Anda di halaman 1dari 5

3.

1 Pengertian Direct Veneer

Pembuatan veneer dapat dilakukan secara direct dan indirect tergantung kondisi gigi
saat itu. Restorasi veneer direk atau labial veneering dilakukan secara langsung didalam
mulut pasien dengan menggunakan bahan resin komposit. Namun perlu ketrampilan yang
tinggi dalam membentuk morfologi yang baik (octarina, 2012). Pada direct veneer dilakukan
preparasi minimal pada permukaan fasial gigi. Namun ada juga perlakuan tanpa preparasi
yang merupakan reversible treatment, dilakukan dengan teknik etsa & dapat diselesaikan
dalam one visit.

Pada teknik direct veneer, prosedur laboratorium dieliminasi. Maka dari itu, dalam
beberapa tahun terakhir, restorasi komposit telah menjadi perawatan dengan nilai estetik
tinggi. Pada teknik direct veneer, bahan langsung di terapkan pada permukaan gigi yang telah
di preparasi sebelumnya. Gigi dibersihkan secara menyeluruh, kemudian dietsa menggunakan
etsa diikuti oleh aplikasi bonding agent dan direstorasi menggunakan komposit diikuti
dengaan polishing secara intraoral.

R e s t o r a s i d i r e c t k o m p o s i t g i g i a n t e r i o r diindikasikan untuk gigi yang


mengalami masalah estetik, meliputi: diastema yang disebabkan ketidak seimbangan antara ukuran
gigi dengan lengkung rahang maksila dan mandibula, gigi berotasi dan angulasi gigi. Restorasi yang
digunakan yaitu komposit mikrofil atau kombinasi hybrid dan mikrofil. Kasus karies kelas III yang
terletak pada permukaan proksimal gigi anterior, begitu juga pada kelas IV dan kelas V, untuk
kepentingan estetik selalu mempergunakan komposit dengan pilihan tipe preparasi
konvensional dan konvensional bevel. Restorasi menggunakan komposit
h i b r i d d i g u n a k a n u n t u k stabilitas dan penempatan dentin, sedangkan komposit
mikrofil digunakan untuk permukaan facial sehingga memperbaiki keadaan estetik pada gigi
anterior. Direct composite veneer diindikasikan terutama untuk gigi berubah warna,
hiperplasia dan erosi labial sebagai teknik yang dapat dikombinasikan dengan perawatan
bleaching.

3.2 Indikasi dan Kontraindikasi Direct Veneer


3.2.1 Indikasi
 Instant cosmetic  pasien memerlukan perbaikan penampilan segera
 Mock-up  untuk mendapatkan gambaran semirip mungkin dengan hasil akhir yang
direncanakan, mengetahui hasil akhir yang akan dicapai.
 Pasien tidak menghendaki preparasi pada giginya
 Keterbatasan biaya

3.2.2 Kontraindikasi
 Menginginkan hasil akhir yang sangat baik dalam segi estetik dan kekuatan
 Kebiasaan penderita yang dapat merubah warna veneer seperti merokok, dll.
 Kebiasaan jelek  menggigit kuku, bruxism

3.3 Klasifikasi Direct Veneer


Klasifikasi direct veneer terbagi dua yaitu direct partial veneer dan direct full veneer.
3.3.1 Direct Partial Veneer

Pewarnaan atau kerusakan kecil atau yang terlokalisir yang dikelilingi dengan gingiva
yang sehat adalah kondisi ideal untuk tehnik ini. Indikasi perawatan direct partial veneer
antara lain adanya kerusakan oleh karena faktor intrinsik/ekstrinsik yang terlokalisir,
kerusakan hanya terjadi di permukaan fasial, dan adanya white/brown spot. Kerusakan ini
bisa di restorasi dalam satu kali kunjungan dengan komposit light cured. Indikasi Pada
gambar dibawah ini di ilustrasikan pembuatan veneer sebagian pada empat gigi anterior
rahang atas. Sebelumnya di lakukan pre eliminir seperti pembersihan, pemilihan bentuk,
isolasi dengan cotton roll atau mengunakan rubber dam.

Gambar A. Pasien dengan direct full veneer yang overcontoured B. Setelah veneer yang lama dibuang, terlihat
ada whitespot C. (x) ilustrasi model preparasi yang salah, (y) preparasi yang benar D. Preparasi diperbaiki
E.Partial veneer selesai dan terlihat estetik yang memuaskan
Prosedur direct partial veneer

1. Pembersihan daerah kerja.


2. Pemilihan warna.
3. Isolasi gigi dengan cotton roll atau rubber dam.
4. Menghilangkan jaringan gigi yang rusak atau yang akan diveneer (preparasi).
Preparasi melibatkan sedikit jaringan sehat gigi.
5. Aplikasi komposit seperti biasa, yaitu etsa asam kemudian aplikasi penempatan
komposit.

3.3.2 Direct Full Veneer

Gigi anterior yang mengalami hipoplasia disertai diastema antara gigi insisif sentral
dapat direstorasi dengan tehnik ini. Tehnik ini menggunakan komposit light cured mikrofill
dalam satu kali kunjungan, tetapi untuk mengurangi trauma bagi pasien maupun operator
lebih baik di koreksi dalam dua kali kunjungan. Kedua insisif sentral di preparasi dengan
kedalaman 0.5 – 0.7 mm, akhiran preparasi bentuk chamfer, preparasi direct veneer
umumnya berakhir pada bagian labial sampai kontak proksimal gigi sebelahnya kecuali
terdapat diastema. Untuk mengoreksi diastema preparasi diperluas sampai permukaan mesial
dan berakhir pada mesio-lingual line angles. Insisal edge tidak dipreparasi karena akan
melindungi dari daya kunyah yang besar .Veneer sebagian diindikasikan untuk permukaan
fasial gigi yang mengalami pewarnaan, kerusakan yang terlokalisir, sedangkan veneer penuh
untuk restorasi yang memerlukan pelapisan permukaan fasial secara luas. Beberapa faktor
yang penting terutama usia pasien, oklusi, kesehatan jaringan sekitarnya, letak dan posisi
gigi, dan kebersihan rongga mulut harus dievaluasi sebelum pembuatan veneer penuh. Jika
veneer telah terpasang harus diperhatikan bentuk tepi anatomis khususnya daerah gingival
untuk menjaga kesehatan jaringan. Jika hanya melibatkan beberapa gigi saja atau jika
permukan fasial tidak seluruhnya mengalami kerusakan, dapat langsung diaplikasikan veneer
komposit dalam satu kali kunjungan Pada tehnik direct veneer bahan pilihan adalah mikrofill
komposit resin, karena bahan ini dapat dipoles dengan baik sehingga menyerupai enamel
yang sesungguhnya dan hasil poles bertahan untuk jangka waktu cukup lama. Indikasi direct
composit resin yaitu instant cosmetic, pasien tidak menghendaki pengasahan pada gigi,
keterbahasan beaya laboratorium, dan pada kasus-kasus ortodontic tertentu dimana
merencanakan perawatan orto, pada keadaan ini kita tidak boleh melakukan preparasi pada
gigi. Kontra indikasi komposit veneer bila menghendaki hasil akhir yang sangat baik dan
daya tahan cukup lama, dan bila pasien memiliki kebiasaan merokok, minum anggur merah

yang dapat merubah warna gigi.

Gambar A. Pasien dengan kasus hipoplasia email B. Preparasi umum untuk direct full veneer C. Preparasi
diperluas sampai permukaan mesial untuk mengoreksi diastema D. Direct full veneer untuk perbaikan kontak
proksimal E. Etsa pada insisif sentral F. Veneer telah selesai pada insisif sentral G. Veneer telah selesai pada
seluruh gigi anterior

3.4 Keuntungan dan Kerugian Direct Veneer

KEUNTUNGAN KERUGIAN
Pengerjaannya lebih cepat Membutuhkan ketrampilan yang lebih
Preparasi minimal, bahkan dalam beberapa Resistensi kurang
kasus tidak diperlukan preparasi
Ekonomis Dapat terjadi fraktur
Adaptasi tepi lebih baik dibanding restorasi Dapat berubah warna dan bentuk oleh
indirek veneer karena pemakaian
Perawatan yang reversibel dan tidak
membutuhkan semen adesifuntuk penyemenan
Pemolesan lebih mudah
Mudah direparasi jika terjadi crack atau fraktur
pada restorasi secara intra oral
DAFTAR PUSTAKA

Maulidar. 2015. Direct Veneer Composite Pada Gigi Premolar Satu Kiri Rahang Atas
(Laporan Kasus). Cakradonya Dent Journal. 7(1):745-806.

Irmaleny. 2018. Veneer labial direk (Direct labial veneering). Makassar Dental Journal. 7(1): 10-13.

Adenan, Aprilia. 2011. Seleksi Kasus- Kasus Veneer Porselen. Bandung: Pustaka Universitas
Padjadjaran.

Yousief Salah A, Alzahrani Eman Ali, Aljebali Sumaya Saleh. Types of Veneers in Dental
World. EC Dental Science 19.2 (2020): 01-06

Dewiyani Sari. 2017. Restorasi Gigi Anterior Menggunakan Teknik Direct Komposit (Kajian
Pustaka). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM (B) ISSN 1693-3079

Anda mungkin juga menyukai