Anda di halaman 1dari 7

TAFSIRAN LUKAS 2:52

Baru-baru ini pendidik Kristen menggunakan Lukas 2:52 untuk mendukung teori

perkembangan. Interpretasi mereka terhadap Kitab Suci menggambarkan pertumbuhan

(peningkatan) Yesus secara spiritual (di hadapan Tuhan), secara intelektual (dalam

hikmat), secara fisik (dalam status), dan secara sosial (di hadapan manusia); dengan

demikian, teks tersebut tampaknya membenarkan integrasi Alkitab dan ilmu Sosial. 1

Pernyataan ringkasan ini (dalam ayat 52) mengungkapkan semua yang diketahui

tentang delapan belas tahun yang dihabiskan Yesus di Nazareth sejak usia dua belas

tahun hingga awal pelayanan-Nya pada usia tiga puluh (3:23). Menambah

menerjemahkan satu bentuk kata kerja prokoptō, Ia tunduk pada proses normal

pertumbuhan dan perkembangan manusia. 2 Kata prokopto menunjukkan berbagai

makna yang diterjemahkan: untuk mendorong maju; untuk memajukan; untuk

meningkatkan, melanjutkan, keuntungan; untuk bersandar ke depan, untuk maju, untuk

membuat kemajuan. Kata ini digunakan lima kali di dalam Perjanjian Baru: Roma.

13:12, Gal. 1:14; 2 Timotius 2:16; 3: dan 3:13. 3 Penjelasan diatas dapat menjadi dasar

untuk melihat apa saja yang mengalami peningkatan dalam kehidupan Yesus.

Dalam Lukas 2:52 menceritakan perkembangan Yesus sendiri, “Yesus

bertumbuh dalam hikmat dan besarnya dan makin disukai Allah dan manusia.” Ayat

tersebut memberikan dasar yang kuat tentang sebuah perkembangan yang holistik.

Hikmat berkaitan dengan kognitif/intelektual. Besar berkaitan dengan apa pun yang ada

hubungannya dengan kesehatan dan pertumbuhan fisik. Disukai Allah berbicara


1
Patricia L. Nason, Luke 2:52 as a Basis for How We “Do” Christian Education, (Christian
Education Journal: Research on Educational Ministry, Vol. 16(3), 2019), pg. 518
2
John MacArthur, The MacArthur New Testament Commentary: Luke 1-5, (Chicago: Moody
Publishers, 2013), Pg. 143
3
Patricia L. Nason, Luke 2:52 as a Basis for How We “Do” Christian Education, (Christian
Education Journal: Research on Educational Ministry, Vol. 16(3), 2019), pg. 511
tentang pemeliharaan dan pembentukan kehidupan rohani. Disukai manusia menunjuk

pada perkembangan sosial dan meningkatnya kemampuan untuk membangun

hubungan dan berinteraksi secara tepat dengan orang lain. 4

Oleh karena itu, penulis akan menguraikan setiap aspek yang telah disebutkan

dalam Lukas 2:52 sebagai konsep dari pertumbuhan secara holistik. Pertumbuhan

Yesus pada umumnya adalah normal. Tidak seperti beberapa kisah dalam Injil apokrifa,

Lukas tidak mencoba menggambarkan Yesus sebagai pribadi yang menunjukkan

kekuatan yang tidak biasa (mis. membuat burung dari tanah liat dan

menghidupkannya).

Dari aspek fisik, Kata perawakan memiliki beberapa arti yang mungkin termasuk

usia, waktu hidup, lama hidup, tinggi, dan kelengkapan. Kata Yunani untuk perawakan

(helikia) digunakan sebagai kata benda tujuh kali dalam Perjanjian Baru: Mat. 6:27 dan

Luk. 12:25; Luk. 10: 3 (satu-satunya waktu kata tersebut merujuk pada ukuran fisik);

Yohanes 9:21 dan 9:23 (usia); Ibrani 11:11 (waktu yang tepat dalam kehidupan) dan Ef.

4: 13.5 Menurut Liefeld kata "perawakan" (helekia) bersifat ambigu, bisa merujuk pada

pertumbuhan fisik atau, lebih mungkin, perkembangan pribadi, mis. Kedewasaan. 6

Sedangkan menurut Lenski, kata “helekia” dimaksudkan pada perawakan tubuh, bukan

pada usia, karena tidak perlu dikatakan bahwa Ia bertambah tua. 7 Berbeda diatas,

Fitzmyer berpendapat bahwa kata helekia muncul kembali dalam Lukas 19:3, namun

kata itu diteguhkan dengan pasti dalam teks-teks Yunani yang disebutkan dalam Alkitab

4
Dan Brewster, Child, Church & Mission…, 160-161
5
Patricia L. Nason, Luke 2:52 as a Basis for How We “Do” Christian Education, (Christian
Education Journal: Research on Educational Ministry, Vol. 16(3), 2019), Pg. 512
6
Walter L. Liefeld, The Expositor's Bible Commentary, Volume 8, ( Zondervan Corporation Grand
Rapids, Michigan, 1984), Pg. 852
7
R. C. H. Lenski, The Interpretation of St. Luke’s Gospel, (Minneapolis: Augsburg Publishing
House, 1946), pg. 170
maupun luar Alkitab adalah “usia, masa kehidupan”. Kata “perawakan” bukan berarti

Yesus bertambah tua atau tinggi.8

Matthew Henry dengan tegas mengatakan tidak mungkin ada penambahan

dalam kesempurnaan natur ilahi-Nya, namun yang dimaksudkan disini adalah dalam

natur kemanusiaan-Nya, tubuh-Nya menjadi makin bertambah tinggi dan besar, Ia

makin bertambah besar di masa pertumbuhan-Nya. Jiwa-Nya juga makin bertumbuh di

dalam hikmat, dan dalam semua kemampuan yang berkaitan dengan jiwa manusia.

Meskipun Firman yang kekal telah menyatu sejak Ia masih ada di dalam kandungan

ibu-Nya, sifat keilahian yang tinggal di dalam diri-Nya mewujudkan diri pada sifat

kemanusiaan-Nya secara bertahap, ad modum recipienties – sebanding dengan

pertumbuhan kemampuan kemanusiaan-Nya. Sementara kemampuan kejiwaan

manusiawi-Nya bertumbuh makin bertambah besar, anugerah yang diterima dari sifat

ilahi juga semakin banyak diungkapkan keluar. 9 Meskipun demikian menurut Yosephus,

catatan mengenai pertumbuhan fisik bagi seorang tokoh besar bukanlah hal yang luar

biasa untuk dibahas.10 Namun, Yesus bukan hanya seorang tokoh besar yang

bertumbuh secara fisik, juga bertumbuh secara intelektual, spiritual dan social.

Dari aspek intelektual, Yesus bertambah hikmat-Nya. Ketika mengatakan Yesus

"tumbuh dalam kebijaksanaan/hikmat", hal ini tidak mengurangi keilahiannya. Sekalipun

hikmat adalah pengetahuan bawaan, Filipi 2: 7 menyatakan bahwa sebagai hamba

Yesus rela melepaskan sepenuhnya penggunaan kekuatan ilahi-Nya; jadi

8
Joseph A. Fitzmyer, The Anchor Bible: The Gospel According to Luke I-IX, Vol. 8, (New York:
Bantam Doubleday Dell Publishing Group, 1981), Pg. 446
9
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, (Surabaya: Momentum, 2009), Hal.
120
10
Darrel L. Bock, BECNT: Luke, Volume 1: 1:1-9:50, (Grand Rapids, Michigan: Baker Books,
1994), pg. 274
perkembangan pengetahuan yang normal tidak dikesampingkan. 11 Kata “Sophia” secara

umum, menunjuk pada kemampuan untuk menggunakan pengetahuan untuk wawasan

perilaku yang benar, pemahaman atau dengan keterampilan serta kepintaran secara

alami. Yesus tumbuh dalam kebijaksanaan. Perbedaan ini merupakan indikasi lain

bahwa adanya unsur superioritas. Bertumbuh dalam hikmat berbicara mengenai

pertumbuhan Yesus dalam mengenal dan mengerti maksud Allah. Hal ini dibuktikan

dengan ayat 47, dikatakan Yesus bertanya jawab dengan guru taurat dan bahkan

disebut sebagai pemahaman.12

Dia melewati perkembangan rohani dan jasmani yang alami namun sempurna.

Namun ada perbedaan besar antara kesempurnaan seorang anak dengan perbedaan

usia dewasa antara ketidakbersalahan yang sempurna dengan kekudusan yang

sempurna. Oleh karena itu, Yesus dikatakan bertambah besar dan berpengetahuan.

Menurut sifat dan karakter-Nya sebagai manusia, Dia berkembang dan

mengembangkan kepribadian yang demikian sehingga kehidupan dan kondisinya selalu

penuh dengan kehendak Allah. Jadi ide kreatif Allah untuk pertama kalinya disadari

secara lengkap bahwa Yesus adalah manusia yang bertumbuh secara sempurna dalam

tubuh dan jiwa.13

Ayat 52, yang sebanding dengan 2:40 dan yang sebelumnya 1:80, dengan

melaporkan bahwa kehidupan Yesus berlanjut dengan cara yang serupa diekspos

secara singkat di adegan bait suci (2: 41-51a). Ketika 18 tahun berlalu, hikmat yang

11
Walter L. Liefeld, The Expositor's Bible Commentary, Volume 8, ( Zondervan Corporation
Grand Rapids, Michigan, 1984), Pg. 852
12
Darrel L. Bock, BECNT: Luke, Volume 1: 1:1-9:50, (Grand Rapids, Michigan: Baker Books,
1994), pg. 274
13
Norval Geldenhuys, TNICONT: The Gospel of Luke, (Grand Rapids, Michigan: William B.
Eerdmans Publishing Company, 1979), pg. 129-130
dicontohkan dalam adegan bait suci - nyata dalam pemahaman Yesus tentang Kitab

Suci dan penegasan tujuan Allah - juga meningkat. Penekanan pada kebijaksanaan

Yesus ini, dicatat dalam ayat 40. Dan ketika Yesus disambut dengan respon yang baik

di antara para guru dalam 2:47, maka Ia terus dievaluasi secara positif dan dihargai

oleh orang-orang. Akhirnya, untuk perspektif malaikat, gembala, Simeon, Anna, dan

banyak lainnya dalam Lukas 2, Lukas menambahkan sudut pandang Allah sendiri

tentang Yesus.14

Dari aspek Spiritual & social. Catatan kedua tentang pertumbuhan Yesus

menutup bagian pendahuluan. Ini mungkin ringkasan Lukas. Fakta bahwa Yesus

menerima dua catatan mengenai perkembangan, sementara Yohanes pembaptis hanya

menerima satu, hal ini menyiratkan keunggulan Yesus. Kata-kata yang ada dalam 1

Samuel 2:21, 26 menyebut disukai baik oleh Allah maupun manusia adalah cara untuk

menyatakan bahwa semua orang memahami pertumbuhan ini. Sementara Yohanes

hanya disebutkan tumbuh dalam roh (Lukas 1:80), sedangkan Yesus bertumbuh secara

holistic.15

Yesus semakin dikasihi oleh Tuhan dan manusia. Ini adalah jenis bahasa yang

digunakan untuk seseorang yang berkembang secara spiritual dan social. Bagi Lukas,

Yesus bertumbuh dan berkembang pada tubuh, pikiran, spiritual dan social. 16 Leon

Morris menambahkan “Ia semakin dikasihi Tuhan dan manusia’ menunjuk pada

perkembangan spiritual dan social. 17 Dikatakan bahwa Ia makin dikasihi oleh Allah dan
14
Joel B. Green, The New International Commentary On The New Testament: The Gospel of
Luke, (Grand Rapids, Michigan: Wiliam B. Eerdmans Publishing, 1997), Pg. 105
15
Darrel L. Bock, BECNT: Luke, Volume 1: 1:1-9:50, (Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1994),
pg. 274
16
Mikeal C. Parsons, Paidea Commentaries On The New Testament: Luke, (Grand Rapids,
Michigan: Baker Academic, 2015), Pg. 59
17
Leon Morris, TNTC: Luke, Vol. 3 (Downers Grove: Intervarsity Press, 2008), Pg. 109
manusia, artinya semua hal yang Ia sampaikan dapat diterima oleh Allah dan manusia.

Dengan cara ini Kristus menyesuaikan diri-Nya dengan keadaan-Nya yang hina karena

Dia sedang merendahkan diri-Nya. Perhatikanlah, orang-orang muda yang bertumbuh

makin tinggi dan besar, juga harus bertumbuh di dalam hikmat, dan sementara mereka

bertumbuh di dalam hikmat, mereka juga akan semakin dikasihi Allah dan manusia. 18

Kata “charis” diartikan sebagai kualitas yang menambah keanggunan, daya tarik,

pesona (Luk 4.22); sebagai sikap yang menguntungkan; sebagai istilah teknis agama

untuk sikap Allah terhadap kebaikan manusia, kasih karunia, nikmat, menolong (Yoh

1.16, 17; Ef 2.8); secara konkret; charis adalah efek luar biasa yang dihasilkan oleh

kemampuan, kekuatan, kesanggupan yang diberikan Allah (Rom 12.6; 1Kor. 15.10);

charis juga berarti sebagai pengalaman atau keadaan sebagai hasil dari karunia rahmat

Allah, posisi yang disukai (Rom 5.2); charis dapat diartikan juga sebagai persembahan

terima kasih secara verbal kepada Tuhan (1Kor 15.57). 19

Maka menurut Nolland, Kalimat “Yesus dikasihi oleh Allah dan sesama”, Lukas

menyatakan bahwa proses pematangan manusia bahkan dalam bentuk yang

sempurna, tidak hanya menyangkut pertumbuhan dalam ukuran tetapi juga

pengembangan gagasan hikmat dan kemampuan untuk melaksanakan apa yang

menyenangkan Allah maupun sesamanya.20 Kata charity, kebaikan, kemurahan dan

kebaikan yang penuh kasih. Hal ini menunjukkan bahwa ada pertumbuhan moral dan

rohani.21 Kata charis berhubungan dengan pertumbuhan moral. Arti “charis” seperti

18
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, (Surabaya: Momentum, 2009), Hal.
120
19
BibleWorks versi 10
20
John Nolland, WBC: Luke 1-9:20, Volume 35A, (Dallas: Word Books Publisher, 1989), pg. 133
21
Alfred Plummer, ITCC: The Gospel According To S. Luke, (Edinburgh: T. & T. Clark, 1989), pg.
79
yang dijelakan dalam ayat 40 adalah tambahan disini, Yesus disukai oleh Allah dan

manusia. Dengan imperfect tense memberi indikasi bahwa proses ini bukan hanya

terus berlanjut tetapi akan semakin banyak orang yang terus menyusul untuk

menyukai.22

Secara singkat dapat disimpulkan sebagai berikut: Yesus tumbuh dalam

kebijaksanaan ketika pemahaman intelektual-Nya akan kebenaran ilahi meningkat,

secara fisik bertubuh tinggi, dan secara rohani mendukung Allah, diperkuat oleh

kemenangan-Nya atas serangan pencobaan (Ibrani 4:15). Referensi tentang bantuan-

Nya kepada manusia menggambarkan kematangan sosialnya yang meningkat dan rasa

hormat yang Dia perintahkan. Dengan kata lain, Allah memperlakukan Kristus seolah-

olah Dia telah menjalani kehidupan orang-orang percaya yang berdosa, dan orang-

orang percaya seolah-olah mereka telah menjalani kehidupan-Nya yang benar-benar

sempurna. Yesus menjalani kehidupan yang benar-benar sempurna sejak kecil hingga

dewasa, sehingga kehidupan kebenaran-Nya dapat diteruskan kepada orang-orang

percaya.23

22
Lenski, The Interpretation of St. Luke’s Gospel, pg. 107
23
John MacArthur, The MacArthur New Testament Commentary: Luke 1-5, (Chicago: Moody
Publishers, 2013), Pg. 143

Anda mungkin juga menyukai