PENDAHULUAN
tidak akan terwujud jika para anggotanya hidup dalam keadaan miskin. Oleh karena itu,
kemiskinan harus dihapuskan karena merupakan suatu bentuk ketidak sejahteraan yang
menggambarkan suatu kondisi yang serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
kebutuhan dasar yang berupa sandang, pangan, papan dan pendidikan dasar. Dalam syari’ah
islam ukuran kemiskinan adalah kurang lebih satu nisab zakat. Apabila seseorang berada
dibawah satu nisab maka seseorang tersebut sulit memenuhi kebutuhan dasar. Pedoman
utama dalam merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan adalah mencetak uang dan
Pengentasan kemiskinan perlu di lakukan secara terus menerus, bertahap dan terpadu
didasarkan pada kemandirian, yaitu meningkatkan kemampuan penduduk yang miskin untuk
menolong mereka sendiri. Hal ini memberikan kesempatan yang luas bagi penduduk miskin
untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang produktif. Ekonomi merupakan salah satu
faktor penting yang berperan dalam kehidupan manusia. Karena itu ajaran islam yang
merupakan petunjuk bagi pencapaian kebahagian hidup dunia dan akhirat juga mengajarkan
prinsip dan norma yang harus diperhatikan dalam bidang ekonomi. Modal, tenaga kerja, dan
barang dan jasa. Mengenai modal, islam mendorong supaya harta yang dimiliki dijadikan
dalam islam, yaitu memberikan hak-hak yang pasti kepada manusia dan menyediakannya
sebagai tata tertib sosial yang menjamin kesejahteraan sosial bersama dan menghapus
kemiskinan. Kondisi perekonomian yang terpuruk akhir-akhir ini sudah mengarah pada
kondisi yang semakin tidak menentu. Pertumbuhan ekonomi yang digunakan pada masa lalu
justru menciptakan kesenjangan sosial yang cukup mencolok antara golongan kaya dan
miskin.
perekonomian baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebagian besar pemodal besar tinggal
dikota besar, sehingga aktifitas perekonomian termasuk putaran uang lebih banyak terjadi di
kota. Sementara di desa, yang mayoritas penduduk di negeri tidak mendapat kesempatan dan
perhatian yang semestinya baik dari pemerintah maupun pihak swasta, yang pada akhirnya
memperkokoh struktur penggerak perekonomian nasional yang selama ini lebih menekankan
pertumbuhan daripada pemerataan telah melahirkan struktur masyarakat minoritas kelas atas
yang menguasai sebagian besar aset negara, sementara masyarakat mayoritas kelas menengah
Baitul Maal Wa Tamwil hadir memberikan solusi bagi kesenjangan di atas, yaitu
dengan memberi bantuan dalam bentuk pemodalan dengan sistem bagi hasil guna
penambahan modal dan demi peningkatan usaha dari para pengusaha. Kegiatan BMT
ekonomi pengusaha makro dan kecil antara lain dengan mendorong kegiatan menabung dan
menunjang pembiyaan kegiatan ekonominya, sedangkan kegiatan Baitul Maal menerima
titipan dari dan Zakat, Shadaqoh, dan menjalankan sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
terdapat beberapa kelompok usaha seperti pedagang, mebel, bengkel, salon, konveksi, dan
SUKABUMI”
2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BMT dan pedagang dalam
1. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui status badan hukum BMT Ibaadurrahman yang sudah ada
dan dipilih oleh BMT sebelum adanya UU No. 1 Tahun 2013 tentang
Keuangan Mikro.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses pemberdayaan yang telah dan yang akan di lakukan.
solusinya.
1. Kegunaan teoritik yaitu dapat digunkan sebagai informasi dan kontribusi baru
teoritis yang tepat untuk menganalisis peran BMT dalam pemberdayaan usaha
pedagang kecil. Hubungan alur berfikir pada penelitian ini dapat di lihat pada gambar
dibawah ini.
Kerangka pemikiran
BMT
IBAADURRAHMAN
PEMBERDAYAAN USAHA
PEDAGANG KECIL
Pembinaan dan
Pemberdayaan
Pendampingan
UMKM
kegiatan usaha
UMKM oleh BMT
1.6. Hipotesis Pemikiran
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil hipotesis yang akan diuji
di teliti (Arikumo. 2006). Penelitian kualitatif antara lain bersifat deskriptif, data yang
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan yaitu mengkaji penelitian secara
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti.
Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam
konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan suatu yang unik berbeda dengan
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode dan teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, dan prosedur pengolahan data.
Sukabumi. Penetapan unit analisis ini didasarkan pada tugas dan fungsi BMT
Sukabumi.
1.7.4.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Pedagang Usaha Kecil, melalui analisis
Peran Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Ibaadurrahman kota Sukabumi. Data yang
hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.
dan nasabah BMT yang berperan langsung dalam kegiatan pemberdayaan usaha
1.7.4.2. Sampel
Menurut Sugiono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
mengatakan bahwa:
100 orang maka dapat digunakan sampel 50% dan jika diatas 100 orang sebesar
15%”.
Maka jumlah sampel yang diambil sebesar 50% dari jumlah populasi
dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-
15 % dari populasi.
penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan bahan analisis dalam
penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teknik
1.7.5.1. Wawancara
pertanyaan kata-katanya, dan cara penyajian sama untuk setiap responden (Moleong,
2011: 188). Alasan peneliti menggunakan jenis wawancara baku terbuka adalah untuk
kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa instrument
kota Sukabumi.
1.7.5.2. Observasi
kejadian itu berlangsung. Jadi dalam penelitian ini observasi digunakan untuk
mendapatkan data tentang pengumpulan data Peran Baitul Maal Wa Tmwil (BMT)
1.7.5.3. Dokumentasi
sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang
akan diteliti. Sandu Siyoto (2015). Adapun variabel yang digunakan peneliti adalah:
atau timbul variabel terikat, yang menjadi variabel X peneliti yaitu “Peran BMT”.
karena adanya variabel bebas, yang menjadi variabel Y peneliti yaitu “Pemberdayaan Usaha
Pedagang Kecil”.
Analisis data kulitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah
data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak
dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam
aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari, dokumen, pita rekaman) dan biasanya
penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang
biasanya disusun kedalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan
kegiatan yang menjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses
siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk
sejajar yang membangun wawasan umum yang disebut “analisis” (Ulber Silalahi, 2009:339).
transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan triangulasi. Dari hasil
ananlisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan berikut ini adalah teknik analisis data
Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi
pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis
dilapangan. Kegiatan reduksi data berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang
berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Selama pengumpulan data
berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema,
Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai
laporan akhir lengkap tersusun. Jadi dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan
ditransformasikan dalam aneka macam cara melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau
uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.
1.7.7.2. Triangulasi
triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya
triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini
selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas
teori. Pada penelitian ini dari empat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan
wawancara.
berkaitan.
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang menganalisis kualitatif mulai mencari
mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas akan
metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana,
tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan sebelumnya sejak awal.
Waktu yang akan dilakukan peneliti untuk penelitian ini akan dilaksanakan
setelah dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan 1 bulan
pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi
Sukabumi.