Anggaran Variabel
1. Pengertian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran variabel, agar dalam
penetapan biaya ini dapat berlaku tepat yaitu :
a. Jenis biaya yang dihubungkan dengan tingkat out put maupun tingkat kegiatan
perusahaan.
b. Pemilihan satuan dasar kegiatan (activity base) yang tepat yang menunjukkan tingkat
out put atau kegiatan secara jelas.
c. Metode dalam menganalisa masing-masing elemen biaya untuk menetapkan dengan
benar berapa unsur tetap dan berapa unsur variabelnya.
d. Penggunaan dan penerapan konsep anggaran variabel.
Untuk melihat unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap dalam penetapan biaya dapat
dilihat pada ilustrasi berikut :
76
Rp
8000
Relevan Range
7000
6000
5000
4000
3000
1000
Rp
8000
Relevan Range
7000
6000
5000
4000
3000
1000
77
8000
7000
6000
5000
4000
2000
Rp
8000
7000
6000
5000
78
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
Rp
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
79
Disamping jenis diatas, sering pula ditemui unsur biaya variabel dimanaunsur
variabel yang dikandung tidak berbentuk garis luru, tetapi berbentuk garis lengkung.
Contoh : terdapat dua macam biaya pada dua macam barang yang diproduksi yaitu biaya A
dan biaya B, dimana biaya A cenderung semakin membesar, sedangkan biaya B cenderung
semakin kecil, sehingga jika digambarkan biaya A membentuk garis cekung, dan biaya B
membentuk garis cembung seperti gambar berikut :
8000
7000
6000
Biaya yang nyata
5000
A
4000 Biaya yang dianggarkan
B
3000 Unsur variabel
2000
Meskipun dalam kenyataannya unsur biaya variabel jarang yang membentuk garis
lurus, tetapi selama biaya yang nyata masih searah dengan biaya yang dianggarkan, hal
tersebut masih dapat diterima. Karena itu dalam dunia bisnis masih tetap dianjurkan untuk
menggunakan asumsi garis lurus sebagai dasar penyusunan budget biaya variabel.
Sebelum menetapkan satuan dasar kegiatan yang akan dipergunakan pada suatu
bagian, sebaiknya dipertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut :
a. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi ukuran
kegiatan (secara keseluruhan) bagian yang bersangkutan.
b. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur perubahan-perubahan
tingkat out put yang dapat mengakibatkan perubahan-perubahan tingkat biaya.
80
Secara umum dapat disebutkan beberapa keadaan dimana perkiraan langsung ini
layak digunakan, yakni :
a. Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis biaya dibagian tersebut tidak
tersedia atau tidak memadai.
b. Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat menimbulkan biaya yang cukup
besar pada perusahaan, umpamanya pengaturan kembali peralatan pabrik.
c. Mulai dipakainya mesin baru, sehingga perusahaan bekerja dengan kapasitas baru.
Kemungkinan pula akibatnya biaya produksi berubah juga, dan pola biaya historis tidak
cocok lagi untuk estimasi biaya dimasa mendatang.
d. Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya kemungkinan pola biaya berubah
pula.
e. Terjadi perubahan-perubahan kebijaksanaan manajemen yang mungkin dapat
mempengaruhi pola biaya.
81
Cara ini cenderung bersifat kuantitatif yang berdasarkan pada perhitungan tingkat
biaya (budget) pada dua macam tingkat kegiatan tertentu. Sebagai contoh ; biaya tenaga
kerja tak langsung, dimana biaya bersifat semi variabel yaitu ada unsur biaya tetap dan
unsur biaya variabel, masing-masing Rp 4.000.000 / bulan dan Rp 2.000 / satuan out put.
Satuan out put dipakai sebagai satuan dasar kegiatan. Relevan range yang dipakai sebagai
batas tertinggi dan terrendah, berkisar antara 9.000 sampai dengan 12.000 out put. Dengan
memakai 9.000 sebagai titik terendah dan 12.000 sebagai titik tertinggi, unsur tetap dan
variabel biaya inidapat dihitung dengan langkah sebagai berikut : (bila diperkirakan bahwa
pada titik tertinggi biaya tenaga kerja tak langsung sebesar Rp 28 juta dan pada titik
terendah Rp 22 juta).
Metode Korelasi
Metode ini menggunakan salah satu alat analisis statistik. Sebagai kebalikany dari
metode titik tertinggi dan titik terendah, metode korelasi lebih menitik beratkan pada data
historis, metode korelasi dapat disajikan dalam dua cara yaitu :
a. Cara grafis.
Rp
1000
900
800
700
600
500
400
300
200 (A)
Pada gambar diatas garis trend yang digambarkan ternyata memotong sumbu tegak pada
titik A, sehingga unsur tetap pada biaya bahan mentah tak langsung disini adalah Rp
200.000,-, perbulan. Setelah diketahui unsur ini, unsur biaya variabel dihitung dengan cara
sebegai berikut :
83
b. Cara matematis.
Bulan X Y X2 XY
(000 Dmh) (000 rupiah)
Januari 44 875 1936 38500
Februari 41 850 1681 34850
Maret 45 875 2025 39375
April 43 850 1849 36550
Mei 36 750 1296 27000
Juni 22 550 484 12100
Juli 23 500 529 11500
Agustus 15 450 225 6750
September 30 600 900 18000
Oktober 38 700 1444 26600
Nopember 41 800 1681 32800
Desember 44 850 1936 37400
Jumlah 422 8650 15986 321425
Jam mesin langsung (dmh) sebagai variabel independen ( X ), dan biaya tenaga
kerja tak langsung sebagai variabel dependen ( Y ). Dan hubungan keduanya dapat
dituliskan dalam persamaan yaitu : Y = a + bX.
Dimana a menunjukkan komponen biaya tetap, sedangkan b merupakan komponen biaya
variabel per satuan (slope garis trend). Apabila digunakan rumus-rumus dasar sebagai
berikut : Y = a + bX. Y = n.a + bX
XY = a. X + bX2
84
85
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan utama penyusunan anggaran variabel
adalah untuk pengawasan biaya-biaya pada bagian tertentu didalam perusahaan. Untuk
keperluan tersebut anggaran variabel dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk sesuai
dengan yang dikehendaki, yakni bentuk formula, tabel dan grafik.
a. Bentuk formula
Anggaran variabel yang disusun dalam bentuk ini memberikan gambaran yang jelas
unsur tetap (biaya tetap perbulan) dan unsur variabel (biaya variabel per out put) yang
dikandung oleh setiap pos biaya.
b. Bentuk Tabel
Pada anggaran variabel yang ditampilkan dalam bentuk ini dapat dilihat berapa
besarnya biaya (todal) pada masing-masing pos, pada berbagai tingkat out put. Perlu
dicatat disini, bahwa unsur tetap dan unsur variabel setiap pos biaya sudah tidak
ditonjolkan, karena perhatian kita hanya ditujukan pada biaya total.
c. Bentuk Grafik
Anggaran variabel yang ditampilkan dengan bentuk ini dipakai sebagai pelengkap
kedua bentuk sebelumnya. Secara jelas dapat digambarkan hubungan antara out put
dengan biaya yang terjadi pada berbagai tingkat out put.
Contoh :
Jawab :
Analisis atas setiap komponen biaya :
* Pembangkit tenaga.
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 3.500.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 2.500.000
Selisih 5.000 unit = Rp 1.000.000
* Pemeliharaan
* Lain-lain
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 1.400.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.000.000
Selisih 5.000 unit = Rp 400.000
Bentuk Formula :
88
Untuk menentukan biaya pada range 11250, 12500,13750 adalah berasaldari tambahan /
atau kenaikan 1250 unit, yaitu :
Biaya variabel per unit Kenaikan pada range
Rp 200 x 1250 unit = Rp 250.000
Rp 40 x 1250 unit = Rp 50.000
Rp 150 x 1250 unit = Rp 187.500
Rp 60 x 1250 unit = Rp 75.000
Rp 80 x 1250 unit = Rp 100.000
Jadi pada tiap-tiap item biaya antara range 11250 s/d 13750 pada masing-masing
kolom ditambahkan perkalian biaya variabel dengan unit tambahan .
Pada tingkat produksi 10000, 11250, 12500, 13750, 15000 dapat dihitung biaya-biaya
yang bersifat semi variabel yaitu :
Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (10000) = Rp 7.250.000
Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (11250) = Rp 7.662.500
89
Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (13750) = Rp 8.487.500
Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (15000) = Rp 8.900.000
2. PT. Andesta memberikan taksiran anggaran Dept Reparasi dan Pengawasan yang akan
dipergunakan untuk menyusun variabel budget tahun mendatang sebagai berikut :
Anggaran Biaya
Jenis Biaya
15.000 Jam Mesin 40.000 Jam Mesin
Gaji Pegawai 60000 60000
Material Reparasi 200000 400000
Lain-Lain 240000 250000
Jumlah 500000 710000
Diminta :
a. Susunlah variabel budget bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi.
b. Susunlah variabel budget bentuk formula
c. Hitunglah besarnya variabel budget pada 30000 jam reparasi
Jawab :
Jam Reparasi
Jenis Biaya
15000 20000 25000 30000 35000 40000
Gaji Pegawai 60000 60000 60000 60000 60000 60000
Material Reparasi 200000 240000 280000 320000 360000 400000
Lain-Lain 240000 242000 244000 246000 248000 250000
Jumlah 500000 542000 584000 626000 668000 710000
Komponen tetap
Gaji pegawai = Rp 60.000
91
3. PT. Bintungan Jaya memberikan anggaran untuk suatu jenis produk yang disusun
sebagai berikut :
Biaya Jam Mesin Jumlah Biaya (Rp)
10.000 – 39.999 5.000
Upah lembur
40.000 – keatas 10.000
0 – 4.999 2.000
5.000 – 24.999 3.000
Biaya pengawasan
25.000 – 44.999 4.000
45.000 keatas 5.000
Catatan :
Untuk menentukan jumlah biaya pada jam mesin yang mengandung unsur tetap dan
unsur variabel, seperti pada jam mesin 5.000 yaitu :
Rp 0,70 x 5.000 + 2.000 = 5.500
Rp 0,25 x 5.000 + 5.000 = 6250
Rp 0,05 x 5.000 + 500 = 750
Cara untuk menentukan hasil pada kolom-kolom berikutnya sama dengan cara yang
disajikan ini.
Soal latihan .
Diminta :
93
2. Apa yang dimaksud dengan variabel budget dan apa tujuan utama pendekatan variabel
budget ?
3. Apa yang mendasari variabel budget, dan bagaimana pengklasifikasian biaya yang
sesuai dengan konsep variabilitas biaya.
4. Sebutkan dan jelaskan metode penentuan variabilitas biaya dan apa kegunaan dari
variabel budget.
5. PT. Limbungan memberikan taksiran anggaran Dept Reparasi dan Pengawasan yang
akan dipergunakan untuk menyusun variabel budget tahun mendatang sebagai berikut :
Anggaran Biaya
Jenis Biaya
35.000 Jam Mesin 60.000 Jam Mesin
Gaji Pegawai 85000 85000
Material Reparasi 375000 725000
Lain-Lain 235000 365000
Jumlah
Diminta :
a. Susunlah variabel budget bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi.
b. Susunlah variabel budget bentuk formula
c. Hitunglah besarnya variabel budget pada 47500 jam reparasi
6. PT. Abadi Jaya memberikan anggaran untuk suatu jenis produk yang disusun sebagai
berikut :
Biaya Jam Mesin Jumlah Biaya (Rp)
25.000 – 34.999 15.000
35.000 – 44.999 25.000
Upah lembur
45.000 – 54.999 29.500
55.000 ke atas 35.700
10.000 – 14.999 8.000
15.000 – 24.999 12.000
Biaya mandor
25.000 – 44.999 15.000
45.000 – 54.999 20.000
55.000 keatas 22.000
Diminta :
Susunlah variabel budget untuk jam mesin berikut ini ; 15.000, 25.000, 35.000, 45.000,
55.000, dan 65.000, dan cantumkan biaya perunit.
Bagian VI
Anggaran Tenaga Kerja
1. Pengertian.
Anggaran tenaga kerja adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung selama periode yang akan
datang. Upah yang akan dibayarkan dan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan
dalam proses produksi tentunya berhubungan langsung dengan tingkat out put yang
diiginkan oleh perusahaan. Semakin lama proses pengerjaan suatu proses produksi semakin
besar upah yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Perencanaan efektif dan pengendalian yang sistematis dari biaya tenaga kerja
merupakan suatu hal yang penting, perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja
mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan tenaga kerja langsung.
b. Penerimaan tenaga kerja
c. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
d. Pengukuran kinerja dari tenaga kerja
e. Uraian tugas dan penilaian
f. Negosiasi dengan serikat pekerja
g. Adminsitrasi upah dan gaji
Biaya tenaga kerja mencakup semua pengeluaran untuk para karyawan baik dari
tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah. Untuk merencanakan dan
95
96
Perencanaan biaya dan jam tenaga kerja langsung yang baik akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut :
a. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk perencanaan
efektif, pengerahan, pelatihan dan penggunaan tenaga kerja.
b. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efsien karena tenaga kerja sering
merupakan permintaan yang terbesa dalam kas selama tahun tersebut. Dengan
mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan bagian keuangan
merencanakan kebutuhan kas.
c. Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya perunit dan total
biaya) mungkin merupakan faktor penting dalam beberapa bidang pembuatan
keputusan, seperti kebijakan harga, dan negosiasi serikat tenaga kerja.
d. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
e. Anggaran tenaga kerja langsung berguna sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian
dan pengawasan kerja.
f. Sebagai dasar untuk penyusunan budget harga pokok barang yang diproduksikan
dan penjualan, juga sebagai dasar untuk penyusunan anggaran kas.
97
Pembahasan soal :
1. Pada tahun ini Perusahan “Grafika Co” ingin membuat dua produk yaitu stiker A dan
stiker B. Kedua pembuatan stiker ini diproses pada dua bagian yaitu bagian
pemotongan dan bagian pencetakan, satuan produksi dihitung dalam pak atau packing
(setiap pak berisi 1.000 lembar stiker) adalah :
Periode Stiker A Stiker B
Januari 15 130
Februari 75 130
Maret 40 200
Triwulan II 200 450
Triwulan III 200 550
Triwulan IV 180 500
Setiap 10 lembar stiker A menghabiskan waktu :
- Bagian pemotongan waktu rata-rata 48 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 36 menit
Setiap 25 lembar stiker B menghabiskan waktu :
- Bagian pemotongan waktu rata-rata 37,5 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 30 menit
Rata-rata tarif upah pada bagian :
- Bagian pemotongan adalah Rp 10 per 100 jam
- Bagian pencetakan adalah Rp 5 per 100 jam
Diminta :
a. Buatlah anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
b. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
98
Bagian Pemotongan
Periode Stiker A Stiker B
Produksi SUR Jml Menit Produksi SUR Jml Menit
Januari 15000 72000 130000 195000
Februari 75000 360000 130000 195000
Maret 40000 192000 200000 300000
4,8 1,5
Tri II 200000 960000 450000 675000
Tri III 200000 960000 550000 825000
Tri IV 180000 864000 500000 750000
710000 3408000 1960000 2940000
Bagian Pencetakan
Periode Stiker A Stiker B
Produksi SUR Jml Menit Produksi SUR Jml Menit
Januari 15000 54000 130000 156000
Februari 75000 270000 130000 156000
Maret 40000 144000 200000 240000
3,6 1,2
Tri II 200000 720000 450000 540000
Tri III 200000 720000 550000 660000
Tri IV 180000 648000 500000 600000
710000 2556000 1960000 2352000
Total jam adalah jumlah menit.
b. anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
Bagian Pemotongan
Periode Stiker A Stiker B
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
Januari 1200 120 3250 325
Februari 6000 600 3250 325
Maret 3200 320 5000 500
0,1 0,1
Tri II 16000 1600 11250 1125
Tri III 16000 1600 13750 1375
Tri IV 14400 1440 12500 1250
56800 5680 49000 4900
99
2. PT. Micro sedang menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun sekarang. Data yang
tersedia untuk keperluan tersebut adalah :
a. Perkiraan penjualan
Produk A = 20.000 unit
Produk B = 40.000 unit
Produk C = 10.000 unit
b. Perkiraan persediaan
Awal tahun Akhir tahun
Produk A 5.000 5.000
Produk B 10.000 10.000
Produk C 5.000 10.000
c. Standard jam kerja
Dept P Dept Q Dept R
Produk A 2 DLH 1 DLH 4 DLH
Produk B 1 DLH 2 DLH 3 DLH
Produk C 2 DLH 1 DLH 2 DLH
d. Upah kerja
Departemen P = Rp 500
Q = Rp 700
100
Jawab :
a. Jumlah yang diproduksi tahun sekarang :
101
1. Pada tahun ini Perusahan “Grafika Pos” ingin membuat dua produk yaitu Media Pagi
dan Media Sore. Kedua pembuatan Mdeia ini diproses pada dua bagian yaitu bagian
prosesing dan bagian pencetakan, satuan produksi dihitung dalam bal (setiap bal berisi
1.500 eksemplar) adalah :
Periode Media Pagi Media Sore
Januari 25 140
Februari 85 145
Maret 50 200
Triwulan II 250 600
Triwulan III 270 850
Triwulan IV 200 800
Setiap 10 eksemplar media Pagi menghabiskan waktu :
- Bagian prosesing waktu rata-rata 40 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 25 menit
Setiap 25 eksemplar media sore menghabiskan waktu :
- Bagian prosesing waktu rata-rata 17,5 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 20 menit
2. PT. Sportif sedang menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun sekarang. Data yang
tersedia untuk keperluan tersebut adalah :
a. Perkiraan penjualan
Produk A = 35.000 unit
Produk B = 58.000 unit
Produk C = 17.000 unit
b. Perkiraan persediaan
Awal tahun Akhir tahun
Produk A 5.550 5.550
Produk B 21.220 21.220
Produk C 5750 12.250
c. Standard jam kerja
Dept P Dept Q Dept R
Produk A 3 DLH 1,5 DLH 5,5 DLH
Produk B 4 DLH 2,5 DLH 4,5 DLH
Produk C 2 DLH 2,5 DLH 3,5 DLH
d. Upah kerja
102
103