0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas alasan penambahan zat tambahan seperti Na-CMC, magnesium stearat, sodium starch glycolate, dan talkum pada formulasi sediaan farmasi padat. Zat-zat tersebut digunakan untuk meningkatkan stabilitas, mengurangi kekerasan tablet, memperlancar proses pembuatan, dan mempercepat proses pencernaan tablet.
Dokumen tersebut membahas alasan penambahan zat tambahan seperti Na-CMC, magnesium stearat, sodium starch glycolate, dan talkum pada formulasi sediaan farmasi padat. Zat-zat tersebut digunakan untuk meningkatkan stabilitas, mengurangi kekerasan tablet, memperlancar proses pembuatan, dan mempercepat proses pencernaan tablet.
Dokumen tersebut membahas alasan penambahan zat tambahan seperti Na-CMC, magnesium stearat, sodium starch glycolate, dan talkum pada formulasi sediaan farmasi padat. Zat-zat tersebut digunakan untuk meningkatkan stabilitas, mengurangi kekerasan tablet, memperlancar proses pembuatan, dan mempercepat proses pencernaan tablet.
a. Na- CMC Natrium Karboksimetilselulosa stabil, mengandung kurang dari 10% air. Bersifat higroskopis dan menyerap sejumlah besar air pada suhu sampai dengan 37ºC pada kelembaban relative sekitar 80%. Mudah terdispersi dalam air pada semua suhu, jernih, larutan koloid. Pada tablet, CMC-Na diketahui dapat menurunkan kekerasan tablet dan meningkatkan waktu hancur. Larutan air stabil pada pH 2-10, pengendapan dapat terjadi di bawah pH 2 dan viskositas menurun dengan cepat di atas pH 10. Umunya, larutan menunjukkan viskositas maksimum dan stabilitas pada pH 7-9 (Rowe, 2006). b. Magnesium stearat Magnesium stearat yang bersifat hidrofobik dapat membantu menyatukan bentuk obat ketika proses pencampuran dengan menurunkan laju pembubaran dan kekuatan tablet seiring waktu pencampuran meningkat (Rowe, dkk. 2009). Merupakan salah satu lubricant yang paling banyak digunakan, magnesium stearate memiliki titik lebur yang tinggi antara bubuk dan dinding mati untuk mengurangi gesekan dan memiliki kekuatan geser yang rendah di antara permukaannya (Mark, 2009). Penambahan magnesium stearat diperlukan untuk mengurangi kerapuhan antara bubuk dan permukaan metal ketika proses pembuatan (Aulton, 2002). Mengurangi area antarmuka pelarut obat yang efektif dengan mengubah karakteristik permukaan tablet, yang mengakibatkan pengurangan keterbasahannya, memperpanjang waktu disintegrasi, dan mengurangi area antarmuka antara bahan aktif dan pelarut (Rajat,dkk. 2019). c. Sodium Starch Glycolate Baisanya untuk sediaan oral bekerja sebagai disintegrant pada formulasi kapsul maupun tablet. Untuk formulasi tablet dapat digunakan pada proses kempa langsung maupun granulasi basah. Range konsentrasi yang digunakan sebagai disentegrant adalah 2% hingga 8% dengan konsentrasi optimum 4%, tetapi banyak juga yang menggunakan konsentrasi 2%. Disentegrasi terjadi akibat penyerapan air yang cepat dan pembengkakan yang terjadi dengan cepat pula (Rowe, 2009). Mengandung granules yang menyerap air dengan cepat dan membengkak. Mekanisme kerjanya melibatkan percepatan penyerapan air yang mengarah pada peningkatan volume granul yang besar dan menyebabkan disentegrasi pada tablet secara cepat dan seragam (Lachman, 1989). Sangat efektif dan termasuk kedalam grup bahan-bahan yang dikenal sebagai super disintegrant diantara semua disintegrant yang lainnya dengan konsentrasi yang rendah diantara 2% hingga 4% (Abate, dkk. 2006). Dikenal sebagai super disintegrant yang mampu menyerap air dengan banyak dan membengkak (Aulton, 2002). d. Talkum Talc merupakan salah satu bahan yang umum sering digunakan untuk formulasi dosis padat oral sebagai pelican atau glidant pada sediaan tablet dengan rentang konsentrasi 1.0%-10.0%. bahan ini juga pada dasarnya dianggap sebagai bahan yang tidak beracun dikarenakan Talk tidak diserap secara sistemik setelah dikomsumsi secara oral (Rowe, 2009). Pemanasan yang terjadi ketika pengempaan dapat menyebabkan melelehnya bahan yang telah dibentuk dan menempel pada mesin, sehingga talk dibutuhkan sebagai glidant/ anti adherents untuk mengatasi hal tersebut (Aulton, 2002). Pada proses untuk mendapatkan profil bentuk yang sesuai dan permukaan yang halus, inti tablet harus disegel dengan menggunakan polimer yang tidak tembus air. Dan untuk mempertahankan bentuk tersebut ditambahkan bulking agents seperti talc (Mark, 2009). Pada pewarnaan formulasi tablet,, talc juga dapat membanu menstabilkan warna pada tablet karena bersifat tidak larut air, sehingga pada proses granulasi warna yang bermigrasi dapat berkurang walau tidak sepenuhnya dapat menahan migrasi tersebut. Akibatnya penambahan talc justru dapat membantu penyerapan pewarna dan mempertahankannya ketika proses granulasi (Swarbrick, 2007).