Mengevaluasi bukti audit adalah bagian dari proses audit tahap ketiga (pelaporan).
Selayang Pandang
Setelah semua prosedur audit yang direncanakan tuntas dilaksanakan auditor mengevaluasi
hasil hasilnya. Kegiatan ini meliputi review atas dokumentasi audit dan pembahasan dengan
tim audit.
Auditor harus puas bahwa putih audit yang cukup dan tepat berhasil diperoleh
sepanjang audit berlangsung. Bukti audit yang cukup dan tepat diperlukan untuk mendukung
kesimpulan yang akan digunakan dalam merumuskan pendapat auditor.
tepat?
Risk Dengan memperhatikan temuan-temuan audit, apakah penilaian risiko
(Resiko) salah saji yang material padat tingkat asersi masih tepat? Jika tidak,
penilaian risiko harus direvisi dan prosedur audit lanjutan harus
dimodifikasi.
Misstatements Apakah dampak atas audit yang disebabkan oleh salah saji yang
(Salah Saji) ditemukan dan salah saji yang tidak dikoreksi telah diperhitungkan?
Apakah alasan salah saji atau penyimpangan telah diketahui? Salah saji
atau penyimpangan ini bisa mengindikasikan resiko yang belum
diidentifikasikan atau kelemahan yang signifikan dalam pengendalian
intern.
Apakah strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit perlu direvisi?
Revisi diperlukan jika:
sifat dari sekolah saja yang diidentifikasi dan situasi terjadinya salah
materialitas.
Apakah prosedur audit tambahan telah dilaksanakan untuk menentukan
apakah salah saji masih ada (dalam jenis transaksi, saldo akun, atau
pengungkapan) sewaktu manajemen diminta mengoreksi salah saji?
Fraud Apakah informasi yang diperoleh dalam melaksanakan prosedur penilaian
(Kecurangan) risiko lainnya mengindikasikan adanya faktor resiko kecurangan?
Apakah prosedur analitikal yang dilaksanakan menjelang berakhirnya audit
mengindikasikan resiko salah saji yang material karena kekurangan yang
sebelumnya tidak diketahui?
Apakah salah saji yang diuji teridentifikasi telah dievaluasi untuk
menentukan kemungkinan salah saji yang disebabkan oleh kekurangan?
Jika demikian evaluasi dampak salah saji tersebut terhadap aspek lain dari
audit ini terutama mengenai apakah pernyataan manajemen dapat
dipercaya peristiwa kecurangan seringkali tidak merupakan kejadian yang
terisolasi?
Apakah ada alasan untuk mencari baik keterlibatan manajemen dalam
salah satunya disebabkan oleh kekurangan tanpa memperdulikan apakah
salah saji itu material atau tidak?
Jika demikian evaluasi kembali penilaian resiko salah saji yang material
yang disebabkan oleh kekurangan dan dampaknya terhadap sifat waktu dan
luasnya prosedur audit sebagai tanggapan atas resiko tersebut lihat lebih
lanjut apakah situasi atau kondisinya mengindikasikan kemungkinan.
Kolusi yang melibatkan karyawan manajemen atau pihak ketiga intinya
iyalah apakah bukti-bukti yang diperoleh sebelumnya masih dapat
diandalkan?
Jika resiko kecurangan sekarang teridentifikasi lihat apakah masih
mungkin laporan kecurangan tidak salah saji secara material karena
kecurangan jika tidak mungkin tentukan dampaknya terhadap laut di
termasuk apakah masih bisa melakukan audit itu
(Evidence) Apakah bukti yang cukup dan tempat sudah diperoleh ini diperlukan untuk
Bukti menurunkan resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan ke
tingkat rendah yang dapat diterima? Lihat lebih lanjut apakah auditor perlu
melaksanakan prosedur tambahan.
(Analytical Apakah prosedur analitik hal yang dilaksanakan pada tahap review kau di
procedures) terakhir:
Prosedur memperkuat temuan audit atau
Analitikal menemukan resiko salah saji material yang sebelumnya tidak diketahui.
Sebagaimana diatur dalam ISA 450.10 yakni setelah menilai bukti audit, auditor
mempertimbangkan perlu / tidaknya menilai kembali materialitas. Sebelum auditor
mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai dari pelaksanaan prosedur audit, termasuk salah saji
yang ditemukan, langkah pertama yang harus dilakukannya adalah menilai kembali apakah
angka materialitas yang ditetapkan pada awal audit masih tepat. Penilaian kembali ini penting
karena penetapan awal angka materialitas sering kali di dasarkan pada estimasi hasil
keuangan. Angka estimasi ini bisa berbeda dengan hasil keuangan yang sebenarnya.
Angka materialitas pada awal audit tidak lagi tepat karena hasil keuangan entitas yang
Ada informasi baru, seperti ekspektasi pemakai laporan, yang membuat auditor
memutuskan untuk menggunakan angka materialitas yang berbeda dari apa yang
ditetapkan pada awal audit.
Salah saji yang tidak terduga yang menyebabkan angka materialitas untuk jenis
Faktor yang perlu dipertimbangan dalam menilai kecukupan dan ketepatan bukti audit:
http://sutrisno-amsir.blogspot.com/2013/01/beberapa-contoh-kasus-audit.html?m=1