KLP - Askep DSS
KLP - Askep DSS
Disusun oleh:
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)
DWI ASTUTI (1910206097)
NEVI EKA RAHMAWATI (1910206030)
DIYAH LESTARI (1910206036)
Disusun oleh:
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)
DWI ASTUTI (1910206097)
NEVI EKA RAHMAWATI (1910206030)
DIYAH LESTARI (1910206036)
Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Melengkapi Tugas Profesi Ners
pada Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Pada tanggal:
(………………………..) (………………………………)
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Penulis
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Tanggal lahir : 14 November 1960
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Wonogiri
No. Rekam Medik : 01.91.8*.**
Tanggal masuk RS : 27 Desember 2019 pukul 12.20 WIB
Tanggal pengkajian : 27 Desember 2019 pukul 12.40 WIB
II. Keluhan utama: Keluarga mengatakan pasien demam naik turun sejak tanggal 19
Desember 2019 disertai pusing, mual, dan muntah.
III. Triage primer: ESI Level 2 (Merah)
IV. Survey primer
a. Airway:
look: Tidak ada sumbatan benda asing, tidak terdapat fraktur atau laserasi
pada wajah, laring, leher atau region maxillofacial.
Listen: Ada suara nafas tambahan
Feel: Ada aliran udara pernafasan namun pergerakan udara lemah
Kondisi jalan nafas paten
b. Breathing
Look:
- Tidak ada fraktur dan memar pada dinding dada
- Pergerakan dada simetris
- Dipsnea
- Terdapat otot pernafasan tambahan
- Tidak terdapat sianosis
- Pasien terpasang NRM 12 L/menit
Listen:
- Tidak ada penurunan suara napas
Feel:
- Pergerakan dinding dada simetris
- Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Saturasi oksigen 91%
- Respirasi 26x/menit
c. Circulation:
Look
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan eksternal
- Kulit pucat
- Tingkat kesadaran rendah
Feel:
- Kulit kering
- Nadi 106x/menit
- CRT: >2 detik
d. Disability
- Tingkat kesadaran:
E : 2 (Dengan rangsangan nyeri)
V : 2 (Suara tanpa arti)
M : 5 (Fleksi abnormal)
- Pupil: akomodatif
- Reflek cahaya: mereflek dengan baik
e. Exposure
- Tidak terdapat luka
- Tidak terdapat perdarahan
- Tidak terdapat pembengkakan maupun edema
- Skor nyeri: tidak terkaji
f. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: 82/53 mmHg
- Nadi: 106 x/menit
- Suhu: 37,8oC
- Respirasi: 26 x/menit
V. Survey sekunder
a. Keluhan utama: Keluarga mengatakan pasien demam naik turun sejak tanggal 19
Desember 2019 disertai pusing, mual, dan muntah.
b. Riwayat penyakit sekarang: Keluarga mengatakan klien demam, mual, lemas, dan
gemetar sejak tanggal 19 Desember 2019. Demam sempat turun namun demam
kembali naik disertai pusing, mual dan muntah. Kemudian klien dibawa ke RS
Wonogiri. Klien dirawat di RS Wonogiri beberapa hari kemudian mengalami
penurunan keasadaran serta penurunan TD pada tgl 26 Desember 2019 sore,
kemudian pasien dirujuk ke RSS.
c. AMPLE:
- Alergi: Klien tidak memiliki alergi makanan maupun obat
- Medication: Klien tidak mengonsumsi obat-obatan
- Post ilness: Klien tidak memiliki riwayat penyakit
- Last meal: Minum air putih
- Event: Klien mengalami penurunan kesadaran dan penurunan tekanan darah
d. Pemeriksaan fisik
- Kepala
Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan
- Mata
Konjungtiva anemis, mata simetris, sklera tidak ikterik, pupil isokor dan
akomodatif, reflek cahaya bagus
- Hidung
Bersih, simetris, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan, terpasang NRM 12
L/menit, terpasang NGT
- Mulut
Mukosa kering, tidak terdapat sianosis
- Leher dan cervical spine
Tidak ada fraktur, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
- Thoraks
Terdapat otot pernafasan tambahan, tidak ada perdarahan, tidak ada memar,
dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil fremitus normal
- Abdomen
Tidak ada memar, tidak ada perdarahan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan
- Pelvis
Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada memar, tidak ada benjolan
- Perkemihan
Terpasang kateter urin, warna urin keruh
- Ekstremitas
Otot kaki dan otot tangan kuat, tidak ada luka, tidak ada fraktur, tidak ada
memar, tidak terdapat edema, terpasang infus pada tangan kiri.
VI. Tes diagnostik
- Laboratorium
No Jenis Tanggal Tanggal hasil hasil Nilai normal Analisa dan
pemeriksaan pemeriksaan interpretasi
1 pH (37C) 27 Desember 2019 27 Desember 2019 7.187 7.35-7.45 Tidak Normal
2 PCO2 (37C) 27 Desember 2019 27 Desember 2019 44.4 35-45 Normal
3 PO2 (37C) 27 Desember 2019 27 Desember 2019 32 80-105 Tidak Normal
4 HCO2 27 Desember 2019 27 Desember 2019 16.8 22-26 Tidak Normal
5 BE 27 Desember 2019 27 Desember 2019 -11 (-2)-3 Tidak Normal
Diagnosa keperawatan
1. Hambatan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
2. Defisien volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Hambatan ventilasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Oksigen (3320)
spontan berhubungan selama 1x 7 jam ketidakefektifan pola 1. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
dengan keletihan otot nafas pasien teratasi dengan kriteria hasil: 2. Berikan oksigen tambahan
pernafasan Status Pernafasan (0415) 3. Monitor aliran oksigen
1. Frekuensi pernafasan (1-3) 4. Monitor tanda-tanda vital
2. Irama pernafasan (1-3) 5. Monitor respirasi dan saturasi
3. Suara nafas (2-3) 6. Monitor pola nafas
4. Penggunaan alat bantu pernafasan (2-3) 7. Monitor efektifitas terapi oksigen
5. Penggunaan otot bantu tambahan (2-3) 8. Monitor kecemasan klien berkaitan dengan kebutuhan
6. Dipsnea saat istirahat (2-3) mendapatkan terapi oksigen
2 Defisien volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Syok (4250)
berhubungan dengan selama 1x 7 jam nyeri akut pasien teratasi 1. Berikan cairan IV kristaloid dan koloid sesuai kebutuhan
kehilangan cairan aktif dengan kriteria hasil: 2. Monitor TTV
Keseimbangan cairan (0601) 3. Berikan oksigen dan/atau ventilasi mekanik
1. Turgor kulit (2-3) 4. Ambil gas darah arteri dan monitor oksigenasi jaringan
2. Membran mukosa (2-3) 5. Monitor timbulnya gejala gagal nafas
3. Intake cairan (2-4) 6. Monitor status cairan
4. Warna urin (2-3) 7. Pasang selang nasogatrik
5. Penurunan tekanan darah (2-3) 8. Kolaborasi pemberian farmakologi
6. Nadi (2-3)
3 Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Jantung (4040)
berhubungan dengan selama 1x 7 jam penurunan curah jantung 1. Monitor tanda – tanda vital secara rutin
perubahan irama jantung pasien teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor disritmia jantung, termasuk gangguan ritme dan
Keefektifan pompa jantung (0400) konduksi jantung
1. Tekanan darah sistol (2-3) 3. Monitor sesak nafas, kelelahan, takipnea
2. Tekanan darah distol (2-3) 4. Pastikan tingkat aktivitas klien yang tidak membahayakan
3. Disritmia (2-3) curah jantung atau memprovokasi serangan jantung
4. Diaforesis (2-3) 5. Monitor EKG
5. Dipsnea saat istirahat (2-3)
6. Pucat (2-4)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
.
1 Hambatan ventilasi Jum’at, 27 Desember 2019 S:
spontan berhubungan Pukul 12.20 WIB - Keluarga mengatakan klien lebih tenang
dengan keletihan otot 1. Memposisikan klien untuk O:
pernafasan memaksimalkan ventilasi - KU klien lemah
2. Memberikan terapi oksigen NRM 12 - Tingkat keasadaran: tersedasi
L/menit - Klien masih gelisah
3. Mengukur tanda-tanda vital - Terpasang ventilator
- RR: 29x/menit
Pukul 13.15 WIB - SpO2: 98%
1. Memonitor respirasi dan saturasi - Nadi: 104x/menit
2. Memonitor pola nafas - TD: 113/59 mmHg
3. Memonitor efektifitas terapi oksigen A: Masalah hambatan ventilasi spontan belum teratasi
4. Memonitor kecemasan klien P:
- Monitor ventilator
Pukul 14.00 WIB - Monitor TTV
1. Memberikan terapi nebulizer - Monitor respirasi dan saturasi oksigen
2. Memonitor respirasi dan saturasi - Monitor pola nafas klien
3. Memonitor pola nafas
4. Memonitor efektifitas terapi oksigen
Bulechek, Gloria M. dkk. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue. dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: EGC.