Anda di halaman 1dari 15

POLA-POLA HEREDITAS Penulisan genotip telah disepakati bersama

oleh suatu konvensi, sbb :


Pola pewarisan sifat menurut Mendel
1. Sifat gen dominant (yang bersifat kuat
Gregor Johan Mendel melakukan eksperimen sehingga menutupi pengaruh alelnya)
dengan membastarkan tanaman kacang kapri disimbolkan dengan huruf besar,
(Pisum sativum), karena memiliki kelebihan- sedangkan gen yang tertutup alelnya
kelebihan antara lain: disebut resesif dan disimbolkan
dengan huruf yang sama dengan gen
1. mudah penyerbukan silang dominant, tetapi dengan huruf kecil.
2. cepat berbuah dan berumur Missal sifat BB (biru) dominant
pendek terhadap bb (putih)
3. dapat terjadi penyerbukan 2. Genotip individu heterozygote
sendiri dituliskan dengan 2 huruf, gen dengan
4. memiliki beberapa sifat beda sifat dominant ditulis dengan huruf
yang menyolok antara lain besar didepan, dan sifat resesif alelnya
warna bunga, warna buah, dituliskan dengan huruf kecil
bentuk biji, sifat biji dibelakang. Missal Bb (biru)
3. Dua genotip yang berbeda dapat
Pada persilangan Mendel induk jantan dan mempunyai fenotip yang sama. Missal
induk betina disebut parental/tetua dan RR dan Rr sama-sama merah
disimbolkan dengan huruf P (capital)
Dalam teori pewarisan sifat menurut
Hasil persilangan parental disebut fillus Mendel dikenal adanya bermacam-
(anak dan disimbolkan dengan huruf F macam persilangan, yaitu monohybrid,
capital) dihibrid, resiprok, back cross dan test
cross
Persilangan induk jantan dan induk betina
disebut PI dan dan keturunannya disebut FI Persilangan Monohibrid

Persilangan antara F1 dengan F1 secara acak Adalah persilangan dengan satu sifat
disebut P2, sedangkan keturunannya disebut beda. Contoh: Perhatikan diagram
F2 persilangan monohybrid antara kacang
kapri berbatang tinggi dengan kacang
Galur murni selalu bergenotip homozygote kapri berbatang pendek (sifat tinggi
dominan (ditulis dengan huruf capital dominant terhadap sifat pendek) sbb:
semua) atau homozygote resesif (ditulis
dengan huruf kecil semua) P1 TT X tt

Genotip adalah sifat tidak tampak yang Tinggi pendek


ditentukan pasangan gen dalam individu,
sedangkan sifat yang tampak dari luar (dapat Gamet T t
diamati dengan panca indera) disebut fenotip
F1 Tt
Jika genotip suatu individu terdiri dari
pasangan alel yang tidak sama maka disebut Tinggi
genotip heterozygote missal Rr. Sedangkan
jika genotip terdiri dari pasangan alel yang P2 F1 X F1
sama disebut homozygote missal RR atau rr.
Tt X Tt

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 1


Tinggi tinggi r-----B = rB

Gamet T,t T, t RRBb

F2 B=RB

T t R
T TT (tinggi) Tt (tinggi)
t Tt (tinggi) tt (pendek) b=Rb

Jadi pada persilangan monohybrid Trihibrid RrKkLl


menghasilkan perbandingan fenotip 3 tinggi: 1
pendek. Perbandingan genotip 1 TT: 2 Tt: 1 tt L=RKL

Jika kita amati pada pembentukan F1 terjadi K


pemisahan alel TT, tt sehingga menjadi Tt
(heterozygote). Prinsip pembentukan gamet l=RKl
pada genotip induk sehingga dihasikan
keturunan heterozygote dikenal dengan R
hukum pemisahan alel secara bebas atau
hokum Mendel I/hokum segregasi bebas L=RkL

Untuk menentukan macam dan jumlah gamet k


dari genotip induk dapat digunakan diagram
garpu. Contoh l=Rkl

Monohybrid BB-----B L=rKL

B K

Bb l=rKl

b r

Dihibrid RrBb L=rkL

B = RB k

R l=rkl

b=Rb RRKKLl

B=rB L=RKL

r R---K

b=rb l=RKl

RRbb---R----b = Rb

RrBB---R----B = RB

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 2


Dari data yang diperoleh dalam percobaannya
Mendel menyusun hipotesis yang
menerangkan hukum hereditas sebagai
berikut :
P1 MM X mm
1. tiap sifat organisme
dikendalikan oleh sepasang (merah) (putih)
factor keturunan/gen, satu
dari induk jantan dan satu dari gamet M m
induk betina
2. tiap pasangan factor F1 Mm
keterangan menunjukkan
bentuk alternative sesamanya, (Merah muda)
missal biji bulat dan kisut, rasa
manis dan asam P2 Mm X Mm
3. Satu dari pasangan alel
dominant/menutup alel yang Merah muda merah
resesif jika keduanya bersama muda
4. Pada pembentukan sel
kelamin/gamet yaitu proses Gamet M,m M,m
meiosis. Pasangan factor-
faktor keturunan memisah. F2
Setiap gamet menerima salah
satu factor dari pasangan itu. M m
Kemudian pada proses M MM Mm
fertilisasi factor-faktor itu akan Merah Merah muda
berpasangan secara acak. m Mm mm
5. Individu murni/galur murni Merah muda putih
mempunyai dua alel yang
sama, dominant semua atau Perbandingan genotip
resesif semua 1MM:2Mm:1mm
6. Semua individu F1 adalah
seragam Perbandingan fenotp 1 merah:
7. Jika dominansi tampak 2merah muda: 1putih
sepenuhnya, maka individu F1
memiliki fenotip seperti
induknya yang dominant
PERSILANGAN DIHIBRID
INTERMEDIET
Persilangan dihibrid adalah persilangan
Intermediet terjadi jika sifat gen dominant dengan dua sifat beda
tidak penuh. F1 mempunyai sifat fenotip
diantara kedua induknya. Perbandingan F2- Mendel melakukan eksperimen dengan
nya tidak 3:1 tapi 1:2:1 membastarkan tanaman Pisum sativum galur
murni dengan memperhatikan 2 sifat beda
Contoh, Persilangan monohybrid antara yaitu biji bulat warna kuning dengan galur
tanaman bunga Mirabilis jalapa/pukul empat murni kisut hijau. Gen B(bulat) dominant
galur murni (MM) dengan bunga pukul terhadap b(kisut), gen K(kuning) dominant
empat putih galur murni (mm) terhadap k(hijau). Diagram perkaminannya
adalah :

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 3


Dari eksperimen tersebut Mendel
menganggap bahwa gen-gen pembawa sifat
itu berpisah secara bebas terhadap
sesamanya saat pembentukan gamet
P1 BBKK X bbkk sehingga menjadi hukum Mendel
II/Hukum pengelompokan gen secara
Bulat kuning kisut hijau bebas

Gamet BK bk Prinsip-Prinsip Mendel

F1 BbKk 1. Prinsip Hereditas yaitu Pewarisan


sifat dikendalikan oleh gen
Bulat kuning 2. Prinsip Segregasi bebas yaitu
pemisahan bebas
P2 BbKk X BbKk 3. Prinsip Asortasi bebas/berpasangan
secara bebas
Bulat kuning bulat kuning 4. Prinsip dominansi penuh atau tidak
penuh(intermediet)
Gamet BK, Bk BK,Bk
C. Persilangan Resiprok
bK,bk bK, bk
Persilangan resiprok adalah persilangan
F2 dengan gamet jantan dan gamet betina
dipertukarkan sehingga menghasilkan
BK Bk bK bk keturunan yang sama
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bulat Bulat Bulat Bulat D. Persilangan Backcross
kuning kuning kuning kuning
1 2 3 4 Persilangan antara individu F1 dengan
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk salah satu induknya (induk dominant atau
Bulat Bulat Bulat Bulat induk resesif). Tujuan Backcross adalah
kuning hijau kuning hijau mencari genotip tetua. Contoh
5 6 7 8
bK BbKK BbKk bbKK bbKk P1 Hh X hh
Bulat Bulat kisut kisut
kuning kuning kuning kuning Hitam putih
9 10 11 12
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk Gamet H,h h
Bulat Bulat kisut kisut
kuning hijau kuning hijau F1 Hh (hitam) : 1
13 14 15 16
hh (putih) : 1
Rasio Fenotip pada F2 : 9:3:3:1

1. Bulat kuning :
1,2,3,4,5,7,9,10,13=9
2. Bulat hijau : 6,8,13=3
3. kisut kuning: 11, 12,15=3
4. kisut hijau : 16 =1

Rasio genotip : 1:2:1:2:4:2:1:2:1

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 4


E. Persilangan Testcross Gamet M,m M,m

Perkawinan F1 dengan salah satu induk yang F2


resesif. Disebut perkawinan pengujian/uji
silang karena bertujuan mengetahui apakah M m
suatu individu bergenotip homozygote (galur M MM Mm
murni) atau heterozygote. Jika hasil testcross Merah Merah muda
menghasilkan perbandingan 1:1 maka induk m Mm mm
heterozygote. Jika keturunan 100% maka Merah muda putih
induknya homozygote
Perbandingan genotip
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1MM:2Mm:1mm

Pada hokum Mendel didapat perbandingan Perbandingan fenotp 1 merah: 2merah muda:
fenotip F2 pada persilangan monohybrid 3:1, 1putih
sedangkan pada persilangan dihibrid
menghasilkan perbandingan F2 9:3:3:1. Namun
pada kasus tertentu, perbandingannya tidak
tepat. Munculnya perbandingan yang tidak 2. Kodominan
sesuai dengan hokum Mendel disebut
Penyimpangan semu hokum Mendel Kodominan adalah dua alel suatu gen yang
menhasilkan produk berbeda dengan alel
Penyimpangan semu hokum Mendel terjadi yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang
karena interaksi antar alel dan genetic lain. Contoh alel kodominan misalnya sapi
dengan warna merah RR yang kodominan
Macam-macam interaksi alel : terhadap putih rr menghasilkan anak sapi yang
dalam bahasa inggris roan Rr, warna sapi ini
1. Dominansi tidak sempurna coklat kemerahan atau kekuningan dengan
sedikit percikan warna putih
Pada dominansi tidak sempurna, alel
dominant tidak dapat menutupi alel resesif P1 RR X rr
sepenuhnya, akibatnya individu yang
heterozygote memiliki sifat yang setengah (merah) (putih)
dominant dan setengah resesif. Sehingga
menghasilkan keturunan F2 dengan gamet R r
perbandingan 1:2:1
F1 Rr
P1 MM X mm
(Roan)
(merah) (putih)
P2 Rr X Rr
gamet M m
Roan roan
F1 Mm

(Merah muda)
R r
P2 Mm X Mm RR (merah) Rr (Roan)
Rr (Roan) Rr (putih)
Merah muda merah
muda Perbandingan fenotip 1 merah: 2Roan: 1putih

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 5


3. Alel Ganda P2 HhKk HhKk

Alel ganda merupakan fenomina adanya tiga Hitam hitam


atau lebih dari suatu gen. pada umumnya satu
gen tersusun dari dua allel alternatifnya. Alel Gamet HK,Hk HK, Hk
ganda dapat terjadi akibat mutasi. Misalnya
gen A bermutasi menjadi a1,a2,a3 hK,hk hK, hk

4. Alel Letal F2

Alel letal merupakan alel yang dapat HK Hk hK hk


menyebabkan kematian bagi individu yang HK HHKK HHKk HhKK HKhk
memilikinya. Alel letal dapat terjadi pada 1 Hitam 2 Hitam 3 hitam 4 hitam
keadaan homozygot dominant (KK) dan Hk HHKk HHkk HhKk Hhkk
homozygote resesif (kk), dalam keadaan 5 hitam 6 hitam 7 hitam 8 hitam
heterozygote (Kk) biasanya mengakibatkan hK HhKK HhKk hhKK hhKk
subletal atau hidup sehat sampai dewasa. 9 hitam 10 hitam 11kuning 12kuning
hk HhKk Hhkk hhKk Hhkk
Macam-macam Penyimpangan Semu Hukum 13 hitam 14 hitam 15kuning 16 putih
Mendel karena interaksi genetiki :
Perbandingan Fenotip F2
1. EPISTASIS DAN HIPOSTASIS
12 hitam : 3 kuning : 1 putih= 12:3:1
Epistasis dan hipostasis adalah peristiwa
dimana gen dominant menutup gen dominant b. Epistasis Resesif
lain yang bukan alelnya. Faktor pembawa sifat
yang menutupi disebut epistasis, sedangkan Gen resesif yang bersifat epistasis terhadap
sifat yang tertutup disebut hipostasis. Macam- gen dominant yang bukan alelnya. Gen
macam epistasi : resesif tersebut harus dalam keadaan
homozygote.
a. Epistasis Dominan
Contoh pada persilangan tikus kelabu
Gen dengan alel dominant menutupi kerja gen RRCC dengan tikus putih rrcc
yang lain. Contoh gen H epistasis terhadap K,
gen K hipostasis terhadap gen H, pada P1 RRCC X rrcc
persilangan gandum biji hitam dengan
gandum biji kuning kelabu putih albino

Gamet RC rc

F1 RrCc (kelabu)

P1 HHkk X hhKK
P2 RrCc X RrCc

Hitam kuning Kelabu kelabu

Gamet Hk hK Gamet RC,Rc RC,Rc

F1 HhKk rC,rc rC,rc

Hitam

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 6


RC Rc rC rc ungu merah ungu merah
RC RRCC RRCc RrCC RrCc aB AaBB AaBb aaBB aaBb
kelabu kelabu kelabu kelabu Ungu ungu putih putih
Rc RRCc RRcc RrCc Rrcc ab AaBb Aabb aaBb aabb
kelabu hitam kelabu hitam ungu merah putih putih
rC RrCC RrCc rrCC rrCc
kelabu kelabu putih putih Sifat yang tersembunyi adalah bunga warna
rc RrCc Rrcc rrCc rrcc ungu muncul karena adanya 2 gen
kelabu hitam putih putih dominant yang berinteraksi sehingga
diperoleh perbandingan 9:3:4
Perbandingan fenotip pada F2
3. ATAVISME
9 kelabu : 3 hitam : 4 putih
Atavisme adalah munculnya suatu sifat
2. KRIPTOMERI sebagai akibat interaksi dari beberapa gen.
contoh sifat genetic pada jengger ayam.
Kriptomeri adalah sifat gen dominant yang Ada 4 macam bentuk jengger ayam , yaitu
tersembunyi, jika gen dominant tersebut walnut, rose, pea, dan single. Bentuk
berdiri sendiri. Namun, jika gen dominant jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu
tersebut berinteraksi dengan gen dominant gen, tetapi oleh interaksi 2 gen. Persilangan
lainnya, akan muncul sifat gen dominant yang ayam berjengger rose (RRpp) dengan ayam
sebelumnya tersembunyi. Contoh kriptomeri berjengger pea
pada persilangan tumbuhan bunga linaria
marocana berwarna merah (AAbb) dengan (rrPP) akan menghasilkan keturunan F1 100%
bunga berwarna putih (aaBB) yang akan walnut RrPp. Hasil perkawinan sesame F1
menghasilkan F1 100% berbunga ungu,
akan menghasilkan keturunan F2 dengan
hasil perkawinan sesame F2 perbandingan
dengan fenotip 9 walnut: 3 rose: 3 pea: 1
single =
perbandingan fenotip 9 Ungu : 3 Merah : 49:3:3:1
Putih
R-pp: Rose/mawar rrP- : pea/biji
P1 AAbb X aaBB
R-P-: walnut rrpp: single/bilah/tunggal
Merah Putih
Penyimpangan yang terjadi pada atavisme
Gamet Ab bukan
aB mengenai perbandingan F2, melainkan
munculnya sifat baru pada jengger ayam yaitu
F1 AaBb 100% unguwalnut dan single. Tipe jengger walnut
merupakan hasil interaksi dari 2 gen yang
P2 AaBb X berdiri
AaBb sendiri , tipe jengger single merupakan
hasil interaksi dua gen resesif
Ungu Ungu
P1 RRpp X rrPP
Gamet AB,Ab,aB,ab AB,Ab,aB,ab
Rose pea
F2
Gamet Rp rP
AB Ab aB ab
AB AABB AABb AaBB F1 AaBb RrPp 100% walnut
ungu ungu ungu ungu
Ab AABb AAbb AaBb P2 AabbRrPp X RrPp

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 7


Walnut walnut gradasi mutu warna gandum disebabkan
oleh jumlah alel dominannya
Gamet RP,Rp,rP,rp RP,Rp,rP,rp
P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2
F2
Merah gelap biji putih
RP rP Rp rp
RP RRPP RrPP RRPp RrPp Gamet M1M2 m1m2
walnut walnut walnut walnut
rP RrPP rrPP RrPp rrPp F1 M1m1M2m2
walnut pea walnut pea
Rp RRPp RrPp RRpp Rrpp 100% merah sedang
walnut walnut rose rose
rp RrPp rrPp Rrpp rrpp P2 M1m1M2m2
walnut pea rose single M1m1M2m2

Merah sedang merah sedang

4. Polimeri Gamet M1M2,M1m2 M1M2,M1m2

Polimeri merupakan bentuk interaksi gen m1M2,m1m2 m1M2,m1m2


yang bersifat komulatif/saling
menambahkan . Polimeri terjadi akibat
interaksi antara 2 gen /lebih sehingga
disebut juga sifat gen ganda. Alel ganda M1M2 M1m2
berbeda dengan gen ganda. Alel M1M2
ganda M1M1M2M2 M1M1M2m2
suatu sifat karakter disebabkan kerja suatu Merah gelap merah
gen dengan banyak alel. Gen ganda M1m2dapat M1M1M2m2 M1M1m2m2
menumbuhkan suatu sifat akibat banyaknya merah Merah sedang
gen yang bekerja sama secara komulatif

Contoh polimeri terdapat pada percobaan


yang dilakukan oleh H. Nilsson-Ehle m1M2 m1m2
m1M2
terhadap biji gandum. Hasil persilangan m1m1M2M2 m1m1M2m2
gandum berbiji merah dengan gandum merah sedang merah muda
berbiji putih akan menghasilkan m1m2
F1 100% m1m1M2m2 m1m1m2m2
berbiji merah, tapi warna merah yang merah muda putih
dihasilkan tidak sama dengan warna merah
Perbandingan
induknya. Hasil perkawinan sesame F1 fenotip 15 merah : 1 putih
menghasilkan keturunan F2 dengan
perbandingan fenotip 15Merah : 1Putih

Warna merah gelap berarti mengandung 4. Komplementer (Epistasis gen


semua alel dominant M1M1M2M2, resesif rangkap)
warna putih tidak mengandung alel
dominant m1m1m2m2, warnaKomplementer
merah merupakan interaksi beberapa
gen yang saling melengkapi. Interaksi tersebut
M1m1M2M2,merah sedang M1m1M2m2,
warna merah muda m1m1M2m2. dapat Jadi
dinamakan epistasis gen resesif rangkap
sebab jika salah satu gen bersifat homozygote

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 8


resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen cP CcPP CcPp ccPP ccPp
lain menjadi tidak sempurna/terhalang. ungu ungu putih putih
Dalam interaksi komplementer, tiap gen dapat cp CcPp Ccpp ccPp Ccpp
bersifat epistasis bagi gen yang lain. ungu putih putih putih

Misalnya pada bunga Lytharus odoratus, gen


Perbedaan antara polimeri dengan
C bekerja menumbuhkan zat bahan mentah komplementer, yaitu pada polimeri
pigmen, dan alelnya c tidak dapat munculnya suatu sifat disebabkan oleh
menumbuhkan zat tersebut. munculnya satu gen (alel dominant)

Sebaliknya, gen P bekerja menumbuhkan


sedangkan pada komplementer disebabkan
enzim untuk mengubah bahan mentah dua/lebih gen (alel dominant).
munculnya
pigmen menjadi antosianin berwarna ungu,
sedangkan alelnya p tidak
PAUTANdapat GEN DAN PINDAH SILANG
menumbuhkan enzim tersebut.
Penyimpangan hokum Mendel selain terjadi
Warna pada bunga muncul akibat adanya
karena melalui peristiwa interaksi antara alel
pigmen dan enzim pengaktif pigmen. Jika
dan genetic juga dapat terjadi karena adanya
tidak ada bahan pigmen, aktivitas enzim
tautan dan pindah silang. Hal ini karena
tidak tampak, sedangkan jika tidak ada memiliki jumlah gen lebih banyak
organisme
enzim pengaktif pigmen, pigmen tidak akanjumlah kromosom. Jika alel-alel dari
daripada
teraktifkan. gen-gen yang berbeda yang terletak pada
kromosom yang sama tidak mengikuti hokum
Penyilangan bunga Lathyrus IIodoratus
Mendel mengenai pemisahan secara bebas
warna putih (CCpp) dengan warna makaputih
gen tersebut mengalami tautan.
(ccPP) akan menghasilkan perbandingan
fenotip ungu:putih=9:7 Terlebih lagi jika gen-gen yang berbeda,
namun letaknya berdekatan sehingga
P1 CCpp X ccPP dipindahkan secara bersama-sama

Putih putih Tautan diantara gen-gen tidak berlangsung


terus menerus akibat adanya pindah silang
Gamet Cp cP diantara kromosom homolog. Pindah silang
menyebabkan terjadinya rekombinasi diantara
F1 100% CcPp ungu gen-gen pada sepasang kromosom

P2 CcPp X CcPp TAUTAN/PAUTAN GEN

Ungu ungu Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh


maupun kromosom kelamin. Tautan pada
Gamet CP,Cp CP,Cp kromosom tubuh disebut tautan non
kelamin/tautan autosomal. Tautan pada
cP,cp cP,cp kelamin disebut tautan seks

F2 Tautan Autosomal

CP Cp cP cp
Tautan autosomal adalah gen-gen yang
CP CCPP CCPp CcPP CcPp pada kromosom yang sama tidak
terletak
ungu ungu ungu ungu
dapat memisah secara bebas dan cenderung
Cp CCPp CCpp CcPp Ccpp
diturunkan bersama. Contoh tautan autosomal
ungu putih ungu putih
terjadi pada lalat Drosophila warna tubuh

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 9


abu-abu (B) dan warna hitam (b), Sayap X pada perempuan sama dengan sifat –sifat
normal (V) dan vestigial/berkerut (v) yang ditentukan oleh gen pada autosom

Persilangan antara lalat buah betiana


Contoh
warnagen tertaut kromosom X adalah buta
abu-abu, sayap normal heterozygotewarna
(BbVv)
dan hemofilia
dengan jantan hitam vestigial homozygote
(bbvv) harapan keturunannya 1.adalah Buta Warna
1 dan hemofilia
abu-abu normal,1 hitam vestigial, 1 abu-abu
Jikasetelah
vestigial, 1 hitam normal. Ternyata pada kromosom X seorang laki-laki
disilangkan hasilnya berbeda mengandung gen resesif buta warna atau
hemofilia. Maka sifat ini akan diekspresikan
P1 BbVv X sehingga laki-laki tersebut menderita buta
bbvv
warna/hemofilia
Abu-abu normal hitam vestigial
Jika pada seorang perempuan memiliki gen
Gamet terpaut BV ,bv bv
resesif buta warna /hemoflia hanya pada
salah satu kromosom X-nya heterozygote
F1 50% BbVv abu-abu normal
maka dia akan menjadi seorang pembawa
carrier dan secara fenotip merupakan individu
50% bbvv hitam vestigial
normal

Tautan Kelamin Jika seorang wanita memiliki gen resesif buta


warna/hemofilia pada kedua kromosom X
Gen tertaut kelamin/sex linked genes
(homozygote) maka perempuan tersebut
adalah gen yang terletak pada kromosom
adalah penderita buta warna/hemofilia (letal)
kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen
pada kromosom ini diturunkanAda bersama
2 buta warna yaitu :
dengan jenis kelamin
Total, hanya dapat melihat hitam putih
Ada 2 gen tertaut kelamin : Buta Warna merah hijau, dibedakan 2,
yaitu :
1. Gen tertaut kelamin sempurna
adalah gen-gen yang terletakDeutan,
pada yang rusak adalah bagian mata
bagian yang tidak homolog yang peka terhadap warna hijau
2. Gen tertaut kelamin tidak sempurna
adalah gen-gen yang terletakProtan,
pada yang rusak adalah bagian mata
bagian yang homolog yang peka terhadap warna merah

Gen Tertaut kromosom X Genotip dan fenotip buta warna :

Gen tertaut kromosom adalah XX


gen= yang
wanita normal
terdapat pada kromosom X, merupakan
gen tertaut tidak sempurna. = wanita carier/pembawa

Sifat tertaut kromosom X lebih sering cb


= wanita buta warna
diekspresikan pada laki-laki karena
kromosom kelamin perempuan XXXY= laki-laki normal
terdapat
sepasang kromosom sex yang benar-benar
homolog, hal ini menyebabkan Y= laki-laki buta warna
hokum
dominansi dan resesif bagi sifat-sifat yang
ditentukan oleh gen-gen tertaut kromosom

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 10


Contoh perkawinan pria buta warna
Gendengan
tertaut pada kromosom Y merupakan gen
wanita normal homozygote tertaut kelamin sempurna. Gen tertaut
kromosom Y dan sifat-sifat yang
P1 XcbY X XX disebabkannya disebut holandrik, berarti sifat
yang diturunkan hanya terdapat pada
Gamet Xcb, Y X
Beberapa sifat yang diperkirakan laki-
F1 XXcb= wanita normal carrier=50%
laki.memiliki lokus pada kromosom Y adalah :

XY = laki-laki normal = 50%


Hypertrichosis adalah pertumbuhan rambut
pada telinga
Perkawinan antara wanita carrier dengan
laki-laki butawarna Keratoma dissipatum adalah penebalan kulit
pada tangan dan kaki
P1 XXcb X XcbY
PINDAH SILANG/CROSSING OVER
Gamet X Xcb
Pindah silang adalah peristiwa pertukaran
Xcb Y gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen
kromatid homolognya. Pindah silang terjadi
F1 XX =wanita carrier = 25%
cb
pada pembelahan meiosis/pembentukan
gamet. Jika keturunan memiliki gamet sama
XY= laki-laki normal= 25% dengan induknya maka dinamakan kombinasi
parental. Jika keturunan memiliki gamet beda
XcbXcb=wanita buta warna=25% disebut rekombinan.

XcbXcb=laki-laki buta warna= 25%


Tempat persilangan dua kromatid disebut
kiasma.
Kemungkinan genotip dan fenotip hemofilia
Gamet tipe parental tidak mengalami pindah
XHXH=wanita normal silang sehingga dibentuk dalam jumlah yang
lebih banyak. Sedangkan gamet rekombinasi
XHXh=wanita normal pembawa jumlahnya lebih sedikit.

XhXh= letal Ada dua macam pindah silang, yaitu pindah


silang tunggal dan pindah silang ganda.
XHY= laki-laki normal Pindah silang tunggal ialah pindah silang
yang terjadi pada satu tempat. Pindah silang
XhY= laki-laki hemofilia ganda ialah pindah silang yang terjadi di dua
tempat atau lebihDengan terbentuknya
2. Anadontia , merupakan keturunankelainan tipe parental dan rekombinasi,
menurun yang disebabkan oleh gen resesif
pada kromosom X. Penderita anadontia
tidak memiliki benih gigi didalam tulang
rahangnya, sehingga gigi tidak tumbuh.besarnya nilai pindah silang (NPS) dapat
Kelainan ini lebih sering dijumpai pada dihitung. NPS adalah angka yang
pria. Alel dominant A menentukan orang menunjukkan besarnya persentase
yang bergigi normal, alel resesif akombinasi baru yang dihasilkan akibat
menentukan orang anadontia terjadinya pindah silang

Gen Tertaut pada kromosom Y NPS=Jumlah tipe rekombinasi x 100%

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 11


Jumlah seluruh individu a. Tipe XY, Pada lalat buah mempunyai 8
pasang kromosom, 4 ps autosom dan 2 ps
Contoh jika lalat jantan bermata merah
gonosom.dan Kariotipnya 6 A+XX atau 3AA+XY
bersayap normal (PPVV) disilangkan
(jantan) dan 6 A+XY atau 3 AA+XX
dengan betina bermata ungu dan bersayap
keriput (ppvv) Keturunan F1 nya adalah b. Tipe XO, Pada serangga
lalat bermata merah dengan sayap normal betina XX, jantan XO
(PpVv). Kemudian diadakan uji Tipe silangZW, Pada burung betina heterogamet
terhadap F1, baik lalat jantan XY/ZW,
maupun pada burung jantan homogamet
betina XX/ZZ

P1 PPVV X d.ppvv
Tipe haploid-diploid, pada serangga jantan
haploid, serangga betina diploid.
Mata merah , mata ungu
HEREDITAS PADA MANUSIA
sayap normal sayap
keriput Sifat pada manusia diturunkan pada
keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat
F1 PpVv (mata merah,sayaptertentu.
normal) Sifat menurunkan yang akan dibahas
adalah cacat, penyakit bawaan dan golongan
Tescross pada lalat betina darah

P2 PpVv X ppvv
Beberapa cacat, penyakit yang diturunkan
antara lain:
Merah,normal ungu,keriput
Albino
F2
Jika orang tua penderita albino, maka akan
mata merah,sayap normal
: melahirkan
382(gmt anak-anak albino. Orang tua yang
parental) fenotipnya normal juga mungkin melahirkan
albino, kasus demikian terjadi pada orangtua
Mata merah,sayapkeriput: bergenotip
16(gmt heterozygote/carrier. Orang tua
rekombinan) yang membawa sifat albino kemungkinan 25%
menghasilkan keturunan F1 yang menderita
Mata ungu,sayap normal: 22 (gmt
albino.
rekombinan)
Perhatikan diagram perkawinan berikut
Mata ungu,sayap keriput:353(gmt parental)
P1 Aa X Aa

Gamet A,a A,a

F1 1AA(normal) 25%:2Aa(carrier)

50%:1aa(albino) 25%

2.Brankidaktili, sindaktili, polidaktili


PENENTUAN JENIS KELAMIN
Brankidaktili adalah cacat yang
Beberapa tipe Penetuan Jenis Kelamin : menyebabkan jari-jari menjadi pendek.
Sindaktili adalah cacat yang menyebabkan

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 12


jari tangan atau kaki saling berlekatan.
Genotip IAIB I OIO
Polidaktili adalah cacat yang menyebabkan
jumlah jari lebih dari lima Gamet IA IO

3. Huntington IB

I = 50% golongan darah A


A O
merupakan suatu penyakit degeneratif yang
menyerang system saraf. Penderita
menggelengkan kepala pada satu Barah. IO = 50% golongan darah B
Huntington disebabkan oleh alel dominant
H. Dengan satu alel H saja semuaJadi anak-anaknya memiliki kemungkinan
individu
yang heterozygote akan golongan
mendapatdarah A 50% dan bergolongan darah
hutington, individu yang normalBmemiliki
50%
alel resesif hh
Golongan darah system MN
6. Akondroplasia
Penggolongan darah system MN
merupakan suatu karakter kekerdilan.
Individu heterozygote memiliki Golongan
fenotip Antigen dalam genotip
kerdil, dengan genotip darah
KK,Kk. eritrosit
Akondroplasia disebabkan tidak M IMIM
terbentuknya komponen tulang rawan pada N ININ
kerangka tubuh MN IMIN

Golongan Darah Jika terjadi persilangan antara golongan darah


M dan golongan darah MN, maka
Penggolongan darah dari segi hereditas :
keturunannya F1 bergolongan darah M dan
MN, diagram perkawinannya adalah
1.Golongan darah system AB O
P M X MN
Golongan darah ditentukan oleh tiga
macam alel yaitu : IA, IB,Io Genotip IMIM IMIN

Fenotip dan Genotip pada penggolongan


Gametdarah IM IM
system ABO
IN
fenotip Genotip Genotip
homozygot heterozygot
I golongan darah M
M M

AB - I I
A B

A IAIA IAIO MIN golongan darah MN


B IBIB IBIO
O I OIO -

3. Golongan darah system Rh/Rhesus


Contoh perkawinan antara laki-laki yang
bergolongan darah AB dengan perempuan Seseorang bergolongan darah Rh+apabila
yang bergolongan darah O, kemungkinan mempunyai antigen Rh (factor rhesus
golongan darah anak-anaknya adalah : didalam eritrositnya), sehingga darah
menggumpal jika diuji dengan antiserum
P AB X O anti Rh

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 13


Seseorang bergolongan darah Rhmeliputi
-
, apabila proses seleksi, penyilangan
didalam eritrositnya tidak terdapat(breeding),
antigen dan mutasi buatan
Rh, sehingga darah tidak menggumpal jika
diuji dengan antiserum anti Rh 1. Seleksi, adalah pemilihan
yang dilakukan untuk
Menurut Landsteiner, golongan darah Rh mencari keturunan tanaman
ini diatur oleh gen yang terdiri dari dua atau ternak yang memiliki
buah alel, yaitu Rh+ dan Rh- . Rh+dominant karakter unggul. Seleksi
terhadap Rh . Sehingga genotip dari
-
dilakukan untuk
Rh adalah I I atau I I sedangkan Rh
+ Rh Rh Rh rh
mendapatkan sifat
memiliki genotip IrhIrh dasar/genotip yang baik dan
cocok dengan lingkungannya
Embrio Rh+ yang dikandung oleh ibu Rh sehingga menguntungkan.
pada kandungan pertamanya biasanya Proses seleksi disebut
normal, tetapi kalau ibu itu mengandung pemuliaan. Seleksi dilakukan
lagi, dan embrionya juga Rh+ maka pada melalui beberapa tahap :
kandungan yang kedua ini, kelak bayi yang a. memilih bibit unggul
dilahirkan menderita anemia parah, yaitub. mencari lingkungan yang sesuai
didalam darahnya hanya ada eritroblasc. mengawinkan/menyilangkan
(eritrosit yang belum matang). Inilah yang yang bersifat unggul
dinamakan eritroblastosis fetalis, yangd. melakukan mutasi buatan
dapat menyebabkan kematian e. memilih hasil breeding yang
paling ideal
Prosesnya adalah jika eritrosit janinf. menyebarkan bibit unggul yang
kandungan pertama masuk keperedaran dihasilkan ke masyarakat
darah ibu, maka tubuh ibunya akan 2. Penyilangan (breeding)
memproduksi antibody. Antibody ini akan dilakukan dengan
masuk keperedaran darah pada kehamilan menerapkan hokum-hukum
keduanya dan mengaglutinasikan Mendel. Oleh karena dialam
/menggumpalkan eritrosit janin yang spesies bersifat heterozygote,
dikandung nya. Inilah yang menyebabkan maka dengan penyilangan
eritroblastosis diupayakan agar terjadi hal
berikut :
Gejala bayi penderita eritroblastosis adalaha. Sifat –sifat unggul menyatu
tubuhnya berwarna kuning. Hal inib. Diperoleh individu homozygote
disebabkan pembuluh darah dalam hati agar nantinya tidak mengadakan
tersumbat oleh sel darah yang rusak pemisahan sifat lagi, individu
sehingga empedu terserap oleh darah. homozigot akan menghasilkan
Tubuhnya menggembung kuning keturunan tetap (galur murni).
keemasan. Darahnya banyak mengandung Biasanya penyilangan dilakukan
eritroblas dan memiliki daya afinitas rendah didalam spesies yang sama,
terhadap oksigen. sebab jika berbeda spesies akan
menghasilkan keturunan yang
fertile.
3. Mutasi buatan. Mutasi yang
MEKANISME PERBAIKAN MUTU GENETIK diusahakan oleh manusia
adalah mutasi buatan,
Perbaikan mutu genetic dibidang pertanian misalnya melalui cara-cara
dan peternakan dilakukan dengan berikut :
menerapkan prinsip-prinsip hereditas, yaitu

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 14


a. Menyimpan biji dalam waktu lama,
karena tersimpan lama jika
ditumbuhkan akan terjadi kekacauan
metabolisme sel karena adanya gen yang
bermutasi
b. Mengubah suhu secara mendadak pada
tanaman bunga, suhu yang berubah
secara mendadak mengakibatkan mitosis
dan meiosis terganggu, akibatnya terjadi
mutasi
c. Melakukan radiasi dengan sinar X. Sinar
X dapat mengacaukan DNA sehingga
memicu terjadinya mutasi
d. Memberi kolkisin. Kolkisin adalah
senyawa kimia yang dapat
menghentikan pembelahan sel pada
metaphase akhir, akibatnya anaphase
tidak berlangsung sehingga sel tetap
satu namun didalamnya terkandung
empat set kromosom (tetraploid)

DIKTAT BIOLOGI, KELAS XII MIPA 15

Anda mungkin juga menyukai