Tanpa disadari, alat pemuas kebutuhan yang tersedia di bumi ini berjumlah terbatas. Oleh
karena itu, manusia harus selalu bertindak ekonomis dalam melakukan kegiatan ekonomi, baik
yang berkaitan dengan usaha menghasilkan barang dan jasa (produksi), maupun menggunakan
alat pemuas kebutuhan (konsumsi). Artinya, setiap penggunaan sumber daya alam dan alat
pemuas kebutuhan harus dapat menghasilkan kepuasan atau keuntungan secara maksimal bagi
pelakunya.
Pada dasarnya, prinsip ekonomi merupakan pedoman bagi manusia atau pelaku ekonomi
dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai hasil yang secara maksimal. Konsumen dan
produsen yang membangun fondasi ekonomi negara juga bertindak beradasarkan prinsip-prinsip
yang sama. Berikut ini contohnya :
Simpulan
Pemahaman mengenai peran konsumen dan produsen merupakan salah satu dasar
dalam analisis fundamental untuk berbagai aset di pasar keuangan. Contohnya jika
dihubungkan dengan pengaruh kebijakan suku bunga terhadap produsen dan konsumen:
Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman bagi produsen maupun konsumen.
Produsen akan giat membuat pabrik baru berkat pinjaman dana berbunga rendah dari bank,
sedangkan konsumen akan terdorong untuk memanfaatkan kartu kredit mereka. Kalau begitu,
kenapa bunga tidak dibuat nol saja? Lagi-lagi, hal ini berhubungan dengan perilaku produsen
dan konsumen. Bayangkan apa yang terjadi jika konsumen bebas meminjam dana sebesar-
besarnya, padahal kapasitas produksi pabrik-pabrik tumbuh lebih lambat. Hasilnya,
persediaan uang untuk membeli barang terlalu banyak, padahal persediaan barang sedikit.
Lama kelamaan, harga-harga barang dan jasa akan semakin membubung tinggi hingga
melahirkan inflasi tinggi atau bahkan hiperinflasi. Inflasi ringan itu sangat bagus karena
menandakan perekonomian bertumbuh. Namun, inflasi tinggi dan hiperinflasi merupakan
bencana ekonomi bagi negara yang mengalaminya.