Anda di halaman 1dari 29

Bagian V

Anggaran Variabel

1. Pengertian.

Anggaran variabel merupakan sebuah pendekatan yang lazim dipakai dalam


perencanaan dan pengawasan biaya, karena disini ditunjukkan dengan tegas beban biaya
yang seharusnya dikeluarkan pada berbagai tingkat kegiatan. Anggaran variabel dapat
digunakan untuk pedoman, perencanaan, dan pengawasan biaya pada berbagai tingkat
kegiatan.
Anggaran variabel adalah skedul biaya yang menunjukkan bagaimana masing-
masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, out put, atau aktivitas, dengan
demikian anggaran variabel menyatakan hubungan antara volume dan biaya dalam suatu
relevan range volume yang terbatas.

2. Hal Yang Perlu Diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran variabel, agar dalam
penetapan biaya ini dapat berlaku tepat yaitu :
a. Jenis biaya yang dihubungkan dengan tingkat out put maupun tingkat kegiatan
perusahaan.
b. Pemilihan satuan dasar kegiatan (activity base) yang tepat yang menunjukkan tingkat
out put atau kegiatan secara jelas.
c. Metode dalam menganalisa masing-masing elemen biaya untuk menetapkan dengan
benar berapa unsur tetap dan berapa unsur variabelnya.
d. Penggunaan dan penerapan konsep anggaran variabel.
Untuk melihat unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap dalam penetapan biaya dapat
dilihat pada ilustrasi berikut :

No Unsur Biaya Jenis Biaya tetap Biaya variabel


biaya
1 Bahan baku langsung V 0 15000
2 Tenaga kerja langsung V 0 9500
3 Gaji Pimpinan / staf F 6000000 0
4 Bahan penolong V 0 1500
5 Tenaga kerja tak langsung SV 4000000 2500
10.000.000 28500
V = Biaya Variabel
F = Biaya Tetap
75

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
SV = Semi variabel
3. Jenis Biaya

Secara umum biaya-biaya dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu :


a. Biaya tetap (fixed cost).
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan tingkat
kegiatan maupun out put. Dalam anggaran variabel biaya tetap bersifat konstan dalam
suatu relevan range tertentu. Dalam penetapan biaya tetap ini dapat dibedakan dalam
bentuk yaitu :
1) Biaya-biaya tetap yang tidak ditetapkan oleh keputusan manajemen, misalnya ; a)
biaya penyusutan aktiva tetap, dimana penyusutannya lebih banyak dipengaruhi
oleh jenis aktiva tetap yang dipakai ( umur ekonomis, merek, nilai sisa) dan metode
yang digunakan, b) pajak kekayaan lebih banyak tergantung pada tingkat kekayaan
yang dilapokan, c) asuransi lebih tergantung pada nilai benda yang diasuransikan.
2) Biaya tetap yang lebih banyak ditetapkan oleh kebijaksanaan manajemen dalam
jangka pendek, misalnya ; gaji karyawan, biaya advertising, biaya penelitian pasar.
Ciri-ciri biaya tetap :
a) Controllability
Secara umum manajemen perusahaan dapat mengendalikan sebagian besar biaya
tetap, misalnya biaya penyusutan dalam jangka panjang (controlable) dapat
dikendalikan, dan jangka pendek (un controlable) tidak dapat dikendalikan, dan gaji
pimpinan atau staf adalah controlable.
b) Hubungan dengan tingkat kegiatan
Hubungan dengan tingkat kegiatan perusahaan, dimana biaya tetap timbul akibat
adanya kapasitas tertentu dalam perusahaan dan tak dapat dihindari.
c) Relevan range
Adalah sebagai batas sampai sejauh mana biaya-biaya benar-benar bersifat tetap.
d) Dasar pengukuran (satuan waktu ; bulan, tahun)
e) Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata.
Artinya biaya-biaya yang tergolong dalam kategori ini secara total tidak berubah
pada setiap periode waktu, tapi akan bersifat variabel apabila dilihat dari segi biaya
rata-rata persatuan out put. Contoh : Andaikan biaya tetap pada relevan range 9000
– 12000 satuan out put diperkirakan sebesar Rp 6.000.000. Apabila diprodusir
sejumlah 10.000 satuan maka biaya tetap rata-rata adalah Rp 600. Tetapi apabila
tingkat produksi sebesar 12.000 satuan, maka biaya tetap rata-rata menjadi Rp 500.
Jelas ditunjukkan bahwa dalam relevan ranger tersebut, total biaya tetap sebesar Rp
6.000.000 tanpa terpengaruhi oleh tingkat out put yang nyata, sedangkan biaya tetap
rata-rata menurun bila jumlah out put meningkat.
b. Biaya variabel (variable cost)
Adalah biaya yang berubah secara total sebanding dan searah dengan perubahan tingkat
atau kegiatan perusahaan.
c. Biaya semi variabel (Semi variable cost)

76

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Sesuai dengan namanya biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini berubah-ubah
juga. Tetapi perubahan tersebut tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan atau
out put perusahaan atas bagian yang bersangkutan, berikut lihat gambar :

Rp

8000
Relevan Range
7000

6000

5000

4000

3000

2000 Biaya Tetap

1000

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put


Gambar : Biaya tetap, konstan untuk seluruh tingkat out put.

Rp

8000
Relevan Range
7000

6000

5000

4000

3000

2000 Biaya Tetap

1000
77

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put
Gambar : Biaya tetap, konstan pada relevan range tertentu.

8000

7000

6000

5000

4000

3000 Unsur variabel

2000

1000 Unsur tetap

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put


Gambar : Biaya semi variabel yang dianggarkan.

Rp

8000

7000

6000

5000

4000 biaya yang nyata


Biaya yang dianggarkan
3000
unsur variabel
2000

1000 unsur tetap

78

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put

Gambar : Biaya semi variabel bertingkat (kenyataan)

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put


Gambar : Biaya variabel yang bervariasi untuk setiap perubahan tingkat out put

Rp

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

79

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
1000

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put


Gambar : Biaya variabel yang berubah pola pada setiap perubahan relevan range

Disamping jenis diatas, sering pula ditemui unsur biaya variabel dimanaunsur
variabel yang dikandung tidak berbentuk garis luru, tetapi berbentuk garis lengkung.
Contoh : terdapat dua macam biaya pada dua macam barang yang diproduksi yaitu biaya A
dan biaya B, dimana biaya A cenderung semakin membesar, sedangkan biaya B cenderung
semakin kecil, sehingga jika digambarkan biaya A membentuk garis cekung, dan biaya B
membentuk garis cembung seperti gambar berikut :

8000

7000

6000
Biaya yang nyata
5000
A
4000 Biaya yang dianggarkan
B
3000 Unsur variabel

2000

1000 Unsur tetap

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Out put

Gambar : Biaya semi variabel bukan garis lurus (kenyataan)

Meskipun dalam kenyataannya unsur biaya variabel jarang yang membentuk garis
lurus, tetapi selama biaya yang nyata masih searah dengan biaya yang dianggarkan, hal
tersebut masih dapat diterima. Karena itu dalam dunia bisnis masih tetap dianjurkan untuk
menggunakan asumsi garis lurus sebagai dasar penyusunan budget biaya variabel.
Sebelum menetapkan satuan dasar kegiatan yang akan dipergunakan pada suatu
bagian, sebaiknya dipertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut :
a. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi ukuran
kegiatan (secara keseluruhan) bagian yang bersangkutan.
b. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur perubahan-perubahan
tingkat out put yang dapat mengakibatkan perubahan-perubahan tingkat biaya.
80

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
c. Satuan dasar kegiatan yang dipilih sedapat mungkin hanya dipengaruhi oleh tingkat out
put sebagai faktor variabel.
d. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mudah dipahami, mudah dihitung dan dapat
diaplikasikan dengan mudah dalam proses penganggaran.
e. Satuan dasar kegiatan yang dipilih tidak mendatangkan biaya tambahan dalam
perhitungan dan penggunaannya.

4. Metode dalam perhitungan variabilitas biaya.

Perhitungan variabilitas biaya (secara total) akan menghasilkan dua kelompok


biaya, yakni kelompok biaya tetap persatuan waktu dan kelompok biaya variabel persatuan
dasar kegiatan. Biaya-biaya yang bersifat murni variabel tentu saja sama sekali tidak
memiliki unsur biaya tetap persatuan waktu. Sebaliknya biaya-biaya yang betul-betul tetap
tidak mengandung unsur biaya variabel persatuan dasar kegiatan. Apabila biaya-biaya yang
murni bersifat variabel maupun yang bersifat tetap telah ditunjukkan, maka biaya-biaya lain
dapat diperlakukan sebagai biaya semi variabel. Setiap biaya yang bersifat semi variabel
harus dianalisis untuk ditentukan komponen-komponen tetapdan variabelnya.
Pada pembahasan terdahulu telah dijelaskan bahwa bahan mentah langsung dan
upah tenaga kerja langsung merupakan unsur variabel murni, gaji karyawan adalah
merupakan unsur biaya tetap, tapi unsur biaya tenaga kerja tak langsung termasuk unsur
biaya semi variabel, sehingga diperlukan analisis selanjutnya. Dalam hal ini salah satu
diantara ketiga metoda berikut ini dapat dipergunakan. Metode metode tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Metode berdasarkan perkiraan langsung.
b. Metode titik tertinggi dan titik terendah.
c. Metode korelasi.

Metode berdasarkan perkiraan langsung.

Secara umum dapat disebutkan beberapa keadaan dimana perkiraan langsung ini
layak digunakan, yakni :
a. Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis biaya dibagian tersebut tidak
tersedia atau tidak memadai.
b. Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat menimbulkan biaya yang cukup
besar pada perusahaan, umpamanya pengaturan kembali peralatan pabrik.
c. Mulai dipakainya mesin baru, sehingga perusahaan bekerja dengan kapasitas baru.
Kemungkinan pula akibatnya biaya produksi berubah juga, dan pola biaya historis tidak
cocok lagi untuk estimasi biaya dimasa mendatang.
d. Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya kemungkinan pola biaya berubah
pula.
e. Terjadi perubahan-perubahan kebijaksanaan manajemen yang mungkin dapat
mempengaruhi pola biaya.

81

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Metode titik tertinggi dan titik terendah.

Cara ini cenderung bersifat kuantitatif yang berdasarkan pada perhitungan tingkat
biaya (budget) pada dua macam tingkat kegiatan tertentu. Sebagai contoh ; biaya tenaga
kerja tak langsung, dimana biaya bersifat semi variabel yaitu ada unsur biaya tetap dan
unsur biaya variabel, masing-masing Rp 4.000.000 / bulan dan Rp 2.000 / satuan out put.
Satuan out put dipakai sebagai satuan dasar kegiatan. Relevan range yang dipakai sebagai
batas tertinggi dan terrendah, berkisar antara 9.000 sampai dengan 12.000 out put. Dengan
memakai 9.000 sebagai titik terendah dan 12.000 sebagai titik tertinggi, unsur tetap dan
variabel biaya inidapat dihitung dengan langkah sebagai berikut : (bila diperkirakan bahwa
pada titik tertinggi biaya tenaga kerja tak langsung sebesar Rp 28 juta dan pada titik
terendah Rp 22 juta).

Biaya variabel / satuan kegiatan

Keterangan Biaya (dianggarkan) Tingkat kegiatan


Pada titik tertinggi Rp 28.000.000 12.000 satuan
Pada titik terendah Rp 22.000.000 9.000 satuan
Selisih Rp 6.000.000 3.000 satuan

Biaya variabel persatuan = Rp 6.000.000 / 3.000 = Rp 2.000,-.

Biaya tetap / bulan

Keterangan Titik Tertinggi Titik terendah


Biaya total Rp 28.000.000 Rp 22.000.000
Unsur biaya variabel Rp 24.000.000 Rp 18.000.000
Unsur biaya tetap Rp 4.000.000 Rp 4.000.000

Metode Korelasi

Metode ini menggunakan salah satu alat analisis statistik. Sebagai kebalikany dari
metode titik tertinggi dan titik terendah, metode korelasi lebih menitik beratkan pada data
historis, metode korelasi dapat disajikan dalam dua cara yaitu :

a. Cara grafis.

Bulan Jam Mesin Bahan Mentah Tak


Langsung Langsung
Januari 44000 875000
Februari 41000 850000
Maret 45000 875000
April 43000 850000
Mei 36000 750000
82

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Juni 22000 550000
Juli 23000 500000
Agustus 15000 450000
September 30000 600000
Oktober 38000 700000
Nopember 41000 800000
Desember 44000 850000
Jumlah 422000 8650000

Data diatas lalu dipindahkan ke gambar berikut ini :

Rp
1000

900

800

700

600

500

400

300

200 (A)

100 jam mesin langsung

0 10 20 30 40 50 (direct mechine hour)

Pada gambar diatas garis trend yang digambarkan ternyata memotong sumbu tegak pada
titik A, sehingga unsur tetap pada biaya bahan mentah tak langsung disini adalah Rp
200.000,-, perbulan. Setelah diketahui unsur ini, unsur biaya variabel dihitung dengan cara
sebegai berikut :

Total biaya pada 45.000 DMH Rp 875.000


Total biaya pada 0 DMH Rp 200.000
Selisih 45.000 DMH Rp 675.000

83

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Biaya variabel per DMH = 675.000 / 45.000 = Rp 15.

b. Cara matematis.

Bulan X Y X2 XY
(000 Dmh) (000 rupiah)
Januari 44 875 1936 38500
Februari 41 850 1681 34850
Maret 45 875 2025 39375
April 43 850 1849 36550
Mei 36 750 1296 27000
Juni 22 550 484 12100
Juli 23 500 529 11500
Agustus 15 450 225 6750
September 30 600 900 18000
Oktober 38 700 1444 26600
Nopember 41 800 1681 32800
Desember 44 850 1936 37400
Jumlah 422 8650 15986 321425

Jam mesin langsung (dmh) sebagai variabel independen ( X ), dan biaya tenaga
kerja tak langsung sebagai variabel dependen ( Y ). Dan hubungan keduanya dapat
dituliskan dalam persamaan yaitu : Y = a + bX.
Dimana a menunjukkan komponen biaya tetap, sedangkan b merupakan komponen biaya
variabel per satuan (slope garis trend). Apabila digunakan rumus-rumus dasar sebagai
berikut : Y = a + bX. Y = n.a + bX
XY = a. X + bX2

8650 = 12 a + 422 b ( 35,16)


321425 = 422 a + 15986 b ( 1 )
304134 = 422 a + 14837,52 b
321425 = 422 a + 15986 b
- 17291 = - 1148,48 b
b = - 17291 / -1148,48 = 15,05

84

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Y = n.a + bX 8650 = 12 a + 422 b
8650 = 12 a + 422 ( 15,05 )
8650 = 12 a + 6351,1
12 a = 8650 - 6351,1
12 a = 2298,9
a = 2298,9 / 12
a = 191,575

Akhirnya diperoleh : Y = 191,575 + 15,05 X

Dengan demikian dapat dibandingkan hasil perhitungan diatas dengan hasil


perkiraan melalui cara grafis terdahulu. Ternyata terdapat perbedaan hasil perhitungan yang
dihasilkan, meskipun relatip kecil. Makin kecil perbedaan menunjukkan makin dapat
dipercayainya hasil perkiraan cara grafis.

5. Manfaat Anggaran Variabel

Manfaat penyusunan anggaran variabel adalah untuk memudahkan pengawasan


terhadap biaya-biaya yang terjadi (terutama dibagian produksi yang merupakan tempat
terjadinya beraneka ragam biaya). Manfaat umum tersebut tentunya dapat diperinci menjadi
beberapa butir seperti :
a. Untuk memudahkan penyusunan anggaran biaya-biaya yang terjadi disemua bagian
yang ada pada perusahaan.
b. Untuk memudahkan manajer mengetahui tingkat biaya yang akan ditanggung oleh
perusahaan pada suatu tingkat kegiatan tertentu.
c. Sebagai alat yang dapat dipakai dalam persiapan penyusunan performance report.
Telah dikatakan semula bahwa anggaran variabel dapat disusun disemua bagian
pada perusahaan ; bagian produksi, penjualan, administrasi dan lainnya, meskipun ia lebih
banyak dipakai dibagian-bagian yang berperan dalam proses produksi. Hal ini berkenaan
dengan beberapa persyaratan umum untuk dapat ditetapkannya anggaran variabel seperti :
a. Kegiatan bagian yang bersangkutan lebih banyak bersifat pengulangan (repetitive),
artinya untuk jangka waktu yang relatif panjang kegiatan bagian tersebut tidak berubah
ditinjau dari jenis out put yang dihasilkan. Pada umumnya bagian produksi tidak
merubah jenis barang yang dihasilkan, mesin-mesin yang digunakan, maupun metode
produksi yang dipakai setiap tahun.
b. Terdapat bermacam-macam biaya yang bersifat heterogen. Pada bagian produksi yang
sederhana sekalipun, paling tidak terdapat biaya-biaya untuk bahan mentah langsung
dan tak langsung, tenaga kerja langsung dan tak langsung, gaji mandor dan karyawan
yang bekerja dibagian tersebut, biaya bahan-bahan pembantu, listrik air, dan lain
sebagainya. Masing-masing jenis biaya semakin bervariasi dengan semakin sibuk
bagian ini.

85

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
c. Tingkat kegiatan maupun out put dapat diukur secara realistik dengan menggunakan
satuan-satuan tertentu. Dalam hal ini bagian produksi dapat dengan jelas diukur tingkat
kegiatannya, baik dengan satuan out put, jam mesin langsung maupun jam buruh
langsung.
Penyusunan anggaran variabel ini dilakukan pada tahap awal perencanaan. Karena
anggaran variabel tidak dikaitkan dengan tingkat out put atau kegiatan tertentu, maka ia
dapat dipakai dalam mempersiapkan penyusunan anggaran biaya yang merupakan dasar
perkiraan tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

6. Bentuk Anggaran Variabel.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan utama penyusunan anggaran variabel
adalah untuk pengawasan biaya-biaya pada bagian tertentu didalam perusahaan. Untuk
keperluan tersebut anggaran variabel dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk sesuai
dengan yang dikehendaki, yakni bentuk formula, tabel dan grafik.
a. Bentuk formula
Anggaran variabel yang disusun dalam bentuk ini memberikan gambaran yang jelas
unsur tetap (biaya tetap perbulan) dan unsur variabel (biaya variabel per out put) yang
dikandung oleh setiap pos biaya.
b. Bentuk Tabel
Pada anggaran variabel yang ditampilkan dalam bentuk ini dapat dilihat berapa
besarnya biaya (todal) pada masing-masing pos, pada berbagai tingkat out put. Perlu
dicatat disini, bahwa unsur tetap dan unsur variabel setiap pos biaya sudah tidak
ditonjolkan, karena perhatian kita hanya ditujukan pada biaya total.
c. Bentuk Grafik
Anggaran variabel yang ditampilkan dengan bentuk ini dipakai sebagai pelengkap
kedua bentuk sebelumnya. Secara jelas dapat digambarkan hubungan antara out put
dengan biaya yang terjadi pada berbagai tingkat out put.

Contoh :

1. PT. Kirana mempunyai beberapa bagian yang masing-masing mempunyai peranan


dalam kelangsungan hidup perusahaan. Salah satunya adalah bagian produksi yang
tentu saja berperan langsung terhadap kelancaran proses produksi barang-barang yang
merupakan hasil PT. Kirana. Satuan dasar penghitung tingkat kegiatan bagian produksi
ini adalah unit out put. Data biaya secara keseluruhan bagian ini adalah sebagai berikut:
(relevan range : dari 10.000 unit sampai dengan 15.000 unit).

Biaya Range 10.000 unit Range 15.000 unit


Penyusutan aktiva tetap 6000000 6000000
86

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Pembangkit tenaga 2000000 3000000
Bahan baku tak langsung 1800000 2000000
Upah tak langsung 2750000 3500000
Pemeliharaan 1700000 2000000
Lain-lain 1000000 1400000
Jumlah 15000000 17900000
Diminta :
a. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk formula
b. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk tabel dengan kenaikan interval range
1250 unit.
c. Hitunglah biaya-biaya yang bersifat semi variabel pada tingkat kegiatan (out put)
sebesar 11500 unit.

Jawab :
Analisis atas setiap komponen biaya :

* Penyusutan pada berbagai tingkat kegiatan adalah tetap sebesar Rp 6.000.000,-.

* Pembangkit tenaga.
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 3.500.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 2.500.000
Selisih 5.000 unit = Rp 1.000.000

Unsur variabel = 1.000.000 / 5.000 = Rp 200 per unit

Pada tingkat = 15.000 unit = Rp 3.000.000


Unsur variabel = 15.000 x Rp 200 = Rp 3.000.000
Unsur tetap = Rp 0

* Bahan baku tak langsung


Pada tingkat 15.000 unit = Rp 2.000.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.800.000
Selisih 5.000 unit = Rp 200.000

Unsur variabel = 200.000 / 5.000 = Rp 40 per unit

Pada tingkat = 15.000 unit = Rp 2.000.000


Unsur variabel = 15.000 x Rp 40 = Rp 600.000
Unsur tetap = Rp 1.400.000

* Upah tak langsung


Pada tingkat 15.000 unit = Rp 3.500.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 2.750.000
Selisih 5.000 unit = Rp 750.000
87

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Unsur variabel = 750.000 / 5.000 = Rp 150 per unit

Pada tingkat = 15.000 unit = Rp 3.500.000


Unsur variabel = 15.000 x Rp 150 = Rp 2.250.000
Unsur tetap = Rp 1.250.000

* Pemeliharaan

Pada tingkat 15.000 unit = Rp 2.000.000


Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.700.000
Selisih 5.000 unit = Rp 300.000

Unsur variabel = 300.000 / 5.000 = Rp 60 per unit

Pada tingkat = 15.000 unit = Rp 2.000.000


Unsur variabel = 15.000 x Rp 60 = Rp 900.000
Unsur tetap = Rp 1.100.000

* Lain-lain
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 1.400.000
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.000.000
Selisih 5.000 unit = Rp 400.000

Unsur variabel = 400.000 / 5.000 = Rp 80 per unit

Pada tingkat = 15.000 unit = Rp 1.400.000


Unsur variabel = 15.000 x Rp 80 = Rp 1.200.000
Unsur tetap = Rp 200.000

Bentuk Formula :

Biaya Unsur tetap per bulan Unsur variabel per unit


Penyusutan aktiva tetap 6000000 0
Pembangkit tenaga 0 200
Bahan baku tak langsung 1400000 40
Upah tak langsung 1250000 150
Pemeliharaan 1100000 60
Lain-lain 200000 80
Jumlah 9950000 530

Formula yang dapat dibuat adalah : Y = 9.950.000 + 530 X

88

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Bentuk Tabel

10.000 11250 12500 13750 15000


Biaya unit unit unit unit unit
Peny ak tetap 6000000 6000000 6000000 6000000 6000000
Pemb tenaga 2000000 2250000 2500000 2750000 3000000
BB tak lang 1800000 1850000 1900000 1950000 2000000
Upa tak lang 2750000 2937500 3125000 3312500 3500000
Pemeliharaan 1700000 1775000 1850000 1925000 2000000
Lain-lain 1000000 1100000 1200000 1300000 1400000
Jumlah 15000000 15912500 16575000 17237500 17900000

Untuk menentukan biaya pada range 11250, 12500,13750 adalah berasaldari tambahan /
atau kenaikan 1250 unit, yaitu :
Biaya variabel per unit Kenaikan pada range
Rp 200 x 1250 unit = Rp 250.000
Rp 40 x 1250 unit = Rp 50.000
Rp 150 x 1250 unit = Rp 187.500
Rp 60 x 1250 unit = Rp 75.000
Rp 80 x 1250 unit = Rp 100.000
Jadi pada tiap-tiap item biaya antara range 11250 s/d 13750 pada masing-masing
kolom ditambahkan perkalian biaya variabel dengan unit tambahan .

Biaya Semi Variabel

Biaya Biaya tetap per bulan Biaya variabel per unit


Bahan baku tak langsung 1400000 40
Upah tak langsung 1250000 150
Pemeliharaan 1100000 60
Lain-lain 200000 80
Jumlah 3950000 330

Biaya semi variabel : Y = 3.950.000 + 330 X

Pada tingkat produksi 10000, 11250, 12500, 13750, 15000 dapat dihitung biaya-biaya
yang bersifat semi variabel yaitu :

Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (10000) = Rp 7.250.000

Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (11250) = Rp 7.662.500

89

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (12500) = Rp 8.075.000

Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (13750) = Rp 8.487.500

Y = 3.950.000 + 330 X
= 3.950.000 + 330 (15000) = Rp 8.900.000

2. PT. Andesta memberikan taksiran anggaran Dept Reparasi dan Pengawasan yang akan
dipergunakan untuk menyusun variabel budget tahun mendatang sebagai berikut :

Anggaran Biaya
Jenis Biaya
15.000 Jam Mesin 40.000 Jam Mesin
Gaji Pegawai 60000 60000
Material Reparasi 200000 400000
Lain-Lain 240000 250000
Jumlah 500000 710000

Diminta :
a. Susunlah variabel budget bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi.
b. Susunlah variabel budget bentuk formula
c. Hitunglah besarnya variabel budget pada 30000 jam reparasi

Jawab :

a. Variabel budget bentuk tabel.


Analisis :
Pada 20.000 jam reparasi
- Gaji pegawai = 60.000
- Material reparasi 200.000 + (400.000 – 200.000) x 20.000 – 15.000
40.000 – 15.000
= 240.000
- Lain-lain 240.000 + (250.000 - 240.000) x 20.000 – 15.000
40.000 – 15.000
= 242.000
Pada 25.000 jam reparasi
- Gaji pegawai = 60.000
90

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
- Material reparasi 240.000 + (400.000 – 240.000) x 25.000 – 20.000
40.000 – 20.000
= 280.000
- Lain-lain 242.000 + (250.000 - 242.000) x 25.000 – 20.000
40.000 – 20.000
= 244.000
Pada 30.000 jam reparasi
- Gaji pegawai = 60.000
- Material reparasi 280.000 + (400.000 – 280.000) x 30.000 – 25.000
40.000 – 25.000
= 320.000
- Lain-lain 244.000 + (250.000 - 244.000) x 30.000 – 25.000
40.000 – 25.000
= 246.000

Pada 35.000 jam reparasi


- Gaji pegawai = 60.000
- Material reparasi 320.000 + (400.000 – 320.000) x 35.000 – 30.000
40.000 –30.000
= 360.000
- Lain-lain 246.000 + (250.000 - 246.000) x 35.000 – 30.000
40.000 – 30.000
= 248.000

Jam Reparasi
Jenis Biaya
15000 20000 25000 30000 35000 40000
Gaji Pegawai 60000 60000 60000 60000 60000 60000
Material Reparasi 200000 240000 280000 320000 360000 400000
Lain-Lain 240000 242000 244000 246000 248000 250000
Jumlah 500000 542000 584000 626000 668000 710000

b. Variabel budget bentuk formula


Jam reparasi Gaji Pegawai Material Reparasi Lain-lain
40000 60000 400000 250000
15000 60000 200000 240000
25000 0 200000 10000

Komponen variabel per jam reparasi untuk :


Gaji pegawai = Rp 0
Material reparasi : 200.000 / 25.000 = Rp 8
Lain-lain : 10.000 / 25.000 = Rp 0,4

Komponen tetap
Gaji pegawai = Rp 60.000
91

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Material reparasi : 200.000 – ( 25.000 x Rp 8 ) = Rp 0
Lain-lain : 240.000 – ( 25.000 x Rp 0,4 ) = Rp 230.000

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel / jam


Gaji Pegawai Rp 60.000 Rp 0
Material Reparasi Rp 0 Rp 8
Lain-Lain Rp 230.000 Rp 0,4

c. Besarnya variabel budget pada 30000 jam reparasi


Gaji pegawai = Rp 60.000
Material reparasi : Rp 0 + ( 30.000 x Rp 8 ) = Rp 240.000
Lain-lain : Rp 230.000 + ( 30.000 x Rp 0,4) = Rp 242.000
= Rp 542.000

3. PT. Bintungan Jaya memberikan anggaran untuk suatu jenis produk yang disusun
sebagai berikut :
Biaya Jam Mesin Jumlah Biaya (Rp)
10.000 – 39.999 5.000
Upah lembur
40.000 – keatas 10.000
0 – 4.999 2.000
5.000 – 24.999 3.000
Biaya pengawasan
25.000 – 44.999 4.000
45.000 keatas 5.000

Biaya Unsur tetap Unsur variabel per jam


mesin
Tenaga kerja langsung Rp 0 Rp 5
T K tak langsung Rp 0 Rp 2
Bahan baku langsung Rp 0 Rp 6
Bahan baku tak langsung Rp 0 Rp 3
Sewa Rp 4.500 Rp 0
Penyusutan Rp 10.000 Rp 0
Diesel Rp 2.000 Rp 0,70
Perawatan Rp 5.000 Rp 0,25
Lain-Lain Rp 500 Rp 0,05
Diminta :
Susunlah variabel budget untuk jam mesin berikut ini ; 5.000, 10.000, 25.000, 35.000,
dan 45.000, dan cantumkan biaya perunit.
Jawab :
Biaya / Jam mesin
Biaya
Jam mesin 5.000 10.000 25.000 35.000 45.000
T K Langsung 5 25.000 50.000 125.000 175.000 225.000
T K tak langsung 2 10.000 20.000 50.000 70.000 90.000
92

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
B B langsung 6 30.000 60.000 150.000 210.000 270.000
B B tak langsung 3 15.000 30.000 75.000 105.000 135.000
Sewa 0 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500
Penyusutan 0 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Diesel 0,70 5.500 9.000 19.500 26.500 33.500
Perawatan 0,25 6.250 7.500 11.250 13.750 1`6.250
Lain-lain 0,05 750 1.000 1.750 2.250 2.750
Pengwasan 0 3.000 3.000 4.000 4.000 5.000
Lembur 0 0 5.000 5.000 5.000 10.000
Total 110.000 200.000 456.000 626.000 802.000
Biaya /jam mesin 22 20 18,24 17,88 17,82

Catatan :
Untuk menentukan jumlah biaya pada jam mesin yang mengandung unsur tetap dan
unsur variabel, seperti pada jam mesin 5.000 yaitu :
Rp 0,70 x 5.000 + 2.000 = 5.500
Rp 0,25 x 5.000 + 5.000 = 6250
Rp 0,05 x 5.000 + 500 = 750
Cara untuk menentukan hasil pada kolom-kolom berikutnya sama dengan cara yang
disajikan ini.

Soal latihan .

1. PT. Rapindo Pulp mempunyai beberapa bagian yang masing-masing mempunyai


peranan dalam kelangsungan hidup perusahaan. Salah satunya adalah bagian produksi
yang tentu saja berperan langsung terhadap kelancaran proses produksi barang-barang
yang merupakan hasil PT. Rapindo Pulp. Satuan dasar penghitung tingkat kegiatan
bagian produksi ini adalah unit out put. Data biaya secara keseluruhan bagian ini adalah
sebagai berikut: (relevan range : dari 15.000 unit sampai dengan 25.000 unit).

Biaya Range 15.000 unit Range 25.000 unit


Penyusutan aktiva tetap 9500000 9500000
Pembangkit tenaga 4400000 5400000
Bahan baku tak langsung 3800000 5500000
Upah tak langsung 3750000 6540000
Pemeliharaan 6500000 8600000
Lain-lain 2250000 3360000
Jumlah 30200000 38900000

Diminta :
93

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
a. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk formula
b. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk tabel dengan kenaikan interval range
2500 unit.
c. Hitunglah biaya-biaya yang bersifat semi variabel pada tingkat kegiatan (out put)
masing-masing sesuai range unit dari point b diatas..

2. Apa yang dimaksud dengan variabel budget dan apa tujuan utama pendekatan variabel
budget ?

3. Apa yang mendasari variabel budget, dan bagaimana pengklasifikasian biaya yang
sesuai dengan konsep variabilitas biaya.

4. Sebutkan dan jelaskan metode penentuan variabilitas biaya dan apa kegunaan dari
variabel budget.

5. PT. Limbungan memberikan taksiran anggaran Dept Reparasi dan Pengawasan yang
akan dipergunakan untuk menyusun variabel budget tahun mendatang sebagai berikut :

Anggaran Biaya
Jenis Biaya
35.000 Jam Mesin 60.000 Jam Mesin
Gaji Pegawai 85000 85000
Material Reparasi 375000 725000
Lain-Lain 235000 365000
Jumlah

Diminta :
a. Susunlah variabel budget bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi.
b. Susunlah variabel budget bentuk formula
c. Hitunglah besarnya variabel budget pada 47500 jam reparasi

6. PT. Abadi Jaya memberikan anggaran untuk suatu jenis produk yang disusun sebagai
berikut :
Biaya Jam Mesin Jumlah Biaya (Rp)
25.000 – 34.999 15.000
35.000 – 44.999 25.000
Upah lembur
45.000 – 54.999 29.500
55.000 ke atas 35.700
10.000 – 14.999 8.000
15.000 – 24.999 12.000
Biaya mandor
25.000 – 44.999 15.000
45.000 – 54.999 20.000
55.000 keatas 22.000

Biaya Unsur tetap


94

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Unsur variabel per jam
mesin
Tenaga kerja langsung Rp 0 Rp 6,5
T K tak langsung Rp 2.500 Rp 2,8
Bahan baku langsung Rp 0 Rp 6,9
Bahan baku tak langsung Rp 1.600 Rp 3
Sewa Rp 4.500 Rp 0
Penyusutan Rp 25.000 Rp 0
Diesel Rp 5.500 Rp 0,75
Pemeliharaan Rp 6.000 Rp 0,35
Tak terduga Rp 900 Rp 0,05

Diminta :
Susunlah variabel budget untuk jam mesin berikut ini ; 15.000, 25.000, 35.000, 45.000,
55.000, dan 65.000, dan cantumkan biaya perunit.

Bagian VI
Anggaran Tenaga Kerja

1. Pengertian.

Anggaran tenaga kerja adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung selama periode yang akan
datang. Upah yang akan dibayarkan dan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan
dalam proses produksi tentunya berhubungan langsung dengan tingkat out put yang
diiginkan oleh perusahaan. Semakin lama proses pengerjaan suatu proses produksi semakin
besar upah yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Perencanaan efektif dan pengendalian yang sistematis dari biaya tenaga kerja
merupakan suatu hal yang penting, perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja
mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan tenaga kerja langsung.
b. Penerimaan tenaga kerja
c. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
d. Pengukuran kinerja dari tenaga kerja
e. Uraian tugas dan penilaian
f. Negosiasi dengan serikat pekerja
g. Adminsitrasi upah dan gaji
Biaya tenaga kerja mencakup semua pengeluaran untuk para karyawan baik dari
tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah. Untuk merencanakan dan
95

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
mengendalikan biaya tenaga kerja secara efektif, jenis biaya tenaga kerja yang berbeda
harus dipertimbangkan secara terpisah. Dan khusus pada materi atau bagian ini yang akan
dibahas adalah jenis dari biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran tenaga kerja langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung
yang direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas out put yang
direncakan dalam anggaran produksi. Meskipun beberapa perusahaan mempersiapkan
anggaran tenaga kerja yang mencakup tenaga kerja langsung dan tidak langsung, biasanya
lebih disukai untuk mempersiapkan anggaran terpisah untuk tenaga kerja langsung dan
memasukkan anggaran tenaga kerja tidak langsung dalam anggaran overhead pabrik.

2. Pendekatan Dalam Perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Pendekatan yang digunakan untuk membuat anggaran tenaga kerja langsung


tergantung kepada ; metode pembayaran upah, jenis proses produksi, tersedianya standard
waktu tenaga kerja, dan kecukupan dari pencatatan akuntansi biaya yang berkaitan dengan
biaya tenaga kerja langsung. Pada dasarnya ada tiga pendekatan yang dapat digunakan
untuk membuat anggaran tenaga kerja langsung yaitu :
a. Memperkirakan standard jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk setiap
unit dari tiap produk, kemudian memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut
departemen, pusat biaya atau operasi. Kalikan waktu standard per unit dari produk
dengan rata-rata tingkat upah per jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung
per unit (TKL) keluaran untuk setiap departemen, pusat biaya, atau operasi menurut
tingkat biaya tenaga kerja langsung per unit untuk memperoleh total biaya tenaga
kerja langsung menurut produk.
Biaya TKLunit = Waktu standard kerja per unit dari produk x Rata-rata upah per
jam.
b. Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran
dari out put yang dapat direncakan secara realistis.
c. Membuat daftar personel atau tenaga kerja menurut kebutuhan jumlah tenaga kerja
(termasuk biaya) untuk tenaga kerja langsung disetiap pusat tanggung jawab.
Pendekatan dalam perencanaan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan
istilah “Manning Table”. Manning table merupakan suatu daftar kebutuhan tenaga kerja
yang menjelaskan tentang jenis tenaga kerja yang dibutuhkan, jumlah masing-masing jenis
tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan, dan bagian-bagian yang membutuhkan
tenaga kerja.
Sistem pembayaran upah tenaga kerja langsung seperti yang telah dianggarkan
dalam perencanaan biaya tenaga kerja langsung, dimana sistem pembayaran upah yang
dapat dipakai oleh perusahaan adalah :
a. Pembayaran upah menurut satuan waktu.
Pembayaran upah menurut satuan waktu seperti ; per jam, perhari, perminggu, dan
perbulan. Jadi penekanan disini adalah pada unsur waktu, berapa jumlah unit yang
dihasilkan akan dihitung dari satuan waktu pengerjaannya.
b. Pembayaran upah menurut unit hasil.

96

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Adalah upah yang dibayarkan berdasarkan pada jumlah unit yang berhasil diselesaikan
oleh seorang perkeja dalam satuan waktu tertentu. Semakin banyak jumlah unit yang
dapat diselesaikan maka akan semakin besar upah yang akan diterima oleh seorang
tenaga kerja langsung.
c. Pembayaran upah dengan insentif.
Adalah pemberian upah kepada seorang pekerja dan memberikan tambahan yang
disebut insentif. Misalkan pengerjaan satu unit produk standard waktunya satu jam
dengan upah Rp 100.000,-. Bila seorang pekerja dapat menyelesaikannya dalam waktu
kurang dari satu jam maka akan diberikan insentif Rp 10.000,-. Berarti upah yang
diterima oleh pekerja tersebut adalah Rp 100.000 + Rp 10.000 = Rp 110.000,-.

3. Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja.

Perencanaan biaya dan jam tenaga kerja langsung yang baik akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut :
a. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk perencanaan
efektif, pengerahan, pelatihan dan penggunaan tenaga kerja.
b. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efsien karena tenaga kerja sering
merupakan permintaan yang terbesa dalam kas selama tahun tersebut. Dengan
mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan bagian keuangan
merencanakan kebutuhan kas.
c. Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya perunit dan total
biaya) mungkin merupakan faktor penting dalam beberapa bidang pembuatan
keputusan, seperti kebijakan harga, dan negosiasi serikat tenaga kerja.
d. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
e. Anggaran tenaga kerja langsung berguna sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian
dan pengawasan kerja.
f. Sebagai dasar untuk penyusunan budget harga pokok barang yang diproduksikan
dan penjualan, juga sebagai dasar untuk penyusunan anggaran kas.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga kerja langsung


adalah sebagai berikut :
a. Budget unit yang akan diproduksikan, khususnya tentang kualitas dan kuantitas
yang diinginkan oleh perusahaan.
b. Berbagai standard waktu (time standard) untuk mengerjakan proses produksi yang
telah ditetapkan perusahaan. Untuk menentukan standard waktu dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu ; standard kepada data historis, dan standard kepada
penelitian khusus.

5. Kelompok Tenaga Kerja.

97

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Dalam sebuah perusahaan kelompok tenaga kerja ini dapat digolongan dalam dua
jenis yaitu :
a. Tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses
produksi atau aktivitas produksi dalam menghasilkan unit produk tertentu dalam satuan
waktu tertentu. Dalam arti semakin lama dan semakin banyak jumlah tenaga kerja ini
bekerja maka akan semakin besar anggaran biaya tenaga kerja, sehingga biaya ini
bersifat variabel yaitu semakin banyak tenaga kerja atau semakin lama waktu kerja
maka semakin besar biayanya, demikian sebaliknya.
b. Tenaga kerja tak langsung.
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam
proses produksi dan biayanya dihubungkan dengan biaya overhead pabrik.
Oleh karenanya ada hal-hal yang harus dipertimbangkan yang berhubungan dengan
tenaga kerja ini yaitu ; kebutuhan tenaga kerja, recruitmen / penarikan, pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga kerja baru, gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, evaluasi dan
spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja, sanksi-sanksi dan penghargaan bagi tenaga kerja,
dan pengawasan tenaga kerja.

Pembahasan soal :

1. Pada tahun ini Perusahan “Grafika Co” ingin membuat dua produk yaitu stiker A dan
stiker B. Kedua pembuatan stiker ini diproses pada dua bagian yaitu bagian
pemotongan dan bagian pencetakan, satuan produksi dihitung dalam pak atau packing
(setiap pak berisi 1.000 lembar stiker) adalah :
Periode Stiker A Stiker B
Januari 15 130
Februari 75 130
Maret 40 200
Triwulan II 200 450
Triwulan III 200 550
Triwulan IV 180 500
Setiap 10 lembar stiker A menghabiskan waktu :
- Bagian pemotongan waktu rata-rata 48 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 36 menit
Setiap 25 lembar stiker B menghabiskan waktu :
- Bagian pemotongan waktu rata-rata 37,5 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 30 menit
Rata-rata tarif upah pada bagian :
- Bagian pemotongan adalah Rp 10 per 100 jam
- Bagian pencetakan adalah Rp 5 per 100 jam
Diminta :
a. Buatlah anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
b. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
98

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Jawab :
a. Anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk

Bagian Pemotongan
Periode Stiker A Stiker B
Produksi SUR Jml Menit Produksi SUR Jml Menit
Januari 15000 72000 130000 195000
Februari 75000 360000 130000 195000
Maret 40000 192000 200000 300000
4,8 1,5
Tri II 200000 960000 450000 675000
Tri III 200000 960000 550000 825000
Tri IV 180000 864000 500000 750000
710000 3408000 1960000 2940000

Bagian Pencetakan
Periode Stiker A Stiker B
Produksi SUR Jml Menit Produksi SUR Jml Menit
Januari 15000 54000 130000 156000
Februari 75000 270000 130000 156000
Maret 40000 144000 200000 240000
3,6 1,2
Tri II 200000 720000 450000 540000
Tri III 200000 720000 550000 660000
Tri IV 180000 648000 500000 600000
710000 2556000 1960000 2352000
Total jam adalah jumlah menit.
b. anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
Bagian Pemotongan
Periode Stiker A Stiker B
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
Januari 1200 120 3250 325
Februari 6000 600 3250 325
Maret 3200 320 5000 500
0,1 0,1
Tri II 16000 1600 11250 1125
Tri III 16000 1600 13750 1375
Tri IV 14400 1440 12500 1250
56800 5680 49000 4900

99

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Bagian Pencetakan
Periode
Stiker A Stiker B
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
Januari 900 45 2600 130
Februari 4500 225 2600 130
Maret 2400 120 4000 200
0,05 0,05
Tri II 12000 600 9000 450
Tri III 12000 600 11000 550
Tri IV 10800 540 10000 500
42600 2130 39200 1960
Catatan :
10 lembar : Bagian pemotongan : wrr 48 menit, maka 1 lembar = 4,8 menit
Bagian pencetakan : wrr 36 menit, maka 1 lembar = 3,6 menit
25 lembar : Bagian pemotongan : wrr 37,5 menit, maka 1 lembar = 1,5 menit
Bagian pencetakan : wrr 30 menit, maka 1 lembar = 1,2 menit
Upah Rp 10 untuk bagian pemotongan per 100 jam, maka 1jam = Rp 0,1
Upah Rp 5 untuk bagian pencetakan per 100 jam, maka 1 jam = Rp 0,05
Untuk menentukan jumlah jam pada anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah
berdasarkan pada total waktu anggaran jam tenaga kerja langsung (direct labour hour =
DLH).
Misal : total waktu 72000 menit, 1 menit = 60 menit
Maka 72000 menit : 60 menit = 1200 jam

2. PT. Micro sedang menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun sekarang. Data yang
tersedia untuk keperluan tersebut adalah :
a. Perkiraan penjualan
Produk A = 20.000 unit
Produk B = 40.000 unit
Produk C = 10.000 unit
b. Perkiraan persediaan
Awal tahun Akhir tahun
Produk A 5.000 5.000
Produk B 10.000 10.000
Produk C 5.000 10.000
c. Standard jam kerja
Dept P Dept Q Dept R
Produk A 2 DLH 1 DLH 4 DLH
Produk B 1 DLH 2 DLH 3 DLH
Produk C 2 DLH 1 DLH 2 DLH
d. Upah kerja
Departemen P = Rp 500
Q = Rp 700

100

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
R = Rp 300
Diminta :
a. Hitunglah jumlah yang harus diproduksi pada tahun sekarang
b. Hitunglah jumlah DLH yang dianggarkan
c. Hitunglah Indirect Labour Cost yang dianggarkan tahun sekarang

Jawab :
a. Jumlah yang diproduksi tahun sekarang :

Keterangan Produk A Produk B Produk C


Penjualan 20.000 40.000 10.000
Persediaan Akhir 5.000 10.000 10.000
Kebutuhan 25.000 50.000 20.000
Persediaan Awal 5.000 10.000 5.000
Produksi 20.000 40.000 15.000

b. Jumlah DLH yang dianggarkan :


Departemen P
Produk A = 20.000 x 2 DLH = 40.000
Produk B = 40.000 x 1 DLH = 40.000
Produk C = 10.000 x 2 DLH = 20.000
Jumlah 100.000
Departemen Q
Produk A = 20.000 x 1 DLH = 20.000
Produk B = 40.000 x 2 DLH = 80.000
Produk C = 10.000 x 1 DLH = 10.000
Jumlah 110.000
Departemen R
Produk A = 20.000 x 4 DLH = 80.000
Produk B = 40.000 x 3 DLH = 120.000
Produk C = 10.000 x 2 DLH = 20.000
Jumlah 220.000
Total DLH 430.000

c. Jumlah direct labour cost :


Departemen P = 100.000 x 500 = 50.000.000
Q = 110.000 x 700 = 77.000.000
R = 220.000 x 300 = 66.000.000
Jumlah = 193.000.000

101

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Soal latihan :

1. Pada tahun ini Perusahan “Grafika Pos” ingin membuat dua produk yaitu Media Pagi
dan Media Sore. Kedua pembuatan Mdeia ini diproses pada dua bagian yaitu bagian
prosesing dan bagian pencetakan, satuan produksi dihitung dalam bal (setiap bal berisi
1.500 eksemplar) adalah :
Periode Media Pagi Media Sore
Januari 25 140
Februari 85 145
Maret 50 200
Triwulan II 250 600
Triwulan III 270 850
Triwulan IV 200 800
Setiap 10 eksemplar media Pagi menghabiskan waktu :
- Bagian prosesing waktu rata-rata 40 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 25 menit
Setiap 25 eksemplar media sore menghabiskan waktu :
- Bagian prosesing waktu rata-rata 17,5 menit
- Bagian pencetakan waktu rata-rata 20 menit

Rata-rata tarif upah pada bagian :


- Bagian prosesing adalah Rp 250 per 100 jam
- Bagian pencetakan adalah Rp 50 per 100 jam
Diminta :
a. Buatlah anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
b. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.

2. PT. Sportif sedang menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun sekarang. Data yang
tersedia untuk keperluan tersebut adalah :
a. Perkiraan penjualan
Produk A = 35.000 unit
Produk B = 58.000 unit
Produk C = 17.000 unit
b. Perkiraan persediaan
Awal tahun Akhir tahun
Produk A 5.550 5.550
Produk B 21.220 21.220
Produk C 5750 12.250
c. Standard jam kerja
Dept P Dept Q Dept R
Produk A 3 DLH 1,5 DLH 5,5 DLH
Produk B 4 DLH 2,5 DLH 4,5 DLH
Produk C 2 DLH 2,5 DLH 3,5 DLH
d. Upah kerja
102

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)
Departemen P = Rp 675
Q = Rp 985
R = Rp 550
Diminta :
a. Hitunglah jumlah yang harus diproduksi pada tahun sekarang
b. Hitunglah jumlah DLH yang dianggarkan
c. Hitunglah Indirect Labour Cost yang dianggarkan tahun sekarang

103

Herispon, SE., M.Si Anggaran Perusahaan (Analisis dan


Aplikasi)

Anda mungkin juga menyukai