1. Protozoa
2. Porifera 12. Chaetognatha
3. Coelenterata 13. Bryozoa
4. Ctenophora 14. Phorodina
5. Platyhelminthes 15. Brachiopoda
6. Nemertea 16. Mollusca
7. Nematelminthes 17. Annelida
8. Gordiacea 18. Onychophora
9. Acanthosephala 19. Arthropoda
10. Kinorhyncha 20. Echinoderma
11. Throchelminthes 21. Chordata
FILUM PROTOZOA
1. Mastigophora → flagel
2. Infusudia → cillia
3. Sporozoa → tdk punya alat gerak
4. Sarcodina → pseudopodia
polikel
2. INFUSUDIA / CILLIATA
1. PLANKTON UMUR
2. BENTOS BESAR UMUR
BENTOS KECIL BATIMETRI
• Plankton/bentos kedalaman
• Foraminifera besar lingkungan laut
dangkal (neritik)
Menghitung Rasio Plankton (utk
interpretasi kedalaman) :
plankton X 100% =
(plankton+bentos)
plankton : 5
bentos : 20
Rasio : 5/25x100% = 20%
Foraminifera Plankton
Tropikal
Hangat subtropikal
Dingin subtropikal
subkutub
apertur Kutub
Skema tubuh foraminifera resen
(dari Shrock & Twenhovel, 1953)
Pseudopodia
Test/cangkang Endoplasm
Ectoplasma
Ordo Foraminifera bds komposisi cangkang:
5 sub ordo yaitu
Genus
Uvigerina
Foraminifera Besar
Batugamping
foraminifera besar
H
H Nummulites V
MORFOLOGI CANGKANG FORAMINIFERA PLANKTON
Aglutin/arenaceous Calcaceous
Secara umum : 4
1. Chitin / Tektin : dinding dari fragmen-fragmen di sekitarnya yg
kemudian direkatkan dg semen oleh binatang itu sendiri.
2. Silikaan / Siliceous
3. Aglutin / Arenaceous
4. Gampingan / Calcareous (Kompleks, Granular, Hyalin, Porselen)
a. Chitin / Tektin
b. Silikaan / Siliceous
❖ Jarang dijumpai,
❖ Dihasilkan dari organisme itu sendiri / material sekunder,
❖ Contoh: Ammodiscus
c. Aglutin/ Arenaceous
❖ Kumpulan material asing (mika, lumpur, kuarsa, cangkang foram, min berat,
sponge spikule) yg direkatkan shg membentuk cangkang.
❖ Contoh : Textularia, Ammobaculites, Haplopragmoides.
Aglutin / arenaceous
d. Gampingan
1.Monothalamus test
Cangkang foram yg td.1 kamar (unilocular), biasanya
bentuk tes sederhana.
1.Polythalamus test
Cangkang lebih dari 1 kamar (multilocular), bentuknya
sangat kompleks.
Contoh cangkang monothalamus
Bentuk botol : a, b, c, d, i
Bentuk bola : j, k
Bentuk batang : L, m
Planispiral : f, g
Terputar kemudian naik tdk teratur :
e,h,n,o
Planispiral kemudian batang : p
Triserial
Bentuk uniserial : a, b
Bentuk biserial : c, h
Involut Bentuk triserial : d, i, j
Helicoid
Evolut :f
Evolut
Involut :g
Helicoida :e
Biserial Triserial
Bentuk dasar cangkang foraminifera
Bentuk cangkang
Monothalamus
Cangkang:
• Monothalamus
• Polithalamus
Cangkang :
Monothalamus (……..),
Polithalamus (…………)
Cangkang :
Monothalamus 5, 6, 10
Polithalamus
Skema bentuk cangkang foraminifera polythalamus ( Jones, 1956)
BENTUK-BENTUK TEST FORAMINIFERA
Fusiform
Umbilicoconvex
Spiroconvex Trochospiral Lenticular
Flaring Trochospiral Biumbilicate
Deeply Umbilicus
MACAM BENTUK KAMAR FORAMINIFERA
• Lubang utama utk keluar masuknya protoplasma & biasanya tdpt pd kamar akhir.
• Foraminifera besar tidak mempunyai apertur.
• Beberapa genus mempunyai apertur > 1 apertur (Globigerinoides).
• Manfaat mempelajari apertur utk membedakan dlm klasifikasi.
Aglutin/arenaceous Calcaceous
Secara umum : 4
1. Chitin / Tektin : dinding dari fragmen-fragmen di sekitarnya yg
kemudian direkatkan dg semen oleh binatang itu sendiri.
2. Silikaan / Siliceous
3. Aglutin / Arenaceous
4. Gampingan / Calcareous (Kompleks, Granular, Hyalin, Porselen)
Contoh cangkang monothalamus
Bentuk botol : a, b, c, d, i
Bentuk bola : j, k
Bentuk batang : L, m
Planispiral : f, g
Terputar kemudian
naik tdk teratur : e,h,n,o
Planispiral kemudian
batang :p
Triserial
Bentuk uniserial : a, b
Bentuk biserial : c, h
Involut Bentuk triserial : d, i, j
Helicoid
Evolut :f
Evolut
Involut :g
Helicoida :e
Biserial Triserial
Bentuk cangkang
Monothalamus
Cangkang:
• Monothalamus
• Polithalamus
Cangkang :
Monothalamus (……..),
Polithalamus (…………)
Cangkang :
Monothalamus
Polithalamus
Skema bentuk cangkang foraminifera polythalamus ( Jones, 1956)
APERTUR
• Lubang utama utk keluar masuknya protoplasma & biasanya tdpt pd kamar akhir.
• Foraminifera besar tidak mempunyai apertur.
• Beberapa genus mempunyai apertur > 1 apertur (Globigerinoides).
• Manfaat mempelajari apertur utk membedakan dlm klasifikasi.