Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

DASAR K3 DALAM KONSTRUKSI MK: Kesehatan dan


Keselamatan Kerja
ALAT DAN KELENGKAPAN K3
DALAM PROYEK LIMBAH PIPA AIR Skor Nilai :

Di Susun Oleh

Dosen Pengampu :
Dra. SITI WAHIDAH,M.Si
NUR BASUKI, S.Pd., M.PdT
Citra Farmasi C BR Sitepu (5191144001)
Eliza Handayani Simbolon (5191144009)
Yulistia Ryzki Nurmala(5192444002)
Windy Zulmayrani (519214006 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha esa atas segala kasih dan
pertolanganNya saya dapat meyelesaikan Makalah Mini Riset K3 ini.
Adapun karya ini dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi para pembaca untuk
memahami alat serta fungsi dan kegunaannya dalam K3 konstruksi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari setiap pembaca demi kesempurnaan karya
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2020

Penyusun
DAFTARISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
• Latar Belakang.
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
BAB II Pembahasan
• Pengertian dan Pembahasan K3
BAB III Penutup

• Kesimpulan
BAB1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam melaksanakan


Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk itu Kegiatan konstruksi harus
dikelola dengan memperhatikan standar dan ketentuan K3 yang berlaku.
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.
Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri konstruksi.
Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh meliputi :
pembuatan landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup lebar, dibuatkan
pagar di sisi pinggiran . Perlindungan juga diperlukan ketika karyawan yang berisiko untuk
jatuh ke peralatan berbahaya.

 TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pelaksanaan prosedur K3 pada pekerjaan kosntruksi bangunan

 MANFAAT PENELITIAN
Memahami lebih jauh tentang pelaksanaaan prosedur K3 pada pekerjaan konstruksi
bangunan
BAB2
PEMBAHASAN

 PENGERTIAN K3 DALAM KONSTRUKSI

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Bidang Konstruksi, K3 Konstruksi. Konstruksi


merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang
arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan
infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.

 TUJUAN PENERAPAN K3 DALAM KONSTRUKSI

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam pelaksanaannya
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3 (tiga) tujuan utama
penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tersebut antara lain :

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

 DASAR HUKUM K3 DI INDONESIA

Dasar hukum pelaksanaan K3 di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1951 tentang Kerja


2. Undang-undang No. 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

 Alat Pelindung Diri

Perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk
menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
1. Safety helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.

2. Safety belt
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.

3. Penutup telinga
Berfungsi sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
4. Kaca mata pengamanan
Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
5. Pelindung wajah
Berfungsi sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
6. Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya
kurang bagus.
7. Safety Shoes

Berfungsi mengurangi dampak dan menghindarkan terlukanya jari-jari kaki dari


hantaman,tusukan atau timpaan benda yang berat dan keras pada saat terjadi
kecelakaan kerja.
BAB 3
PENUTUP

 KESIMPULAN

Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur


dengan berbagai aturan yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan
kosntruksi agar pekerjaan konstruksi berjalan dengan baik tanpa menimbulkan bahaya.
Prosedur K3 juga telah memberikan langkah- langkah dalam mencegah dan menangani
bahaya dan kecelakaan dalam proyek kosntruksi dan dari hasil pengamatan kami para
pekerja di proyek tersebut sudah menggunakan apd yang sesuai dengan aturan.

Anda mungkin juga menyukai