Jtptunimus GDL Fitarianah 5363 2 Babii
Jtptunimus GDL Fitarianah 5363 2 Babii
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu
sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang , dieresis berkurang
2004).
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hari
1
B. Konsep Kehamilan
1. Kehamilan
Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 hari atau 9 bulan 7 hari,
hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300hari). Kehamilan berlangsung antara
2. Tanda-tanda Kehamilan
Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak elalu. Keadaan ini lazim
2
3) Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu). Mengidam sering terjadi
tuanya kehamilan.
6) Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba
3
9) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada
triwulan pertama.
( Wiknjosastro, 2005).
1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
janin.
a) Uterus
4
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetri
b) Serviks Uteri
5
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti
6
tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan
kematian.
d) Ovarium
fungsi ini diambil alih oleh plasenta. Dalam dasawarsa terakhir ini
e) Mamma
7
Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula
Papila mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam,
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari
f) Sirkulasi Darah
darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang
8
± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanitahamil mempunyai hemoglobin
total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan
hitung trombositnya.
g) Sistem Respirasi
pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut,
kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali
h) Traktus Digetivus
9
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi
utamawanita hamil.
i) Traktus Urinarius
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai
tuun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung
urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang
dikeluarkan.
j) Sistem Integumen
10
Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
pada striae gravidarum lividae atau alba, areola mamae, papila mamae,
berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada saat belum
hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula
tubuh ibu hamil. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena
adanya perubahan
trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
tenaganya.
tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan
11
Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan
semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa
rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium
(histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200
tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada
rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
2005).
perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester ini,
12
adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan
b) Trimester kedua
2) Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia merasa lebih
yang negative.
c) Trimester ketiga
13
Anatomi alat kandungan dibedakan menjadi 2 yaitu genetalia ekterna dan
genetalia interna.
(Sobotta, 2006)
1. Genitalia Eksterna
a. Monsveneris
Bagian yang menonjol meliputi bagian simfisis yang terdiri dari jaringan
b. Vulva
dilingkari oleh labio mayora (bibir besar) yang ke belakang, menjadi satu
c. Labio mayora
14
Labio mayora (bibir besar) adalah dua lipatan besar yang membatasi
vulva, terdiri atas kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. Saat
d. Labio minora
Labio minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil diantara labio mayora,
vestibulum.
e. Vestibulum
letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan yang lunak, lubangnya
ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
g. Perineum
Terbentuk dari korpus perineum, titik temu otot-otot dasar panggul yang
15
(Sobotta, 2006)
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Tabung, yang dilapisi membran dari jenis jenis epitelium bergaris, khusus
introitus vagina dan uterus. Dinding depan liang senggama (vagina) 9 cm,
lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina sebelah dalam
b. Uterus
Organ yang tebal, berotot berbentuk buah Pir, terletak di dalam pelvis
16
ligament. Panjang uterus 7½ cm, lebar 5 cm, tebal 2 cm. Berat 50 gr, dan
usia kehamilan.
2) Korpus uteri
3) Servix uteri
internum.
1) Endometrium
2) Myometrium
3) Parametrium
c. Ovarium
17
Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan uterus di
latum uterus.
d. Tuba Fallopi
Tuba fallopi dilapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak
pada ovum.
Tuba fallopi disebut juga saluran telur terdapat 2 saluran telur kiri dan
D. Etiologi
bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan
kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan
susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat
inanisi. Beberapa factor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh
18
2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan
metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi
3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
E. Patofisiologi
pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
19
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan
perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan
F. Manifestasi Klinik
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh,
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
merasa nyeri pada epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan
tekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering dan mata
cekung.
2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang,
lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung,
dalam hawa pernafasan, karena pempunyai aroma yang khas dan dapat pula
20
3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin
terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B
2005).
G. Diagnosis
penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula
21
H. Pencegahan
yang fisiologik.
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan
4 bulan.
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
I. Penatalaksanaan
22
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan:
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter
dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah
berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau minuman
dan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan
4. cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
dan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak
muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat
laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya
23
5. Menghentikan kehamilan; Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan
penglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam
J. Komplikasi
mental, serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus. (Arif, 2000).
1. Pengkajian Fokus
24
a. Aktifitas istirahat; tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat
mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor
f. Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh
dalam koma
25
dari 1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanya
26
2. Pathway
s
Perubaha Kehamilan
n
fisiologis Perubahan Psikologis
Resiko kerusakan
integritas
kulit
27
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea dan vomitus
yang menetap.
Kriteria hasil :
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi yang
adequat.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
Intervensi :
28
4) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas)
hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
5) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
7) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih
29
ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan
Kriteria hasil :
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal.
Intervensi:
peptikum, gastritis.
30
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
kebutuhan hidrasi.
dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum
kesejahteraan janin.
Intervensi:
31
2) Mendorong untuk mengungkapakn perasaan dan kekhawatirannya.
Kriteria hasil :
Intervensi:
32
Rasional : menentukan perubahan dalam tingkat nyeri dan mengevaluasi nilai
nyeri.
3) Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakannya dan
Rasional: ketakutan bahwa nyari akan tidak dapat diterima seperti peningkatan
nyeri.
efektif.
33
Rasional: analgesic lebih efektif bila diberikan pada awal siklus nyeri.
(Smeltzer. 2001)
keterbatasan informasi.
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal dan
Kriteria hasil:
kesehatan.
Intervensi:
34
Rasional: untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hiperemesis
gravidarum.
kesehatan.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
35
Rasional: penerimaan penting untuk mengembangkan dan mempertahankan
hubungan.
pilihan.
akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit kepala dan tekanan
pelvis.
tepat. (Doenges,2001:67)
f. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi
Intervensi :
36
Rasional: area ini meningkat risikonya untuk kerusakan dan memerlukan
aktivitas.
(Doenges,1999:433-434).
sekunder.
Kriteria hasil :
37
2) Pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas.
Intervensi :
sendi pasif/aktif.
Rasional: tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan. Ini dapat terjadi
38
Rasional: membantu dalam manajemen kebutuhan tidur.
(Doenges, 1999:536-537).
39