
yang tidak - - -
dikehendaki
8 Interaksi obat Kalium Diclofenak dan Potensial Diberikan jeda
metilprednisolon jika waktu
diberikan bersamaan pemberian
akan memiliki efek
antara 1 – 2
samping seperti
pendarahan yang tidak jam.
biasa, sakit perut yang
parah , pusing, ringan.
Ini lebih mungkin
terjadi pada orang
dewasa yang lebih tua
atau orang-orang
dengan kondisi yang
lemah
KAJIAN RESEP

Tanggal : 08 Maret 2016


Hari : Selasa

Penjelasan Resep :

R/ Cytotec Tab No. II


S 2 dd tab 1 /4
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP
Uraian Parameter Ya/tdk
Kajian administrative 1. nama pasien √

2. umur pasien −¿
3. berat badan −¿
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √

9. tgl penulisan resep √

Kajian kesesuaian 1. bentuk dan kekuatan √


farmasetik sediaan
2. stabilitas −¿
3. kompatibilitas −¿
Pertimbangan klinis 1. ketepatan indikasi dan dosis √

2. aturan, cara dan lama √


penggunaan obat.
3. duplikasi /polifarmasi −¿
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi

Uraian Resep

Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami Kenaikan asam lambung yang
disebabkan oleh penggunaan obat AINS. Pasien diberikan 1 macam obat. Cytotec
(Misoprostol 200 mcg) digunakan untuk mencegah tukak lambung yg disebabkan
oleh AINS pada pasien yang memiliki resiko tinggi terkena komplikasi tukak
lambung, Sebaiknya diberikan bersama makanan.

Cytotec tidak dianjurkan penggunaannya bagi seorang ibu yang sedang hamil.
Pada penggunaan pada ibu hamil, akan menyebabkan efek samping keguguran
dan pendarahan.
ANALISIS TERAPI OBAT

Aktual/ Solusi/
No. Kelompok DRP Uraian penyebab DRP
potensial pencegahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
memperoleh
2 - - -
obat tanpa
indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Diberikan
informasi dan
edukasi
Pada pasien wanita
mengenai
yang sedang hamil,
Reaksi obat penggunaan
Cytotec mempunyai
7 yang tidak Potensial dan efek
efek samping
dikehendaki samping obat
pendarahan dan
Cytotec,
keguguran
khususnya
pada wanita
hamil.
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP

Hari/ Tanggal: 8 Maret 2016


Hari : Selasa

Penjelasan Resep :

 R/ Antasida Syr No. I


S 2 dd 1c
 R/ Omeprazole No. X
S 2 dd 1
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP
Uraian Parameter Ya/tdk
1. nama pasien √

2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √

1. bentuk dan kekuatan sediaan √


Kajian kesesuaian 2. stabilitas √
farmasetik
3. kompatibilitas −¿
1. ketepatan indikasi dan dosis √

2. aturan, cara dan lama √


penggunaan obat.
Pertimbangan klinis 3. duplikasi /polifarmasi −¿
4. ROTD √

5. kontra indikasi -
6. Interaksi -
Uraian Resep :

Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami Tukak lambung. Pasien


diberikan 2 jenis obat. Antasida syr digunakan untuk Menetralkan asam lambung
diberikan pada saat perut kosong dan Omeprazole untuk Terapi jangka pendek
tukak lambung diberikan bersama makanan.

Tidak terdapat interaksi obat antara kedua obat di atas dan dosisnya masih sesuai
dengan literatur sehingga resep tersebut rasional.
ANALISIS TERAPI OBAT
Uraian penyebab Aktual/ Solusi/
No. Kelompok DRP
DRP potensial pencegahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
2 memperoleh obat - - -
tanpa indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Omeprazole dalam
penggunaan jangka
panjang dapat
menstimulasi
Reaksi obat yang Pengobatan
pertumbuhan sel-sel
7 tidak Potensi dalam jangka
yg menyerupai
dikehendaki pendek
enterokromafin.
Pertumbuhan
berlebihan dr bakteri-
bakteri dlm sal cerna
8 Interaksi obat - - -
KAJIAN RESEP

Tanggal : 17 Maret 2016


Hari : Kamis

Penjelasan Resep :

R/ Rifampicin 450 mg No. X


S 1 dd 1
R/ Pehadoxin No. X
S 1 dd 1
R/ Etambutol No. X
S 1 dd 2
R/ pyrazinamid No. X
S 1 dd 2
R/ CTM No. X
S 1 dd 1 p.r.n
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP

Uraian Parameter Ya/tdk


1. nama pasien √

2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter √

9. tgl penulisan resep √

1. bentuk dan kekuatan sediaan √


Kajian kesesuaian 2. stabilitas √
farmasetik
3. kompatibilitas ¿
1. ketepatan indikasi dan dosis √

2. aturan, cara dan lama √


penggunaan obat.
3. duplikasi /polifarmasi −¿
Pertimbangan klinis
4. ROTD √

5. kontra indikasi -
6. Interaksi √

Uraian Resep
Dari resep di atas, pasien mengalami pen yakit Tuberculosis (TBC). Pasien
diberikan kombinasi 5 jenis obat yaitu Rifampicin, Pehadoksin (Isoniasid,B6),
Etambutol, Pyrazinamid dan CTM. Rifampicin, Isoniasid, Etambutol, dan
Pyrazinamid digunakan untuk mengatasi microbacterium Tuberculosis, sedangkan
B6 untuk mengatasi defisiensi B6 yaitu efek samping dari Isoniasid dan CTM
untuk mengatasi efek samping ruam kulit jika perlu.

Terdapat interaksi :
Rifampicin dengan INH :
Jika digunakan bersamaan akan menyebabkan kerusakan pada hati.

Rifampicin dengan Pyrazinamid :


Jika digunakan bersamaan akan menyebabkan kerusakan pada hati.
Etambutol dengan INH :
Jika digunakan bersamaan akan meningkatkan resiko kerusakan saraf.
ANALISIS TERAPI OBAT
No. Kelompok DRP Uraian penyebab Aktual/ Solusi/
DRP potensial pencegahan
Indikasi yang
1 tidak diberi - - -
terapi
Pasien yang
2 memperoleh obat - - -
tanpa indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
menggunakan
6 - - -
obat sesuai
jadwal
Diberi
informasi dan
Berhenti minum obat
edukasi
karena efek samping
tentang efek
Reaksi obat yang Rifampicin yang
samping yang
7 tidak menyebabkan air Potensial
akan terjadi
dikehendaki kencing merah dan
dan
pasien sudah merasa
pentingnya
membaik.
kepatuhan
minum obat
Terdapat interaksi Diberikan jeda
antara Rifampicin waktu
dengan iNH yaitu penggunaan
dapat menyebabkan obat antara 1-2
kerusakan hati, jam untuk
Rfampicin dengan menghindari
8 Interaksi obat Pyrazinamid dapat Potensial interaksi obat.
menyebabkan Dilakukan
kerusakan hati, dan monitoring
Etambutol dengan dan pasien
INH dapat diberikan
menyebabkan kartu jadwal
kerusakan saraf. minum obat.
JADWAL MINUM OBAT

Nama Pasien : Ny. C


Alamat :-
Umur :-

WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral-Sebelum
1. Rifampicin √
makan
Oral/Sesudah
2. Pehadoxin √
makan
Oral-Sesudah
3. Etambutol √√
makan
Oral-Sesudah
4. Pyrazinamid √√
makan
Oral-
5. CTM Sesudah/sebelum √
makan
KAJIAN RESEP

Tanggal : 15 Maret 2016


Hari : Selasa

Penjelasan Resep :

R/ Piracetam 1,2 mg No. XXX


S 1-0-1
R/ Thrombo Aspilet No. XV
S 1-0-0
R/ Clopidogrel No. XV
S 1-0-0
R/ Simvastatin No. XV
S 0-0-1
ANALISIS PENGKAJIAN RESEP

Uraian Parameter Ya/tdk


1. nama pasien √

2. umur pasien -
3. berat badan -
4. nama dokter √

5. no SIP −¿
Kajian administrative
6. alamat −¿
7. no telp −¿
8. paraf dokter −¿
9. tgl penulisan resep √

1. bentuk dan kekuatan sediaan √


Kajian kesesuaian 2. stabilitas √
farmasetik
3. kompatibilitas ¿
1. ketepatan indikasi dan dosis √

2. aturan, cara dan lama √


penggunaan obat.
Pertimbangan klinis 3. duplikasi /polifarmasi −¿
4. ROTD ¿
5. kontra indikasi -
6. Interaksi √

Indikasi Resep

Pada resep diatas, pasien diindikasikan mengalami penyakit jantung dan


kolesterol. Pasien diberikan 4 macam obat. Clopidogrel dan thrombo Aspilet
diberikan untuk mengurangi agregasi platelet dan trombosis di arteri sehingga
juga dapat mengurangi sumbatan di pembuluh darah. Simvastatin untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, Kolesterol merupakan lemak jahat
yang terbawa bersama aliran darah yang memungkinkan terjadinya plak-plak di
dinding pembuluh darah yang dapat memungkinkan terjadinya strok berulang.
Piracetam diberikan untuk melancarkan peredaran aliran darah menuju bagian
yang mengalami gangguan selebro vascular.

Terdapat interaksi, jika clopidogrel dan thrombo aspilet digunakan bersamaan


yaitu dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa. Harus ada penyesuaian
dosis jika menggunakan kedua obat ini. Penggunaan clopidogrel secara bersamaan
dengan thrombo aspilet dosis rendah hanya diresepkan untuk jangka waktu
terbatas, biasanya maksimal hingga 12 bulan. Dosis yang diberikan masih sesuai
dengan literature, sehingga resep tersebut rasional.

ANALISIS TERAPI OBAT

Uraian penyebab Aktual/ Solusi/


No. Kelompok DRP
DRP potensial pencegahan
Indikasi yang tidak
1 - - -
diberi terapi
Pasien yang
2 memperoleh obat - - -
tanpa indikasi
Pemilihan obat
3 - - -
yang tidak tepat
4 Dosis subterapi - - -
5 Dosis berlebih - - -
Pasien tidak
6 menggunakan obat - - -
sesuai jadwal
Monitoring
Reaksi obat yang
7 Thrombositofenia Potensial kadar
tidak dikehendaki
thrombosit
Diberikan jeda
waktu 1-2 jam
Terdapat interaksi saat
antara clopidogrel penggunaannya
dengan thrombo , dan kedua
Aspilet jika obat ini
8 Interaksi obat diberikan bersamaan Potensial sebaiknya
yaitu dapat diresepkan
menyebabkan untuk jangka
pendarahan yang waktu terbatas,
tidak biasa. biasanya
maksimal
hingga 12 bulan
JADWAL MINUM OBAT

Nama Pasien : Ny. D


Alamat :-
Umur :-

WAKTU
No. Nama Obat Cara Minum
06 07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Oral-Sebelum
1. Piracetam √

makan
Oral-Sesudah
2. Thrombo Aspilet √
makan
Oral-
3. Clopidogrel Sesudah/sebelum √
makan
Oral-
4. Simvastatin Sesudah/sebelum

makan

Anda mungkin juga menyukai