(AQIDAH AKHLAK)
DISUSUN OLEH:
HARDIANA
Menurut bahasa, aqidah adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa arab, yakni “aqad” yang
memiliki makna mampu menyimpulkan sesuatu. Sedangkan menurut istilah, aqidah memiliki
arti sebuah kekyakinan atau keimanan yang dimiliki oleh seseorang yang tidak dapat diurai
oleh pengaruh apapaun. Aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting bagi umat Islam.
Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. ‘Aqd berarti juga janji, ikatan
(kesepakatan) antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah secara definisi adalah
suatu keyakinan yang mengikat hati manusia dari segala keraguan. Aqidah dalam istilah
umum yaitu keimanan yang mantap dan hukum yang tegas, yang tidak dicampur keragu-
raguan terhadap orang yang mengimaninya. Ini adalah aqidah secara umum, tanpa
memandang aqidah tersebut benar atau salah. Aqidah secara terminology adalah sesuatu yang
mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang
bersih dari kebimbangan dan keraguan. Aqidah menurut syara’ berarti iman kepada Allah,
para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan kepada Hari Akhir, serta kepada
qadar dan qadha, baik takdir yang baik maupun yang buruk.
Aqidah sebagai dasar utama ajaran Islam bersumber pada Al Quran dan sunnah Rasul. Aqidah
Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan hukum yang datang
dari Islam. Oleh karena itu, menjadi seorang Muslim berarti meyakini dan melaksanakan
segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran
Islam.
. Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang
melekat pada diri seseorang ini. Sedangkan secara istilah akhlak artinya adalah sifat
seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang
tersebut. maka bila akhlaknya baik perilakunya akan baik, dan bila akhlaknya buruk maka
perliakunya akan buruk. Dalam islam akhlak merupakan buah dari sebuah keimanan, yang
mana dalam silam ini akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak
mazmumah
akhlak mahmudah atau akhakul karimah adalah akhlah terpuji, yaitu akhlak yang baik yang
ada dalam diri manusia. manusai fitrahnya adalah makhluk yang baik, namun dalam
perjalanannya perkembangannya maka manusia mulai terpengaruh oleh sekitarnyadan muncul
akhlak buruk dalam dirinya. namun atas ijin ALLAH maka manusia mampu mengamalkan
akhlak mahmudah ini. Bukti bahwa akhak mahmudah adalah fitrah manusaiadalah normalnya
kita akan merasakan kesenangan atau ketenangan dalam diri bila melakukan suatu kebaikan.
Yang termasuk dalam sifat terpuji adalah :
1. Amanah ( dapat dipercaya )
2. Shidiq ( benar / jujur )
3. Pemaaf / mudah memaafkan
4. Tolong – menolong
5. Kerja keras
Aklhak mazmumah artinya adlah akhlak yang tercela. Yaitu segala bentuk perbuatan
manusia , baik keyakinan, ucapan dan perbuatan yang dapat mendatangkan kemudhorotan
bagi diri sendiri dan orang lain dan dapat membahayakan iman dan mendatangkan dosa,
digolongkan akhlak mazmumah. Akhlak mazmumah berasal dari setan dan hawa nafsu
manusia. maka disampaikan orang yang buruk akhlaknya dalah bila orang lain takut akan
perbuatan lisan dan tangannya.
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati
serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangn dengan kebenaran itu.”
Menurut Imam Al-Ghazali menyatakan, apabila Aqidah telah tumbuh pada jiwa seorang
muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa hanya Allah sajalah yang paling
berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluk belaka.
Menurut Ibnu Taimiyah dalam bukunya “Aqidah al-Wasithiyah” makna aqidah dengan suatu
perkara yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa yang menjadi tenang sehingga
jiwa itu menjadi yakin serta mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan dan tidak dipengaruhi
oleh salah sangka.
Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam.7
Berarti menurut pengertian ini, iman yaitu keyakinan atau kepercayaan akan adanya Allah
SWT, Malaikatmalaikat- Nya, Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari kebangkitan dan Qadha
dan Qadar-Nya.
Aqidah berarti pula keimanan. Keimanan menurut Muhammad Naim Yasin terdiri dari tiga
unsur
Pengikraran dengan lisan
Pembenaran dengan hati, dan
Pengamalan dengan anggota badan.
Dari pengertian di atas diketahui bahwa iman terdiri dari ucapan (lidah, pembenaran hati) dan
amal perbuatan.
Firman Allah SWT berbunyi :
َو َم ْن ي َْع َملْ ِمنَ ال )ت َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَال يَ َخافُ ظُ ْل ًما َوال هَضْ ًما (االية
ِ صال َِحا
“Dan barang siapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dan ia dalam keadaan beriman, Maka
ia tidak khawatir akan pelakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan
pengurangan haknya.” (QS :Thoha, 112).9
Dari berbagai pendapat pengertian tentang aqidah, maka dapat disimpulkan bahwa aqidah
adalah suatu paham tentang sesuatu yang diyakini atau diimani oleh hati manusia yang benar
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Menurut Imam Al-Ghazali, pengertian akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
seorang manusia yang dari sifat tersebut akan timbul suatu perbuatan yang mudah atau
gampang dilakukan tanpa perlu adanya pemikiran dan pertimbangan lagi.
Muslim Nurdin
Sedangkan menurut Muslim Nurdin, dkk, akhlak adalah sebuah sistem nilai yang dapat
mengatur tindakan serta pola dan sikap manusia yang ada di muka bumi. Pengertian akhlak
sendiri dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu :
Menurut sudut pandang Suluq Azzahariah, akhlak adalah suatu cara pandang yang
memperlihatkan hal-hal yang tampak dari dalam diri seseorang, seperti contohnya dalam
bertutur kata, bertingkah laku, dan watak.
Sedangkan menurut sudut pandang Bataniah, akhlak merupakan suatu ilmu yang membahas
berbagai masalah yang dihadapi manusia terkait dengan hal-hal kejiwaan.
Contoh :Jujur, adalah tingkah laku yang mendorong keinginan atau niat baik dengan tujuan
tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya atau orang lain.
Dalil tentang jujur juga disebutkan dalam hadits Nabi SAW.
{يَ……ا أَيُّهَ……ا الَّ ِذينَ آ َمنُ……وا:ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَى ْال ِم ْنبَ ِر إِاَّل َس … ِم ْعتُهُ يَقُ……ول
َ ِ َما قَا َم َرسُو ُل هَّللا:ت
ْ َ قَال،ض َي هَّللا ُ َع ْنهَا
ِ ع َْن عَائِ َشةَ َر
هَّللا
َاتَّقُوا َ َوقُولُوا قَوْ ال َس ِديدًا} اآْل يَة.
Dari Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa tidaklah Rasulullah Saw. berdiri di atas mimbar,
melainkan ia selalu mendengarnya mengucapkan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. (Al-Ahzab: 70).
KESIMPULAN
Menurut Etimologi (Bahasa) Aqidah dapat diartikan sebagaikepercayaan dasar atau keyakinan
pokok. Dan menurut Terminologi(Istilah) Aqidah bisa dikatakan sebagai keimanan yang
terdapat di dalam jiwa. Keberadaannya terikat dan sangat kokoh. Dan apabila
terdapatkeraguan atau prasangka, maka tidak dapat dikatakan sebagai aqidah.Pada hakikatnya
aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepadamanusia untuk
mengenalkan adanya Allah SWT dengan memperhatikanalam sebagai bukti hasil perbuatan
kekuasaan-Nya. Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai
pondasi. Dimanaseluruh ajaran Islam berada di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip
keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untukmenunaikan kewajiban-
kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinanmaka materi aqidah sepenuhnya adalah
informasi yang disampaikan olehAllah SWT melalui wahyu kepada Nabi-Nya, Muhammad
Saw. Semogaapa yang kita sampaikan dapat diterima dan bermanfaat, semoga berguna bagi
kehidupan kita sekarang dan di masa yang akan datang