Anda di halaman 1dari 13

PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN
MASYARAKAT NELAYAN
(Studi Kasus: Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan Tanjungunggat
Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang)
Oleh
Winny Retna Melani, Muzahar,Lily Viruly, Rina Dwi Lestari

ABSTRAK

Peningkatan kesejahteraan anggota merupakan tujuan sekaligus peran yang


diharapakan dari sebuah koperasi. Meskipun demikian tidak semua koperasi mampu
mewujudkan hal tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana peranan Koperasi Serba
Usaha (KSU) Citra Nelayan. Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan tergambar
bahwa selama ini KSU Citra Nelayan baru dapat membantu anggota dalam
menampung hasil tangkapan dan kemudian baru dipasarkan. Responden yang menjual
hasil tangkapan ke koperasi hanya 50 persen, selebihnya menjual sendiri dan bahkan
mengkonsumsi langsung hasil tangkapan. Meskipun demikian responden yang
menyatakan nilai jual sesuai dengan harga pasar sebanyak 75 persen sedangakan
yang menyatakan hasil diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sebesar 80
persen. Kondisi ini menjadi kendala utama bagi koperasi untuk dapat berperan aktif
bagi anggota selain juga karena keterbatasan modal usaha koperasi. Berdasarkan
analisis pasar yang telah dilakukan, KSU Citra Nelayan belum mampu
memanfaatkan potensi pasar yang ada seefisien dan seefektif mungkin. Kenyataan ini
berkaitan dengan masih rendahnya SDM anggota serta hasil tangkapan yang masih
rendah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Solusi pengembangan KSU
Citra Nelayan dimasa depan agar dapat lebih berperan aktif bagi peningkatan
kesejahteraan anggota antara lain a. Mengembangkan sistem penangkapan ikan yang
lestari dan berkelanjutan; 2. Manfaatkan sumberdaya manusia yang ada untuk
meningkatkan hasil dengan perbaikan penggunaan alat tangkap; 3. Melakukan
pelatihan peningkatan keterampilan teknis perikanan serta pelatihan pengembangan
jiwa wirausaha bagi anggota; 4.Tingkatkan kemampuan manajerial melalui
pengembangan unit usaha pemasaran. Jalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan
inti; 5. Merintis usaha pengolahan hasil perikanan yang memiliki nilai
tambah; 6. Diversifikasi produk olahan perikanan yang bernilai jual tinggi; 7.Terlibat
aktif dalam pengawasan sumberdaya perairan laut dan cegah penggunaan alat tangkap
yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan (pukat harimau, dsb).

PENDAHULUAN ketidakberdayaan dan kerentanannya.


Nelayan (tradisional) bukan saja
Latar Belakang sehari-hari harus berhadapan dengan
ketidakpastian pendapatan dan tekanan
Nelayan dan komunitas desa musim paceklik ikan yang panjang,
pesisir, pada umumnya adalah bagian tetapi lebih dari itu mereka juga sering
dari kelompok masyarakat miskin yang harus berhadapan dengan berbagai
berada pada level paling bawah dan tekanan dan bentuk eksploitasi yang
acapkali menjadi korban pertama yang muncul bersamaan dengan
paling menderita akibat berkembangnya proses modernisasi di

9
sektor perikanan. Melihat fenomena ini nelayan di kawasan Tanjungunggat
maka perlu adanya kegiatan dalam melangsungkan kehidupannya
perekonomian berbasis kerakyatan sehari-hari. Fokus persoalan yang
yang benar-benar bersentuhan dikaji dalam penelitian ini adalah
langsung dengan masyarakat nelayan masalah peran koperasi Serba Usaha
atau masyarakat pesisir. Kegiatan Citra Nelayan bagi masyarakat
perekonomian yang dapat dengan nelayan, terutama melalui kegiatan
mudah menyesuaikan perannya pemanfaatan koperasi untuk
dengan kebutuhan masyarakat nelayan pengembangan usaha nelayan.
atau masyarakat pesisir adalah Permasalahan lain yang dikaji dalam
koperasi. Koperasi menjadi suatu kegiatan penelitian ini adalah:
kegiatan perekonomian yang dapat 1. Peran koperasi Serba Usaha Citra
diandalkan karena ia berhubungan Nelayan terutama dalam
langsung dengan barang atau produk meningkatkan kesejahteraaan
maupun dengan jasa-jasa yang anggota.
berkaitan dengan masyarakat pesisir 2. Kegiatan unit usaha koperasi yang
dan bertujuan untuk kesejahteraan prospektif dikembangkan untuk
bersama. mendorong pengembangan
kegiatan alternatif atau
Pemberdayaan kegiatan koperasi meningkatkan kesejahteraan
sangat terkait dengan upaya keluarga nelayan atau masyarakat
menggerakkan koperasi dengan pesisir.
pemanfaatan dan penggunaan sumber
daya yang dimiliki oleh anggota Tujuan Penelitian
koperasi yang didirikan oleh anggota
untuk memenuhi ekonomi anggota dan Penelitian ini bertujuan untuk :
masyarakat. Ekonomi rakyat pada
umumnya usaha mikro yang 1. Mengetahui peranan koperasi
merupakan sektor ekonomi yang Serba Usaha Citra Nelayan di
digeluti oleh rakyat kebanyakan seperti daerah pemukiman nelayan di
anggota Koperasi Serba Usaha Citra Tanjungunggat.
Nelayan Tanjungunggat sebagai usaha
2. Membantu memberikan solusi
mikro. Mengingat pentingnya sektor
pengembangan koperasi yang
usaha mikro yang telah tergabung
tepat agar masyarakat dapat
dalam koperasi, maka gerakan koperasi
merasakan manfaat dari
harus menjadi prioritas pembinaan dan
keberadaan koperasi.
pengembangan usahanya, karena usaha
demikian dapat menyediakan lapangan
pekerjaan, dan mengurangi
pengangguran. Maka sudah sewajarnya Manfaat Penelitian
kalau sektor mikro yang tergabung
dalam koperasi mendapatkan perhatian Beberapa manfaat yang
untuk lebih dikembangkan sehingga diharapkan dapat diperoleh dari
benar-benar dapat menjadi penyangga penelitian ini adalah:
utama perekonomian nasional. 1 Bagi pemerintah daerah (
Pemerintah Provinsi Kepulauan
Perumusan Masalah Riau maupun instansi terkait
Penelitian ini bermaksud lainnya) sebagai lembaga publik
mengkaji situasi problematik yang yang berhubungan langsung
dihadapi masyarakat pesisir atau dengan masyarakat, dapat

10
dijadikan masukan dalam sekitar lokasi penelitian serta melalui
menentukan kebijakan yang pengamatan langsung di lapangan.
berhubungan dengan koperasi Sedangkan data sekunder diperoleh
nelayan dimasa yang akan datang. dari studi kepustakaan.
2 Bagi koperasi Serba Usaha Citra
Nelayan dapat dijadikan masukan
dalam mengembangkan unit Teknik Pengambilan Sampel
usahanya agar mampu menghadapi
Pemilihan responden dilakukan
persaingan pasar dan dapat
dengan mengambil para pengurus
mensejahterakan anggotanya.
koperasi secara sengaja (judgement
3 Bagi para akademisi dan peneliti sampling). Sampel yang diambil dari
sebagai salah satu wahana untuk anggota Koperasi Citra Nelayan serta
dapat menerapkan ilmu dan masyarakat sekitar wilayah
kemampuan yang dimiliki dalam pengambilan sampel, dimana mereka
menyikapi berbagai kondisi dan mengetahui keberadaaan koperasi Citra
permasalahan yang dihadapi Nelayan. Pengambilan sampel
masyarakat pesisir atau nelayan menggunakan metode acak sederhana
serta bagaimana solusi (Simple Random Sampling). Setiap
pemecahannya. sampel diambil secara acak atau
sedemikian rupa sehingga tiap populasi
METODELOGI PENELITIAN memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel. Menurut
Metoda Penelitian Taken,1965 dalam Singarimbun (1989)
penelitian yang menggunakan derajad
Penelitian menggunakan metode
keseragaman dari populasi, dimana
deskriptif dengan pendekatan studi
semakin seragam populasi maka
kasus di Koperasi Serba Usaha Citra
semakin kecil sampel yang diambil.
Nelayan. Metode deskriptif dilakukan
Penentuan jumlah sampel dengan
untuk mengidentifikasi dan
menggunakan rumus solvin dalam
menganalisis kondisi riil dan berbagai
Rianse (2008). Responden yang dipilih
permasalahan yang terjadi pada saat
untuk wawancara langsung (depth
dilakukannya penelitian. Studi kasus
interviews) yaitu pengurus koperasi
terhadap koperasi Serba Usaha Citra
Serba Usaha Citra Nelayan dan
Nelayan dilakukan untuk membatasi
anggota sebanyak 20 orang dan
penelitian ini agar tidak menyimpang
masyarakat nelayan di sekitar lokasi
dari tujuan semula
penelitian sebanyak 20 orang.

Jenis dan Sumber Data


Teknik Pengolahan dan Analisis
Data yang diperlukan untuk Data
penelitian ini berupa data primer dan
Data-data yang diperoleh
sekunder. Data primer diperoleh
dianalisa lebih lanjut untuk
melalui wawancara langsung (depth
menentukan tingkat
interviews) pada pengurus koperasi
keberhasilan dengan menggunakan
Serba Usaha Citra Nelayan. Data
Analisis Sistem. Berdasarkan hasil
lainnya diperoleh dari pengisian
temuan dan permasalahan dicari
kuesioner oleh anggota koperasi Serba
alternatif pemecahan. Kemudian
Usaha Citra Nelayan dan masyarakat
alternatif pemecahan ini dapat menjadi

11
bahan masukan bagi Koperasi Serba kegagalan yang mencakup
Usaha Citra Nelayan untuk permasalahan yang muncul dalam
perkembangan koperasi dimasa akan pelaksanaan sistem.
datang, terutama untuk meningkatkan
perekonomian anggota pada khususnya
dan masyarakat nelayan di
Setelah dilakukan analisis sistem,
Tanjungunggat pada umumnya.
berdasarkan kesimpulan yang
Langkah-langkah yang dilakukan diperoleh kemudian dilakukan analisis
dalam Analisis Sistem di penelitian ini pasar. Analisis pasar yang gunakan
adalah sebagai berikut: yaitu dengan menggunakan penerapan
konsep Structure-Conduct-
a. Memberikan kuesioner pada Performance (SCP). Berdasarkan
nelayan anggota koperasi Serba kedua analisis tersebut, selanjutnya
Usaha Citra Nelayan dan dilakukan analisis SWOT agar dapat
masyarakat nelayan di sekitar memberika rekomendasi terhadap
lokasi penelitian. pengembangan KSU Citra Nelayan
dimasa hadapan.
b. Data yang diperoleh kemudian
diolah untuk kemudian dapat
ditemukan apa permasalahan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
temuan yang diperoleh.
Identifikasi Responden
c. Membuat suatu kesimpulan tentang Berdasarkan hasil jawaban
sejauh mana perkembangan kuesioner oleh nelayan anggota KSU
koperasi Serba Usaha Citra Citra Nelayan, maka dapat diperoleh
Nelayan selama ini mencakup hasil sebaran responden pada Tabel 1.
efektifitas pelaksanaan atau

Tabel 1. Sebaran Responden Anggota Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan


No Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Umur:
≤ 15 tahun - -
16 tahun s/d 35 tahun 3 15
36 tahun s/d 55 tahun 15 75
≥ 56 tahun 2 10
2. Pendidikan:
SD 10 50
SMP (SLTP) 4 20
SMU (SLTA) 6 30
SARJANA - -
3. Pekerjaan:
Nelayan 17 85
Swasta 3 15
PNS - -
4. Status:
Kawin 19 95
Tidak Kawin 1 5
5. Jumlah anggota Keluarga:

12
1 orang 1 5
2 orang - -
3 orang 3 15
4 orang 6 30
≥ 5 orang 10 50

Identifikasi Pelaksanaan Sistem penyebaran kuesioner kepada para


Koperasi Serba Usaha Citra nelayan. Anggota koperasi. Hasil
Nelayan identifikasi pelaksanaan sistem KSU
Identifikasi pelaksanaan sistem Citra Nelayan ditampilkan pada Tabel
KSU Citra Nelayan, dilakukan melalui 2.

Tabel 2. Hasil Kuesioner Pelaksanaan Sistem Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan.
JUMLAH PERSENTASE
NO PERTANYAAN
(orang) (%)

A. KEGIATAN USAHA PENANGKAPAN


1. Wilayah tangkap:
 Laut Tanjung Unggat 16 80
 Diluar wilayah laut Tanjung 4 20
Unggat
2. Alat Tangkap:
 Tradisional (alat sederhana) 20 100
 Alat berat/mesin - -
3. Rata-rata jumlah pengeluaran usaha nelayan
 ≤ Rp. 750 000 18 90
 Rp. 750 001 – Rp. 1 500 000 2 10
 Rp. 1 500 001 – Rp. 2 500 0 -
000 0 -
 ≥ Rp. 2 500 001 0 -

4. Rata-rata jumlah pendapatan:


 Rp. 500 000 – Rp. 1 500 000 15 75
 Rp. 1 500 000 – Rp 2 500 000 5 25
 Rp. 2 500 000 – Rp 3 500 000 - -
 Rp. 3 500 000 – Rp. 4 500 - -
000 - -
 ≥ Rp. 5000 000

5. Mengapa merasa perlu untuk menjadi


anggota koperasi?
 Pengaruh dari sesama nelayan 5 25
 Saran dari petugas lapangan - -
 Perlu modal untuk kegiatan 15 75
penangkapan ikan
6. Pinjaman Koperasi digunakan untuk:
 Pembelian alat penangkapan 17 85

13
 Modal Usaha Penjualan 2 10
 Kebutuhan lain 1 5
B. PERANAN KOPERASI
1. Cara pengajuan penguatan permodalan ke
koperasi: 3 15
 Menyusun usulan sendiri 13 65
 Dibuat kelompok bersama 4 20
pengurus koperasi
 Dibuat pengurus koperasi
2. Berapa lama setelah pengajuan penguatan
permodalan dicairkan:
 Satu bulan setelah pengajuan - -
 Dua bulan setelah pengajuan - -
 Tiga bulan setelah pengajuan - -
 Lebih dari tiga bulan - -
pengajuan 20 100
 Tidak ada
3. Bentuk penguatan permodalan diperoleh
 Uang tunai - -
 Sarana Produksi 5 25
 Uang tunai dan sarana - -
produksi 15 75
 Tidak ada
4. Apakah jumlah penguatan permodalan yang
diperoleh sesuai dengan pengusulan: - -
 Sesuai dengan yang diusulkan - -
 Kurang dari jumlah yang - -
diusulkan 20 100
 Lebih dari yang diusulkan
 Tidak ada

C. HASIL DAN PRODUKSI


1. Bagaimana hasil produksi yang diperoleh
 Kurang sesuai dengan yang 16 80
diharapkan 3 15
 Sudah cukup sesuai 1 5
 Lebih dari yang diharapkan
2. Berapa banyak hasil penangkapan yang
diperoleh sekali turun melaut: 17 85
 ≤ 5 kilogram 2 10
 6 - 10 kilogram 1 5
 11 – 15 kilogram - -
 16 – 20 kilogram
 ≥ 21 kilogram
3. Jenis ikan yang selalu diperoleh
 Udang 3 15
 Kepiting 3 15
 Ikan (belanak, selangat, 14 70
karang)
4. Kemana hasil tangkapan dijual:

14
 Koperasi 10 50
 Jual sendiri 8 40
 Konsumsi 2 10
5. Bagaimana hasil penjualan yang diperoleh
 Dibawah harga pasar 5 25
 Sesuai dengan harga 15 75
pasaran/cukup - -
 Diatas harga
pasaran/memuaskan

D. PENGEMBALIAN PINJAMAN
1. Rencana pengembalian pinjaman:
 Diangsur setiap mendapat - -
hasil penangkapan
 Diangsur setiap mendapat - -
hasil penjualan 5 25
 Diangsur setiap bulan 15 75
 Tidak tahu

Analisis Pasar ada. Produktivitas yang dapat dicapai


Analisis pasar terhadap kinerja selalu dikaitkan dengan peluang pasar
usaha KSU Citra Nelayan meliputi yang ada dan keberlanjutannya.
tiga aspek utama yakni fisik, Peningkatan kuantitas selalu diikuti
sumberdaya manusia (SDM) dan dengan peningkatan kualitas.
pemasaran. Ketiga aspek tersebut Penerapan konsep SCP oleh KSU Citra
saling berkaitan dan sangat Nelayan dapat dilihat pada Gambar
menentukan kinerja dan keberhasilan Penerapan Konsep SCP oleh KSU
usaha bagi KSU Citra Nelayan. Citra Nelayan.
Sebagai sebuah koperasi yang dimiliki
oleh nelayan dan bergerak diberbagai Analisis SWOT
usaha sebenarnya koperasi ini
Setiap organisasi akan
memiliki peluang untuk berkembang
menghadapi masalah lingkungan
lebih maju lagi. strategis yang mencakup lingkungan
Peluang yang ada tersebut baru internal dan lingkungan eksternal.
sebagian dapat dilaksanakan oleh KSU Lingkungan internal merupakan faktor
Citra Nelayan, hal ini terlihat dari yang berpengaruh pada kinerja
penerapan konsep Structure-Conduct- organisasi yang dapat dikendalikan
Performance (SCP) KSU Citra secara langsung. Sedangkan
Nelayan. Konsep SCP ini dapat lingkungan eksternal merupakan faktor
membuat kinerja KSU Citra Nelayan yang berpengaruh pada organisasi
lebih efektif dan efisien karena tetapi diluar kendali organisasi
kemampuan suatu organisasi tersebut.
disesuaikan dengan kondisi pasar yang

Tabel 3. Hasil Analisis Identifikasi Lingkungan Strategik


INTERNAL EKSTERNAL

KEKUATAN (STRENGTHS) PELUANG (OPPORTUNITIES)

15
 Potensi laut yang masih luas  Potensi wilayah yang memiliki
dimana Provinsi Kepri 95.8% keunggulan komperatif dibandingkan
wilayahnya terdiri dari perairan laut. negara tetangga (Singapura dan
Malaysia).
 Keanekaragaman hayati yang
besar (terdiri dari beragam jenis ikan  Dekat dengan pasar internasional
dan biota laut lainnya ditambah dan pasar lokal
ekosistem pesisir (terumbu karang,
mangrove, padang lamun dan lain-  Perkembangan fasilitas
lain). komunikasi dan informasi

 Terletak pada wilayah strategis


yaitu berdekatan dengan negara
Singapura dan Malaysia yang
merupakan potensi pasar.

KELEMAHAN (WEAKNES) ANCAMAN (THREATS)

 Kualitas SDM yang masih sangat  Ketersediaan SDM yang


rendah (sebagian besar nelayan berkualitas dalam menangani koperasi
tamatan sekolah dasar (SD). memerlukan proses.
 Sarana dan prasarana  Kemampuan untuk menghasilkan
penangkapan ikan yang masih produk olahan perikanan yang benilai
tradisional. jual tinggi.
 Koperasi nelayan belum  Masih adanya nelayan yang
sepenuhnya dimanfaatkan oleh melakukan penangkapan ikan tanpa
anggota sebagai wadah perekonomian. memperhatikan daya dukung
lingkungan (menggunakan bom dan
pukat harimau).

Kajian Analisis Sistem dan Analisis pelatihan bagi anggota koperasi sangat
Pasar diharapkan selain memberikan bantuan
Berdasarkan hasil kajian alat tangkap yang memperhatikan daya
analisis sistem dan anlisis pasar yang dukung lingkungan.
telah dilakukan serta memfokuskan Dengan memperhatikan kondisi
pada peranan koperasi bagi lapangan yang ada penguatan
anggotanya, maka pada masa akan permodalan juga menjadi hal yang
datang KSU Citra Nelayan mampu sangat penting terutama dalam
untuk berkembang dalam hal perkembangan koperasi pada masa
membantu anggotanya. Hal ini akan datang. Penguatan permodalan
dikarenakan karakteristik wilayah ini bukan hanya bergantung pada
pemukiman anggota merupakan daerah jumlah modal yang dimiliki oleh
kepulauan sehingga potensi untuk koperasi akan tetapi juga kemampuan
meningkatkan hasil tangkapan masih manajerial pengurus dalam mengelola
sangat terbuka luas. Begitu pula dalam keuangan yang ada seoptimal
hal pengolahan hasil perikanan, masih mungkin.
sangat terbuka luas peluang pasar. Lembaga pemerintahan
Namun demikian peranan pemerintah sebaiknya melakukan pembinaan
dalam hal melakukan pembinaan dan manajemen usaha nelayan dan

16
keuangan koperasi bagi masyarakat juga tergambar pada KSU Citra
pesisir ini. Kenyataan memperlihatkan Nelayan, yaitu lemahnya kemampuan
bahwa masih rendahnya jiwa manajerial pengurus, penguasaan
wirausaha anggota KSU Citra Nalayan. informasi, dan teknologi serta
Apabila jiwa wirausaha nelayan ini kelembagaan yang meliputi seluruh
rendah maka tingkat ketergantungan mata rantai usaha koperasi.
mereka pada pihak luar akan sangat Namun demikian kemampuan
tinggi sekali terutama kepada pihak KSU Citra Nelayan untuk dapat
penguasa modal . Kondisi ini terlihat menyesuaikan diri terhadap lingkungan
dari penjualan hasil tangkapan. Tidak eksternal dan internal merupakan
semua anggota koperasi menjual hasil faktor utama agar tetap dapat bertahan
tangkapan ke koperasi, meskipun nilai dan mengembangkan unit-unit
jual di pasar sama dengan di koperasi. usahanya. Perubahan baik dalam
Apabila kondisi ini terus berkembang organisasi, kelembagaan, maupun
maka akan sulit bagi koperasi untuk aktivitas lainnya akan dapat
bertahan dalam jangka waktu yang meningkatkan peranan dan daya saing
lama. Melalui peran pemerintah, koperasi itu sendiri.
pengurus koperasi dan dukungan dari Setelah dilakukan analisis
anggota maka tujuan koperasi untuk SWOT, selanjutnya ditentukan
meningkatkan kesejahteraan anggota tingkatan prioritas terhadap lingkungan
dan kesinambungan usaha akan internal dan eksternal yang dihadapi
terwujud. oleh KSU Citra Nelayan. Tujuan yang
ingin dicapai dari penentuan prioritas
Kajian Analisis SWOT ini yaitu agar koperasi dapat lebih
berperan aktif bagi peningkatan
Koperasi yang ada di Indonesia
kesejahteraan anggota. Perencanaan
pada umumnya selalu dicirikan dengan
yang dapat dilakukan berdasarkan
tingkat manajemen dan usaha
analisa SWOT dapat dilihat pada
sederhana sehingga akan sangat
Tabel Rencana Terhadap Faktor
berpengaruh pada rendahnya
Prioritas.
pelayanan pada anggota. Kondisi ini
4. Tabel Rencana Terhadap Faktor Prioritas
No Urutan Prioritas Rencana Program yang dilakukan

1. KEKUATAN
 Keanekaragaman Memberikan informasi dalam hal pengolahan
hayati yang besar hasil perikanan berbasis teknologi dan
(terdiri dari beragam mengembangkan pemuliaan dan domestikasi
jenis ikan dan biota laut jasad hayati perairan.
lainnya ditambah
ekosistem pesisir
(terumbu karang,
mangrove, padang
lamun dan lain-lain).
 Potensi laut yang Mengembangkan sistem penangkapan ikan
masih luas dimana yang lestari dan berkelanjutan.
Provinsi Kepri 95.8%
wilayahnya terdiri dari
Manfaatkan sumberdaya manusia yang banyak

17
perairan laut. untuk meningkatkan hasil dengan perbaikan alat
tangkap.
 Terletak pada
wilayah strategis yaitu
berdekatan dengan
negara Singapura dan
Malaysia yang
merupakan potensi
pasar.

2. KELEMAHAN
 Kualitas SDM Melakukan pelatihan peningkatan keterampilan
yang masih sangat teknis perikanan.
rendah (sebagian besar
nelayan tamatan
sekolah dasar (SD).
Mengusulkan bantuan alat tangkap perikanan
 Sarana dan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
prasarana penangkapan Kepulauan Riau.
ikan yang masih
Pembinaan pengurus dan anggota melalui
tradisional. pelatihan manajerial dan tingkatkan fungsi
melalui unit usaha pemasaran.

 Koperasi nelayan
belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh
anggota sebagai wadah
perekonomian.

3. PELUANG
 Potensi wilayah Jalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan
yang memiliki inti.
keunggulan komperatif
dibandingkan negara
tetangga (Singapura
dan Malaysia).
Merintis produk perikanan yang memiliki nilai
 Dekat dengan pasar
tambah.
internasional dan pasar
lokal. Memberikan pelatihan pengenalan instrumentasi
kelautan digital kepada para nelayan.
Perkembangan fasilitas
komunikasi dan
informasi.

4. ANCAMAN
 Ketersediaan SDM Kontinuitas program pengembangan
yang berkualitas dalam kemampuan manajerial pengurus dan usaha
menangani koperasi

18
memerlukan proses. koperasi serta kembangkan jiwa wirausaha.

 Kemampuan untuk Diversifikasi produk olahan perikanan yang


menghasilkan produk bernilai jual tinggi.
olahan perikanan yang
benilai jual tinggi. Terlibat aktif dalam pengawasan sumberdaya
perairan laut dan cegah penggunaan alat tangkap
 Masih adanya yang tidak memperhatikan daya dukung
nelayan yang lingkungan (pukat harimau, dsb).
melakukan
penangkapan ikan tanpa
memperhatikan daya
dukung lingkungan
(menggunakan bom dan
pukat harimau).

KESIMPULAN DAN SARAN demikian anggota KSU Citra Nelayan


belum mampu memanfaatkan potensi
Kesimpulan pasar yang ada seefisien dan seefektif
mungkin. Kenyataan ini berkaitan
Keberadaan KSU Citra dengan masih rendahnya SDM anggota
Nelayan pada saat ini hanya dapat serta hasil tangkapan yang masih
membantu anggota dalam menampung rendah (keterbatasan alat tangkap)
hasil tangkapan dan selanjutnya sehingga tidak dapat memenuhi
dipasarkan. Akan tetapi dari permintaan pasar. Meskipun demikian
pernyataan responden hanya 50 persen anggota seharusnya menyadari
yang menjual hasil tangkapan ke peningkatan kuantitas harus selalu
koperasi selebihnya menjual sendiri diikuti dengan peningkatan kualitas
dan bahkan mengkonsumsi langsung karena jika tidak pemasaran tidak
hasil tangkapan. Meskipun 75 persen akan berjalan lancar.
responden mengatakan nilai jual Solusi pengembangan KSU
sesuai dengan harga pasar namun hasil Citra Nelayan dimasa depan agar
yang diperoleh tidak sesuai dengan dapat lebih berperan aktif bagi
yang diharapkan yaitu sebesar 80 peningkatan kesejahteraan anggota,
persen. Kenyataan ini menjadi kendala dilakukan dengan menggunakan
utama bagi koperasi untuk dapat analisis SWOT antara lain 1.
berperan aktif bagi anggota selain juga Mengembangkan sistem penangkapan
karena keterbatasan modal usaha ikan yang lestari dan berkelanjutan; 2.
koperasi. Manfaatkan sumberdaya manusia yang
ada untuk meningkatkan hasil dengan
Berdasarkan analisis pasar
perbaikan penggunaan alat tangkap; 3.
keberadaan KSU Citra Nelayan
Melakukan pelatihan peningkatan
sebagai salah satu koperasi yang
keterampilan teknis perikanan serta
dimiliki oleh nelayan dan bergerak
pelatihan pengembangan jiwa
diberbagai usaha, sebenarnya koperasi
wirausaha bagi anggota; 4. Tingkatkan
ini memiliki peluang untuk
kemampuan manajerial melalui
berkembang lebih maju lagi. Meskipun

19
pengembangan unit usaha pemasaran. DAFTAR PUSTAKA
Jalin kerjasama kemitraan dengan
perusahaan inti; 5.Merintis usaha Eriyatno, 1989. Ilmu Sistem
pengolahan hasil perikanan yang Meningkatkan Mutu dan
memiliki nilai tambah; 6. Diversifikasi Efektifitas Manajemen. Penerbit
produk olahan perikanan yang bernilai IPB Press,Bogor.
jual tinggi; 7. Terlibat aktif dalam
Jogianto,H.M.1989. Analisis dan
pengawasan sumberdaya perairan laut
Desain Sistem
dan cegah penggunaan alat tangkap
Informasi.Penerbit Andi Offset,
yang tidak memperhatikan daya
Jogyakarta.
dukung lingkungan (pukat harimau,
dsb). Kaputra,D.1996. Strategi Pemasaran di
Koperasi Unit Desa (KUD),
Saran Minasari Pangandaran. Tesis
1. Berkenaan dengan masih Promram studi Magister
kurangnya peranan koperasi Manajemen Agribisnis IPB.
terhadap anggota maka perlu
dilakukan upaya peningkatan peran Kolter, P. 1993. Manajemen
aktif pengurus dan anggota, Pemasaran: Analisis,
terutama dalam hal peningkatan Perencanaan, Implementasi dan
keterampilan dan kemampuan Pengendalian. Jilid 1.
manajerial pengurus serta jiwa Terjemahan: J. Wasana.
wirausaha pengurus dan anggota. Penerbit Erlangga. Jakarta.
2. Berdasarkan analisis sistem dan
analisis pasar yang dilakukan, Nazir,M. 1988. Metode
kondisi karakteristik wilayah Penelitian.Graha Indonesia.Jakarta.
berdirinya KSU Citra Nelayan Penyusunan Master Plan Pendidikan
merupakan daerah pesisir sehingga Kota Tanjungpinang. 2008.
potensi untuk meningkatkan hasil Badan Perencanaan
tangkapan masih sangat terbuka Pembangunan Daerah.
luas. Begitu pula dalam hal Pemerintah Kota
pengolahan hasil perikanan, masih Tanjungpinang.
sangat terbuka peluang pasar.
Namun demikian peranan Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis
pemerintah dalam hal melakukan SWOT Teknik Membedah
pembinaan dan pelatihan bagi Kasus Bisnis. Penerbit PT
anggota koperasi sangat diharapkan Gramedia Pustaka Utama
selain memberikan bantuan alat Jakarta.
tangkap yang memperhatikan daya
dukung lingkungan. Rianse, Usman dan Abdi. 2008.
3. Diperlukan upaya penelitian lebih Metodelogi Penelitian Sosial
lanjut terhadap pengembangan dan Ekonomi “teori dan
KSU Citra Nelayan dalam upaya aplikasi”. Penerbit
peningkatan jaringan usaha dan Alfabeta,Bandung.
keanekaragaman usaha terutama
Singarimbun,Masri dan Sofian
dalam hal peningkatan nilai tambah
Effendi.1989.Metode Penelitian
dari hasil tangkapan.
Survei.LP3ES.Jakarta.

20
Undang-Undang Republik Indonesia, Strategy.Journal of Leadership
Nomor 25 Tahun 1992,tentang and Strategy Vol.28.No 3.2000
Koperasi. pp 12-16.
Wilson,I.2000.The New Rules: Ethics,
Social Responbility and

21

Anda mungkin juga menyukai