Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Indikaator
indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran (Mulyasa, 2007:139). Dalam Panduan Pengembangan Indikator (2010:
3) dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga menyatakan bahwa indikator
pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran.Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
B. Fungsi Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan
pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut :
1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.
Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang
dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD.
Ketika merumuskan indikator, terdapat ketentuan-ketentuan yang perlu
diperhatikan, ketentuan tersebut adalah:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2. keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam
kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi
4. rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pelajaran
5. Indikator harus mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian
yang mencakup ranak kognitif, afaktif, dan/atau psikomotor(Panduan
Pengembangan Indikator, 2010:10).
Kemampuan guru dalam memahami ketentuan dalam merumuskan indikator
pencapaian KD akan mengantarkan guru dalam merumuskan indikator yang bena.
Perumusan indikator yang benar akan menjadi tolah ukur dalam menentukan
keberhasilan peserta didik dalam memperoleh komptensi yang diharapkan.
Dalam mengembangkan indikator dari KD ada dua langkah yang dapat digunakan.
1. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Langkah ini dilakukan dengan cara melihat tingkat kompetensi yang terdapat
pada Kompetensi dasar. Kriteria yang dapat dilakukan dengan menganalisis kata kerja
operasional (KKO) yang digunakan oleh KD tersebut. Apabila tingkat kompetensi pada
KD sampai pada level C2 (penerapan) maka indikator yang dikembangkan harus
mencapai kompetensi C2. Hal ini untuk memenuhi tututan minimal dari kompetensi
yang dijadikan acuan untuk mencapai standar nasional. Namun, tidak tertutup
kemungkinan bagi pendidik untuk mengembangkan indikator melebihi kompetensi
yang ada pada KD karena sesuai dengan penetapan SNP bahwa pendidik dan sekolah
dapat menyesuaikan kompetensi yang hendak dicapai berdasarkan potensi anak didik.
Ketika mengembangkan indikator dengan cara ini ada hal yang perlu diperhatikan
yaitu pendidik harus menghindari penggunakaan tingkat kompetensi yang tumpang
tindih. Tingkat kompetensi yang digunakan harus dilakukan secara hirarkis yaitu mulai
dari tingkat kompetensi termudah hingga tersulit. Maka, jika tingkat kompetensi
tersebut harus dimulai dari C1, C2 hingga C6. Apabila tingkat kompetensi diawali
dengan C2, kompetensi berikutnya sebaiknya ke C3 dan tidak dibenarkan kembali ke
C1.
Contoh Pengembangan Indikator Berdasarkan Analisis Tingkat Kompetensi Pada KD
Kelas KD Tingkat Indikator Tingkat
/jenjang Kompetensi Kompetensi
V/ SD Membandingka C2 1. mengidentifikasi C1
n isi dua teks gagasan inti dari dua C1
yang dibaca teks yang dibaca. C2
dengan 2. menjelaskan isi dari
membaca masing-masing teks
sekilas yang dibaca.
3. membandingkan isi
dua teks yang dibaca
2. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada KD
Safari (2008: 29-31) menyatakan bahwa indikator terbagi atas dua yaitu indikator
sangat penting dan indikator penunjang. Membedakan antara indicator penting dan
penunjang ditentukan berdasarkan tingkat UKRK pada indicator tersebut. Dengan itu,
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indicator yang
akan dijadikan indicator penting atau indicator penunjang.
UKRK merupakan akronim dari Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian.
Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka urgensi dimaknai bahwa indicator
tersebut penting dikuasai oleh peserta didik. Kontinuitas adalah berkelanjutan, yang
juga bermakna bahwa indicator tersebut akan menjadi dasar bagi indicator selanjutnya
atau akan mempunyai hubungan dengan indicator pada tingkat lanjut. Relevansi
bermakna bahwa indicator tersebut mempunyai hubungan dengan mata pelajaran lain.
Keterpakaian berimplikasi bahwa indicator tersebut memiliki nilai yang aplikatif dalam
kehidupan social dan bermasyarakat peserta didik.
Merujuk pada pendapat Safari, Wardhani (2008: 11-17) mengklasifikasikan indicator
ke dalam tiga tingkatan, yaitu indicator kunci, indicator pendukung, dan indicator
pengayaan. Berikut ini dipaparkan ketiga indicator tersebut.
a) Pertama, indikator kunci merupakan indicator yang sangat memenuhi criteria UKRK.
Kompetensi yang dituntut pada indicator kunci adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD. Hal ini bermakna bahwa indicator kunci memiliki sasaran untuk
mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. Oleh karena itu, indicator kunci
harus dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus
dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
b) Kedua, Indikator pendukung merupakan indicator yang membantu peserta didik
memahami indicator kunci. Indikator pendukung ini dinamakan indicator prasyarat
(Wardhani, 2008: 13) yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajarai
siswa, berkaitan dengan indicator kunci yang dipelajari.
c) Ketiga, Indikator pengayaan sesuai dengan makna pengayaan, indicator pengayaan
meruakan indicator yang mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD. Pembuatan indicator pengayaan tidak selalu
harus ada dalam setiap pengembangan indicator. Indikator pengayaan akan
dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang
lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
Contoh pengembangan indicator bedasarkan tingkat UKRK
Kelas/ KD Indikator Klasifikasi
semester Indikator
IV/2 8.3 Membuat 1. menyebutkan pengertian pantun Pendukung
pantun anak yang 2. menuliskan empat ciri-ciri pantun Pendukung
menarik tentang 3. membuat pantun anak bertema Kunci
berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, pengayaan
(persahabatan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun
ketekunan, 4. membuat pantun anak yang berupa
kepatuhan, dll.) talibun (persahabatan, ketekunan,
sesuai dengan kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri
ciri-ciri pantun pantun

Anda mungkin juga menyukai