Anda di halaman 1dari 1

Efek Farmakologi dalam Penggunaan Akut/Kronik

Rhodamin B merupakan salah satu zat warna yang biasa dipergunakan dalam bidang
industri kertas dan tekstil. Penggunaan jangka pendek dari Rhodamin B pada kulit dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Pewarna sintetis ini dapat berikatan dengan protein dan
makromolekul organik sehingga kulit menjadi tempat penyimpanan dari Rhodamin B.
Karena jumlah Rhodamin B yang meningkat pada kulit maka dapat terjadi penyerapan
sistemik zat ini. Rhodamin B juga memberikan efek yang merugikan pada bibir jika
digunakan sebagai pewarna pada lipstik (Jusnita et al,. 2017).

Rhodamin B dilarang digunakan untuk produk kosmetik khususnya lipstik dan perona
mata. Hal ini disebabkan pada lokasi pemakaian jenis kosmetika tersebut yaitu mulut dan
kelopak mata, merupakan daerah yang paling sensitif terhadap pemakaian pewarna tekstil.
Khususnya efek Rhodamin B pada mulut dapat menimbulkan iritasi sampai dengan terjadi
peradangan. Jika mulut mengalami peradangan, akan berpengaruh pada pengurangan asupan
makan dan minum. Pada akhirnya akan berpengaruh bagi buruknya kesehatan, antara lain
dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan.

Rhodamin B merupakan zat yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).


Selain itu, Rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan hati jika terpapar dengan konsentrasi
yang tinggi. Penumpukkan rhodamin B dilemak dalam jangka waktu yang lama jumlahnya
terus menerus bertambah di dalam tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ
tubuh sampai mengakibatkan kematian (Mamoto & Fatimawli. 2013).

Sumber :
Jusnita, Lioba Sripadma, Septifani Nandu. 2017. Identifikasi Rhodamin B pada Sediaan
Lipstik yang Beredar di Pasar Jakarta Utara dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis.
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 1(2), 1-9.

Mamoto, L.V dan Fatimawali. 2013. Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di
Pasar Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), 61-66.

Anda mungkin juga menyukai