Anda di halaman 1dari 10

BAB 37 : MENGEVALUASI BUKTI AUDIT

Mengevaluasi bukti audit adalah bagian dari proses audit tahap ketiga (pelaporan).

ISA POKOK RINGKASAN ALINEA YANG RELEVAN DALAM ISA


BAHASAN YANG BERSANGKUTAN
220.15 Tanggung jawab Partner penugasan bertanggung jawab atas:
 partner a.  pengarahan supervisi dan pelaksanaan audit sesuai
standar profesional dan kewajiban perundang-
undangan terkait dan
 b. tepatnya pendapat dalam laporan auditor sesuai dengan
keadaan yang ditemukan.
220.16 Tanggung jawab Partner penugasan bertanggung jawab atas reviu sesuai
atas reviu dengan kebijakan dan prosedur reviu pada KAP yang
 bersangkutan.
220.17 Partner meyakini Pada atau sebelum tanggal laporan auditor, melalui reviu
 bukti audit atas dokumentasi audit dan pembahasan dengan tim audit,
 partner penugasan wajib meyakini bahwa bukti audit yang
cukup dan tepat sudah diperoleh untuk mendukung
kesimpulan dan bahwa laporan auditor siap diterbitkan.
220.18 Konsultasi Partner penugasan harus:
mengenai hal yang a. atas nama timnya berkonsultasi dengan baik mengenai
sulit hal-hal yang sulit atau rawan ketegangan
 b. meyakini bahwa dengan telah berkonsultasi selama
 penugasan berlangsung, di antara anggota tim maupun
antara tim dengan pihak lain yang tingkatan atau
 jenjang organisasi yang tepat, di dalam maupun di luar
KAP
c.  puas bahwa sifat dan lingkup konsultasi di atas, serta
kesimpulannya disetujui dengan pihak-pihak yang
diminta nasehatnya dan
d. memastikan bahwa kesimpulan yang merupakan hasil
konsultasi tersebut sudah diimplementasikan.
220.19 Reviu kendali Untuk audit atas laporan keuangan entitas yang terdaftar di
mutu  pasar modal dan penugasan audit lainnya yang oleh KAP
diwajibkan untuk ikut reviu kendali mutu, partner
 penugasan wajib:
a. memastikan bahwa pelaksana kendali mutu sudah
ditunjuk
 b. membahas hal-hal penting yang timbul selama audit
 berlangsung, termasuk yang ditemukan dalam reviu
kendali mutu, dengan pelaksana kendali mutu
c. memastikan laporan auditor tidak diberi tanggal sampai
reviu kendali mutu selesai dilaksanakan
220.20 Kendali mutu yang Pelaksanaan kendali mutu wajib melaksanakan evaluasi
evaluasi yang yang objektif atas kearifan atau  judgment  tim audit dan
objektif kesimpulan yang menjadi dasar laporan auditor. Evaluasi ini
harus meliputi:
a.  pembahasan hal-hal penting dengan partner penugasan
 b. reviu atas laporan keuangan dan draft (usulan) laporan
auditor
c. reviu atas dokumentasi audi tertentu yang
mencerminkan  judgments anggota tim dan kesimpulan
yang dicapai dan evaluasi terhadap kesimpulan yang
dicapai
d. merumuskan laporan auditor dan penentuan apakah
trap usulan laporan auditor sudah tepat

Selayang Pandang

Setelah semua prosedur audit yang direncanakan tuntas dilaksanakan auditor mengevaluasi
hasil hasilnya. Kegiatan ini meliputi review atas dokumentasi audit dan pembahasan dengan
tim audit.

Quality Control Merupakan tanggung jawab partner yang memimpin penugasan


(Kendali Mutu) engagement  partner  untuk memastikan semua berkas audit di reviu
sesuai dengan kebijakan dan prosedur KAP, dan bahwa pendapat
auditor (auditor opinion) sudah tepat.
Consultation Partner penugasan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa:
(Konsultasi) a. tim audit berkonsultasi (dengan rekan di dalam KAP dan pihak di
luar KAP) untuk masalah yang pelik atau rawan ketegangan dan
 b. hasil-hasil konsultasi telah di dokumentasikan dan dilaksanakan.
 Engagement Jika kebijakan KAP mewajibkan suatu engagement quality
Quality Control control review (EQCR), partner penugasan wajib:
 Review a. memastikan seorang penelaah (EQC reviewer)  yang cakap
(Review telah ditunjuk
Kendali Mutu  b. membahas audit issues yang penting dengan EQC reviewer
Penugasan) c. tidak memberi tanggal laporan auditor sampai rampungnya EQCR.

Auditor harus puas bahwa putih audit yang cukup dan tepat berhasil diperoleh
sepanjang audit berlangsung. Bukti audit yang cukup dan tepat diperlukan untuk mendukung
kesimpulan yang akan digunakan dalam merumuskan pendapat auditor.

 Materiality Apakah angka-angka yang ditetapkan untuk overall materiality  dan


(Materialitas)  performance materiality  masih tepat, mengingat hasil keuangan entitas
yang sebenarnya (actual financial result)? Jika angka yang lebih rendah
untuk overall materiality  dibandingkan dengan angka yang semula
ditetapkan memang lebih tepat, auditor baju menentukan:

 apakah perlu merevisi performance materiality?

 apakah sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit pendidikan masih

tepat?
 Risk Dengan memperhatikan temuan-temuan audit, apakah penilaian risiko
(Resiko) salah saji yang material  padat tingkat asersi masih tepat? Jika tidak,
 penilaian risiko harus direvisi dan prosedur audit lanjutan harus
dimodifikasi.
Misstatements Apakah dampak atas audit yang disebabkan oleh salah saji yang
(Salah Saji) ditemukan dan salah saji yang tidak dikoreksi telah diperhitungkan?
Apakah alasan salah saji atau penyimpangan telah diketahui? Salah saji
atau penyimpangan ini bisa mengindikasikan resiko yang belum
diidentifikasikan atau kelemahan yang signifikan dalam pengendalian
intern.
Apakah strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit perlu direvisi?
Revisi diperlukan jika:

 sifat dari sekolah saja yang diidentifikasi dan situasi terjadinya salah

saji tersebut mengindikasikan bahwa salah saji lainnya mungkin ada,


dan jika digabungkan dengan salah saji yang sudah ditemukan selama
audit, bisa material atau

  jumlah seluruh salah saji yang ditemukan selama audit mendekati

materialitas.
Apakah prosedur audit tambahan telah dilaksanakan untuk menentukan
apakah salah saji masih ada (dalam jenis transaksi, saldo akun, atau
 pengungkapan) sewaktu manajemen diminta mengoreksi salah saji?
 Fraud  Apakah informasi yang diperoleh dalam melaksanakan prosedur penilaian
(Kecurangan) risiko lainnya mengindikasikan adanya faktor resiko kecurangan?
Apakah prosedur analitikal yang dilaksanakan menjelang berakhirnya audit
mengindikasikan resiko salah saji yang material karena kekurangan yang
sebelumnya tidak diketahui?
Apakah salah saji yang diuji teridentifikasi telah dievaluasi untuk
menentukan kemungkinan salah saji yang disebabkan oleh kekurangan?
Jika demikian evaluasi dampak salah saji tersebut terhadap aspek lain dari
audit ini terutama mengenai apakah pernyataan manajemen dapat
dipercaya peristiwa kecurangan seringkali tidak merupakan kejadian yang
terisolasi?
Apakah ada alasan untuk mencari baik keterlibatan manajemen dalam
salah satunya disebabkan oleh kekurangan tanpa memperdulikan apakah
salah saji itu material atau tidak?
Jika demikian evaluasi kembali penilaian resiko salah saji yang material
yang disebabkan oleh kekurangan dan dampaknya terhadap sifat waktu dan
luasnya prosedur audit sebagai tanggapan atas resiko tersebut lihat lebih
lanjut apakah situasi atau kondisinya mengindikasikan kemungkinan.
Kolusi yang melibatkan karyawan manajemen atau pihak ketiga intinya
iyalah apakah bukti-bukti yang diperoleh sebelumnya masih dapat
diandalkan?
Jika resiko kecurangan sekarang teridentifikasi lihat apakah masih
mungkin laporan kecurangan tidak salah saji secara material karena
kecurangan jika tidak mungkin tentukan dampaknya terhadap laut di
termasuk apakah masih bisa melakukan audit itu
(Evidence) Apakah bukti yang cukup dan tempat sudah diperoleh ini diperlukan untuk
Bukti menurunkan resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan ke
tingkat rendah yang dapat diterima? Lihat lebih lanjut apakah auditor perlu
melaksanakan prosedur tambahan.
(Analytical Apakah prosedur analitik hal yang dilaksanakan pada tahap review kau di
 procedures) terakhir:
Prosedur  memperkuat temuan audit atau
Analitikal  menemukan resiko salah saji material yang sebelumnya tidak diketahui.

Menilai Kembali Materialitas

Sebagaimana diatur dalam ISA 450.10 yakni setelah menilai bukti audit, auditor
mempertimbangkan perlu / tidaknya menilai kembali materialitas. Sebelum auditor
mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai dari pelaksanaan prosedur audit, termasuk salah saji
yang ditemukan, langkah pertama yang harus dilakukannya adalah menilai kembali apakah
angka materialitas yang ditetapkan pada awal audit masih tepat. Penilaian kembali ini penting
karena penetapan awal angka materialitas sering kali di dasarkan pada estimasi hasil
keuangan. Angka estimasi ini bisa berbeda dengan hasil keuangan yang sebenarnya.

Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan perubahan angka materialitas adalah


sebagai berikut :

 Angka materialitas pada awal audit tidak lagi tepat karena hasil keuangan entitas yang

sesungguhnya berbeda dari estimasi yang dipergunakan.

 Ada informasi baru, seperti ekspektasi pemakai laporan, yang membuat auditor

memutuskan untuk menggunakan angka materialitas yang berbeda dari apa yang
ditetapkan pada awal audit.

 Salah saji yang tidak terduga yang menyebabkan angka materialitas untuk jenis

transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu, terlampaui.

Perubahan dalam Penilaian Risiko


Jumlah aset lancar dan liabilitas Penggabungan pada tahap ini melihat dampak salah saji
 jangka pendek  pada aste lancer atau seluruh liabilitas jangka pendek.
Jumlah aset dan liabilitas Penggabungan tahap ini melihat dampak salah saji pada
 jumlah aset atau jumlah liabilitas.
Jumlah pendapatan, jumlah Pengga bungan pada tahap ini membandingkan salah saji
 beban, dan penghasilan/laba gabungan dengan jumlah pendapatan, jumlah beban, atau
sebelum pajak  penghasilan/laba sebelum pajak.
Laba bersih Penggabungan pada tahap ini membandingkan salah saji
gabungan dengan laba bersih. Salah saji gabungan
dinyatakan sebagai persentase dari laba bersih.
Tabel 37-8 menunjukkan dari contoh penyajian salah saji yang digabungkan. Cara penyajian
ini berbeda dengan cara penyajian di atas. Kotak ini disajikan dalam bahasa inggris dengan
 penjelasan dalam bahasa Indonesia.

Tabel 37-9 Tindak Lanjut atas Salah Saji yang Ditemukan

Evaluasi kembali Telaah apakah auditor perlu merevisi overall materiality sebelum ia


angka materialitas mengevaluasi dampak salah saji yang tidak dikoreksi. Telaahan ini
dibuat berdasarkan hasil keuangan yang sebenarnya.
Pelajari mengapa salah Pelajari alasan terjadinya salah saji yang ditemukan selama audit.
saji terjadi, dan Misalnya :
dampaknya terhadap - Apakah ini indikasi adanya kecurangan?
rencana audit - Masih ada kemungkinan terdapatnya salah saji yang lain?
- Apakah ada risiko tak terduga?
- Adakah kelemahan yang signifikan dalam pengendalian intern?

Dengan mengetahui jawaban atas pertanyaan di atas, tentukan


apakah overall audit strategy dan audit plan perlu direvisi. Revisi
diperlukan jika :
- ada kemungkinan terdapatnya salah saji yang lain, yang jika
digabungkan dengan salah saji yang sudah ditemukan, bisa material
- gabungan salah saji yang sudah ditemukan selama audit,
mendekati angka materialitas.
Minta manajemen Minta manajemen mengoreksi semua salah saji yang ditemukan,
mengoreksi salah saji kecuali salah saji yang jumlahnya jelas-jelas sepele.
Minta manajemen Jika jumlah salah saji dalam populasi tidak diketahui secara tepat,
melakukan prosedur minta manajemen melakukan prosedur untuk menentukan jumlah
tambahan salah saji yang sebenarnya, dan kemudian buat koreksi yang tepat
terhadap angka-angka dalam laporan keuangan. Jika manajemen
sepakat dengan ususlan itu, auditor perlu melakukan prosedur
tambahan untuk menentukan apakah salah saji masih ada.
Manajemen menolak Jika manajemen menolak mengoreksi sebagian atau seluruh salah
mengoreksi sebagian saji :
atau seluruh salah saji - pahami alasan penolakan manajemen. Pertimbangan hal ini dalam
menilai apakah laporan keuangan mengandung salah saji yang
material; 
- komunikasikan salah saji yang tidak dikoreksi kepada TCWG.
Komunikasikan dampak penolakan ini terhadap pendapat auditor;
dan
- minta TCWG mengoreksi salah saji yang tidak dikoreksi
manajemen

Pernyataan Tertulis (Written Representations)

Tanggung jawab manajemen dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari manajemen.


Pernyataan tertulis ini menegaskan bahwa salah saji yang tidak dikoreksi (dirinci dalam
 pernyataan tersebut atau disajikan dalam lampiran), menurut pendapat manajemen, adalah
immaterial,  sendiri-sendiri maupun digabungkan.

Ketika auditor mengomunikasikan temuannya dengan TCWG, ia wajib merinci salah


saji yang tidak dikoreksi, satu per satu. Jika salah saji yang tidak dikoreksi oleh manajemen
ini dilaporkan kepada TCWG dan koreksi tetap tidak dibuat, auditor wajib meminta
 pernyataan serupa dari TCWG
Bukti Audit yang Cukup dan Tepat

ISA POKOK RINGKASAN ALINEA YANG RELEVAN DALAM ISA


BAHASAN YANG BERSANGKUTAN
330.26 Kewajiban auditor Auditor wajib menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan
tepat sudah diperoleh. Dalam merumuskan pendapatnya, auditor
wajib mempertimbangkan semua bukti audit yang relevan yang
mendukung/menguatkan atau yang bertentangan dengan asensi
dalam laporan keuangan.
330.27 Bukti audit yang Jika auditor belum memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
cukup dan tepat, mengenai asersi yang material dalam laporan keuangan, auditor
 belum diperoleh wajib berupaya memperoleh bukti audit selanjutnya. Jika auditor
tidak (berhasil) memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,
auditor wajib memberikan pendapat wajar dengan pengecualian
atau tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan
Tujuan umum dan meyeluruh dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, ialah
untuk menurunkan risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, ke tingkat rendah
dapat diterima.

Faktor yang perlu dipertimbangan dalam menilai kecukupan dan ketepatan bukti audit:

1. Materialitas salah saji


Berapa signfikannya salah saji dalam asersi terkait dan beberapa besar kemungkinan
salah saji berdampak material (sendiri-sendiri atau tergabung dengan potensi salah
saji lainnya) pada laporan keuangan?
2. Tanggapan manajemen
Berapa tanggapnya manajemen terhadap temuan audit dan berapa efektifnya
 pengendalian intern menghadapi faktor risiko ini?
3. Pengalaman yang lalu
Apa pengalaman di waktu yang lalu ketika auditor melaksanakan prosedur serupa,
dan (jika ada) salah saji yang ditemukan?
4. Hasil dari pelaksanaan prosedur audit
Apakah hasil dari pelaksanaan prosedur audit mendukung tujuan auditor (untuk
memastikan tidak adanya salah saji yang material)? aApakah ada indikasi kecurangan
atau kesalahan?
2. Prosedur Otoritas Yang Wajar
a. Harus ada batas transaksi untuk masing-masing tel er dan head tel er.
 b. Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.
c. Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapundari nasabah
untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
d. Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen pentingmilik nasabah.
3. Dokumen dan catatan yang cukup
a) Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan buktisetoran/ penarikan. Setiap
 bukti setoran/ penarikan harus diberi cap identifikasiteller yang memproses.
 b) Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan buktipendukung seperti Daftar
Mutasi Kas, Cash Register (daftar persediaan uang tunai berdasarkan kopurs/masing-masing
 pecahan)
4. Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan
a) Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkanoleh tel er.
 b) Head tellerharus menghitung saldo uang tunai pada box tel er sebelum teller yangbersangkutan
cuti atau seteleh tel er tersebut absen tanpa pemberitahuan.
c) Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpincabang,
di nvestigasi dan dikoreksi.
d) Selisih uang tunai yang ada pada tel er ataupun dalam khasanah harus dibuatkanberita acara
selisih kas.
e) Area teller/ counter/khasanah adalah area terbatas dalam arti selain petugas ataupejabat yang
 berwenang, tidak diperbolehkan masuk.
f) Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke counterarea.
5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen
a) Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang berasaldari unit kas.
 b) Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.
c) Pemimpin Cabang melakukan pemeriksa n kas dadakan.
DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, Theodorus M .2015.  Audit Kontemporer . Surabaya, Salemba Empat.

http://sutrisno-amsir.blogspot.com/2013/01/beberapa-contoh-kasus-audit.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai