CJR Struktur Aljabar - Anjelika Sihombing
CJR Struktur Aljabar - Anjelika Sihombing
STRUKTUR ALJABAR
“Pembelajaran Teorema Klasik Dalam Struktur Aljabar Menggunakan
Homorfisma Grup”
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd
Oleh:
Nama : Anjelika Sihombing 4171111007
Kelas : Matematika Dik A 2017
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Puji syukur saya panjatkan pada TUHAN YANG MAHA ESA, dimana atas berkat
dan karuniaNya saya diberi kesehatan sehingga saya dapat menyusun tugas laporan hasil
Critical Journal review. Kepada dosen pengampu Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd , saya
ucapkan terima kasih karena memberi saya kesempatan untuk menyusun tugas laporan hasil
Critical journal review ini. Adapun critical journal review yang saya buat tentang “Struktur
Aljabar”.
Dalam penyusunan tugas laporan critical journal review ini masih banyak kekurangan
dalam penulisan atau bentuk tugas laporan critical journal review. Oleh karena itu,saya
mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas laporan critical journal review ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
ANJELIKA SIHOMBING
Nim:4171111007
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
IDENTITAS JURNAL......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
ii
IDENTITAS JURNAL
Jurnal utama
Jurnal Pembanding 1
Jurnal Pembanding 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aljabar abstrak adalah bidang matematika yang mempelajari struktur aljabar, seperti grup,
ring, medan, modul, ruang vektor, dan aljabar medan. Frasa aljabar abstrak yang diciptakan
pada abad ke-20 untuk membedakannya dengan bidang yang biasa disebut sebagai aljabar,
yaitu studi aturan manipulasi rumus dan ekspresi aljabar yang melibatkan variabel dan
bilangan riil atau kompleks, yang saat ini lebih sering disebut sebagai aljabar elementer.
Teori grup merupakan salah satu bidang kajian aljabar abstrak yang mempelajari struktur
himpunan.Grup digunakan dalam dunia matematika dan ilmu pengetahuan alam, dalam
bidang kimia, grup dapat digunakan untuk mengklasifikasikan simetri molekul serta
mengidentifikasi titik molekul tersebut. Grup juga diterapkan dalam bidang kriptografi yaitu
untuk sistem kriptografi kunci publik.
Konsep yang diterapkan dalam K-aljabar hampir sama dengan konsep dalam grup. Jika
dalam grup terdapat subgrup dan homomorfisma grup, maka dalam K-aljabar terdapat K-
subaljabar dan K-homomorfisma. Penelitian ini membahas mengenai struktur dan sifat-sifat
yang terkait dengan K-aljabar, K-subaljabar, dan K-homomorfisma.
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penulisan
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sebuah himpunan dengan satu operasi biner dapat dinyatakan sebagai grup jika
operasi biner pada himpunan tersebut memenuhi sifat assosiatif, adanya elemen identitas,
dan setiap anggota grup tersebut mempunyai invers. Misalkan G =<G,∗> suatu grup terhadap
operasi biner ∗. Jika e adalah elemen identitas pada G dan untuk setiap x, ydi G
didefinisikan operasi x ⊙ y = x∗y−1 sedemikian sehingga operasi tersebut merupakan operasi
biner yang memenuhi aksioma-aksioma tertentu maka akan membentuk struktur aljabar yang
dinamakan K-aljabar
K-aljabar dibagi menjadi dua kelas berdasarkan grup pembangunnya, yaitu Q-aljabar
apabila grup yang membangun K-aljabar adalah grup yang komutatif dan B-Aljabar apabila
grup yang membangun K-aljabar adalah grup yang tidak komutatif.
Hal yang menarik dalam K-aljabar adalah konsepnya yang hampir sama dengan
konsep grup. Jika dalam grup terdapat konsep subgrup dan homomorfisma grup, maka dalam
K-aljabar juga terdapat K-subaljabar dan K-homomorfisma. Oleh karena itu, dalam
pengembangan pembahasannya, penulis tertarik untuk membahas dan mengkaji kembali
strukur dan sifat-sifat yang terkait dengan K-aljabar.
2
2. Pemetaan f disebut surjektif (pada) jika:
∀y∈B∃x∈A∋f(x) = y
Definisi 3. Operasi biner ∗ pada himpunan tak kosong A adalah pemetaan dari setiap
pasangan berurutan (a, b) di A × A dengan tepat satu elemen a∗b di A
(Setiawan, 2011).
Definisi 4. Suatu grup (group) <G,∗> terdiri dari himpunan tak kosong G bersama dengan
operasi biner ∗ yang didefinisikan pada G dan memenuhi:
(Milne, 2013)
Definisi 5. Order dari grup G adalah banyaknya elemen grup G, dinyatakan dengan |G|
Bukti:
Akibatnya
(a−1∗a) ∗b = (a−1∗a) ∗c
3
Dengan hukum invers diperoleh
e∗b = e∗c
b=c
(Block, 2009)
(Setiawan, 2011)
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam proses memperoleh jawaban dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini
dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah dengan menyelidiki sifat-sifat yang terkait
pada struktur K-aljabar, kemudian membuktikan sifat-sifat tersebut menggunakan kajian
teori yang telah disajikan untuk membantu dalam pemecahan masalah tersebut.
5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
(C3) x⊙x = e
(C4) x⊙e = x
Penyelesaian:
(a⊙b)⊙(a⊙c) = (a⊙((e⊙c)⊙(e⊙b)))⊙a
= (a + (−b))⊙(a + (−c))
= (a − b) + (−(a − c))
= (a − b) + (c − a)
=c−b
= (a⊙((−c)⊙(−b)))⊙a
= (a⊙((−c) + b))⊙a
6
= (a + ((−b) + c) + (−a)
= (a − b) + (c − a)
=c−b
(a⊙b)⊙(a⊙c) = (a⊙((e⊙c)⊙(e⊙b)))⊙a.
a⊙(a⊙b) = (a⊙(e⊙b))⊙a.
= a⊙(a − b)
= a + (b − a)
=b
= (a⊙(−b))⊙a
= (a + b) + (−a)
=b
Karena kelima aksioma dari K-aljabar terpenuhi, maka <ℤ,+,⊙,0 > merupakan suatu K-
aljabar.
Teorema 5.
Bukti:
7
⇔a∗x−1 = a∗y−1
⇔x−1 = y−1
⇔x = y
⇔x∗a−1 = y∗a−1
⇔x = y
Selanjutnya akan ditinjau sifat dari K-aljabar <G,∗,⊙, e> , jika G merupakan grup
komutatif.
Teorema 6. Misalkan <G,∗> grup komutatif. Jika <G,∗,⊙, e> adalah suatu K-aljabar, maka
∀x, y, z∈G berlaku:
2. (x⊙z)⊙(y⊙z) = x⊙y
3. e⊙(e⊙x) = x
4. x⊙(e⊙y) = y⊙(e⊙y)
Bukti:
1. (e⊙x)⊙(e⊙y) = x−1⊙y−1
= x−1∗y
= y∗x−1
= y⊙x
selanjutnya
(e⊙x)⊙(e⊙y) = (e⊙((e⊙y)⊙(e⊙x)))⊙e
= (e⊙(y−1⊙x−1))⊙e
= e⊙(y−1⊙x−1)
= e⊙(y−1∗x)
= e⊙(x∗y−1)
8
= e⊙(x⊙y)
= (x∗z−1)∗ (z∗y−1)−1
= (x∗z−1) ∗ (z∗y−1)
= (x∗ (z−1 ∗ )) ∗ −1
= x∗y−1
= x⊙y
3. e⊙(e⊙x) = e⊙x−1
= e∗x
=x
4. x⊙(e⊙y) = x⊙y−1
= x∗y
= y∗x
= y⊙x−1
= y⊙(e⊙x)
Definisi 10. Suatu K-aljabar <G,∗,⊙e> dikatakan komutatif jika ∀x, g∈G berlaku
g⊙(e⊙x) = x⊙(e⊙g)
Bukti:
= g⊙(−x)
= g + (−(−x))
=g+x
9
=x+g
= x + (−(−g))
= x⊙(−g)
= x⊙(0 + (−g))
= x⊙(e⊙g)
Definisi 11. Suatu himpunan bagian tak kosong H dari K-aljabar <G,∗,⊙, e>
disebut K-subaljabar jika:
1. e∈H
(x⊙y)⊙(x⊙z) = (x⊙((e⊙z)⊙(e⊙y)))⊙x
(x⊙y)⊙(x⊙z) = (x∗y−1)⊙(x∗z−1)
= (x∗y−1) ∗ (z∗x−1)
= (x⊙(z−1∗y)) ∗x−1
= (x⊙((e⊙z)⊙y−1))∗x−1
= (x⊙((e⊙z)⊙(e⊙y)))⊙x
x⊙(x⊙y) = (x⊙(e⊙y))⊙x
x⊙(x⊙y) = (x⊙(x∗y−1)
= (x∗ (y∗x−1)
10
= (x∗y)⊙x
= (x⊙y−1)⊙x
= (x⊙(e⊙y))⊙x
11
BAB V
KESIMPULAN
Misalkan <G,∗> grup komutatif. Jika <G,∗,⊙, e> adalah suatu K-aljabar, maka ∀x, y,
z∈G berlaku:
2. (x⊙z)⊙(y⊙z) = x⊙y
3. e⊙(e⊙x) = x
4. x⊙(e⊙y) = y⊙(e⊙x)
1. (x⊙y)⊙z = (x⊙z)⊙y
2. (x⊙(x⊙y))⊙y = e
3. e⊙(x⊙x) = (e⊙x)⊙(e⊙y)
PENDAPAT
Setelah mereview jurnal diatas yaitu jurnal STRUKTUR DAN SIFAT-SIFAT K-ALJABAR
reviewer berpendapat bahwa jurnal ini adalah penelitian dengan metode tinjauan pustaka
yaitu penelitian berdasarkan teori yang ada lalu di kembangkan lagi. Konsep yang diterapkan
dalam K-aljabar hampir sama dengan konsep dalam grup. Jika dalam grup terdapat subgrup
dan homomorfisma grup, maka dalam K-aljabar terdapat K-subaljabar dan K-
homomorfisma.
12
Secara isi jurnal utama dengan jurnal pembanding kedua berbeda isi tetapi memuat tema
yang sama yaitu membahasa grup dalam kajian strukbar. Metode penelitian yang
digunakan yaitu tinjauan teoritis sama seperti jurnal utama yaitu mengumpulkan bahan-bahan
dan membahasa dari teori yang ada lalu dikembangkan.
Sedangkan dengan jurnal ketiga yaitu Kajian Struktur Aljabar Grup pada Himpunan
Matriks yang Invertibel membahas tentang pembuktikan keberlakuan syarat-syarat grup
pada suatu himpunan matriks yang invertibel dan mengkaji bentuk himpunan bagiannya yang
juga merupakan grup terhadap operasi perkalian matriks yang sekaligus merupakan subgrup
dari himpunan matriks-matriks yang invertibel.
Himpunan matriks bujur sangkar berukuran nxn atas lapangank dinotasikan dengan
Mn(k). Suatu himpunan matriks yang invertibel GLn(k) dengan operasi biner perkalian
merupakan suatu grup.Suatu himpunan bagian SLn(k) dari GLn(k)yang merupakan
himpunan matriks-matriks yang determinannya 1 merupakan subgrup dari GLn(k).
Sama halnya dengan jurnal pembanding kedua, jurnal pembanding ketiga ini berbeda isi
dengan jurnal utama, tetapi membahas tema yang sama yaitu struktur aljabar jika jurnal
utama membahas tentang struktur dan sifat-sifat yang terkait dengan K-aljabar, K-subaljabar,
dan K-homomorfisma, jurnal pembanding ketiga membahas Grup pada Himpunan Matriks
yang Invertibel.
Metode penelitian yang digunakan yaitu tinjauan teoritis sama seperti jurnal utama yaitu
mengumpulkan bahan-bahan dan membahasa dari teori yang ada lalu dikembangkan.
Kelebihan jurnal
Kelebihan jurnal utama yaitu karena menjelaskan sifat-sifat yang terkait K-aljabar, K-
subaljabar, dan K-homomorfisma, dituliskan definisi-definisi, teorema-teorema dan
contoh dari teorema yang di sajikan. Penulisan definisi, teorema dan contoh sangat
terperinci dan tertata dengan baik. Sama halnya dengan jurnal pembanding kedua dan
jurnal pembanding ketiga.
Kekurangan jurnal
Kekurangan pada jurnal pembanding kedua dan ketiga dengan jurnal tidak terdapat
metode penelitian, menurut reviewer walaupun penelitian ini menggunakan metode
13
tinjaun pustaka lebih baik tetap dibuat sub bab metode penelitian sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami jurnal ini
14
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Deni. 2017. Struktur Dan Sifat-Sifat K-Aljabar. Jurnal UNNES Jurnal Of
Mathematics. Vol 6 (1)
Mulyono. 2015. Automorfisme Graf Lengkap Dengan Pendekatan Teori Grup. Jurnal
Mathematics. Vol 3 (1)
Carnia, Ema. 2016. Pembelajaran Teorema Klasik Dalam Struktur Aljabar Menggunakan
Homorfisma Grup. Jurnal Ilmu Mathematics. Vol 1(1)
15