Anda di halaman 1dari 4

A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan.

Iman, Islam, dan Ihsan adalah trilogi risalah atau syariat Islam. 

Iman, Islam, dan Ihsan adalah pokok-pokok ajaran Islam. Trilogi Iman-Islam-Ihsan disebut juga
Akidah-Ibadah-Akhlak. 

 Pengertian Iman.

Dalam hadits di atas, Rasulullah Saw mengemukakan Rukun Iman (Arkanul Iman), yakni
percaya kepada Allah SWT, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kiamat, dan takdir.
Kata iman berasal dari bahasa Arab, yaitu amana-yu'minu yang artinya percaya atau menerima.
Menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan
memperbuat dengan anggota badan (beramal). Tashdiqun bil qolbi ikrarun bil lisan wa 'amalun
bil arkan.
Orang beriman disebut mukmin.

 Pengertian Islam. 

Islam secara bahasa artinya berserah diri dan damai. Islam adalah agama Allah SWT.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" (QS. Ali Imran:19).
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu aslama yang artinya patuh, pasrah, menyerah diri,
atau selamat.
Pemeluk Islam atau orang yang tunduk dan patuh berserah diri kepada Allah disebut Muslim.

 Pengertian Ihsan.

Ihsan berasal dari bahasa Arab yaitu ahsan - yuhsinu - ihsanan yang artinya kebaikan atau
berbuat baik.
Menurut istilah, ihsan ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT atas dasar
kesadaran dan keikhlasan.
Pelakunya disebut Muhsin.

Ihsan atau kebaikan tertinggi adalah seperti disabdakan Rasulullah Saw: "Ihsan hendaknya
kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat
melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Bukhari).

Selain dalam hal ibadah kepada Allah SWT, ihsan juga bermakna akhlak atau perilaku baik
kepada sesama sebagai pengamalan iman dan Islam. Rasulullah Saw bersabda
ِ ‫ َومَنْ َكانَ ُي ْؤمِنُ باهللِ َوال َي‬، ‫ض ْي َف ُه‬
‫وم‬ َ ‫ َف ْل ُي ْك ِر ْم‬، ‫وم اآلخ ِِر‬ ِ ‫ َومَنْ َكانَ ُي ْؤمِنُ باهللِ َوال َي‬، ُ‫اره‬ َ ‫ َفالَ ُي ْؤ ِذ َج‬، ‫اآلخر‬
ِ ِ ‫مَنْ َكانَ ُي ْؤمِنُ باهلل َوال َي‬
‫وم‬
َ َ ُ َ
‫ ف ْل َيقلْ َخ ْيراً أ ْو لِ َي ْس ُكتْ )) ُم َّتفقٌ َعلَي ِه‬، ‫اآلخ ِِر‬

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia tidak menyakiti
tetangganya, barangisiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir,
hendaknya ia berkata baik atau diam.” (Muttafaq ‘alaih).

Pengertian iman, islam dan ihsan dalam membentuk karakter unggul.

Perlu ada format baru pendidikan Islam untuk membentuk karakter paripurna/kamil peserta
didik. Dimana tolak ukur utamanya adalah nilai yang bersumber dari nilai-nilai agama (Islam),
dimana untuk menumbuhkan karakter yang kuat pada peserta didik, maka model yang ideal
adalah kepribdian Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kemudian diambil dari budaya lokal dan
dipadukan sebagai kurikulum berbasis karakter, dalam artian nilai-nilai yang terwujud sebagai
akhlakul karimah/mahmudah, itulah yang disepakati sebagai karakter yang sudah mentradisi
dan membudaya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Tujuan pendidikan ternyata memiliki kolerasi dengan tiga konsep fundamental dalam Islam,
yaitu; Iman, Ihsan dan Islam.
 Pertama, Iman-Kognitif, artinya; Islam mengajarkan setiap muslim agar memiliki
pengetahuan untuk meyakini sesuatu. Islam melarang umatnya mempercayai sesuatu
tanpa pengetahuan yang benar dan dari sumber yang dapat dipercaya. Islam
mengajarkan bahwa setiap aktivitas manusia sebagai perwujudan pengabdian kepada
Allah SWT, haruslah dilandasi dengan pengetahuan yang benar dan dari sumber yang
akurat.
 Kedua, komposisi Islam-konatif. Islam dalam perspektif ini adalah aktivitas dan
implementasi seseorang yang mengacu pada nilai-nilai Islam. Sehingga Islam disini
dimaknai dengan sikap dan perbuatan atau prilaku-prilaku Islami. Sementara, kalau
makna konatif saja adalah aspek implementasi, atau perbuatan seseorang yang
dihasilkan berdasarkan serangkaian pengetahuan, pemahaman dan penghayatannya
terhadap ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
 Ketiga, Komposisi Ihsan-afektif, dapat dipahami dengan melihat bahwa dalam
pengembangkan unsur Ihsan dalam pribadi muslim menggunakan daya imajinasi yang
tertuntun oleh nilai-nilai tauhid. Pribadi muslim dapat merasakan kehadiran Allah SWT,
melalui penghayatan yang diperolehnya dari kerja intuisi di dalam dirinya. Sehingga,
seluruh dorongan dan perasaan yang ada didalam dirinya tertuntun oleh adab-adab
yang dibolehkan dan diatur dalam al-Quran.
B. Proses Terbentuknya Iman dan Upaya Meningkatkannya

Fitrah Ilahi
Sesungguhnya Allah memberikan potensi pada setiap manusia untuk bertuhan dan
mengabdi hanya kepada Allah, yang disebut fitrah tauhid.
Potensi ini disemaikan Allah kedalam jiwa manusia sejak didalam azali (arwah).

Q.S Al-A’raf Ayat 172


Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",

• Hidayah

Hidayah itu mengandung kekhususan,yaitu satu petunjuk yang datangnya dari yang
maha suci (Allah) yang di karuniakan kepada semua mahluk-Nya,baik mahluk insani
maupun mahluk hewani

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al-Qashash [28]: 56)

Macam – Macam Hidayah

• Hidayatul Wijdan

• (Petunjuk insting

• Hidayatul Hawas

• (Petunjuk indrawi)

• Hidayatul Aqli

• (Petunjuk berpikir)

• Hidayah Ad-din

• (Petunjuk agama)

• Hidayah taufik

• (Petunjuk khusus
Ikhtiar Insani

Setiap muslim hendaknya mengetahui cara-cara meningkatkan iman, dan


mempraktekkannya, terutama saat iman sedang turun. Agar dirinya punya kesempatan besr
meninggal dunia dlam keadaan membawa iman, atau kusnul khatimah.

Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan iman :

 Penciptaan lingkungan yang kondusif

 Dzikir, tafakkur, dan tadabbur

 Ingat mati

Anda mungkin juga menyukai