CJR Logam Kelompok 3
CJR Logam Kelompok 3
Disusun Oleh :
KELOMPOK III
Muhaiminnul Ahmad (4171131025)
Nada Maghfira Meutia (4173131026)
Mawarni Siburian (4173131023)
Madiha Soleha Hasibuan (4173131022)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Mah Esa yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review dari mata kuliah
Kimia Logam.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan dan hambatan itu dapat
diatasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen, orang
tua, teman-teman dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta
dukungan sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada Critical Journal Review ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dari pembaca. Penulis berharap Critical Journal Review ini dapat
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL.....................................................................4
2.1 Identititas Jurnal.............................................................................................4
2.2 Ringkasan Isi Jurnal.......................................................................................4
BAB III KEUNGGULAN PENELITIAN.............................................................11
3.1 Kegayutan Antar Eleman.............................................................................11
3.2 Originalitas Temuan.....................................................................................11
3.3 Kemutakhiran Masalah.................................................................................11
3.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian.............................................................11
BAB IV KELEMAHAN ARTIKEL..................................................................12
4.1 Kegayutan Antar Eleman.............................................................................12
4.2 Originalitas Temuan.....................................................................................12
4.3 Kemutakhiran Masalah.................................................................................12
4.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian.............................................................12
BAB V PENUTUP.............................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................12
4.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA
pada sistem periodik unsur. Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang
terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu :
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba),
dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan
dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan
banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali
tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan
IIA.Logam alkali tanah sukar larut dalam air.Unsur-unsur golongan II A
umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga
dinamakan logam alkali tanah.
Dalam Critical Journal Review ini, akan dibahas mengenai “Efektivitas
Tawas Hasil Olahan Limbah Aluminium Terhadap Penyerapan Logam Alkali
Tanah dengan Metode Gravimetri.”
1.2 Tujuan
1
2. Mahasiswa dapat memperoleh wawasan baru mengenai Efektivitas Tawas
Hasil Olahan Limbah Aluminium Terhadap Penyerapan Logam Alkali
Tanah dengan Metode Gravimetri
BAB II
2
Sampah adalah salah satu masalah utama di Indonesia. Sampah terus
meningkat setiap tahun. Ada dua kontributor utama limbah adalah limbah plastik
dan logam. Dua macam limbah tidak dapat terdegradasi. Oleh karena itu, solusi
yang paling tepat dalam menangani jenis limbah ini adalah didaur ulang atau
dikonversi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk limbah aluminium atau
kemasan minuman, yaitu dengan mengubahnya menjadi tawas. Tawas umumnya
digunakan sebagai air pembersih, terutama air yang mengandung logam kalsium
dan magnesium yang sering disebut air keras. Metode yang digunakan adalah
metode gravimetri.
B. Pendahuluan
3
Kelebihan logam kalsium pada tubuh manusia dapat menyebabkan batu
ginjal, pembuluh darah pecah, dan menstimulus penyakit kanker. Kelebihan
logam magnesium dapatmenimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, dan
teratogenik. (Sugiyarto, 2010)
Logam lain yang memiliki pengaruh penting bagi manusia adalah logam
kalsium. Penelitian Pravina, et al. (2013) dipaparkan bahwa kalsium merupakan
logam esensial dalam tubuh manusia, logam tersebut berperan pada aktivasi
enzim, tulang dan gigi, kontraksi otot, aktivasi oosit, pembekuan darah, impuls
saraf, mengatur detak jantung, dan keseimbangan cairan dalam sel. Kekurangan
logam kalsium dalam waktu yang lama akan menyebabkan osteoporosis.
4
Penggunaan tawas pada air sadah, diyakini efektif dan efisien. Penelitian
Aziz, dkk. (2013) dipaparkan bahwa penggunaan tawas akan menurunkan pH
(tingkat keasaman), TDS (Total Dissolve Solid), TSS (Total Suspended Solid),
ammonia, sianida, nitrit, BOD (Biochemical OxygenDemand), COD (Chemical
OxygenDemand), sulfida, detergen, minyak dan lemak. Penggunaan tawas juga
akan meningkatkan kadar sulfat, fluoride, serta oksigen terlarut.
Ditinjau dari sisi efektivitas, tawas olahan limbah aluminium ternyata tidak
berbeda jauh dibanding tawas komersial. Penelitian Syaiful, dkk. (2014)
dipaparkan bahwa penggunaan tawas hasil olahan limbah terbukti efektif menjadi
koagulan untuk penjernihan air seperti tawas murni. Dari penelitian tersebut
disimpulkan bahwa dalam 1000 mL air dengan turbiditas 100 diperlukan 46 ppm
tawas murni dan 300 ppm tawas dari kaleng bekas. Jika dibuat perbandingan,
maka penggunaan tawas murni: tawas dari kaleng bekas berkisar 1:6
C. Metode Penelitian
5
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia Universitas Kristen
Indonesia. Metode penelitian dibagi menjadi dua fase. Fase pertamayaitufase
pembuatan tawas dari limbah kaleng minuman kemasan yang terbuat dari
aluminium. Fase kedua yaitu fase pengukuran efektivitas tawas yang telah dibuat
pada fase pertama. Pengukuran efektivitas tawas dilakukan dengan metode
gravimetri.Efektivitas tawas diukur berdasarkan kemampuan tawas dalam
mengendapkan logam alkali tanah.
Fase pertama, terdiri dari dua tahap yakni tahap preparasi dan tahap
pembuatan tawas. Tahap preparasi :
KalengMinuman
6
Tawas terlebih dahulu diuji secara organoleptis
Tawas
Dibersihkandengan 20 mL etanol
dibiarkandalampompavakum 3-5
menitLaludikeringkandidalam oven
8
4 0,811 gram 0,452 gram
5 0,902 gram 0,488 gram
Massa Total 1,894 gram
9
dapat dikurangi dengan cara mengolah kembali salah satunya menjadi
tawas. Dengan demikian, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusiatanpa merugikan hewan, tumbuhan, dan lingkungan.
Tawas yang dihasilkan akan diuji efektivitasnya dengan
menggunakan metode gravimetri. Pengujian dilakukan dengan
mencampurkan tawas dengan larutan stock solution larutan Ca 1000 ppm
dan larutan Mg 1000 ppm. Berdasarkan pengujian tersebut, didapatkan
data seperti pada Tabel 2.
Mg 64,12%
10
kembali menjadi bahan baku penyusunnya. Oleh sebab itu, senyawa
penyusun tawas tidak akan berkontribusi terhadap penyerapan logam lain
akibat penambahan tawas. Pembentukan tawas diinisiasi oleh logam
aluminium (Al) sebagai logam utama penyusun tawas. Secara sederhana,
Pada proses penyerapan yang terjadi pada larutan stock solution
logam Ca dan logam Mg akibat pemberian tawas (KAl(SO4)2), logam Ca
dan logam Mg akan mengusir logam Al terlebih dahulu. Logam Al akan
menjadi ion yang bercampur dengan filtrat dan dimungkinkan terjadi
reaksi dengan udara. Setelah logam Al diionkan, maka logam Ca dan
logam Mg akan menggantikan Al. Efektivitas penyerapan logam Ca dan
logam Mg sangat dipengaruhi stabilitas ion aluminium yang terlepas dan
keefektivan pelepasannya dari tawas.
Hasil efektivitas tawas yang didapatkan pada penelitian sangat
rentan mengalami perubahan ketika diaplikasikan kesampel umum seperti
air sungai, air tanah, dan sebagainya. Hal tersebut disebabkan oleh
kemungkinan adanya logam lain selain logam Ca dan Mg seperti
kadmium, zink, dan timbal (Adlim, 2009).
Penggunaan larutan stock solution memberikan data tanpa
pengaruh pencemar-pencemar lain seperti logam-logam lain selain logam
Ca dan logam Mg, kandungan oksigen air, tingkat keasaman, detergen,
minyak, lemak dan pencemar-pencemar lain. Dengan demikian, hasil yang
diperoleh merupakan hasil murni dari penyerapan logam Ca dan Mg.
11
BAB III
KEUNGGULAN PENELITIAN
3.1 Kegayutan Antar Eleman
Jurnal ini merupakan jurnal yang original dan asli karena setiap kutipan
yang ada di dalamnya tertulis pada lembar rujukan. Keaslian jurnal tersebut juga
dapat dilihat dari defenisi-defenisi yang ada dalam jurnal. Setiap defenisi-defenisi
atau ide-ide yang dituliskan pada masing-masing jurnal sudah defenisi simpulan
atau defenisi yang dibuatnya senddiri berdasarkan rujukan defenisi para ahli yang
sudah ditulis sebelumnya.
3.3 Kemutakhiran Masalah
12
3.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian
Jurnal yang telah kami baca memiliki kohesi dan koherensi yangpadu,
baik dan materinya juga singkat. Karena isis dari jurnal secara menyeluruh
memiliki makna yang sama atau padu.
BAB IV
KELEMAHAN ARTIKEL
4.1 Kegayutan Antar Eleman
Pada segi temuan kita bisa melihat bahwa tidak adanya kelemahan/
kekurangan terhadap penelitian ini karena setiap temuan atau ide-ide yang ada
dalam jurnal disertai dengan rujukan.
4.3 Kemutakhiran Masalah
13
4.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian
Jurnal yang telah kami baca sudah memiliki kohesi dan koheresi yang
baik. Karena jika ditinjau dari segi bentuk dan maknanya setiap bagian atau secara
menyeluruh isi jurnal tersebut padu.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Harefa, N., Sumiyati, Gayus S. T., dan Desy L. S. (2019). Efektivitas Tawas Hasil
Olahan Limbah Aluminium Terhadap Penyerapan Logam Alkali Tanah
dengan Metode Gravimetri. Jurnal EduMatSains, 4 (1) : 65-76.
16