Disusun oleh:
Nama : Ghurrotul Bariroh
NPM : 17320050
Kelas : 6B
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2019
PROPOSAL WIRAUSAHA
D’TEEN TEA ALL VARIAN: MINUMAN KEMASAN TEH DAUN TIN
BAB I PENDAHULUAN
A. Identifikasi Peluang Bisnis
1) Orientasi Eksternal dan Internal
- Konsumen
Memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen, hal ini bisa
dilakukan melalui kritik dan saran yang bisa dikirim konsumen melalui call
center yang tersedia di kemasan produk. Selain itu produk yang diproduksi
mampu menjawab kebutuhan konsumen. D’Teen Tea sebagai salah satu
produk yang menjawab kebutuhan masyarakat di masa pandemi seperti saat
ini.
- Perusahaan yang sudah ada
Memperhatikan dan mengevaluasi produk, kemudian memperbaiki dari
kekurangan yang ada. Hal ini menjadi langkah yang tepat dalam mengatasi
persaingan terhadap perusahaan yang sudah ada. Perusahaan dengan produk
olahan daun tin sebagian besar masih dalam bentuk yang belum seduhan.
Sehingga perusahaan kompetitor masih relatif kecil.
- Saluran distribusi
Produk bisa dipasarkan dengan bantuan distributor produk, sehingga
cakupan konsumen lebih luas. Namun volume produk yang didistributorkan
alangkah lebih baikya tidak terllau banyak, hal ini menghindari adanya
kecurangan seperti peniruan produk oleh perusaan lain.
- Pemerintah
Dengan adanya hak paten dari produk D’Teen Tea agar produk bisa
dikembangkan. Selain itu produk yang sudah memiliki hak paten akan lebih
dipercaya oleh konsumen.
- Penelitian dan pengembangan
Hal ini dilakukan untuk menemukan ide baru sebagai inovasi dari D’Teen
Tea. Inovasi-inovasi produk sangat dibutuhkan dalam berbisnis.
2) Sumber Gagasan
- Kebutuhan
D’Teen Tea menjadi produk yang saat ini bahkan di masa mendatang yang
akan terus dicari oleh konsumen karena khasiatnya dalam meningkatkan
imun tubuh.
- Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan produk
Yaitu dengan memperbaaiki kinerja dalam berbisnis maupun menciptakan
atau menambah keunggulan dari produk.
3) Proses Perencanaan Dan Pengembangan Produk
Melalui gagasan baru yang telah muncul kemudian membuat konsepan
dengan memperhatikan kebutuhan konsumen yang berpotensial. Setelah itu
dari produk yang sudah ada dikembangkan sesuai dengan gagasan yang
ditemukan. Produk hasil pengembangan kemudian diuji cobakan untuk
pemasaran, jika produk layak jual maka produk kemudian dikomersilkan.
Adanya gagasan-gagasan baru sangat dibutuhkan dalam berbisnis, hal ini agar
produk tidak ketinggalan sehingga masih terus digunakan oleh konsumen.
B. Penjelasan Produk
D’Teen Tea merupakan produk olahan teh dari daun tin yang sudah diseduh
dan disajikan dalam bentuk kemasan. Sejauh ini teh daun tin masih banyak disajikan
dalam bentuk yang belum seduhan, sehingga konsumen harus menyeduhnya terlebih
dahulu untuk menikmatinya. Dengan adanya D’Teen Tea ini menjadi lebih praktis,
konsumen tidak perlu untuk menyeduhnya terlebih dahulu, selain itu konsumen dapat
menikmati minuman teh ini kapan saja dan dimana saja.
D’Teen Tea dikemas menggunakan tetrapack yang terbuat dari karton tidak
dari plastik, sehingga limbah kemasan minuman teh daun tin mudah diurai. D’Teen
Tea tersedia dalam banyak varian rasa, seperti original, less sugar, blackcurrant,
apple, strawberry, lemon, starfruit, maupun guava. Selain tersedia dalam ukuran 300
ml, D’Teen Tea juga tersedia dalam ukuran 700 ml yang dapat dinikmati dalam
ukuran yang lebih banyak.
D’Teen Tea bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun
dewasa. Teh daun tin ini menyehatkan dan baik untuk tubuh. Selain mampu
memperbaiki sistem organ di dalam tubuh manusia juga sangat baik untuk menjaga
sistem imun tubuh, apalagi disaat pandemic yang tengah menyerang seluruh dunia
seperti saat ini.
b. Kelemahan (Weakness)
- Loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen masih menggunakan teh daun tin yang belum seduhan.
Adanya persepsi konsumen ketika menggunakan produk baru, seperti
D’Teen Tea yang masih ragu akan kualitasnya, sehingga konsumen
cenderung memilih menggunakan produk lama.
- Produk mudah ditiru
D’Teen Tea menjadi salah satu produk olahan teh yang mudah ditiru.
Ditambah saat ini sudah banyak minuman teh dengan varian rasa yang sudah
dipasarkan.
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Oppurtunity)
- Iklim Indonesia yang tropis
Karena bahan baku dalam produksi D’Teen Tea sebagian besar adalah hasil
alam, maka resiko gagal panen karena faktor cuaca tidak terlalu besar. Petani
daun tin bisa memprediksikan waktu yang optimal dalam panen maupun
waktu yang kurang mendukung untuk panen.
- Produk yang familiar di masyarakat
Olahan daun tin menjadi teh tentu bukan sesuatu yang asing lagi dimata
konsumen. Hanya saja D’Teen Tea disajikan dalam bentuk yang sudah
diseduh. Maka peluang untuk menarik konsumen cukup mudah.
- Menjawab kebutuhan masyarakat dunia
Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini semua masyarakat dunia
berlomba-lomba untuk meningkatkan imun tubuh. D’Teen Tea mampu
menjawab persoalan tersebut. Sehingga konsumen akan berburu D’Teen Tea
untuk memperbaiki imunitas tubuhnya.
b. Ancaman ( Threats)
- Kompetitor
Adanya pesaing yang memproduksi produk yang sama dengan unggulan
yang lebih baik dari D’Teen Tea. Sehingga untuk mencegah hal tersebut
dibutuhkan adanya evaluasi serta pengembangan produk, salah satunya yaitu
inovasi-inovasi baik dari varian rasa, kualitas, maupun kemasan D’Teen
Tea.
- Harga Bahan Baku Tidak Stabil
Naiknya harga bahan baku produksi menjadi suatu ancaman, dikhawatirkan
perusahaan justru akan rugi dari hasil penjualan. Karena produsen tidak
mungkin menaikkan harga produk mengikuti naiknya harga bahan baku.
- Kelangkaan bahan baku
Bahan baku D’Teen Tea sebagian besar adalah berupa produk hortikultura,
yang mana tidak dapat dipredisksikan akan ketersediannya. Bahan baku
produki menjadi hal pokok dan sangat penting dalam produksi. Karena jika
bahan baku tidak tersedia maka produksi tidak akan berjalan.
- Musim penghujan
D’Teen Tea merupakan produk olahan minuman. Dikhawatirkan pada saat
musim penghujan penjualan D’Teen Tea menurun, karena frekuensi
kebutuhan air manusia saat musim penghujan tidak terlalu banyak.
B. PERENCANAAN BISNIS
1. Sasaran
a. Semua umur kecuali balita
b. Ibu rumah tangga
c. Mahasiswa
d. Orang yang sedang diet
e. Tenaga medis/ masyarakat dengan pola hidup sehat yang terjaga
f. Pecinta minuman sehat
g. Masyarakat yang mengikuti kegiatan car free day
2. Target Pasar
a. Secara Geografi
Sasaran pasar D’Teen Tea lebih dikhususkan oleh masyarakat kota yang
mana pola hidup sehat terjaga sehingga untuk mendapatkan loyalitas dari
konsumen sangat mudah. Namun tidak hanya kepada masyarakat perkotaan
saja, tetapi juga masyarakat yang berada di desa.
b. Secara Demografi
D’Teen Tea bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak,
remaja, dewasa, bahkan sampai pada yang sudah lanjut usia, karena
minuman menyehatkan untuk tubuh.
Harga D’Teen Tea masih terjangkau, sehingga konsumen dengan
pendapatan ekonomi rendah maupun sedang masih bisa membeli produk
D’Teen Tea.
c. Secara Psikografis
Segmentasi pasar D’Teen Tea tidak hanya konsumen dengan gaya hidup
konsumtif atau mewah, tetapi juga konsumen dengan gaya hidup produktif
yang lebih mementingkan kualitas dengan harga yang masih terjangkau.
d. Secara Tingkah-laku (Behavior)
Sasaran D’Teen Tea yaitu konsumen dengan ilmu pengetahuan yang cukup
ataupun tinggi, karena mampu menilai produk D’Teen Tea yang aman untuk
dikonsumsi dan menyehatkan tubuh. Selain itu orang-orang kesehatan
maupun tenaga medis yang mempunyai pengetahuan lebih akan minuman
herbal dengan khasiat meningkatkan sistem imun tubuh.
C. STUDI KELAYAKAN
1. Lokasi
Proses produksi dan pemasaran akan dilakukan di area Kabupaten Demak
dan Kota Semarang. Hal ini dikarenakan pemerolehan bahan baku dari garden
tin yang sudah lama membudidayakan daun tin yang berlokasikan di Semarang,
dan bahan tambahan lainnya yang didapatkan di Kabupaten Demak. Untuk bisnis
awal ini akan dibuka di Kabupaten Demak yang berlokasikan di Desa
Margolinduk Kecamatan Bonang. Produk akan dipasarkan di area Kabupaten
Demak dan kota semarang, dan didistribusikan ke beberapa tempat seperti
minimarket, dan beberapa warung makan. Selain itu produk akan dipasarkan
secara online market sehingga cakupan wilayah pemasaran lebih luas, dan
semakin banyak konsumen yang tertarik akan produk.
2. Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah sebagai proses produksi, juga memanfaatkan
social media dan e-commerce untuk pemasaran secara online.
3. Sumber Daya Manusia
Untuk awal bisnis, sumber daya yang tersedia hanya pemilik dan dibantu
oleh 2 orang. Jika bisnis ini mampu berkembang dengan baik maka tenaga kerja
akan ditambah mengingat proses produksi juga meningkat. Setiap SDM yang
dimiliki memiliki tugas dan keahlian dibidangnya masing-masing. sehingga
diharapkan dapat menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan yang baik
kepada konsumen, dan mampu bersaing di pasaran.