Kontraindikasi
Hipersensitivitas
D. Toksisitas dan Efek samping
Toksisitas (kazjung)
Sebagian besar NRTI tidak dimetabolisme secara luas oleh enzim hati
seperti isoform CYP450, sehingga mereka memiliki beberapa interaksi yang
berkaitan dengan karakteristik farmakokinetik mereka.
Efek Samping (PIONAS)
a. Sangat umum: Hipofosfatemia, pusing, diare, muntah, mual, ruam
kulit, astenia
b. Umum: Peningkatan transaminase, sakit kepala, nyeri dada, distensi
pada bagian abdomen, perut kembung
c. Tidak umum: Hipokalemia, pankreatitis, rabdomiolisis, lemas otot,
peningkatan kreatinin; Jarang: asidosis laktat, steatosis hepatik,
hepatitis, angioedema, osteomalasia, miopati, gagal ginjal akut, gagal
ginjal, nekrosis tubular akut, renal proksimal tubulopati, diabetes
insipidus nefrogenik.
G. Mekanisme (kazjung)
Tenofovir bertindak seperti NRTI untuk secara kompetitif menghambat
transkrip terbalik dan menyebabkan pemutusan rantai setelah dimasukkan ke dalam
DNA. Tenofovir juga memiliki aktivitas melawan HBV (lihat di bawah). Ketersediaan
hayati oral tenofovir berkisar 25-40%, waktu paruh intraseluler lebih dari 60 jam, dan
obat tersebut mengalami eliminasi ginjal. Tenofovir dapat menghambat eliminasi
asiklovir dan gansiklovir pada ginjal.
H. Pemantauan Terapi (BNF)
Memantau tes fungsi hati secara berkala selama pengobatan dan setidaknya 6
bulan setelah dosis terakhir — hepatitis berulang dapat terjadi pada penghentian.
Dosis yang terlewatkan Apoteker menyarankan jika dosis terlambat lebih dari 18 jam,
dosis yang terlewat tidak boleh dikonsumsi dan dosis berikutnya harus diambil pada
waktu normal.